Saat ini keadaan mengatakan baik-baik saja, untuk itulah semenjak Mayang sakit dan Duta berhenti untuk tidak memikirkan Carissa dan anaknya lagi.
Tapi tidak dengan Pak Bram, dengan kekuasaannya ia menyuruh orang kepercayaannya untuk menyelidiki tentang Carissa.
Saat ini di Kota B, Riko sedang merasa gelisah, pasalnya semenjak kepindahan Carissa ia merasa kehilangan semangatnya. Dia menyadari sesuatu yang beda pada dirinya saat tidak ada Carissa di depan matanya. Setiap hari mereka bertemu membuat ia menaruh hati pada Carissa.
Riko sendiri sudah pasrah pada takdir saat pertama kali ia mengutarakan maksud hatinya untuk menikahi Carissa namun dengan tegas Carissa menolaknya.
Penolakan yang ia terima tak membuatnya merasa patah hati.
_________
Di Toko miliknya Carissa sedang duduk termenung memikirkan dirinya yang kini tengah rindu dengan Ayah Bundanya. Ia berada di Kota yang sama dan untuk ke rumah orang tuanya tak membutuhkan waktu yang lama tapi hatinya masih ragu, ia selalu bertanya-tanya apakah kehadirannya akan di terima baik oleh keluarganya atau justru masih sama seperti dulu.
Dia berdiri mengusap wajahnya lalu keluar dari ruangannya untuk pergi menjemput Yuka di sekolahnya.
Tidak sengaja seorang pemuda menabraknya dan membuat tas yang ia bawa terjatuh.
Saat ia mengambilnya kembali pemuda itu memandangnya dengan serius.
"Kak Carissa ?". Ucapnya masih dengan tatapan serius.
"Kau mengenalku ?". tanya Carissa heran.
"Benarkah ini kakak ?, Apakah aku sedang bermimpi ?". jelas ucap lelaki itu.
"Hey, apakah kita pernah bertemu sebelumnya ?". tanya Carissa lagi.
Pemuda itu tak langsung menjawab melainkan memeluknya yang spontan membuat Carissa menjauhkan diri dari lelaki itu.
"Apakah ini yang kau lakukan saat bertemu dengan orang yang tidak kamu kenal sebelumnya ?". Ucap Carissa sedikit emosi.
"Lalu apakah aku salah bila aku memeluk kakak ku sendiri ?". Kini pemuda itu yang balik bertanya padanya.
Mendengar kalimat kakak ku sendiri Carissa pun teringat seorang adik laki-lakinya yang dulu amat dia jaga dan sayangi itu.
Kini Carissa perlahan berjalan mendekati pemuda itu.
"Reno ? Benarkah ini kamu Ren ?". Ucapnya terbata-bata.
Pemuda itu tak lagi menjawab, ia mengangguk dan mereka kini saling berpelukan.
Kejadian itu menarik perhatian beberapa pengunjung dan juga karyawannya.
"Kamu sudah dewasa Ren, maaf jika kakak tidak mengenalimu". ucap Carissa dengan air mata berderai haru.
"Kakak kemana selama ini, aku mencari kakak kemana-mana". ujar Reno.
Carissa mengusap air matanya dan mengajak Reno untuk pergi dari tempat itu.
Kini keduanya berada di dalam mobil yang akan membawa mereka menuju sekolah Yuka.
Carissa menceritakan segalanya begitu juga Reno, ia menceritakan keadaan Ayah dan Bundanya semenjak kepergiannya waktu itu.
Yang di jemput pun telah datang, kini mereka bertiga saling diam di dalam mobil.
"Ma, siapa ini ?" Tanya Yuka yang memecah kesunyian.
"Sayang, ini adalah Om Reno, adiknya Mama satu-satunya". jelas Carissa pada sang anak.
"What ? Mama punya adik ? Kenapa saat itu Mama tidak cerita ?". protes Yuka yang terlihat kaget.
"Sorry sayang, bagian itu terlewatkan untuk di ceritakan, baiklah karena hari ini kamu sudah tahu jika Mama punya seorang adik bagaimana kalau hari ini kita makan dulu ?". ucap Carissa.
"Oke Ma", "Oke Kak". Jawab mereka kompak.
Bahagia kini menyelimuti hati Carissa, tak menyangka jika dia akan bertemu dengan adiknya lagi.
Dulu saat ia pergi dari rumah Reno masih duduk di bangku SMP kelas tiga, hari-harinya selalu bersama adiknya itu. Dulu saat ia pergi Reno menangis memintanya untuk tetap tinggal tapi dia tak bisa mengabulkannya karena kecewa sang Ayah lebih besar dari harapan sang adik. Sedangkan sang Bunda hanya bisa menangis melihat semua itu.
"Kalian tunggu di sini ya, Mama mau ke toilet dulu". ucap Carissa pada dua lelaki beda usia itu.
Sesaat setelah Carissa pergi.
