Delapan Belas - Jalani saja...

Pagi ini aku bangun seperti biasa. Menu makanan hari ini bukan sesuatu yang sulit, hanya Capcay saja. Aku lagi malas masak. Semalam Chris sebenarnya minta tidak usah memasak. Lebih baik beli, lebih simple karena dia tahu aku kelelahan. Tapi aku bersikeras memasak tapi yang simple. Hanya sayuran yang di oseng ditambah ayam dan udang. Sudah ada Protein dan Seratnya. Tapi simple. Pukul 7 Chris sudah duduk manis di meja makan. Kali ini kami memiliki tambahan Telur Dadar yang dimasak Sella, aku memintanya untuk menambahkan daging ayam sedikit dan Martha yang membuat sausnya. Taraaaa.. jadilah Fuyunghai. Terus terang teman-teman kos disini sangat menyenangkan. Kami memasak dan makan seperti keluarga. Bila makanan yang aku atau mereka masak banyak kami membaginya dengan yang lain. Aku yang memasak hampir setiap hari bahkan 2x sehari membuatku sayang untuk membuang makanan sehingga aku selalu berbagi. Saat makan Chris memintaku untuk tidak masak nanti sore. Akupun meng-iya-kan saja. Aku tidak mau berdebat tentang sesuatu yang tidak perlu. Chris pun berpesan aku tidak perlu memasak banyak untuknya. Dia bisa beli saat aku BT nanti.

Pukul 8.10 aku dan Chris berangkat. Aku masih dalam mode mengalah meskipun kepagian aku ikut saja apa kata Chris saat mengajak berangkat bersama.

"Selamat bekerja ya sayang. Nanti aku kabari waktu sampai di kantor."

"Hati-hati ya Pacar. Aku tunggu kabar dari kamu"

Sampai di kantor aku mampir ke Family Mart dahulu. Aku ingin membeli beberapa cemilan yang akan aku packing untuk besok dan tidak lupa membeli kopi. Ice Americano semangat pagiku. Pukul 8.30 aku sudah di mejaku, menyalakan komputer. Mengecek jadwal dan email melalui tablet. Menyiapkan berkas-berkas sesuai jadwal hari ini. Hari ini hanya ada meeting pagi dengan semua Divisi. Lalu ada entertaining lunch untuk bosku. Artinya hari ini aku tidak ada jadwal keluar kantor. 8.50 Chris kirim pesan bahwa sudah sampai, aku membalas seadanya dan mengucapkan selamat bekerja.

"Pagi Aline"

"Selamat pagi Pak"

"Saya tunggu di ruangan 10 menit lagi ya."

"Baik Pak"

Aku masuk ke ruangan Pak Ronald sambil membawa kopi dan kue seperti biasanya. Aku melaporkan semua jadwal beliau hari ini.  Hanya itu saja. Memang hanya seperti itu hubungan kami. Pak Ronald juga berpesan bahwa setelah Lunch beliau tidak akan kembali karena langsung menjemput Adrya. Aku memberitahukan beliau juga bahwa jadwal penerbangan kami besok pukul 6.45 pagi. Setelah melaporkan semua aku keluar kantor. Tidak lama tiba-tiba ada Pak Lexi datang. Lain kali aku akan meminta orang Front Office mengabariku bila ada Pak Lexi agar aku menyiapkan diri untuk bertemu dengannya.

"Pagi cantik"

"Pagi Pak. Tapi nama saya Alinda Pak. Bukan cantik."

"Ini masih pagi lho Alinda. Jangan marah-marah di pagi hari dong."

"Saya tidak marah Pak. Hanya keberatan. Lagian saya tidak merasa cantik Pak."

"Tapi buat saya kamu cantik."

Karena sudah pukul 9.25 aku langsung menelpon Pak Ronald dari Interkom.

Tuut

"Ia Line"

"Sudah pukul 9.26 Pak. Sudah waktunya meeting. Disini ada Pak Lexi."

"Lexi?"

"Ia pak"

"Ya sudah biarkan."

Pak Ronald sudah di depan mejaku.

"Kamu kenapa ada disini?" Tanya Pak Ronald kepada Pak Lexi

"Main. Pengen ketemu Sekretarismu yang cantik ini Kak."

"Jangan ganggu pegawaiku!" Peringat Pak Ronald

"Mari ke ruang meeting Line"

"Dan kamu Lexi kalau kamu mau disini, kamu bisa tunggu di ruanganku."

Aku mengekori Pak Ronald tanpa banyak bicara. Aku tidak banyak berkomentar soal ini.

Meeting berlangsung hingga pukul 11, aku dan Pak Ronald segera kembali ke Top Floor.

"Aku akan membawa pergi Lexi. Kamu bekerja yang tenang. Aku minta maaf atas sikap adikku."

"Bukan masalah pak. Tapi saya berterima kasih atas kebaikan Bapak."

Pak Ronald hanya masuk untuk mengambil tas. Dan tidak lupa membawa Pak Lexi juga agar dia tidak menggangguku.

"Linda. Aku pulang dulu. Besok kita bertemu lagi. Aku harap kita bisa makan siang bersama"

Aku hanya tersenyum tanpa berkata apapun. Aku tidak berminat berkomentar sama sekali.

Chris Sayang  -

[12.01 PM]

Siang sayang. Jangan lupa makan siang. Dimana sekarang?

[12.02 PM]

Otw turun nih Pacar. Mau makan siang sama Reina dan Maria. Kamu juga jangan lupa makan siang. -send-

[12.04 PM]

Mau makan siang apa? Aku lagi sama Kolega nih, makan ikan bakar. Sama staf ku juga.

[12.06 PM]

Gak tau. Mungkin nasi Padang. Ia selamat makan ya. Makan yang kenyang. -send-

Aku memasukkan HP ku ke saku. Aku tau ada balasan dari Chris tapi aku sedang makan dan juga mengobrol dengan Reina dan Maria sehingga aku tidak membuka hp.

[12.15 PM]

Ia. Aku bakal makan kenyang kok. Kamu juga makan yang kenyang.

[12.50 PM]

Aku sudah makan kenyang kok. -send-

[12.53 PM]

Nanti pulang tunggu aku ya. Aku beli tongseng sama sate kambing nanti. Lagi pengen sate kambing.

[12.54 PM]

Ia aku tunggu. Aku balik kerja dulu ya Pacar. -send-

Aku mengakhiri chat singkat makan siang kami. Aku tidak ingin berlebihan  dalam berhubungan. Sesuatu yang berlebihan nantinya akan sakit diakhir.

Hari ini rasanya berlalu dengan cepat, semua pekerjaan yang harus selesai sudah aku kerjakan sejak hari Jum'at. Jadwal sudah aku serahkan pada Maria. Sehingga nanti dia bisa membantuku untuk mengatur jadwal Pak Ronald.

Sampai Kos aku langsung mandi sambil menunggu Chris. Menurutku dia akan sampai pukul 7an. Pas jam makan malam. Aku memasak sedikit makanan yang mudah untuk Chris nanti. Ebi Furai, Empal, Ayam dan membuat sambalnya. Sehingga nanti bila ingin sarapan dia tinggal menggorengnya saja  aku tidak tau, aku merasa tidak nyaman bila meninggalkan Chris tanpa makanan apapun untuknya

Huft, mungkin aku sedikit berlebihan.

Pukul 6.50 malam Chris sampai ketika aku sedang nonton Film bersama yang lain.

"Asik nonton sampai gak tau aku datang."

Dia datang tiba-tiba sambil mencium pipiku.

"Chris…"

"Please, kalau mesra-mesraan di kamar aja guys. Kasihani kami kaum Jomblo." Protes Martha

Aku langsung berdiri dan mengambil bungkusan di tangan Chris. "Kamu mandi dulu, Yang. Aku siapin makanannya"

"Oke"

Setelah Chris selesai mandi, kami lalu makan bersama. Dia terlihat keren dengan kaos putih rumahannya.

"Besok jadi ke Cabang Yang?

"Jadi"

"Berangkat jam berapa?"

"Jam 4.30"

"Kok pagi banget Nda?"

"Pesawatku jam 6.45 Chris. Kalau berangkat siang nanti telat."

"Aku antar aja ya?"

"Kamu mengantarku bangunnya gak kepagian? Nanti di kantor gak ngantuk?

"Nggak. Daripada pacarku naik taxi pagi-pagi. Itu bahaya."

"Ya sudah oke. Makasih ya Pacar. Baik banget sih kamu."

"Anytime Baby"

Hari ini Chris terlihat senang. Aku tidak tahu mengapa. Tapi aku hanya diam dan memperhatikan saja. Setelah selesai makan aku mencuci piring, karena Chris yang membeli makan. Kami hanya berbagi tugas tidak pakem hanya berdasarkan tahu diri saja dan kami melakukannya dengan senang hati.

