Daniel mengerjapkan matanya saat bias cahaya masuk ke celah jendela kamarnya dan Adel pagi ini. Dengan tangan kanan melingkar di badan istrinya, Daniel mencoba bangun perlahan tanpa mengusik tidur Adel yang tampak masih nyenyak.
Setelah berhasil bangkit dari kasur, Daniel langsung mandi dan juga menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Ia tahu, akhir-akhir ini Adel sedikit malas melakukan pekerjaan rumah tangga. Kadang juga Daniel memilih memesan makanan untuk makan mereka berdua.
Selesai mandi dan juga sudah kenakan kemejanya dengan rapih, Daniel pergi ke meja makan dan menyiapkan roti selai juga kopi susu untuknya dan susu kehamilan yang sudah disarankan dokter kandungan Adel beberapa waktu lalu.
Melihat jam sudah menunjukan pukul tujuh lebih empat puluh menit, Daniel segera memakan roti selainya dan juga meminum kopi buatannya. Hari ini ia akan kembali bekerja dan Ibu mertuanya juga telah mengabari akan datang hari ini.
Sejak mengetahui Adel hamil, ia telah mengabari ibu mertuanya tersebut, karena Daniel masih takut jika terjadi sesuatu pada istrinya karena mereka belum punya pengalaman dan juga ini adalah kehamilan pertama Adel.
“Del,” Daniel mencolek pipi istrinya.
Tak ada jawaban dan pergerakan dari Adel. Kini Daniel kembali membangunkannya.
“Adel,” Daniel masih terus mencolek pipi mulus istrinya itu.
Dan hasilnya sama saja, Adel sama sekali tidak merasa terganggu dengan suara dan juga tangan Daniel yang menyentuh pipinya.
Melihat jam ditangannya, Daniel kembali membangunkan Adel sebelum ia pergi. Ia harus memastikan Adel bangun dan juga mengunci pintu rumah mereka saat ia pergi bekerja. Daniel takut jika sewaktu-waktu kejadian sebelumnya terulang lagi, seperti saat Bani tiba-tiba datang.
Kali ini Daniel duduk di tepi ranjang dan mencubit pelan pipi istrinya “Adel, ini sudah siang,”
Merasa pipinya dicubit seseorang, Adel sudah membuka matanya dan melihat Daniel yang menatapnya.
“Saya mau berangkat kerja,” Daniel berdiri.
Adel mengucek matanya dan membuka selimut yang menutupi kakinya. Ia kemudian memperhatikan Daniel yang mondar mandir merapihkan rambut, memakai dasi juga menyemprotkan parfumnya.
“Kamu masih ngantuk?” tanya Daniel melihat istrinya masih berbaring di kasur.
“Iya, malam Adel gak bisa tidur,” katanya.
Memang benar, kemarin malam Adel memang terlihat gelisah dan tak bisa tidur dengan nyenyak. Dari mulai bilang gerah padahal AC dikamarnya masih menyala, kemudian merasa mual sampai akhirnya Daniel juga ikut terjaga beberapa kali karena pergerakan Adel di kasur.
“Kamu kunci pintu dulu baru lanjut tidur,” Kata Daniel yang kemudian berjalan keluar dari kamar.
Sudah sampai di ruang tamu dan bersiap kenakan sepatunya, ia tak melihat Adel berada dibelakangnya. Daniel menghela nafasnya, ia benar-benar khawatir jika meninggalkan Adel sendirian saat ini.
Daniel kembali berjalan ke kamarnya dan melihat Adel yang masih dengan posisi berbaringnya. Ia masih belum bisa mengerti mengapa sifat Adel jauh berbeda dari sebelum dirinya hamil.
“Del, kamu kunci pintunya sebelum lanjut tidur lagi.”
Adel menatap Daniel yang kembali masuk ke kamarnya. Sambil tersenyum, ia kemudian merentangkan tangannya meminta Daniel membantunya bangun.
Daniel awalnya tak peka dengan apa yang dilakukan Adel. Ia mengira jika istrinya itu sedang peregangan dan iapun memilih pergi lagi, namun baru keluar pintu Adel sudah memanggilnya.
“Mas Daniel nggak mau bantuin Adel bangun?” teriaknya.
Daniel menghentikan langkahnya dan membalikan badannya melihat tangan Adel sudah turun kembali dengan ekspresi wajah terlihat kesal.
Jangan salahkan Daniel yang tidak pekaan pada tingkah Adel, memang dirinya tidak tahu bagaimana menghadapi sosok wanita apalagi harus pakai kode-kodean, Daniel tak akan paham.
Tak mau menunda lebih banyak waktu karena Adel, kini Daniel mendekati istrinya dan membantunya bangun dengan perlahan. Namun Adel masih terlihat kesal padanya dan sudah berjalan keluar kamar lebih dulu.
Daniel kemudian menyusul dan bersiap berangkat kerja, ia sudah hampir kesiangan hari ini.
“Kunci pintunya, kalau ada bunyi bel nanti kamu lihat di screen view bel dulu, kalau orang nggak dikenal jangan di bukukan,” kata Daniel.
Adel tak menjawab, ia hanya menganggukan kepalanya saat berdiri di depan pintu menunggu Daniel yang siap berangkat kerja.
“Mamah udah berangkat tadi, kalau nggak macet mungkin sebelum Dzuhur sudah sampai,” kata Daniel lagi yang hanya diangguki Adel.
Daniel kemudian berjalan ke mobilnya meninggalkan Adel yang masih berdiri di depan pintu menatapnya.
Merasa tak enak berangkat kerja dengan raut wajah istrinya masih kelihatan kesal, Daniel kembali berjalan ke arah Adel. Dan wanita itu kini menatapnya dengan heran.
