THE LAST LOVE

THE LAST LOVE

BAB 1

"Tidak peduli dengan perasaanmu, kau telah menjadi milikku."

°°°

Adel terbangun dari tidurnya, sudah tiga hari belakangan ini tidurnya tidak nyenyak setelah keputusan perbincangan serius dengan orang tuanya yang membuat hatinya menjadi bingung. Hari ini tepatnya ia akan di pinang oleh lelaki yang tiba-tiba datang melamarnya tiga bulan lalu.

Adelia Monica, gadis manis yang kini baru memasuki usia 25 tahun. Di usia yang bisa dibilang sudah cukup untuk menikah namun tidak bagi Adel. Setelah asmaranya kandas 8 bulan lalu, Adel benar-benar merasa takut untuk menjalin hubungan.

Tiga bulan lalu obrolannya bersama orang tuanya membuat hatinya tak tenang, ia juga tak bisa menolaknya karena keputusan terbaik baginya memang ada pada orang tuanya.

"Adel, dia anak CEO di kantor Papah, dia menyukai kamu, kalian bisa berkenalan dulu," ucap Papah.

"Tapi Pah, Adel belum siap menikah tahun ini," jawab gadis itu.

"Lalu kamu siap nya kapan? Usia kamu sekarang sudah pantas untuk menikah, lagi pula lelaki yang datang ini usianya tak jauh beda dengan kamu," ucap Papah meyakinkan.

"Del, Mamah bukan ingin memaksa kamu, kalau ada niat baik lelaki datang dan ingin melamar kamu, kami sebagai orangtua senang. Terlebih dia juga baik dan kami kenal dia," ucap Mamah.

"Adel mau berkenalan kita berkenalan dulu," ucap Adel.

Dan sejak percakapan itu, Adel memutuskan untuk menerima pinangan Daniel, lelaki yang tiba-tiba melamarnya tanpa sepengetahuan dirinya dan selama tiga bulan lalu Adel dan Daniel menjalin hubungan meskipun hanya sebatas lewat pesan whatsapp yang sangta singkat di setiap harinya.

****

Adel sudah selesai di rias, dengan Siger di kepala yang sudah di pasang. Ia bercemin melihat dirinya yang sebentar lagi akan berubah status menjadi seorang istri.

"Mbak, akadnya akan segera di mulai," ucap lelaki yang masuk ke ruangan Adel.

"Bismillahirahmanirahim," ucap Adel dalam hati sambil berjalan keluar.

Adel melihat lelaki dengan jas putih dan peci putih yang tengah duduk dan menatap ke arahnya, Adel menundukkan pandangannya.

Ini kali ketiga ia bertemu dengannya dan setelah ini Adel akan bersamanya, dari bagun tidur sampai tidur kembali dan menjadi teman hidupnya

"Saya terima nikah dan kawinnya Adelia Monica dengan mas kawin tersebut di bayar tunai," ucap Daniel dengan lantang.

Saksi mengucapkan SAH hingga mereka mengucapkan Hamdalah bersama-sama. Adel masih menunduk saat ia mencium tangan Daniel yang menatapnya.

***

Daniel Fauzi, lelaki yang kini menginjak usia 27 tahun. Di usianya yang masih terbilang muda, ia memutuskan untuk menikahi anak gadis dari karyawan Papahnya.

Daniel sendiri dikena sebagai Programmer. Pekerjaan yang bisa di bilang tidak begitu terlihat namun hasilnya benar-benar menakjubkan. Dan kini Daniel telah resmi mengubah statusnya menjadi suami untuk Adel.

***

Setelah selesai akad dan resepsi mereka memutuskan untuk langsung pulang ke apartemen milik Daniel. Barang-barang Adelpun sudah di kemas ke dalam koper.

Selama perjalanan dari gedung pernikahan mereka hingga ke apartemen Daniel, tak ada satu pun percakapan yang keluar dari keduanya. Hanya keheningan yang tercipta. Keduanya sama-sama enggan membuka percakapan lebih dulu.

Daniel membuka pintu mobil, dan langsung mengambil koper, di susul Adel yang turun dari mobil dan mengikuti langkah suaminya itu.

