Pagi-pagi sekali Ibu dan anak ini telah bersiap dan seperti yang di rencanakan Riko juga sudah sampai di kediaman mereka pagi-pagi buta.
Kedekatan antara keduanya juga sering di anggap jika mereka adalah pasangan yang serasi terlebih wanitanya yang cantik dan laki-lakinya yang tampan. Meskipun status keduanya sama-sama singel tapi diantara mereka memanglah hanya sekedar rekan kerja saja. Jika orang yang tak pernah melihat dan tahu kedekatan mereka pasti mereka berpikir mereka adalah keluarga yang sempurna.
Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, kini mereka sampai di sebuah Resort yang terbilang mewah di kawasan Pegunungan dengan suguhan yang cukup memanjakan mata. Udara yang sejuk dan asri membuat siapa saja ingin berlama-lama berada di sana.
"Wah tempatnya bagus sekali Mom, apakah kita juga akan menginap di sini ?" tanya Yuka yang takjub melihat sekelilingnya.
"Betul sekali boy, kita akan menginap di sini untuk dua malam dan minggu pagi setelah sarapan kita akan balik". jelas Riko pada Yuka.
"Seriusan om ?". tanya Yuka tak percaya.
"Serius la mana pernah Om bohong sama kamu". balas Riko.
"Yes tidak sia-sia Mama permisikan Yuka libur sekolah hari ini". ucap Yuka kegirangan.
Carissa yang mendengar penuturan anaknya pun hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala saja. Saat-saat bekerja keluar kota seperti inilah ia bisa mengajak anaknya pergi sekaligus berlibur, bukan ia tak pernah mengajaknya, hanya saja untuk pergi jauh membawa mobil sendiri sangatlah lelah dan Yuka sangatlah mengerti itu.
"Bukannya kita hanya semalam saja ya berada di sini ? kenapa jadi dua malam ?". tanya Carissa bingung.
"gak papalah, hitung-hitung refreshing kapan lagi kita bisa kayak gini Yuka juga sepertinya antusias sekali". jawab Riko.
"hemm iya deh". ucap Carissa yang pasrah kalau Riko sudah memutuskan.
Mereka pun berjalan menuju meja resepsionis, dan Riko memesan dua kamar untuk mereka.
Meeting kali ini cukup penting karena ini merupakan tender dari pusat yang di peruntukan untuk anak cabang perusahaan dan jika gol akan di angkat menjadi manager di perusahaan tempat ia bekerja. Jadi seluruh staf anak cabang perusahaan pusat akan bertemu di sini.
Karena ini adalah tender besar dari pusat maka pemimpin pusat sendirilah yang turun langsung untuk meeting besar kali ini.
Pertemuan ini akan dilakukan setelah makan siang jadi masih ada waktu mereka untuk beristirahat maupun keliling Resort.
"Ma tidakkah kita bisa melihat-lihat keluar sebentar ?" tanya Yuka saat Mamanya membereskan pakaiannya.
"Bisa sayang, tapi apa kamu tidak ingin makan sesuatu terlebih dahulu ?". saran Carissa
"Yuka masih kenyang Ma". jawab Yuka.
"Baiklah, kamu boleh keluar terlebih dahulu dan ingat jangan jauh-jauh ya, Mama harus menyiapkan berkas yang akan diperlukan Om Riko dan kamu jangan lupa bawa ponselmu untuk berjaga-jaga". jelas Carissa pada putranya itu.
"Yes Ma, thanks". ucap Yuka lalu mengambil ponselnya dalam tas miliknya.
Setelah mendapatkan izin Mamanya Yuka pun segera keluar kamar dengan semangatnya. Ia menelusuri tempat-tempat yang memiliki spot yang bagus untuk di abadikan di ponselnya.
Saat ia sedang memotret hamparan Gunung di depannya sepasang mata terus saja memandangnya tanpa putus. Tanpa Yuka sadari ia telah di ikuti oleh orang tersebut.
Saat berbalik tak sengaja ia melihat orang tersebut bersembunyi di balik pagar yang di tumbuhi pohon merambat. Untuk persekian detik Yuka sudah tidak ada lagi di tempatnya tadi, hal ini membuat orang tersebut kehilangan jejaknya.
Saat orang tersebut hendak pergi dari tempatnya ia di kejutkan dengan ucapan seseorang.
"Apa Om mencari seseorang ?". tanya Yuka mengagetkan.
