Tak salah alamat

Siang itu di cafe Carissa

"Gimana Ma cake nya ? enak kan ? " Tanya Mayang pada sang Mertua dan di jawab dengan tanda jempol olehnya.

"Kebetulan ini cafe milik temanku Ma, orangnya baik, humble lagi".

Kedua wanita yang beda generasi itu kini berada di cafe milik Carissa. Dan tentunya teman yang di maksud Mayang adalah Carissa yang baru ia kenal beberapa bulan lalu ketika berada di salon.

"Nahh ini dia yang punya ". ucapnya pada sang Mertua ketika melihat Carissa datang dari arah belakang kursi wanita paruh baya itu.

"Sudah menunggu lama ?" tanya Rissa saat berpelukan dengan Mayang.

Menyadari ada orang lain bersamanya Carissa pun menyapanya.

Tatapan mereka bertemu dan ia kini terkejut melihat wanita itu yang juga sama terkejutnya dengannya. Situasi ini sangat sulit untuk di jelaskan apalagi Mayang memperkenalkan keduanya tapi respon mereka kaku seperti ada sesuatu yang salah. Menyadari itu Mayang mencoba mengalihkan keduanya.

Karena Rissa merasa sudah sangat canggung dia pun permisi berkilah jika ia ada urusan yang lain. Kepergiannya itu menarik hati Mamanya Duta. Dia akui jika Carissa kini telah berubah dan satu hal yang harus ia pastikan tentang anak laki-laki yang ia lihat di rumah sakit itu benar anaknya seperti dugaan sang suami.

Menyadari Mertuanya itu memperhatikan kepergian Rissa, Mayang kini semakin yakin jika dugaannya tak salah alamat.

*flashback on

Siang itu Mayang teringat dengan buku yang tak jadi ia baca, ia penasaran lalu mengambilnya dan membukanya. Dua wajah yang tercetak jelas di kertas itu yang ia kenali sebagai suaminya dan teman barunya itu. Dan satu cincin yang terbungkus kertas dengan inisial C&D yang berarti Carissa dan Duta.

Kisah-kisah pendek yang di tulis oleh Duta di baca habis olehnya. Walaupun kini ia telah menjadi istrinya tetap saja ada nyeri yang menyentuh hatinya. Kini ia tau kenapa dulu Duta sempat menolak perjodohan mereka.

"aku akan menyatukan kalian kembali seperti dulu meskipun aku tau halangan terberat nanti adalah Papa Bram, Carissa kamu begitu menderita dan aku akan membawamu pada bahagia mu yang sesungguhnya dan kamu Duta kamu berhak mendapatkannya kembali" Mayang bermonolog.

*flashback off

"Ma kok jadi ngelamun gitu, Mama kenapa ?"

"Gak papa Sayang, yasudah kita pulang yuk sebentar lagi Papa dan Duta akan segera sampai". ajaknya

_________

Di dalam kamar, Bram Prasetyo tengah mendengarkan cerita sang istri yang sore tadi bertemu dengan wanita yang dulu pernah bersama anaknya itu. Bram masih menyimpan amarah terhadap Carissa sejak Duta berani membangkang permintaannya dulu. Di sisi lain sang istri masih mempertanyakan tentang anak yang pernah ia jumpai di rumah sakit itu.

Menyadari itu, Bram memikirkan apakah benar jika anak yang pernah ia lihat itu adalah anaknya Duta. Tapi ia masih meragu walaupun secara fisik wajah Yuka sangatlah mirip dengan Duta saat masih kecil.

Bram mengusap wajahnya dengan gusar membuat wanita di sampingnya merasa kesal karena tak ada respon dari suaminya itu.

Ia harus memastikan agar dugaannya itu salah. Dan satu hal yang kini tengah Bram takutkan.

Di kamar yang lain Mayang dan Duta tengah rebahan saling berpelukan. Mayang merasa takut jika memang ia harus merelakan suaminya untuk wanita yang lain, bagaimanapun ia sudah hidup bersama Duta dan yang pasti ia sangat mencintainya entah bagaimana perasaan Duta terhadapnya meskipun selama ini sikapnya selalu manis dan terlihat jujur nan setia terhadap pasangannya. Tapi tetap saja cinta saja tidaklah membuat Duta melupakan masa lalunya itu pikir Mayang.

Bagaimana tidak, jika memang Duta sudah melupakan Carissa yang notabenenya cinta pertamanya di masa lalu sudah pasti barang itu tidak ia simpan.

Semenjak ia membaca buku itu ia selalu merasa gelisah, takut dan bahkan merasa orang paling jahat karena menerima perjodohan itu tanpa memikirkan apakah Duta juga bersedia atau tidak paling tidak Duta tidak lagi ada hubungannya dengan wanita lain.

Setidaknya jika masih belum bisa melupakan masa lalu tidak perlu menerima perjodohan itu. Karena mau cemburu pun tidak ada haknya karena itu masa lalunya.

________

Malam itu susah rasa untuk Carissa memejamkan mata, bagaimana tidak pertama ia sudah bertemu dengan Bram Prasetyo yang mengharuskannya untuk membatasi ruang geraknya, kedua ia bertemu dengan Mayang yang ternyata adalah istri dari lelaki yang pernah ia cinta dan ketiga ia bertemu dengan Mamanya Duta, wanita yang dulu pernah sekali menjumpainya setelah ia di bawa oleh Duta bertemu dengan orang tuanya dulu.

*flashback on

Di bangku taman kota Carissa sedang berbicara dengan seorang wanita yang terlihat segar tak seperti usianya. Ya dia adalah Mamanya Duta.

"Tante tau kalian saling mencintai, tapi bagaimanapun Duta adalah satu-satunya harapan kami untuk melanjutkan kelangsungan perusahaan yang kini papanya pimpin. Tante harap kamu maklum jika sikap Papanya begitu saat tau tentang kamu".

"gak papa kok Tan, Rissa ngerti kenapa om begitu terhadap Rissa, Rissa tau Rissa bukanlah orang yang kaya seperti keluarga Tante tapi cinta Rissa tulus buat Duta tanpa memandang apapun"

"Tante tau kamu anak baik, maka dari itu Tante mau menemui kamu, masa depan kalian masih panjang, kamu dan Duta juga harus melanjutkan studi kalian kan. Takdir bisa berubah dan Tante percaya itu, tapi untuk saat ini tante mohon sama kamu untuk melepaskan Duta demi masa depan Duta juga".

Carissa tidak tau mesti menjawab bagaimana lagi, apalagi saat itu ia baru saja mengetahui satu kebenaran.

"Tante yakin kamu dan Duta akan bertemu di saat yang tepat, dan sekarang bukanlah waktunya untuk itu, kalian perlu membuktikan kepada semuanya termasuk Papanya Duta jika kamu pantas untuk bersama Duta".

"Bagaimana bisa aku melepaskan Duta jika saat ini aku mengandung anaknya, cucu Tante sendiri, bagaimana dengan nasibku yang aku sendiri juga gak tau harus bagaimana kedepannya, nasibku bergantung dengan anak Tante " batin Carissa.

Tanpa memberi tahu kondisinya pertemuan itu diakhiri oleh keduanya dengan perasaan Carissa yang tentunya gak karuan. Apa langkah selanjutnya yang harus ia ambil.

*flashback off

Episodes
1 Ingin Tahu
2 Melewati semua ini sendirian
3 Penasaran
4 Pergi tanpa pamit
5 Butuh penjelasan
6 Dikuatkan oleh keadaan
7 Mencari seseorang
8 Duta kecil
9 Sangat merindukan
10 Sosok cinta pertama
11 Tak salah alamat
12 Yang aku atur berantakan semua
13 Menebus semuanya
14 Yuka pingsan
15 Ingin lebih dekat
16 Sakit tapi tidak berdarah
17 Cuma masa lalu
18 Keinginan Mayang
19 Menikahlah dengan suamiku
20 Memutuskan untuk menerima
21 Mayang Meninggal
22 Dia anakku, hanya anakku
23 Nama Om Duta Prasetyo
24 Dia anakku kan ?
25 Mematahkan hati
26 Mendadak dingin
27 Mulai merindukanmu
28 Yuka di bully
29 Di bagian mana aku menyusahkan
30 Daddy
31 Cucu yang belum disentuh
32 Istri pak Duta
33 Memisahkan anak dari ibunya
34 Sesakit ini diabaikan
35 Tidur di kamar Duta
36 Di takdirkan bertemu bukan bersama
37 Boleh peluk gak ?
38 Mengikuti prosesnya tanpa protes
39 Memaafkan bukan berarti melupakan
40 Tapi keadaan punya kenyataan yang berbeda
41 Selalu bersyukur walaupun keadaannya seperti ini
42 Menjadi suamimu
43 RSJ
44 Bram siapa ?
45 Cucu Papa
46 Yuka hilang
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Ingin Tahu
2
Melewati semua ini sendirian
3
Penasaran
4
Pergi tanpa pamit
5
Butuh penjelasan
6
Dikuatkan oleh keadaan
7
Mencari seseorang
8
Duta kecil
9
Sangat merindukan
10
Sosok cinta pertama
11
Tak salah alamat
12
Yang aku atur berantakan semua
13
Menebus semuanya
14
Yuka pingsan
15
Ingin lebih dekat
16
Sakit tapi tidak berdarah
17
Cuma masa lalu
18
Keinginan Mayang
19
Menikahlah dengan suamiku
20
Memutuskan untuk menerima
21
Mayang Meninggal
22
Dia anakku, hanya anakku
23
Nama Om Duta Prasetyo
24
Dia anakku kan ?
25
Mematahkan hati
26
Mendadak dingin
27
Mulai merindukanmu
28
Yuka di bully
29
Di bagian mana aku menyusahkan
30
Daddy
31
Cucu yang belum disentuh
32
Istri pak Duta
33
Memisahkan anak dari ibunya
34
Sesakit ini diabaikan
35
Tidur di kamar Duta
36
Di takdirkan bertemu bukan bersama
37
Boleh peluk gak ?
38
Mengikuti prosesnya tanpa protes
39
Memaafkan bukan berarti melupakan
40
Tapi keadaan punya kenyataan yang berbeda
41
Selalu bersyukur walaupun keadaannya seperti ini
42
Menjadi suamimu
43
RSJ
44
Bram siapa ?
45
Cucu Papa
46
Yuka hilang
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!