Chapter 14 Penjelasan

Hari sudah sore, dengan langit sudah tampak berwarna jingga dan mentari sudah mulai menenggelamkan diri, bersiap untuk berganti tugas dengan sang rembulan yang akan menjalankan tugasnya di malam hari.

Jason dan Scarlet tidak pergi kemana-mana karena mengingat kondisi Scarlet yang harus lebih banyak beristirahat. Mereka hanya diam di rumah dan berbincang sepanjang hari di ruang keluarga. Meski Jason tidak menyukai wanita itu, tapi saat ini benar-benar seperti pengecualian karena selama seharian ini mereka mengobrol dengan asyiknya.

TING TONG!

Terdengar suara bel pintu berbunyi.

Mendengar suara bel itu, Jason dengan sigap menghampiri pintu masuk untuk membukakan pintu, berpikir bahwa dokter Bryan telah datang.

"Ah, Bryan, masuklah, masuklah!" seru Jason setelah ia mendapati ternyata memang dokter Bryan yang datang.

Dokter Bryan mengangguk, lalu masuk, mengikuti kemana si tuan rumah akan membawanya.

Kini mereka sampai di ruang keluarga dimana saat ini Scarlet sedang duduk menunggu dengan penasaran mengenai siapa yang datang.

"Selamat sore, nona, bagaimana kondisi Anda hari ini?" dokter Bryan menyapa dengan ramah wanita bertampang heran itu.

"Selamat sore, saya baik ... Em ... Tuan ..." timpal Scarlet berharap respon dari pria yang berpenampilan rapi itu.

"Saya Bryan, Bryan Jackretyst, dokter keluarga Madie August," dokter muda itu memperkenalkan diri dengan sangat sopan pada wanita itu.

Seketika Scarlet langsung menoleh pada Jason dengan kaget, seakan tengah memastikan sesuatu.

"Apa? Melihatmu sangat payah semalam, apakah kau pikir aku tidak berinisiatif untuk memanggil seorang dokter, hm?" timpal Jason dengan sinis.

Scarlet hanya diam, dan saat ini dia tampak sangat gugup sekali, seperti seseorang yang sedang menunggu rahasia dirinya sebentar lagi akan diungkap oleh seseorang.

Tentu Jason menyadarinya, matanya menyipit, memandang Scarlet dengan penuh selidik sehingga akhirnya ia menyimpulkan bahwa memang telah terjadi sesuatu pada wanita itu tadi malam dan dia merahasiakan hal itu darinya.

"Kau tampak gugup, ada apa?" tanya Jason dengan nada menantang.

Scarlet hanya diam dengan kepala yang tertunduk lemas karena memang ia merasa tak ada gunanya lagi dia membantah.

Jason mengangkat bahunya, dan pandangannya kembali tertuju pada dokter Bryan. Ia kemudian meminta dokter itu untuk menjelaskan mengenai temuannya dari sampel darah Scarlet semalam, sehingga ia dan wanita itu bisa tahu kebenarannya.

Dokter Bryan mengeluarkan sebuah amplop, lalu menyerahkannya pada Jason, dan memintanya untuk membaca kertas yang ada di dalamnya terlebih dahulu sebelum ia menjelaskan lebih lanjut mengenai isinya.

Jason pun mulai membacanya dengan cermat, tanpa sedikit pun melewatkan detail-detailnya. Setelahnya ia memandangi Scarlet dengan tajam, lalu beralih pada dokter Bryan.

"Anda sudah selesai membacanya, Tuan Jason?" tanya dokter Bryan untuk memastikan.

"Ya, semuanya, tanpa ada yang terlewat sedikit pun," jawab Jason.

Dokter Bryan mengangguk, lalu meminta Jason untuk menanyakan apa yang ia tidak mengerti, tapi Jason menolak dan tetap ingin agar dokter itu menjelaskannya di hadapan mereka berdua.