“Saya pergi dulu, nanti kalau ada apa-apa kamu langsung hubungi saya ya,” Katanya menatap Adel.
Adel menatap suaminya juga dengan bingung, tapi tak lama ia terkejut saat Daniel mengecup keningnya dan mencium bibirnya singkat sambil mengelus rambutnya yang berantakan.
Di depan rumah, baru bangun tidur dan belum cuci muka sama sekali, Adel tak bisa bayangkan keadaannya sekarang ditambah sikap Daniel yang baru pertama kali pamit kerja sambil menciumnya. Pipi Adel mungkin sudah memerah saat ini.
“Jangan lupa mandi sebelum Mamah datang biar nggak kena marah. Dan jangan lupa minum susunya, tadi sudah saya taruh di nakas.” Kata Daniel yang kemudian berjalan ke mobilnya kembali.
“Mas, hati-hati. Semangat kerjanya.” teriak Adel kemudian melihat mobil Daniel sudah pergi.
Adel kemudian kembali kedalam rumah dan tak lupa mengunci pintu sesuai perintah suaminya. Lalu dirinya dengan cepat masuk ke kamarnya dan bercermin melihat penampilannya pagi ini. Oh tidak, ia benar-benar berantakan di depan Daniel dengan rambut singanya.
Tapi tak peduli dengan penampilannya pagi ini, ada momen yang tak terlupakan olehnya saat Daniel pamit kerja dan menciumnya. Ciuman dari suaminya pagi ini menambah imunnya, begitulah yang membuat Adel jatuh cinta dengan Daniel, tanpa pacaran, tanpa harus mengungkapkan tapi Daniel sering sekali menunjukan cintanya dengan tindakan.
...•••...
Berkat ciuman dari Daniel pagi tadi, Adel benar-benar menjadi semangat. Niatnya kembali tidur berubah menjadi membersihkan tempat tidur dan juga menyapu rumahnya. Ia juga sudah selesai mandi tanpa harus mengumpulkan niat berjam-jam seperti sebelumnya.
Melihat jam di dinding sudah pukul sepuluh, Adel sudah memasak menu sederhana untuk mengganjal perutnya pagi ini. Setelah selesai makan, ia menghabiskan waktunya menonton TV.
Tapi karena merasa bosan, Adel akhirnya memainkan ponselnya dan mengirimkan pesan pada Daniel. Meskipun ia yakin suaminya pasti sedang sibuk dan tak akan membaca pesannya langsung.
Benar-benar merasa bosan, Adel hampir memejamkan matanya karena rasa kantuknya tiba-tiba kembali datang setelah perutnya kenyang. Tapi tak lama notifikasi pesan whatsapp nya masuk dan membuat Adel semangat.
Dan tentunya saja pesan itu balasan dari suaminya.
Daniel :
Kenapa?
Adel kemudian mengetik balasannya cukup lama dan panjang. Tapi ia kemudian menghapusnya kembali.
Adel :
Gapapa, cuma kangen aja.
Adel mengirimkan balasannya pada Daniel, dan tak lama pria tersebut sudah membacanya. Adel semangat menunggu balasan dari suaminya tersebut, namun lama ia nantikan tak ada balasan dari Daniel dan ia juga sudah tidak online lagi.
Sedikit kecewa, Adel juga kemudian memilih menaruh kembali ponselnya dan mengambil cemilan untuk menemaninya melanjutkan nonton drama.
...•••...
Ditempat lain, Daniel baru saja menyimpan kembali ponselnya setelah tanda sukses dikomputernya muncul. Ia kemudian mencoba mengaplikasikan programnya tersebut sebelum digunakan untuk perusahaannya.
Sedang fokus dengan komputernya, notifikasi ponselnya kembali berbunyi dan Daniel sempat mengabaikannya tapi tampilan di ponselnya membuat perhatiannya kembali teralih.
Daniel mengambil ponselnya dan membuka pesan masuk dari Adel. Sudut bibirnya kini terangkat saat melihat foto selfie Adel dengan ekspresi lucu yang baru saja dikirimnya. Takut Adel akan kembali kesal karena mengabaikannya, Daniel mengirimkan emoji hati sebagai balasan dan kemudian ia kembali menaruh ponselnya dan serius bekerja.
Tapi tanpa Daniel tahu, di tempat lain kini Adel sudah teriak kegirangan mendapat balasan emoji hati dari suaminya. Ini kali pertama Daniel membalas pesan dan hanya mengirimkan emoji hati. Adel tahu suaminya itu sangat dingin dan datar, tapi seperti kali ini tembok es nya perlahan mencair sering waktu dan Adel sudah berhasil mencairkannya dan dirinya juga sukses dibuat baper hari ini oleh Daniel.
...•••...
...Terimakasih yang sudah baca ke lanjutannya. Jangan lupa kasih voting dan komentarnya ya ...
...^_^...
...18 Agustus 2022
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Reny Saputro
semangat
2022-08-18
1
Joko Jokoo
daniel kaku x sikp ny tpi bikin gemes. istri minta pelukn az gk peka.😂😅
lanjut, jangn lama x dong kk up ny. mkin menarik crita ny lo kk. aplgi adel suka manja2an sama danil yg kaku. itu si bayi tau klw ayh ny terlalu kaku. mkany adel bwaan ny mau dekat terus sama danil. ngekori danil kmna pun bergerak😂😂
jangn salahkn istri mu nil klw dy agk jdi pemals dlm hal ap pun. krna itu bwaan ank mu. ud tumbuh benih2 cintaaaa😍
2022-08-18
3