"Om, apakah Kakek dan nenek merindukan Mamanya Yuka ?". tanya Yuka uka tiba-tiba
"Tentu saja Yuka, Bagaimanapun besarnya kesalahan seorang anak yang namanya orang tua pasti akan tetap menyayangi dan menerima anaknya kembali hanya saja gengsi seperti kakeknya Yuka". jelas Reno.
"Om yakin ?". tanyanya menyipitkan matanya.
"Yakin, Kakeknya Yuka itu sangat sayang sama Mama Yuka, mungkin saat itu kakek sangat emosi dan juga kecewa makannya Mama Yuka langsung pergi karena merasa sudah membuat mereka kecewa, tapi percayalah itu hanya sebentar". ungkap Reno.
"Om bisa tidak bantu Yuka untuk mempertemukan Mama dengan Kakek ? Karena Mama juga sangat merindukan mereka Om ". pinta Yuka dengan mata berbinar-binar.
"Tentu saja anak baik". balas Reno yang gemas melihatnya.
"Om tahu tidak tentang Papa Yuka ?" tanya Yuka lagi.
Reno agak ragu dia bingung apakah Carissa sudah menceritakan tentang yang ini atau belum tapi dia ngerasa jika Yuka memang harus tau cepat atau lambat.
"Kalau tahu tidak juga si tapi kalau tidak salah namanya Duta, Duta Prasetyo" jawab Reno.
Setelah pertemuan yang tak terduga itu kini baik Carissa maupun Reno intens berkomunikasi apalagi Yuka dengan semangatnya jika Reno sudah datang menemuinya.
"Baiklah jika itu kemauan kamu Om akan kabulkan, tapi janji sama Om setelah misi ini terlaksana kamu harus kasih hadiah sama Om ya". tawar Reno.
"Siap Om".
Minggu ini Reno meminta Carissa untuk jalan-jalan di taman kota, tapi dengan tegas ia menolaknya, bukan tak mungkin sesuatu akan terjadi di sana apalagi jika keberadaan mereka di ketahui oleh keluarga Duta.
"Baiklah jika begitu kita jalan-jalan ke Mall saja ya Ma ". Pinta Yuka memelas pada Carissa.
Dan dengan berat hati ia pun mengiyakan permintaan anaknya itu. Dengan cepat Yuka mengirimkan pesan pada Reno untuk pergi ke Mall saja.
Di Mall Carissa yang memakai topi pun turut waspada, sambil berbelanja kebutuhan iya tetap memperhatikan sekitarnya.
Di sisi lain seorang wanita paruh baya merasakan jika orang yang selama ini ia rindukan berada di sekitarnya dan benar saja saat ia melihat ke arah samping ia melihat wanita yang selalu ada di pikirannya selama beberapa tahun ini.
Wanita itu mendekatinya sambil terus memperhatikan Carissa yang sibuk berdebat dengan Yuka karena masalah sayuran yang akan di beli. Tangan wanita itu menyentuh pundaknya dan saat Carissa membalikkan badannya betapa terkejutnya dia melihat wanita yang ia panggil dengan sebutan Bunda itu berada di hadapannya.
Ia membingkai wajah sang Bunda dengan kedua tangannya dengan bergetar. Keduanya meneteskan air mata yang sedari tadi sudah tak terbendung lagi.
"Anak Bunda". Seru Bu Rahma Bundanya Carissa.
"Carissa sangat merindukan Bunda". ucap Carissa dengan suara bergetar.
Isak tangis keduanya itu membuat Yuka yang sedari tadi menonton hanya bisa tersenyum melihat Mamanya kini bisa bertemu kembali dengan Bundanya.
Yuka melihat di sekitar dan mendapati Reno yang berdiri bersama lelaki paruh baya yang sudah pasti itu adalah Kakeknya. Dan keduanya hanya mengacungkan jempol mereka saat tatapan mereka bertemu sebagai tanda keberhasilan.
"Sedikit lagi Ma, Mama akan bertemu lagi dengan Ayahnya Mama". Ucap Yuka dalam hati.
Saat pelukan itu terlepas Carissa memberitahukan jika kini anak lelaki yang ada diantara mereka adalah anaknya, cucunya yang belum dia lihat sama sekali olehnya.
Dengan haru Bu Rahma pun mencium dan memeluk cucunya dan juga anaknya itu.
"Kau telah melalui hari-hari yang berat sendirian Rissa, maafkan Bunda yang tidak bisa ada untukmu". isak Bundanya pada anak perempuan satu-satunya itu.
"Enggak Bun, Bunda gak salah, justru Rissa yang harus meminta maaf karena telah mengecewakan Bunda sama Ayah". isak Carissa.
"Dengan hadirnya dia ke dunia ini Rissa jadi sadar betapa butuh perjuangannya untuk merawat seorang anak Bun, tapi Bunda gak perlu khawatir karena Dia anak yang sangat pintar dan mengerti". lanjut Carissa lagi.
"Ma, look who's coming ". Seru Yuka pada Carissa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments