BAB 6

Begitu banyak orang awam dan para dokter yang sedang mencoba memberikan pendapat mereka masing – masing di sosial media maupun di dunia nyata terkait dengan keputusan Albert Bora yang bagi mereka cukup kontroversial.

Namun orang yang sedang di bicara kan oleh orang – orang ini tidak menanggapi apapun, dia hanya duduk diam dengan santai nya sembari menyesap teh nya di rumah, bahkan meskipun berita itu telah menjadi trending topik.

Sedangkan Marin Bora, meskipun sekasar – kasar nya dia terhadap Elain atau secemburu apapun dia terhadap Elain karena Albert Bora lebih memilih Elain sebagai pewaris, tetapi wanita cantik itu tetap memiliki rasa sayang terhadap kakek nya.

Lihat saja wanita cantik itu sejak tadi hingga beberapa kali dia telah mondar-mandir keruangan Albert Bora hanya untuk memeriksa kesehatan Albert Bora takut kakek nya itu terkena serangan jantung mendadak akibat berita yang sedang beredar.

“Kakek, apakah keputusan kakek sudah tidak bisa di rubah lagi?”  di ruangan kakek nya, Marin mencoba menanyakan apakah keputusan nya bisa di rubah atau tidak.

Bagaimana pun Marin juga khawatir dengan risiko yang akan ditanggung rumah sakit.

“Huh! Apakah kakek orang yang bisa sembarangan mengambil keputusan? Kembalilah jangan menanyakan hal itu lagi.”

“Baik.”

Marin keluar dengan patuh dari ruangan sang kakek, dia pun berpikir seperti nya tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menyelamat kan nama baik rumah sakit. Wanita itu hanya berharap semoga operasi itu berhasil.

Sama hal nya dengan Marin, Samuel yang belum kembali ke desa pun melakukan hal yang sama dia mempertanyakan keputusan Ayah nya.

Albert Bora pun menjelaskan semua hal yang mendasari keputusan nya pada sang anak.

Albert Bora mengatakan lebih baik menerima banyak hinaan dan berbagai pemberitaan miring dari pada tidak menuruti perintah dari wanita legendaris itu.

Menurut nya risiko melawan wanita legendaris sangat besar seperti mempertaruhkan nyawa semua orang dan seluruh keturunan nya di masa depan.

Dan mendengar penjelasan sang Ayah bahwa ternyata ini adalah perintah dari wanita nomor satu di dunia medis, Samuel pun satu pemikiran dengan Ayah nya.

Lebih baik tidak membuat masalah dengan wanita legendaris. Meskipun perusahaan Bora telah terguncang.

“Ayah telah mengambil keputusan yang benar,” Ucap Samuel saat itu.

“Memang siapa yang begitu gila menyuruh seorang dokter baru yang masih muda dan belum memiliki banyak pengalaman memimpin operasi besar jika bukan wanita itu yang memberi perintah.” Jawab Albert Bora.

Ya, bagaimana pun wanita legendaris adalah orang yang sudah sering kali menghancurkan beberapa rumah sakit besar dunia setelah entah bagaimana dia menemukan banyak tindakan tidak bermoral atau pun mala praktik dari beberapa rumah sakit yang dia hancur kan dengan memiliki bukti yang lengkap.

Entah kenapa Albert Bora begitu takut, mungkinkah rumah sakit nya juga tidak bersih?

***

Satu minggu kemudian

Akhir nya ini sudah satu minggu, jadwal operasi besar ini telah tiba. Beberapa ahli bedah telah terpilih untuk mengikuti operasi ini dan sudah berlatih beberapa hari sebelum nya.

Mereka semua semangat mengikuti operasi hari ini, kerena beberapa hari lalu Anna telah dengan jujur memberitahu mereka siapa yang akan memandu operasi sebenar nya.

Perlu diketahui ada dua pulu orang dokter profesional yang mengikuti operasi ini, lebih sedikit dari yang sebenar nya bisa berjumlah lima puluh lebih.

Ada ahli bedah mikro, ahli bedah Saraf, ahli bedah rekonstruktif, dan beberapa ahli bedah lain nya.

Ada beberapa stasiun Televisi yang menyiarkan secara langsung operasi penuh kontroversi ini. Di rumah sakit Bora ruang rapat telah di penuhi oleh dokter senior dari rumah sakit lain nya yang ingin menonton bersama jalan nya operasi.

