"Kenapa kau diam saja"Tanya Rael heran.
"I-itu...Kau tidak akan marah kan kalau aku mengatakan yang sebenarnya?"Tanya Kiryuu memastikan.
"Aku tak akan marah, jadi ayo cepat beritahu padaku."Ucap Rael dengan wajah yang sangat penasaran.
"Baiklah, akan kukatakan. Sebenarnya...Aku yang menyerangmu dengan bom sebar itu tadi." Kata Kiryuu agak ragu.
"Nani?! Jadi kau yang telah menjatuhkan bom itu sampai aku pingsan?!" Rael terkejut.
"Lah, kan kamu yang memulainya. Kau tiba-tiba datang lalu menyerang rumahku dan membakar pohon-pohon di sekitar. Jadi aku tak punya pilihan lain selain melawanmu." Kata Kiryuu mencoba mengadili diri sendiri.
"Jadi itu adalah rumahmu? Ah maafkan aku karena tidak tau hehe. Aku merasakan ada aura aneh di sekitar tempat itu. Karena wilayah itu sangat dekat dengan wilayahku. Dan tak kusangka aura itu berasal dari kalian berdua. Yang anehnya lagi, aku sama sekali tak bisa menghancurkan rumah kecil itu. Sebenarnya apa sihir yang kau gunakan?" Tanya Rael yang justru malah semakin bingung.
"Ah itu adalah salah satu skill ku «All creator»."
"Aku bisa membuat apapun yang kumau dengan hanya membayangkannya. Rumah yang kau coba serang telah ku berikan pelindung energi yang kuat. Dan bom yang kujatuhkan padamu juga merupakan salah satu ciptaanku." Kata Kiryuu.
"Jadi begitu, tak heran aku tak bisa menghancurkan rumah itu. Rupanya ada sihir pelindung yang kau buat. Dan skill mu itu agak... Gimana ya... Kau mampu membayangkan apa yang kau inginkan benar-benar luar biasa. Tapi tetap saja skill mu itu sangat aneh. Bagaimana mungkin skill seperti itu ada di dunia ini?" Tanya Rael menimpali.
"Yare-yare... Jadi kau tak percaya? Akan ku perlihatkan padamu."
Kiryuu memperlihatkan salah satu kemampuannya ke Rael dan memunculkan hal aneh.
"Lihat? Apa kau mengerti sekarang? Aku bisa membuat berbagai macam jenis atribut yang ada di dunia ini selama aku bisa membayangkannya.
Misalnya, saat ini aku mencoba api hitam (Rael yang melihatnya kaget) dan aku tak perlu repot-repot merapal mantra yang panjang dan memalukan. Cukup bayangkan saja unsur yang membentuk api itu sendiri. Aku juga bisa membuat api biru dan merah."
"Ti-tiga unsur api sekaligus?" Rael terkejut lagi.
"Sudah kubilang aku hanya perlu membayangkannya dan hukum sebab dan akibat masih berlaku pada skill ini." Katanya.
"Sekarang aku mengerti. Jadi selama kau tau apa yang ingin kamu ciptakan maka itu akan terwujud. Aah... Benar-benar skill yang membuatku iri." Ujar Rael mengeluh.
"Sudahlah. Aku akan pergi keluar untuk berlatih. Nana! Tolong jaga rumah yaa! Jika nanti ada penyusup, hajar saja mereka dengan misil-misil dan para robot yang baru aku buat!" Ucapnya lalu membuka pintu keluar dan pergi.
"Baik." Jawabnya sambil mencuci piring.
"Tu-tunggu, aku ikut! Aku sekarang sudah sembuh. Lagi pula aku harus pulang atau para naga lainnya akan kawatir. Dan juga, aku ingin melihatmu berlatih dan seberapa hebatnya kau. Oh dan jangan lupa ajari aku api hitam itu." Pintanya.
"Baiklah. Kalau begitu ayo!" Ujarnya setuju.
Mereka berdua pun pergi keluar untuk berlatih. Karena Kiryuu masih belum terbiasa mengontrol abilitynya dengan baik.
Di hutan yang tak jauh dari danau yang mereka tinggali, mereka berdua menemukan tempat yang bagus untuk latihan.
"Oke! Tempat ini sempurna. Kemarilah dan akan kuajari cara melatih api hitam."
"Pertama, fokuskanlah pikiranmu. Lalu bayangkan apa saja molekul-molekul penyusun api itu.Misalnya, aku memikirkan bahan penyusun dari api biru adalah gas dan nitrogen. Daan..."
Wush!
Api biru muncul.
"Maka jadilah api biru. Api biru itu juga tak kalah dengan api hitam karena api biru lebih panas dan mampu membakar besi hingga meleleh dalam waktu singkat. Sedangkan untuk api hitam. Aku mengunakan energi manaku sendiri dan skill ku sebagai fondasinya agar tak terlalu menghabiskan energi. Dan apabila seseorang ingin bisa menggunakan api hitam, maka yang harus dikakukannya adalah fokus, tingkatkan imajinasimu, bayangkan apimu terasa hidup, dan jika gagal, maka berarti imajinasimu masih kurang. Api hitam ini bisa dibilang sangat berbahaya. Karena api ini tak akan bisa padam kecuali penggunanya sendiri. Sekarang cobalah!" Sepertinya penjelasan Kiryuu membuat Rael sedikit mengerti apa itu api.
Rael pun mulai belajar membuat api hitam. Sambil menunggu Rael selesai berlatih, Kiryuu memanfaatkan waktunya untuk melihat apa saja skill yang dimilikinya.
"System!"
[Yes,master!]
"Open Stats!"
(muncul)
"Mari kita lihat apa saja isi skill ku."
Name: Narue Kiryuu
Divine Blessing: "Great Demon Lord Blessing."
Title: "World Traveller, Great Demon Lord."
Skill: Manas
Mana: 40.000.000
Strength: Max
Agility: Max
INT: Max
Vitality: Max
First transform
Ultimate skill: Locked
Main skill: Dragon Sword
God slayer
Destroyer
Ruang hampa
Secondary skill:
All creator
Sword master
Annihilation
Gate
Spatial transfer
Imaginary space
Healer
Crusader
Bomber
Flying
Death aura
Intimidation
Asteroid call
Lv: Max
Special skill:
Pembagian mana
Penciptaan
Tangan dewa
Pemanggil
Necromancer
Death zone
"Wow!"
Tak kusangka aku memiliki skill sebanyak ini. 4 skill utamaku terlalu berbahaya. Aku harus berhati-hati saat memilih skill. Jangan sampai aku salah. Hari aku akan berlatih teknik pedang terlebih dahulu. Karena di kehidupanku sebelumnya aku pernah berlatih di dojo. Jika aku tidak bisa teknik pedang, maka nanti takutnya aku tak akan bisa menggunakan skill pertama ku dragon sword. Aku akan membuat pedangnya dulu. Aku akan gunakan katana saja agar lebih mudah untuk digunakan. Dengan bahan baku obsidian, maka ketajaman dan kekerasannya jangan ditanya.
Kiryuu pun membuat pedang katana berbahan baku obsidian dengan kemampuannya yaitu penciptaan. Dan akhirnya pedang itu selesai di buat.
"Haha sudah selesai. Katana ini keren juga. Mari kita mulai dari tebasan ringan."
Slash! Kreak! Trang! Swush!
"Kenapa begini, aku seperti merasa ada yang kurang. Padahal aku sudah melakukan dengan benar seperti panduan yang diberikan system." Kiryuu mulai bingung dengan teknik pedangnya.
"Kau harus bisa mengontrol kekuatan dan kecepatan tebasanmu pada satu target. Jangan malah fokus ke hal yang lainnya." Kata Rael memberinya saran.
"Rael? Apa kau sudah selesai dengan latihanmu?" Tanya Kiryuu.
"Tentu saja aku sudah menyelesaikannya! Hanya saja, tadi ada sedikit masalah karena aku kehilangan kontrol pada apiku."Jawab Rael.
"Baguslah jika kau baik-baik saja. Sekarang akan kucoba apa yang kau sarankan padaku."
Kiryuu mencoba memusatkan fikirannya pada satu target dan satu pandangan lalu...
SLAASH!!
Tebasan itu menghancurkan banyak pohon besar sekaligus. Akhirnya, Kiryuu berhasil menguasai teknik ini.
"Wah! Terima kasih banyak atas saranmu! Kau benar-benar memberiku pencerahan yang sangat bagus setelah aku terjebak di jalan buntu." Ucap Kiryuu senang.
"Sama-sama. Lagi pula kau sudah mengajariku banyak hal.Sekarang, aku harus pulang." Katanya sambil berjalan meninggalkan Kiryuu.
"Aku mengerti! Mampirlah ke rumahku kapanpun kau mau.Aku senantiasa menerimamu." Ucap Kiryuu sambil melambaikan tangan.
"Baiklah! Sampai jumpa besok!" Serunya lalu perlahan menghilang dari pandangan.
To Be Continued~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
harusnya unlimited in aja
2022-03-29
0
MABALAR
pasti api hitam ini terinspirasi dari api hitam amaterasu milik itachi dari anime noruto
2021-07-15
0
hmmm
Bahan baku ya dari inti bintang neutron thor itu udh paling kuat dan paling padat massanya
2021-06-24
0