"Sesuatu yang dimasukan ke dalam tubuh nona ini adalah Piacevole, sebetulnya itu adalah salah satu jenis narkoba jenis terbaru, sangat baru yang bahkan sampai sekarang data mengenai jenis itu masih sangat sulit di dapat, tapi belakangan ini banyak sekali orang yang terpapar zat itu di sekitar sini dan sebagian besar dari mereka bahkan tidak tahu apa yang dimasukan ke dalam tubuh mereka," tutur dokter Bryan.

"Tidak tahu? Bagaimana bisa -" Jason kemudian menoleh pada Scarlet yang masih tertunduk itu.

"Mereka bilang, mereka ditawari sesuatu oleh seseorang agar dengan senang hati disuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya ... Em, orang itu mengatakan bahwa itu hanya sebuah vitamin biasa, tapi ..." dokter Bryan menjeda perkataannya sembari menoleh pada Scarlet. "Ada juga yang tanpa adanya tawar menawar, tiba-tiba saja orang itu menyuntikkan sesuatu pada orang itu, dan semua orang itu disuntik di bagian pergelangan tangan serta menimbulkan bercak-bercak hitam dan lukanya memburu, sama seperti yang dialami nona ini," sambungnya.

Scarlet tampak semakin tertunduk mendengar penjelasan dokter Bryan. Pemandangan itu tentu tidak luput dari kedua mata Jason yang semakin bertanya-tanya mengenai wanita itu.

"Lalu, apa efek samping zat itu?" tanya Jason lebih jauh.

"Hm, well, mengenai itu secara umumnya sama saja dengan narkoba pada umumnya ... Hanya saja, reaksinya tidak secepat seperti yang biasanya, dan ketika itu bereaksi, malah lebih parah dari biasanya, tapi bagaimana pun semuanya masih belum pasti mengingat jenis itu masih baru," tutur dokter Bryan.

"Meski begitu, efek samping Piacevole itu lebih mudah disembuhkan ... Em, melihat nona ini sekarang sepertinya tidak ada masalah, syukurlah, sepertinya tindakan Saya semalam itu masih sempat sebelum Piacevole itu bereaksi di tubuh Anda," sambungnya sembari tersenyum pada Scarlet.

Jason mengerutkan keningnya seraya berpikir bahwa siapa dibalik ini semua? Siapa yang bisa dengan teganya menyebarkan zat berbahaya itu pada orang-orang? Hal itu membuat Jason sangat penasaran dan ingin tahu apa tujuannya orang itu menimbulkan teror seperti itu?

"Kalau begitu nona, bolehkah Saya memeriksa Anda sekarang? Tenang saja, hanya sekedar untuk memastikan kondisi Anda saat ini," pinta dokter Bryan pada Scarlet yang duduk di hadapannya.

Scarlet mengangguk pelan, mengiyakan permintaan dokter muda itu.

Dokter Bryan menoleh pada Jason untuk meminta persetujuannya, dan Jason membalasnya dengan sebuah anggukan kecil.

Setelah itu, dokter Bryan mempersiapkan peralatannya, lalu memeriksa Scarlet di tempat itu juga.

Ia mengangguk dan tersenyum dengan lembut pada kedua orang yang sedang menunggu hasil pemeriksaannya. "Ya, seperti yang Saya katakan sebelumnya, nona ini sekarang sudah baik-baik saja, lihatlah, bahkan bekas suntikan itu tidak separah semalam," ungkapnya sembari mengusap bekas suntikan di pergelangan tangan wanita  itu. "Apakah nona ada keluhan lain?" tanyanya untuk memastikan.

"Terima kasih, dokter, tapi tak ada keluhan lain," ucap Scarlet dengan lirih.

Dokter Bryan hanya tersenyum, lalu beralih pada Jason dan mengangguk padanya. "Tuan Jason,apakah ada yang ingin Anda tanyakan lagi?" tanyanya.

"Tidak, kurasa tidak," jawab Jason sembari pandangannya tidak lepas dari Scarlet.

"Well, kalau begitu Saya pamit undur diri, Tuan Jason, Nona ..." perkataan dokter Bryan terjeda karena ia lupa menayakan nama dari wanita yang baru saja ia periksa.

"Scarlet," timpal Jason, mengerti dengan ketidaktahuan dokter Bryan.

"Hoo, Baiklah, Nona Scarlet semoga Anda bisa cepat pulih, sampai jumpa!" ucap dokter Bryan sebelum ia meninggalkan ruang keluarga itu dengan Jason yang mengantar kepergiannya sapai ke pintu depan.

Kini mereka sudah berada di depan pintu. Sebelum keluar, dokter Bryan berhenti sejenak untuk memperhatikan sekelilingnya dengan sangat antusias.

"Well, Tuan Jason, sepertiya Anda benar-benar mengikuti saran saya semalam," ucap dokter Bryan yang tampak begitu senang karena kini rumah itu sudah tampak lumayan bersih dari semalam.

"Hah~ Ya, mau bagaimana lagi," timpal Jason dengan lemas karena mengingat bagaimana ia membersihkan sebagian rumahnya.

Setelah itu, dokter Bryan memandang tajam pada si pemilik rumah seraya berkata. "Tuan, sebenarnya ada hal lain yang belum Saya sampaikan tadi."

Jason mengangkat sebelah alisnya karena sungguh merasa sangat kaget dengan ucapan dokter keluarganya itu.

"Sebenarnya Saya masih belum yakin apakah nona Scarlet benar-benar sudah terbebas dari reaksi Piacevole, karena berdasarkan kasus-kasus yang ada, sebagian besar dari orang yang terpapar oleh zat itu baru akan merasakan reaksinya 2-3 hari kemudian setelah mengonsumsinya, dan -" tutur dokter Bryan yang kemudian terjeda karena ia merasa sangat tidak enak untuk mengatakannya secara gamblang begitu saja mengenai apa yang ia ingin katakan.

"Bryan, katakan saja, tak apa!" seru Jason yang sungguh sangat ingin tahu dengan kelanjutan pemaparannya.

Mendengar seruan si pemilik rumah, dokter Bryan dengan sangat berat hati membuka mulutnya untuk melanjutkan perkataannya yang terjeda. "Em, Tidak semua orang cocok dengan zat itu, jika cocok, tubuh orang itu bisa bertahan, dan jika tidak, maka hal yang mungkin akan terjadi adalah orang itu akan menjadi cacat, atau yang lebih parah, orang itu tidak bisa bertahan."

Sungguh, Jason kaget setengah mati mendengar apa yang dikatakan kedua matanya terbelalak meandangi dokter keluarganya itu seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Jadi, Tuan, tolong awasi nona Scarlet untuk beberapa hari ini, dan hubungi saja Saya ketika ada hal aneh yang terjadi!" pinta dokter Bryan.

Setelah itu dokter itu pun benar-benar pergi dan dengan kepergiannya itu meninggalkan suatu hal yang menggemparkan di kediaman Madie August.

***

Kini Jason sudah kembali ke ruang keluarga, menemani wanita yang tampak sangat gugup itu.

"Kau pasti sudah tahu diri bahwa saat ini kau benar-benar tidak bisa berkilah lagi, Scarlet," ujar Jason dengan tampang yang begitu amat serius memandangi wanita yang sungguh sangat tidak ia sukai itu.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

🛡️Change⚔️ Name🛡️

🛡️Change⚔️ Name🛡️

Kenapa bisa begitu? 🤔

2024-03-15

0

🛡️Change⚔️ Name🛡️

🛡️Change⚔️ Name🛡️

Bahaya juga tuh

2024-03-15

0

🛡️Change⚔️ Name🛡️

🛡️Change⚔️ Name🛡️

Nanti banyak kecoa jika tidak dibersihkan

2024-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!