Bab 18 - Kabar Mengejutkan

Acara pelantikan Arjuna sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat berjalan lancar. Bayu dan Ny. Lina turut hadir pada acara tersebut.

Senyum sumringah terpancar dari wajah Ny. Lina sepanjang acara berlangsung. Ia begitu bangga melihat pencapaian putra semata wayangnya. Terlebih sebentar lagi Arjuna akan melakukan pendekatan dengan calon istri yang dijodohkan oleh mendiang suaminya dengan sahabatnya sesama anggota juga.

Setibanya di rumah dinas Arjuna yang baru di Jakarta Pusat, Ny. Lina dan Bayu tengah menyambut beberapa rekan anggota kepolisian yang lain yang satu kantor dengan Arjuna.

"Selamat untuk Pak Kasat baru kita nih," ujar Bayu dengan menepuk bahu Arjuna.

"Yeahh. Bentar lagi undangan nikah kapan terbit, Pak?" tanya salah seorang rekan anggota.

"Secepatnya Mas. Doakan semoga Arjuna sreg dengan calon istrinya. Jadi bisa segera menikah," ucap Ny. Lina menanggapi seraya menyajikan makanan dan minuman pada teman-teman Arjuna yang datang.

"Wah sudah punya calon istri nih Pak Kasat baru kita. Mantap."

"Para jomblowati yang mau mendekati akan mundur cantik dengan sendirinya. Hahaaaa..." ledek Bayu yang seketika mendapat toyoran dari Arjuna.

"Beeuhh... kayaknya calon istri Pak Kasat terbaru kita ini bukan wanita sembarangan. Pasti cantekk atau kaya nih," seloroh salah seorang rekan dengan tersenyum tipis.

"Cantik, kaya dan masih daun muda lagi," tutur Bayu yang sengaja mengompori yang dibalas dengan pelototan mata dari Arjuna.

"Wah pasti keset nih daun muda," ledek rekan Arjuna seraya tertawa kecil.

"So, pasti lah." Bayu semakin mengompori.

"Emang kamu tahu Bay, rasanya keset gimana? Pernah nyoba ya," balas Arjuna seraya cekikikan.

"Amit-amit jabang bayi. Jangan lah masih p3rjaka ting-ting aku ini," ucap Bayu dengan bangga.

"Haha..." tawa mereka semua bergema.

Ny. Lina tengah sibuk membereskan dapur bersama Bik Siti, art nya yang sengaja ia bawa dari Yogyakarta untuk membantu membersihkan rumah dinas Arjuna yang sekarang.

Dikarenakan dahulu saat di Bandung, rumah dinas Arjuna tak begitu besar dan putranya itu tidak mau punya art. Arjuna beralasan pada sang ibu, bahwa dirinya masih bisa membersihkan sendiri dan jika capek bisa membayar pembantu harian.

Akan tetapi saat ini Ny. Lina bersikeras membawa art sendiri yang ia percaya menjaga Arjuna. Terlebih rumah dinas Arjuna yang sekarang lebih besar. Akhirnya Bik Siti yang akan menjadi art di rumah Arjuna yang baru. Dan mau tak mau Arjuna harus menerima permintaan sang Ibu.

Saat Ny. Lina dan Bik Siti tengah sibuk di dapur, tiba-tiba salah seorang rekan Arjuna nyletuk.

"Eh, kalian tahu gak."

"Enggak tahu tuh," ledek Bayu.

"Ishhh belum sempat omong udah disela aja sama si jomblowan sejati kita nih," balas rekan Arjuna.

"Tahu apa sih?" tanya Arjuna penasaran.

"Kabarnya putri semata wayang Kadiv Humas Mabes meninggal dunia," ucap rekan tersebut.

Deg...

Bayu dan Arjuna, keduanya langsung saling pandang.

"Yang bener," respon Bayu cukup kaget.

Dikarenakan dirinya kemarin baru saja pulang dari luar Jawa sehingga belum sempat membaca informasi yang dibagikan di grup chat rekan sejawatnya yang biasa membicarakan informasi apapun di sana.

Bahkan kenaikan harga minyak goreng pun dibahas di grup chatnya. Selain rekan-rekannya yang selalu meledeknya sebagai jomblo abadi se-grup chat tersebut.

Arjuna juga tak kalah terkejutnya. Saking bahagianya dilantik kenaikan jabatan sekaligus akan bertemu Bening untuk meminta maaf dan bertanggung jawab, justru kini ia harus mendengar hal pahit tentang gadis yang ia renggut k3suciannya itu.

"Bener. Walaupun pernyataan resmi belum muncul. Tapi apa mungkin kecelakaan pesawat di perairan luas begitu akan selamat. Kecuali keajaiban Tuhan. Selama ini kecelakaan pesawat seperti ini dominan semua penumpang dan kru pesawat akan tewas tak bersisa. Jasadnya jarang yang ditemukan secara utuh. Bahkan ada yang tidak ditemukan sama sekali," tutur rekan Arjuna.

Deg...

Apa yang diucapkan temannya itu memang benar adanya. Arjuna pun tak menyangkal akan hal itu karena dominan faktanya begitu.

Mendadak keringat dingin Arjuna mulai bermunculan. Wajahnya berubah menjadi pucat pasi seketika. Bayu yang melihat respon Arjuna, ia segera mengalihkan perhatian rekan-rekannya yang lain untuk memberikan waktu pada Arjuna dan keluarga untuk beristirahat.

Akhirnya rumah dinas Arjuna tampak sepi. Ny. Lina dan Bik Siti juga telah istirahat di kamar masing-masing.

Bayu pun telah membaca isi grup chatnya dan memang benar bahwa dikabarkan putri semata wayang Irjen Pol. Prasetyo Pambudi meninggal dunia. Dikarenakan menaiki pesawat EC Airlines dengan tujuan Jakarta-Sydney yang jatuh di Samudera Hindia.

"Aku harus segera menemui Ayah Bening Bay," ucap Arjuna dengan sedikit gemetar.

"Iya. Nanti aku temani kamu," ujar Bayu tulus.

"Tidak, Bay. Aku tetap ingin datang sendiri setelah aku bertemu dengan calon dari mendiang Ayahku," tutur Arjuna dengan tekad yang sudah bulat.

"Kamu sudah punya alamat rumah Ayah Bening?" tanya Bayu.

"Besok setelah selesai acara sama ibuku, nanti aku ke kantor sebentar mencari data. Senin aku baru mulai bekerja. Aku sengaja masih cuti hingga akhir pekan ini. Hari Minggu, ibuku pulang ke Jogja."