"Sh*iit!"
Anita mengumpat saat mobil mereka sudah tidak bisa lagi melewati jalanan, didepan sana banyak mobil berhenti ditengah jalan dan ditinggalkan oleh pemiliknya. Begitu kacaunya kota ini sekarang, orang orang terlihat berlarian dari makhluk mahkluk yang berfisik manusia namun sifat mereka terlihat seperti hewan buas yang tengah mengejar manggsa. Entahlah sebagai seorang ilmuan Anita juga tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini.
Anita memutuskan untuk berhenti menjadi seorang ilmuan biologi seperti suaminya setelah Zean putra mereka lahir.
"Ma!"
"Kita harus segera keluar dari sini anak anak, ayo!"
Anita membuka sabuk pengamannya, wanita paruh baya itu menoleh pada ketiga anak muda yang ada dibelakangnya.
"Kau sudah kuat berjalan Sam?"
Kali ini Anita terlihat sangat mencemaskan pemuda yang tengah menatap kearah luar mobil. Entah apa yang tengah Samuel fikirkan saat ini Anita dan yang lainnya pun tidak tahu.
"Yeah, aku sudah lebih baik."
Anita menganggukan kepalanya, wanita paruh baya itu mengancingkan resleting jaket hangatnya rapat rapat.
"Pastikan kalau jaket hangat kalian sudah terpasang dengan baik!"
Ina dan Zean kembali membenarkan jaket hangat mereka. Sedangkan Samuel, pemuda itu malah terlihat sibuk menatap kearah luar. Samuel tengah mencari jalan untuk mereka lari dari sini nantinya, kalau mereka tidak punya jalan yang akan dituju nantinya, sudah bisa dipastikan kalau mereka akan terjebak.
"Ayo guys!"
Samuel yang pertama keluar dari dalam mobil, dengan hati hati pemuda itu memantau seluruh area yang sudah terlihat sudah sangat kacau balau. Anehnya, orang orang yang tadi berlarian untuk menghindari makhluk mahkluk itu tidak ada satu pun disana.
"Aman! ayo keluar!"
Samuel memberikan kode pada Ina, Zean dan Anita. Dengan sangat hati hati keempat orang itu melewati mobil mobil yang menghalangi jalanan.
"Bersembunyi!"
Samuel berbisik pelan namun masih terdengar oleh mereka bertiga, bahkan Samuel harus menarik kepala Zean saat remaja itu terlihat begitu penasaran apa yang ada didepan mereka.
"Sam, bu-bukannya itu Miss Elena?"
Ina bergetar saat melihat salah satu dosen mereka ternyata sudah menjadi bagian dari makhluk makhluk itu. Penampilan Mrs Elena masih dengan blazer dan rok span selututnya yang biasa dia gunakan saat mengajar dikampus. Namun tampilannya saat ini terlihat mengerikan, dengan luka menganga didadanya bahkan kedua matanya sudah putih pucat. Mrs Elena berjalan tak tentu arah seperti ada yang mengendalikan tubuhnya saat ini.
"Verzon pasti kecewa saat melihat Miss Elena berpenampilan seperti itu saat ini."
Ina mendelik pada pria muda yang tengah tertawa kecil saat ini, ingin rasanya Ina memukul kepala Samuel saat ini juga. Disaat keadaan begini pria ini masih bisa tertawa, apa Samuel tidak bisa melihat keadaan terlebih dahulu.
"Kalau semua ini sudah selesai, tolong ingatkan aku untuk memukul kepalanya!"
Zean mengangkat kedua ibu jarinya pada Ina, sedangkan Anita sang Mama hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan ketiga anak muda itu.
"Ayo! mereka sudah pergi, dan kau bisa memukulku sesukamu nanti."
Ina mendelik saat Samuel mengedipkan sebelah mata padanya, pria yang dia fikir irit berbicara dan berinteraksi saat di kampus itu ternyata jauh dari ekspetasinya, dan itu semua gara gara Aiko.
Ina menghela nafasnya saat ingat dengan temannya itu, semoga Aiko baik baik saja saat ini. Ina berharap kalau Aiko ada bersamanya saat ini.
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Anie Jung
Benar benar bikin was was.
2023-05-22
0
Anonymous
aku sampe keringetan tau kak def 🤭 aku harap mereka gak ketahuan oleh manusia zombie itt yaa aminnnnnn yarobal alaminnn 🤲🏻🥰💪🏻🤣
2023-05-20
0