Di depan podium telah terpampang layar monitor besar yang memperlihatkan aktivitas di ruang operasi.

Operasi belum juga di mulai namun para ahli bedah dan beberapa dokter lain nya telah mulai berbisik – bisik memberikan komentar mereka.

Ada yang menebak operasi ini akan gagal dan itu akan menjadi akhir dari rumah sakit Bora.

Tuan Nerro dan anak nya Sean Nerro bahkan hadir, mereka duduk berdampingan dengan ketua Albert Bora di kursi bagian depan.

Ayah Sean juga berpikir akan membatalkan pertunangan anak nya jika saja operasi ini gagal.

Di ruangan lain Marin Bora sedang menonton dengan saksama dan khawatir semua yang terjadi hari ini akan berdampak buruk pada rumah sakit kakek nya.

Beberapa hari lalu Marin dan Ibu nya melakukan pertemuan rahasia dengan Anna. Marin serta ibunya meminta Anna untuk mengundurkan diri dari operasi yang akan dia pimpin.

Marin menawarkan banyak uang pada Anna untuk segera mengatakan pada kakek nya bahwa Anna tidak bersedia melanjutkan operasi.

Namun dengan tegas Anna mengatakan dia sangat bersedia melanjutkan operasi ayah nya.

Kilas Balik

“Dokter Marin dan Nyonya, jangan khawatir, saya lebih dari bersedia untuk mengoperasikan Ayah saya. Jika kalian begitu khawatir tentang dampak nya untuk rumah sakit, maka tenang saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi, karena operasi itu akan berhasil.” Kata Anna saat itu dengan sangat yakin serayabmendorong kembali uang di depan meja yang di tawarkan kepada nya.

Setelah itu Anna langsung pamit dari sana seraya mengulas senyum sinis nya. Nyonya Mira sempat emosi karena Anna begitu sombong menolak tawaran mereka.

Nyonya Mira bahkan sampai berpikir jika sampai Anna nanti nya gagal, dia berjanji akan merobek gadis itu.

***

Ruan Operasi

Semua dokter sudah ada di tempat nya masing – masing. Anna, gadis itu memasuki ruang operasi setelah mencuci tangan dan sedikit menarik nafas nya perlahan di depan pintu.

Setelah masuk, seorang dokter membantunya menggunakan pakaian bedah serta sarung tangan bedah dan bersiap – siap siap untuk memulai operasi.

Semua orang di ruang operasi maupun di luar ruangan operasi menjadi sangat serius.

“Dengar, ini adalah operasi yang mempertaruhkan nyawa kita dan pasien, jadi mari lakukan operasi ini dengan semua kemampuan yang kita miliki.” Ucap Anna kepada semua dokter yang bertugas.

“Ya.” Jawab mereka kompak seraya memandang Anna.

Sebenarnya mereka sangat gugup tetapi ketika mengingat wanita legendaris itu, semangat mereka pun kembali naik.

“Dokter Anna, Master Sudah menelpon,” sahut seorang dokter yang di tugaskan khusus untuk memegang telepon genggam selama operasi berlangsung.

Anna kemudian memejam kan mata nya sebentar seraya menghembuskan nafas nya perlahan dan kemudian dia berkata;

“Baik, tolong Loud spiker.” Ucap Anna.

Dokter yang bertugas pun mengangkat telepon dan membuka spiker telepon.

“Sudah siap.” Ucap sang Master dari seberang telepon.

Suara nya terdengar sangat serius, dingin dan seperti ingin mengatakan walaupun kamu tidak siap juga tetap harus siap dan dilakukan.

Dokter yang betugas pun gugup, jadi begini kah suara Master Quartis saat sedang sangat serius?

Pikir mereka semua terkecuali Anna yang sudah terbiasa akan suara Master nya yang selalu tegas. Sangat berbeda saat menjadi sahabat nya.

...Teman-teman pembaca tolong jangan lupa like nya yah😊 agar Author tetap semangat nulis hehee Terimakasih sudah membaca.Sweet Dreams🌹...

Terpopuler

Comments

Catastrovhy

Catastrovhy

serem banget nih diaa powernya

2023-06-13

1

Aerik_chan

Aerik_chan

Wah2 sampai segitunya...
by your side, mampir. yuk saling support

2023-06-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!