"Barang-barang kamu bisa susun nanti di lemari," ucap Daniel saat mereka sampai di apartemen.

Adel hanya mengangguk seraya masuk ke kamar menyusul Daniel yang sudah masuk lebih dulu.

"Saya mandi dulu, kalau mau istirahat silahkan," ucap Daniel pergi ke kamar mandi.

Adel lagi-lagi hanya diam tak berbicara apapun. Sebenarnya ia masih bingung dengan hatinya, terlebih ia menikah dengan laki-laki yang belum terlalu ia kenal, Daniel memang tampan badannya tegap dan tinggi. Jujur saja Adel mengagumi paras pria Daniel saat pertama kali bertemu.

Hanya saja, wajah tampannya itu terkesan sangat dingin. Ia bahkan tak pernah merubah raut wajahnya sejak pertama kali bertemu dengan Adel.

Daniel bukan orang yang banyak bicara. Alasan gadis cantik ini menerima pernikahannya adalah karena ia merasa yakin Daniel adalah orang yang tepat.

***

Daniel keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya, Adel yang sejak tadi duduk diam di pinggir kasur menengok ke arahnya.

"Kalau kamu mau mandi, ada handuk di sana bisa kamu pakai," ucap Daniel yang baru keluar dari kamar mandi.

"Oh iya," jawab Adel canggung.

Adel berjalan membuka kopernya, ia mengambil baju tidur dan menutup kopernya kembali. Ia masih merasa lelah untuk menyusun pakaiannya malam ini.

Selesai mandi, Adel mengeringkan rambutnya. Make-up pengantinnya masih sedikit melekat di wajahnya, terutama bagian matanya yang masih menghitam. Riasan make-up yang tebal menurutnya. Adel mengambil skincare malamnya dan mulai membersihkan wajahnya.

"Kamu mau makan?" tanya Daniel yang baru kembali ke kamar.

"Mau Adel masakin?" tanya Adel yang sudah berdiri.

"Saya sudah pesan, makanannya sudah datang." kata Daniel yang kemudian menghilang di balik pintu.

***

Sejujurnya, malam ini Adel benar-benar gugup dan canggung. Ia tak tahu harus bersikap bagaimana dan seperti apa dihadapan pria yang sudah resmi menjadi suaminya hari ini.

Adel menghampiri meja makan dan duduk di depan Daniel. Daniel memesan beberapa makanan yang cukup banyak, padahal hanya untuk porsi mereka berdua.

"Saya sudah selesai makan, kamu lanjutkan makan, saya akan langsung tidur," ucap Daniel meninggalkan meja makan.

"Iya, Mas."

Sebutan 'Mas' sudah ia pakainya sejak pertama berkenalan dengan Daniel, dan tampaknya lelaki itu juga tidak keberatan dengan panggilan tersebut.

Dengan cepat Adel menghabiskan makanannya. Tampaknya Daniel masih bersikap dingin padanya dan mungkin karena mereka masih merasa canggung satu sama lain.

Setelah selesai makan, Adel membersihkan meja dan mencuci piringnya. Ia melihat perlengkapan di apartemen Daniel sangat lengkap.

Padahal kata Papah mertuanya, suaminya itu hanya tinggal sendiri di apartemen.

***

Adel berjalan ke kamar mereka, Daniel sudah tidur lebih dulu. Dengan perasaan canggung dan berbedar-debar. Adel menaiki kasur empuk tersebut dan membaringkan badannya di kasur.

Malam ini tampaknya ia masih menjadi seorang gadis. Padahal ia sempat mengira dirinya dan Daniel akan melakukan hubungan suami-istri. Tapi hari ini ia juga sudah lelah dan mengantuk, tak banyak berpikir banyak, Adel sudah menutup matanya dan masuk ke alam mimpi.

°°°°

Terimakasih sudah

mampir ke cerita ini.

Jangan lupa kasih Bintang dan Komentarnya ya ..

^_^

Terpopuler

Comments

towmatow

towmatow

lanjut terus author, semangat yah up-nya 💪💪💪

aku udah Rate 5 dan like kak. mampir juga di chat storyku,di tunggu yah kak😁😁😁

mari saling bantu kak🤗

2020-06-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!