Tak jauh dari Pak Bram Prasetyo, lelaki tampan yang kini sedang berada di Resort yang sama pun turut termenung kala ia teringat akan anak kecil yang tempo hari ia jumpai.
Dia adalah Duta Prasetyo anak tunggal dari Bram Prasetyo.
Wajah anak itu seperti pernah hadir di mimpinya dan bahkan seperti tak asing baginya.
"Baby, kamu dari mana saja sayang, aku mencari mu". Tanya Mayang yang tak lain adalah Istrinya.
"Aku mencari udara segar di luar". Jawab Duta.
"Aku merindukanmu sayang". Ucap Mayang saat tengah duduk di pangkuan suaminya itu.
Duta dan Mayang menikah atas perjodohan orang tua mereka yang mana perjodohan ini di lakukan untuk memperkuat dan menguntungkan perusahaan mereka masing-masing.
Mulanya Duta memang tidak tahu dan juga tidak ingin di jodohkan karena iya sudah menyukai wanita lain. Tapi setelah wanita yang ia cintai itu pergi dari hidupnya ia pun memutuskan menerima perjodohan tersebut.
Kini setelah tiga tahun pernikahan mereka walaupun belum di beri keturunan keduanya tetap mesra layaknya pasangan lainnya.
_________
Setelah seharian menghabiskan waktu di kamar, Carissa Yuka dan Riko memilih menikmati udara malam di luar Resort.
Yuka yang sangat senang pun tak henti-hentinya mengulas senyum dan bertanya-tanya. Momen ini tak di sia-siakan oleh mereka untuk tak mengambil gambar.
Mereka sudah seperti keluarga bahagia yang sedang berlibur.
"Ma, bisakah Mama berdiri di tempat itu sambil memegang secangkir teh ? Yuka ingin memotret Mama ?". pinta Yuka pada Carissa.
"Tentu saja boleh sayang apapun untukmu". ucap Carissa dengan senang hati.
Carissa yang memang cantik tanpa polesan make up pun terlihat seperti anak remaja, siapa sangka jika ia adalah seorang ibu tunggal.
Bukan hanya Yuka yang memotret wanita itu, diam-diam Riko juga mengambil potretnya.
"Om besok kita mau ngapain om ?" tanya Yuka.
"Yuka sendiri mau apa ?". Riko balik tanya.
"Tadi sewaktu Yuka jalan-jalan di sekitar sini Yuka lihat ada paralayang Om, Yuka jadi pengen naik Om, emm boleh gak Ma ?". Ucapnya pada sang Mama dengan wajah sendu yang di buat buat dan sangat menggemaskan bagi siapapun yang melihatnya.
"Mama si boleh saja tapi Mama tidak tahu apakah anak-anak di perbolehkan naik apa tidak". tutur Mamanya.
"Kamu tenang saja besok kita ke lokasinya kita tanya langsung ya". Riko menenangkan.
"Beneran Om ?". tanya Yuka.
"Iya beneran". balas Riko.
"Yes, thanks ya Om, kalau gitu ayok kita kembali kita cepat istirahat karena besok kita akan lelah bermain". ajak Yuka semangat.
Sesuai janji, menjelang siang mereka pun pergi menuju tempat di mana tempat paralayang berada. Setelah bertanya kepada petugas anak-anak seusianya belum dapat untuk naik paralayang.
"Gimana Om apakah Yuka bisa naik itu ?". Tunjuknya pada orang-orang yang hendak menaiki paralayang tersebut.
"Maafkan Om Yuka, anak-anak seusiamu belum di izinkan naik". jawab Riko dengan wajah sedihnya.
"Yahh gagal deh". ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.
Melihat anaknya yang mulai tak bersemangat ia mencari cara agar anaknya itu ceria kembali.
"Yuka, lain waktu kalau kamu sudah remaja kamu boleh kok naik itu, hanya saja tidak sekarang, nahh dari pada cemberut seperti itu terus gimana kalau kita keliling naik kuda, naik kuda juga tidak kalah seru loh sayang, yakan Om Riko ?". hibur Carissa.
"Haa benar juga tu apa kata Mama, yasudah yuk kita kesana". balas Riko.
Setelah puas berkuda mereka pun mendatangi tempat pemerahan susu sapi. Di tempat ini kita bisa melihat langsung proses pemerahan susu bahkan kita boleh melakukannya. Di sini berbagai olahan susu di olah menjadi berbagai macam jenis mulai dari susu, yoghurt, keju, permen, bahkan kerupuk susu juga ada di tempat ini. Jadi banyak sekali oleh-oleh yang mereka beli untuk di bawa pulang.
Setelah dari tempat itu mereka juga pergi ke perkebunan strawberry, memetik buahnya dan juga berbelanja olahan dari buah tersebut.
Setelah puas seharian jalan-jalan mereka pun kembali ke Resort untuk beristirahat karena besok pagi mereka akan kembali pulang.
________
Saat tengah memasuki koper ke dalam mobil tak sengaja Duta melihat Yuka yang hendak masuk ke dalam mobil yang berada tak jauh darinya. Saat tengah memperhatikan Yuka, Mayang sang istri memanggilnya untuk segera masuk ke mobil.
Di dalam mobil mata Duta terus saja melihat ke arah Yuka yang masih belum juga masuk. Saat mobil hendak melaju matanya menangkap sosok wanita yang dia kenal dengan baik di masanya.
"Rissa" panggilnya dalam hati.
Melihat itu dia terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak, di depan matanya ia melihat wanita yang dulu sangat di cintainya pergi tanpa pamit dan menghilang tanpa jejak sampai-sampai orang suruhannya pun tidak dapat menemukannya.
Rasanya tidak mungkin jika saat itu juga dia turun sementara mobil yang membawa mereka sama-sama akan melaju.
"Apakah anak itu adalah anaknya Rissa ? Apakah kepergiannya dulu karena dia akan menikah ? Tapi dengan siapa ? Anak itu kenapa seperti tidak asing bagiku, ada apa ini ya Tuhan". Batinnya bertanya-tanya seolah ingin lekas mendapat jawaban.
Sang istri yang menyadari jika suaminya sedang memikirkan sesuatu pun bertanya.
"Kamu kenapa ? lagi mikirin apa ? kayaknya berat banget ".
"Gak ada, cuma kayaknya ada yang tertinggal tapi gak tau apa". bohong Duta.
"kayaknya udah aku masukin semua deh Yang, tapi kalo memang ada nanti coba telfon orang Resort deh buat ngecek di kamar siapa tau memang ada yang lupa aku masukin". Mayang mengingat-ingat.
_________
Seminggu setelah acara itu di umumkan bahwasannya tender kali ini di menangkan oleh perusahaan tempat Carissa dan Riko bekerja. Untuk itu proyek yang akan di garap kali ini pastilah akan menguras waktu mereka.
Riko yang mendapatkan promosi jabatan lebih tepatnya naik jabatan pun senang bukan main, kini kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil.
"Selamat ya pak Riko, akhirnya jadi manager juga pasti divisi ini bakalan kehilangan ketua divisi seperti bapak deh kayaknya". ucap salah seorang bawahnya.
"Sekali lagi terimakasih semuanya, semua ini berkat kalian semua dan kerja keras kalian juga, kalau bukan karena loyalitas kerja kalian tidak mungkin saya bisa seperti ini". jawabnya.
"Jadi kita makan-makan ni pak ceritanya hihihi ". celetuk salah satu dari mereka.
"Tentu saja, berhubung besok free hari ini sepulang ngantor kita nonton terus makan-makan sebagai ucapan terimakasih saya pada kalian". jawab Riko.
" Yes akhirnya ngerasain di traktir bos juga haha". sorak salah seorang staf.
"Rik, aku nanti jumput Yuka dulu ya, kita jumpa di tempat aja". Pesan Carissa pada Riko.
"Ok ".
________
Di rumah mewahnya, Pak Bram baru saja tiba dan ia langsung menuju kamarnya menemui istrinya yang saat ini sedang sakit.
"Apakah kau sudah meminum obatmu ?". tanya Bram pada Sarah istrinya.
"Sudah Pa, apakah Dokter Win ada berbicara tentang sakit Mama ?". ucap Sarah.
"Mama hanya kelelahan saja cukup dengan istirahat dan minum obat nanti akan membaik". jelas Bram.
"Iya Pa, lagian kita ini juga sudah tua, memang sudah waktunya menikmati hidup saja, hemm sunyi sekali ya Pa, rumah sebesar ini hanya ada kita Duta dan Mayang saja itupun kalau semuanya di rumah". Aduh sang istri
"Mau bagaimana lagi Ma, seperti ini memang keadaannya ". ujar Bram .
"Andai saja ada cucu pasti enggak sesunyi ini, pasti ramai sekali dengan jeritan tangisan tawa dan pastinya rumah akan berantakan ". ucap sang istri menerawang.
"Sabar Ma, mungkin tidak sekarang kita di beri cucu, doakan semoga Mayang lekas segera hamil". hibur Bram.
Di tahun pertama menikah Mayang pernah sekali mengandung tapi keguguran setelah itu sampai sekarang Mayang belum lagi menunjukkan tanda-tanda kehamilannya.
" Ma, sewaktu di Resort minggu lalu Papa jumpa sama Carissa ". ujar Bram pada Sarah istrinya.
"Carissa siapa Pa ?". Tanya Sarah memastikan lagi.
"Wanita yang dulu sempat dekat dengan Duta, sejak kejadian itu ternyata dia pindah ke kota B dan saat ini dia bekerja di perusahaan Papa yang ada di sana". jelas Bram.
"Lalu ? ". ucap Sarah menanti kelanjutan cerita Bram.
"Karena saat itu sedang meeting tidak memungkinkan baik Papa maupun dia bertegur sapa". ujar Bram.
"Duta tau kalau Carissa berada di sana ?" tebak Sarah.
"Sepertinya tidak tapi karena saat meeting Duta sedang menemui rekan bisnis lain". jawab Bram ragu.
"Syukurlah kalau begitu, mereka sudah punya kehidupan masing-masing Pa jadi itu anggap saja masa lalu, dan sepertinya Duta selama ini juga tidak berusaha mencari dia lagi kan ". ungkap Sarah.
"Mama benar, ya sudah Papa mandi dulu". ucap Bram berlalu meninggalkan Sarah dengan pikirannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments