"Tembok besar apa ini?" Mereka bertiga terkejut.
Saat Kiryuu menyelesaikan misinya, dia langsung membawa mereka bertiga ke tempatnya.
"Ayo masuk, aku akan membawa kalian kepada para bawahanku."
"???"
Mereka pun masuk ke dalam. Dan saat masuk, Kiryuu dikejutkan oleh para bawahannya karena populasi mereka bertambah drastis.
"Selamat datang kembali tuan muda!" Mereka semua menyambutnya.
"A-apa ini? Kenapa kalian tiba-tiba menjadi sangat banyak?! Apa yang terjadi selagi aku pergi?" Kiryuu bingung.
"Tuan muda! Kami membawa beberapa Goblin dari desa terdekat. Mereka bilang, mereka ingin mengabdi kepada tuan muda. Jadi kami membawanya ke sini." Lagi-lagi agil sialan melakukannya dan membawa orang asing ke sini.
"Agil!" Kiryuu memangilnya.
"Siapa mereka? Dan kenapa kau membawa mereka ke sini?"
"Uh... Mereka adalah sisa para goblin yang selamat dari peperangan waktu. Aku membawa mereka karena mereka terlihat sangat kesulitan. Banyak dari mereka yang mati kelaparan jadi mereka kubawa ke sini karen-" Belum selesai Agil bicara....
Sfx:Plakk!!(Tertampar)
Sfx:Plakk!!×10(Tamparan beruntun)
Agil pun jatuh tersungkur.
"Tu-tuan muda... Kenapa anda menamparku... Huhuhu..." Memegangi pipi.
"BODOH!! Apa kau tau apa yang telah kau lakukan!! Siapa yang mengijinkanmu membawa mereka huh!! Apa kau ini cari mati denganku huh?!!" Kiryuu marah karena Agil berbuat semena-mena.
"Ti-tidak berani, tidak berani tuan muda! Ha-hamba hanya..." Agil ketakutan.
"Sudah ku bilang untuk jangan membawa orang asing tanpa seizinku dan kau malah melanggarnya dan membawa musuh ke tempatku! Apa kau sudah bosan hidup?!" Kiryuu yang sangat marah tak sadar skill intimidasinya aktif secara otomatis dan orang-orang disekitarnya juga terkena dampaknya dan ketakutan.
"Ma-maafkan hamba tuan muda! Hamba pikir anda akan senang jika aku membawa bantuan yang lebih." Agil masih menggigil ketakutan.
[Intimidation nonaktivated]
"(Menghela napas) Dengar! Membawa bantuan yang lebih itu memang bagus, tapi jika kau membawa seseorang yang tidak kau kenal secara sembarangan itu bisa saja menjadikan hal itu boomerang untukmu dan kita semua. Kita tak tau, apakah mereka lawan atau kawan. Tak peduli keadaan apa yang terjadi pada seseorang itu, kau tak seharusnya mempercayai orang yang tidak dikenal begitu saja tanpa terkecuali. Paham?!" Kiryuu menjelaskan.
Agil yang mendengarnya pun paham nasehat yang diberikan tuannya.
"Hamba mengerti... Maafkan kecerobohan saya. Saya janji tak akan melakukannya lagi." Bersujud.
Teman-teman yang melihatnya juga ikut
bersujud. Keadaan yang tadinya tegang, mulai tenang kembali.
"Sudahlah! Selama kau berjanji tak akan melakukannya lagi, akan kumaafkan kau kali ini. Tapi ingat! Tak ada kesempatan kedua. Jika kau masih melanggar janjimu itu, maka bersiaplah untuk menerima konsekuensinya." Kiryuu memperingatkan.
"Hamba tak akan berani."
"Bagus! Sekarang, kalian para goblin jika ingin tinggal disini, maka bekerja keraslah. Di dunia ini tak ada yang gratis. Tak peduli apa keadaan kalian, bila ingin hidup enak, maka bekerjalah. Dalam hidup dan mati, tak akan ada yang memperdulikanmu karena saat seseorang terancam mereka lebih memilih untuk kabur atau memilih kematiannya. Jadi, manfaatkan apapun di sekitarmu untuk bisa bertahan hidup!" Kiryuu memberi perintah kepada para goblin itu agar jangan malas.
"Kami mengerti tuan muda!!" Mereka serentak.
"Oh ya, biar kutebak! Kalian tak memilikinya nama?"
"Lu-luar biasa! Bagaimana anda mengetahuinya? Seperti yang diharapkan dari Kiryuu-sama penguasa para monster." Mereka terkagum-kagum.
"Uh_- Apa itu sesuatu yang dapat di banggakan...?"
"Tuan muda, siapa orang kerdil itu dibelakangmu?" Salah satu goblin perempuan yang masih kecil bernama gobucchi bertanya.
"Oh... Mereka adalah teman baru kita. Yang tertua ini bernama Dun, yang mengenakan helm ini adalah Dam, lalu yang berjanggut panjang ini adalah Den. Mulai sekarang, mereka akan tinggal disini. Kuharap kalian akrab dengan mereka." Kiryuu memperkenalkan mereka bertiga.