Setelah makan malam kami kembali nonton Film bersama teman-teman yang lain. Kali ini kami nonton film dari TV kabel Kos. Disini memang disediakan TV Kabel.

Meskipun jauh dari keluarga kami berusaha membentuk keluarga bersama.

Pukul 10 Malam aku langsung pamit untuk tidur. Selain aku juga sudah ngantuk besok harus bangun pagi-pagi ke Bandara juga membuatku harus segera pergi tidur. Aku dan Chris kembali ke kamar kami masing-masing, karena Chris harus mengantarku esok hari.

Aku masih mencoba beradaptasi pada hubunganku dan Chris. Namun aku juga selalu berusaha untuk selalu tulus dan menikmati kebersamaan kami.

Aku tidak berharap banyak tentang hubungan ini. Tapi semoga hubungan ini kekal bila pun berpisah tidak saling menyakiti lebih dalam.

---------------------------

#Jangan lupa tinggalkan komentar kalian… xoxo 💕

Terpopuler

Comments

Lita S Mulyani

Lita S Mulyani

visualna atuh thor biar cemungut bcny

2020-10-11

0

Hestidanangriyadi

Hestidanangriyadi

visualnya dong thor

2020-06-01

1

Rima Sutrisno

Rima Sutrisno

iya tulisan nya sangat mengalir...saya sangat suka....on poin...love you thor

2019-12-19

2

lihat semua
Episodes
1 Blurb
2 Satu - Siapa aku?
3 Dua - Perkenalan
4 Tiga - Bos
5 Empat - Babak Awal Setelah Pertemuan
6 Lima - Rencana Baru
7 Enam - Tempat Tinggal Baru
8 Tujuh - Teman Baru, Si Tetangga
9 Delapan - Makin Dekat denganmu Tetangga
10 Sembilan - Dekat
11 Sepuluh - Apa ini?
12 Sebelas - Mengenalnya
13 Dua Belas - Isi Hatinya
14 Tiga Belas - Dimulainya Hubungan
15 Empat Belas - Kita Jalani Dulu
16 Lima Belas - Kesan
17 Enam Belas - Hari Keluarga
18 Tujuh Belas - Masalah Pertama Kami
19 Delapan Belas - Jalani saja...
20 Sembilan Belas - Pegawai Tetap
21 Dua Puluh - Terdiam
22 Dua Puluh Satu - Simpan Sakitmu
23 Dua Puluh Dua - Berjalan
24 Dua Puluh Tiga - Perkataan yang menyakitkan
25 Dua Puluh Empat - Peristiwa Besar
26 Bonus Chapter - #1 Ronald
27 Bonus Chapter - #1 Chris
28 Dua Puluh Lima - Kata yang Menyakitkan
29 Dua Puluh Enam - Badai itu Belum Berlalu
30 Dua Puluh Tujuh - Kamu yang Selalu Ada
31 Dua Puluh Delapan - Ku Menikmati Cintamu
32 Dua Puluh Sembilan - Liburan dan Menghadapi kenyataan
33 Tiga Puluh - Jogjakarta Istimewa 1
34 Tiga Puluh Satu - Jogjakarta Istimewa 2
35 Bonus Chapter - #2 Ronald
36 Tiga Puluh Dua - Jogjakarta Istimewa 3
37 Tiga Puluh Tiga - Cinta Dewasa
38 Bonus Chapter - #2 Chris
39 Tiga Puluh Empat - Bali (I)
40 Tiga Puluh Lima - Bali (II)
41 Tiga Puluh Enam - Bali (III)
42 Tiga Puluh Tujuh - Petak Umpet
43 Tiga Puluh Delapan - Mencari Restu Jilid 2
44 Bonus Chapter - #3 Chris
45 Tiga Puluh Sembilan - Perjalanan Hidup, Cinta dan Karir
46 Empat Puluh - Belajar Lagi
47 Empat Puluh Satu - Di Pucuk Rasa "Ke-Po"
48 Empat Puluh Dua - Gabut di Hari Libur
49 Bonus Chapter - #3 Ronald
50 Empat Puluh Tiga - Rahasiamu
51 Empat Puluh Empat - Liburan yang Terkenang
52 Empat Puluh Lima - Asisten Bos
53 Empat Puluh Enam - TGIF
54 Empat Puluh Tujuh - Kejutan
55 Empat Puluh Delapan - Pertanyaan dan Clue
56 Empat Puluh Sembilan - Rasa Cemburu dan Gejolak