Lelaki tersebut membelalakkan matanya di balik kaca mata hitamnya itu. Ia tak habis pikir kenapa anak ini cepat sekali perginya.
"Saya tidak mencari siapapun di sini". balas laki-laki itu kaku
"Bukankah Om ini orang yang di restoran waktu itu ?". Ingat Yuka saat melihat lelaki itu.
"Ingatanmu bagus juga, kamu sendirian di sini ?". tanya lelaki berkacamata itu.
"Tidak, aku bersama Mamaku di sini". balasnya singkat.
"Apa Mama mu tahu kau berada di sini ?". tanyanya kembali.
"aku sudah meminta izin padanya sebelum pergi". balas Yuka
"Baiklah, kalau begitu apakah saya boleh tahu namamu ?". lelaki itu mengulurkan tangannya.
Belum sempat Yuka menjawab, Carissa datang dari belakang lelaki itu dan melihat Mamanya Yuka segera pergi meninggalkannya.
"Sorry Om Mamaku sudah datang dan aku harus segera pergi". putus Yuka dan berjalan melewatinya.
Baru kali ini ada orang yang tidak menjawab pertanyaannya dan itu sukses membuatnya penasaran dengan anak itu. Anak yang menurutnya tidak seperti seusianya.
Saat iya membalikkan badannya Ibu dan anak itu sudah berlalu pergi jadi ia tak bisa melihat wajah keduanya.
Ia hanya melihat wanita berambut panjang menggandeng tangan anak itu.
_________
Setelah jam makan siang usai kini orang-orang dari tiap perusahaan berkumpul di meeting room.
"Yuka, Mama ingin kamu berada di kamar saja selama Mama meeting ya, doakan Mama sayang semoga tender kali ini bisa Mama dan Om Riko dapatkan". jelas Carissa.
"Iya Ma apapun untuk Mama". balas Yuka patuh.
Saat semuanya telah memasuki meeting room dan hanya tinggal menunggu sang Presdir Carissa tak hentinya berdoa dan lagi entah mengapa kali ini jantungnya berdebar-debar.
"Kamu siap Ris ?". Tanya Riko yang duduk bersebelahan dengannya.
"Siap". jawabnya mantap.
Saat Presdir memasuki ruangan semua yang berada di dalam menyambut dengan berdiri tanpa terkecuali.
Carissa yang tidak terlalu jelas melihat sang Presdir pun hanya mengirim seulas senyum saja.
Saat giliran Carissa presentasi ia menyadari satu hal, ya ia menyadari jika Presdir yang selama ini dia dengar adalah Pak Bram orang dari masa lalunya.
Pak Bram yang juga sama-sama terkejutnya hanya bisa menatapnya sesekali. Hal ini tentu membuat Carissa grogi namun sekuat kemampuannya ia hilangkan perasaan itu agar presentasi kali ini berjalan lancar.
Menyadari ada orang di masa lalunya ia sekuat hati kembali fokus pada meeting kali ini, ia tidak ingin mengecewakan Riko karena selama ini dialah yang selalu membantunya.
Setelah meeting selesai seluruh staf meninggalkan meeting room tersebut tapi tidak dengan Carissa.
Ia juga manusia biasa, ia syok mengetahui Presdir yang selama ini tidak ia lihat dan hanya mendengar namanya saja adalah salah satu orang di masa lalunya.
Riko yang menyadari bahwa Carissa tak ikut keluar bersamanya lantas kembali lagi ke ruangan itu, dan benar saja ia melihat Carissa masih duduk termenung di tempatnya.
"Carissa ayok kita sudah selesai loh ini". ajak Riko membuyarkan lamunannya.
"ahh iya, aku cuma masih deg degan aja, mudah mudahan keberuntungan memihak kita ya Rik". bohong Carissa.
"Semoga saja". Jawab Riko.
________
Di kamar yang mewah seorang lelaki paruh baya sedang duduk termenung sesekali menghisap rokoknya.
Ya, Dialah Bram Prasetyo. Pemilik Perusahaan dari Global Grup yang menempati urutan pertama sebagai perusahaan nomor satu di Negeri ini dan sukses di segala sektor.
Iya kembali teringat tentang Carissa, wanita yang dulu sempat membuat anaknya tak bisa melupakannya bahkan lebih memilih Carissa daripada keluarganya sendiri.
Berbagai cara ia lakukan sampai akhirnya mereka berpisah. Dan kini Tuhan sedang mengatur pertemuan mereka kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments