Tujuh Tahun kemudian.
Dunia Malam adalah dunia bagi seorang pria yang tampan, kekar, tinggi, dan sangat ditakuti oleh siapa pun yang melihatnya. Namanya adalah Lucas Dimitri Rumanolf, sedikit sekali orang yang mengetahui namanya, karena mereka sering memanggilnya sebagai si Penghuni Kegelapan. Mungkin terdengar aneh, tapi julukan itu sebenarnya diberikan oleh dirinya sendiri, meski terdengar berlebihan, tetapi terdapat makna dibalik julukannya itu, serta alasan mengapa ia menggunakan julukan itu tiap kali memperkenalkan diri.
Julukan itu memiliki makna secara harfiah yaitu menyatakan bahwa pria itu adalah seorang penghuni kegelapan yang akan bereaksi ketika sang surya sudah ditelan gelapnya malam. Semua hal mengenai dirinya sebelum kejadian tujuh tahun yang lalu itu sudah sirna ditelan oleh gelapnya dunia kotor ini dan bersamaan dengan itu juga ia seakan terlahir kembali menjadi seseorang yang sangat berbeda. Lucas Dimitri Rumanolf si kurus dan penakut yang dulu sudah musnah, yang ada kini hanya Si Penghuni Kegelapan yang gagah berani.
Kejadian tujuh tahun yang lalu itu adalah sebuah kejadian yang amat sangat luar biasa dalam hidup pria itu. Semua berawal karena tak ingin mati kedinginan di luar, ia pun tanpa sadar masuk ke dalam sebuah rumah yang akan membuatnya sangat menyesali kelancangannya masuk ke dalam rumah orang tanpa permisi itu dan keputusannya mengikuti pria yang bernama Marco.
Malam hari yang tentunya sangat mencekam dari malam-malam mengerikan biasanya. Pria itu kini tengah meringkuk seorang diri di sebuah rumah kosong dengan dadanya yang bidang itu terbalut perban yang sudah kotor serta terdapat noda darah yang berasal dari luka sabetan katana yang cukup dalam dan panjang, bahkan jika lebih dalam beberapa inch lagi akan mengenai tulang rusuknya. Tubuhnya menggigil padahal suhu tubuhnya amat tinggi, serta sekujur tubuhnya berkeringat karena demam tinggi yang saat ini ia alami.
"Keh! Sialan! Kemana bantuan itu, brengsek! Sudah 3 hari aku terperangkap di sini dengan demam sialan ini! Aaaarrrgghhh, sial, sial, sial!" Pria itu mengutuk keadaan dirinya yang begitu tak berdaya saat ini.
Luka yang tidak diobati dengan benar itu adalah penyebab demamnya yang parah. Dengan luka seperti itu, tak ada yang bisa diandalkan untuk mengobatinya sehingga ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri di rumah kosong yang sungguh sangat terpencil dengan ancaman dari gangster yang sampai saat ini masih mengincarnya karena sampai sekarang mereka tidak bisa menemukan mayatnya.
Tentu itu bukan masalah jika saat ini Lucas tidak terluka parah dan terserang demam seperti itu, ia bisa membereskan masalah orang-orang yang mengincarnya itu dengan sangat mudah. Namun, saat ini keadaannya begitu sangat menyedihkan sehingga hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah diam dan menunggu bala bantuan dari bawahannya di dalam rumah kosong itu.
Ia sudah menghubungi markasnya untuk meminta bantuan dua hari yang lalu, tapi sampai sekarang belum ada yang datang mencarinya. Selain itu handphonenya juga kehabisan daya dan di rumah itu tidak ada listrik sehingga ia tidak bisa menghubungi kembali bawahannya.
"Sialan! Apakah bajingan-bajingan itu bodoh semua sehingga tidak bisa menemukanku? Padahal aku sudah mengatakannya tempatnya dengan sangat rinci, sialan!" rutuknya.
"Orang-orang yang mengincarku itu pasti sudah mendekat ke daerah ini, jika aku tidak segera pulih atau tak ada bantuan datang, aku akan benar-benar habis kali ini, ssssshhh!" gumamnya sembari menahan rasa nyeri dari lukanya yang masih basah karena tak diobati dengan benar.
Mengapa Lucas bisa berakhir seperti ini? Untuk mengetahuinya kita harus memutar waktu pada 3 hari yang lalu sebelum semua kekacauan ini terjadi.
Tiga hari yang lalu.
"Apakah kau yakin akan melakukannya sendiri?" tanya seorang pria yang bernama Thudris pada Lucas di sebuah ruangan tertutup di bawah tanah.
"Ya, hanya memberantas hama, tentu saja akan sangat mudah, aku saja sudah cukup," jawab Lucas dengan percaya diri sembari merakit senjata yang akan ia bawa dalam misinya kali ini.
Adapun misi yang harus ia selesaikan yaitu memusnahkan markas sebuah gangster yang sudah membuat kekacauan di wilayahnya sehingga menimbulkan sebuah kendala dalam pengiriman suplai senjata ilegal ke luar negeri.
"Tapi rasanya tidak pantas jika kau sebagai tangan kanan ketua organisasi, turun tangan sendiri menghabisi bajingan-bajingan itu, kau-"
"Diam! Aku bosan, aku harus sedikit beraksi untuk menghilangkan rasa bosanku!" bentak Lucas pada pria yang merupakan ketua dari sebuah kelompok kecil yang ia bawahi.
Seketika pria yang sedari tadi berusaha meyakinkan Lucas untuk menyerahkan urusan itu padanya dan anak buahnya itu langsung bungkam karena merasa gentar dengan bentakkan Lucas yang begitu tegas dan menakutkan.
Setelah selesai dengan senjatanya, ia mendelik pada pria itu, lalu beranjak pergi melewatinya tanpa berkata apa-apa lagi. "Keh! Ini tak akan lama," tegasnya.
"Sialan!" gumamnya sembari melangkahkan kaki menuju keluar dari markasnya.
Ia langsung menghampiri motor Ducati nya, lalu setelah mengenakan masker untuk menutupi mulutnya, ia pun melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan markasnya yang jika dilihat dari luar terlihat seperti rumah besar biasa dengan pagar yang menjulang tinggi.
***
Tak lama, ia sampai di depan markas yang menjadi tempat tujuannya itu. Sebelum turun dari motornya, ia memperhatikan sekitarnya dan ia dapati sebuah pipa besi yang tersandar begitu saja di ujung bangunan markas. Melihat hal itu, Ia langsung memarkirkan motornya di sana, memungut pipa besi itu, dan tanpa keraguan, ia menerobos masuk ke dalamnya dengan sembrono seakan tak takut mati.
BRAK!
Ia menendang pintu depan markas itu sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian dua lusin orang yang berada di dalamnya.
"SIAPA KAU BERANI-BERANINYA MENEROBOS MASUK KESINI? MAU CARI MATI KAU BRENGSEK!" teriak seseorang dengan galaknya pada Lucas.
Lucas hanya menatapnya dingin, tidak menghiraukan apa yang dikatakan orang itu. Ia hanya mengedarkan pandangannya pada seluruh markas yang kecil itu, memperkirakan jumlah orang yang berada di dalam sana dan bersiap untuk menyerangnya.
Pria itu tersenyum sinis di balik masker yang ia kenakan seraya bergumam. "Kurang lebih ada dua puluh empat, yang berada dalam jangkauanku hanya 6 orang, jika aku bisa menghabisi mereka dalam waktu kurang dari 2 menit, maka setelah itu ... Em, 10 orang akan datang mengeroyokku, dan akan selesai dalam waktu kurang dari 5 menit, setelahnya satu persatu akan menyerang karena jarak mereka sangat jauh dariku ..." Lucas memikirkan dengan detail mengenai berbagai kemungkinan yang bisa membuatnya membereskan semuanya dengan cepat.
"Oi! Apa yang sedang kau gumamkan! Benar-benar tidak takut mati orang ini!" seru orang lainnya.
"Lihatlah! Dia membawa sebuah senjata, sepertinya dia berencana untuk menyerang kita," ucap pria lain dengan nada merendahkan.
Lucas mengangkat pipa besinya, lalu menunjuk ke depannya untuk menyulut kemarahan orang-orang itu. "Maju! Aku akan menghabisi kalian semua!" seru Lucas dengan dingin.
"Bajingan!"
Sontak semua orang tampak tersulut dengan tantangan Lucas yang menantang para gangster itu. Semuanya bersiap untuk menyerang Lucas dengan berbagai senjata yang mereka genggam itu.
"Siapa kau berani-beraninya menantang kami!" seru seseorang di ruangan yang riuh dengan kehebohan yang dibuat oleh Lucas.
"Heh~ Siapa aku? Baiklah jika kalian penasaran ..." Lucas pun melepaskan masker yang ia kenakan sehingga kini tampaklah wajah tampan yang mematikan itu tengah memamerkan keindahannya pada orang-orang yang penasaran itu.
"Kalian pasti tidak tahu dengan wajah Si Penghuni Kegelapan, kan? Ingatlah baik-baik sebelum kalian mati konyol di sini!" seru Lucas yang dengan percaya diri memperlihatkan sosok Si Penghuni Kegelapan pada semua orang yang ada di dalam markas itu.
Sontak saja melihat dan mendengar pernyataan Lucas semua orang menjadi heboh dan panik.
"Si ... Si Penghuni Kegelapan! Dia tangan kanan Tigre Nera!" ucap seseorang yang sungguh ketakutan ketika melihat wajah Lucas seakan ia sedang melihat monster.
Lucas yang sudah sangat percaya diri itu memukul-mukulkan pipa besi itu pada telapak tangannya dengan lemah sembari menyeringai.
"Kalian pasti sadar akan kesalahan kalian dan juga pasti kalian juga tahu maksud kedatanganku ke sini bukan?" ujar Lucas yang kini sudah memancarkan aura intimidasi yang sangat kuat sekali sehingga beberapa orang tampak gentar untuk menghadapi pria itu.
"Tak usah basa-basi, kesini dan lawan aku! Mau duel? Keroyokan? Aku tak peduli, pergunakan semua senjata kalian! Maju kalian semua, brengsek!" ujar Lucas sembari menatap dingin segerombolan gangster itu.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Lucas memang Laki
2023-07-28
1
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Dua lusin itu berapa ya?
2023-07-28
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
Lucas
2023-06-25
1