"Tuan muda, apakah mereka adalah para dwarf?" Agil bertanya.
"Benar, mereka adalah para dwarf yang kudapat dari kerajaan Elaine. Mereka akan membantu kalian dalam pembangunan. Sekarang, masalah sudah teratasi. Urusanku sudah selesai. Sekarang, aku ingin ke tempat pelatihan. Dun, Dam, dan Den. Aku mengandalkan kalian!"
"Serahkan pada kami Kiryuu-dono!"
Kiryuu pun pergi ke tempat pelatihan dan harus menepati janjinya untuk melatih para Ogre itu saat dia kembali.
Dan pembangunan mereka dilanjutkan. Rumah, pakaian, senjata, dan makanan sudah teratasi. Tinggal kekuatan tempur para bawahannya saja yang masih kurang.
Di tempat pelatihan~
"Hei teman-teman! Aku kembali!" Kiryuu menyapa para muridnya.
"Selamat datang kembali tuan muda!" Mereka semua berlutut.
"Hei, hei... Santailah. Ayo bangun. Aku datang kesini untuk memenuhi janjiku untuk melatih kalian saat aku kembali."
Nana pun datang.
"Selamat datang kembali Yuu-sama!" Nana menyapa Kiryuu.
"Ooh Nana. Bagaimana kabarmu? Apa kau merindukanku?"
"A-apa yang kau katakan? Aku baik-baik saja kok! Kenapa aku harus begitu, lagi pula kau kan hanya pergi selama satu hari..."
Dalam pikiran Nana~
"Kyaah>< Sebenarnya aku sangat merindukanmu sampai aku mau mati saja! Maafkan aku. Aku malu mengatakan yang sebenarnya karena ada mereka disini."
"He, bagus-bagus! Aku pikir kau akan kawatir."
Dalam pikiran Nana~
"Tentu saja aku kawatir bodoh!"
"Baiklah! Sekarang aku akan melatih kalian semua! Sekarang, ayo coba serang aku secara bersama-sama!" Kiryuu berniat melatih mereka dengan cara bertarung.
"Eh?.......... EEEEEEHH?!!!" Mereka semua terkejut.
"A-apakah anda yakin tuan muda? Kami ini kuat lo... Kami takut jika nanti kami membuat anda terluka."Hakurou memperingatkan.
Kiryuu yang mendengarnya tertawa ringan.
"Fufufu, jika kalian tak percaya, kalian boleh mencobanya."
"Baiklah, anda yang memintanya lo tuan muda. Semuanya, ayo serang!" Hakurou memberi komando.
Mereka pertama-tama menggunakan sihir terlebih dahulu. Hakurou menggunakan api hitamnya untuk menyerang Kiryuu dan diikuti yang lainnya. Serangan demi serangan telah di lancarkan. Mereka mengira bahwa mereka sudah menang karena sama sekali tak ada gerakan sedikit pun. Area latihan yang dilapisi sihir pertahanan kecil mulai terganggu karena serangan yang besar secara bersamaan.Tapii.....
"Apa hanya itu kemampuan kalian semua? Cobalah untuk menyerang lagi!" Ucap Kiryuu santai.
Mereka semua terkejut melihat Kiryuu sama sekali tak tergores sedikitpun.
"Ti-tidak mungkin! Bahkan dengan serangan gabungan kami itu tak menggores anda sedikitpun?!" Hakurou terkejut.
"Kalian sebut itu serangan? Kurasa kalian harus berlatih lebih keras lagi."
"Cih! Ayo serang lagi!! Kita tak boleh menyerah demi tuan muda!" Hakurou memberi semangat teman-temannya.
"Semangat yang bagus!"
Mereka terus berusaha menyerang Kiryuu dengan sekuat tenaga dengan skill dan keterampilan yang mereka punya. Tetapi semua serangan itu tak ada yang bisa menggoresnya sedikit pun. Mereka semua mulai kehabisan mana dan tenaga. Latihan pun di hentikan.
"Baiklah, cukup untuk hari ini. Aku akan pergi keluar mencari udara segar."
Kiryuu pun meninggalkan mereka dan pergi ke bukit untuk menikmati pemandangan dan beristirahat sambil bersandar di pohon. Lalu, saat sedang asyik bersantai, tiba-tiba ada sesuatu yang datang kemari dengan kecepatan yang sangat tinggi.
"Kekuatan besar apa ini? Aku merasakan energi besar itu menuju ke tempatku."
Sfx:NGIUUUNG!!... BLERR!!
Energi itu jatuh ke hadapannya.
"Uhuk! Uhuk! Apa itu?"
Sebenarnya benda apakah itu? Ayo coba tebak:v
To Be Continued~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
E N V Y { IRI HATI }
Raja iblis MILIM
2020-11-28
0
E N V Y { IRI HATI }
katanya ga punya nama?
2020-11-28
0
H Y P O C R I S Y
gobuchii bobutaa
2020-11-23
0