57 Lima Puluh - Dinginnya Hati
58 Lima Puluh Satu - Melarikan Diri
59 Bonus Chapter - #4 Ronald
60 Lima Puluh Dua - Waktu yang bergerak
61 Lima Puluh Tiga - Kerja untuk Berlibur
62 Lima Puluh Empat - Menghindari Jawaban
63 Lima Puluh Lima - Hangat
64 Lima Puluh Enam - Deburan Ombak
65 Lima Puluh Tujuh - Hati yang Tegar
66 Lima Puluh Delapan - Sebuah Martabat
67 EPILOG - The End Of The Road
68 Extra Chapter From Alinda
69 Extra Chapter from Ronald
70 Extra Part From Chris
71 BLURB Season 2 - Karir dan Hidup dalam Cintaku
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Blurb
2
Satu - Siapa aku?
3
Dua - Perkenalan
4
Tiga - Bos
5
Empat - Babak Awal Setelah Pertemuan
6
Lima - Rencana Baru
7
Enam - Tempat Tinggal Baru
8
Tujuh - Teman Baru, Si Tetangga
9
Delapan - Makin Dekat denganmu Tetangga
10
Sembilan - Dekat
11
Sepuluh - Apa ini?
12
Sebelas - Mengenalnya
13
Dua Belas - Isi Hatinya
14
Tiga Belas - Dimulainya Hubungan
15
Empat Belas - Kita Jalani Dulu
16
Lima Belas - Kesan
17
Enam Belas - Hari Keluarga
18
Tujuh Belas - Masalah Pertama Kami
19
Delapan Belas - Jalani saja...
20
Sembilan Belas - Pegawai Tetap
21
Dua Puluh - Terdiam
22
Dua Puluh Satu - Simpan Sakitmu
23
Dua Puluh Dua - Berjalan
24
Dua Puluh Tiga - Perkataan yang menyakitkan
25
Dua Puluh Empat - Peristiwa Besar
26
Bonus Chapter - #1 Ronald
27
Bonus Chapter - #1 Chris
28
Dua Puluh Lima - Kata yang Menyakitkan
29
Dua Puluh Enam - Badai itu Belum Berlalu
30
Dua Puluh Tujuh - Kamu yang Selalu Ada
31
Dua Puluh Delapan - Ku Menikmati Cintamu
32
Dua Puluh Sembilan - Liburan dan Menghadapi kenyataan
33
Tiga Puluh - Jogjakarta Istimewa 1
34
Tiga Puluh Satu - Jogjakarta Istimewa 2
35
Bonus Chapter - #2 Ronald
36
Tiga Puluh Dua - Jogjakarta Istimewa 3
37
Tiga Puluh Tiga - Cinta Dewasa
38
Bonus Chapter - #2 Chris
39
Tiga Puluh Empat - Bali (I)
40
Tiga Puluh Lima - Bali (II)
41
Tiga Puluh Enam - Bali (III)
42
Tiga Puluh Tujuh - Petak Umpet
43
Tiga Puluh Delapan - Mencari Restu Jilid 2
44
Bonus Chapter - #3 Chris
45
Tiga Puluh Sembilan - Perjalanan Hidup, Cinta dan Karir
46
Empat Puluh - Belajar Lagi
47
Empat Puluh Satu - Di Pucuk Rasa "Ke-Po"
48
Empat Puluh Dua - Gabut di Hari Libur
49
Bonus Chapter - #3 Ronald
50
Empat Puluh Tiga - Rahasiamu
51
Empat Puluh Empat - Liburan yang Terkenang
52
Empat Puluh Lima - Asisten Bos
53
Empat Puluh Enam - TGIF
54
Empat Puluh Tujuh - Kejutan
55
Empat Puluh Delapan - Pertanyaan dan Clue
56
Empat Puluh Sembilan - Rasa Cemburu dan Gejolak
57
Lima Puluh - Dinginnya Hati
58
Lima Puluh Satu - Melarikan Diri
59
Bonus Chapter - #4 Ronald
60
Lima Puluh Dua - Waktu yang bergerak
61
Lima Puluh Tiga - Kerja untuk Berlibur
62
Lima Puluh Empat - Menghindari Jawaban
63
Lima Puluh Lima - Hangat
64
Lima Puluh Enam - Deburan Ombak
65
Lima Puluh Tujuh - Hati yang Tegar
66
Lima Puluh Delapan - Sebuah Martabat
67
EPILOG - The End Of The Road
68
Extra Chapter From Alinda
69
Extra Chapter from Ronald
70
Extra Part From Chris
71
BLURB Season 2 - Karir dan Hidup dalam Cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!