Menjadi Sekretaris Direktur sungguh tidak mudah. Meskipun aku telah bekerja selama 3 Bulan namun setelah tanpa Bu Juneeta mutasi dan bertugas sendirian semua kusangka mudah ternyata tidak mudah. Memastikan berkas lengkap dan benar sebelum ada di meja Direktur, memastikan jadwal yang tidak bentrok, memastikan kopi,cemilan dan makan siang sendirian ternyata tidak lah mudah. Waktu 8 jam bekerja ternyata tidaklah cukup. Siapa yang mengira mudah? Belum lagi adanya perjalanan bisnis mengunjungi cabang maupun bertemu kolega. Sungguh tidak mudah. Aku sangat heran mengapa Bu Juneeta bisa bertahan sendirian.
Akhir-akhir ini aku bahkan sering membawa pekerjaan ke Kosan agar tidak membuang percuma waktu bekerjaku.
Sepertinya aku harus cari kosan dekat kantor agar tidak buang-buang waktu di Jalan. Tapi minta bantuan ke siapa ya?
Pikiran ini membuat aku tidak bisa langsung tidur karena aku belum menemukan solusi yang cocok.
Esoknya di kantor akupun masih memikirkan kemungkinan berpindah tempat tinggal ini. Karena selain memangkas waktu perjalanan, tinggal dekat kantor juga akan membuat kualitas istirahatku lebih banyak. Dan kondisi kebingunganku dilihat oleh Maria.
Oh ya perkenalkan Maria. Rekan kerja di bagian Front Office. Mungkin kesannya pekerjaannya lebih di bawahku namun buatku dia amat sangat membantu dalam pekerjaanku. Dia hanya beda 1 tahun dariku. Dia cantik, seseorang yang mudah bergaul. Aku merasa cocok dengannya karena dia tidak memandang remeh diriku, sama juga aku tidak memandang remeh pekerjaannya. Karena aku pernah diposisinya. Bukan hal yang mudah bekerja menjadi Front Office itu. Kita bertemu banyak orang yang rata-rata cukup meremehkan jabatan ini, harus selalu tersenyum dan sopan tanpa terlihat menggoda. Hanya kurir dan security lah yang menjadi teman tanpa pandangan remeh. Bahkan staff di divisi lainpun pasti memandang remeh pekerjaan ini.
"Aduh ibu, pagi-pagi ngelamun di Taman gini, pacarnya lari kah?"
"Hush, mulut ya… doain banget.. lagi bingung nich.."
"Kenapa bingung? Coba cerita ke saya, saya akan ramalkan solusi yang terbaik. Hehehe…"
"Mau pindah kosan nich.. tau gak tempat yang gak mahal, tenang, dan privasi?"
"Lah, kenapa pindah kos?"
"Jauh ya', banyak PR kerja sendirian. Udah capek di Jalan, pulang gak bisa langsung tidur."
"Owh begitu, kalau gak salah, didekat sini ada kosan khusus Karyawan. Kalau harga pasti gag semurah kosan Mahasiswa. Dulu temanku pernah disana. Tapi dia pindah ke kota lain karena dapat kerja disana. Aku rasa sih cocok. Kalau mau nanti aku anterin."
"Serius? Oke dech. Nanti antar ya.. duch memang madam ini benar benar bisa memberi solusi. Nanti kalau bagus saya kasih sesaji dech. Pizza mau?"
"Anjir, sesajen, mana Pizza lagi. Hayuk dech… . Hahaha…"
"Owh dasar… , makasih ya Maria. Baik banget sich kamu. Anak siapa sich?"
"Anak mami papi lah.. udah yuk naik. Kurang 30menit nich. Jam kerjaku khan 15menit lebih awal dari kamu."
"Hayuk dech. Sampai ketemu nanti sore ya."
"Ok"
Sip. Masalah 1 ada solusi. Sementara lihat dulu cocok enggaknya. Nanti kalau gak cocok pikirin atau tanya yang lain lagi dech.
Jadwal yang lumayan padat untuk Pak Direktur. Hingga aku melewatkan makan siang. Direkturku sendiri pergi makan bersama kolega tanpaku karena hanya untuk entertaining. Bila hanya itu beliau tidak pernah mengajak sekretaris. Tapi namanya keberuntungan memang tidak bisa ditolak, karena ternyata beliau membawakan oleh-oleh. Nasi Bento yang lengkap dan sushi. Katanya karena dia melihat berkas yang menumpuk dengan karakterku aku pasti lupa untuk makan siang. Apalagi tidak ada yang mengingatkan. Beruntungkan.. hehehe…
Meskipun jam makan siang sudah lewat beliau tidak mempermasalahkan saat aku makan. Dengan bantuan OB 15 menit aku bisa menyelesaikan makan dengan kilat dan tidak lupa kopi. Sungguh beruntung. Sushi tidak aku makan, aku berikan pada Hans, OB kantor yang membantuku menjaga meja selama aku makan. Dia termasuk orang yang dekat denganku. Karena memang dia ditugaskan membersihkan Top Floor sehingga kami sering bertemu dan bersama. Tidak terasa jam pulang sudah tiba.
"Aline, saya pulang jadi kamu bisa pulang. Atau kamu bisa pulang balik dengan saya karena saya akan ke rumah Lexi, itu searah."
"Eh, maaf pak. Saya ada janji dengan Maria mau mencari Kos. Saya mau pindah kos pak."
"Lho, kenapa?"
"Biar lebih dekat pak, karena saya juga merasa lelah perjalanan jauh belum macet juga."
"Ehm, kamu cari tempat yang nyaman di dekat sini. Nanti saya bilang Alex buat memberi kamu tunjangan tempat tinggal juga."
"Wah jangan dech pak. Saya khan pegawai baru. Saya merasa belum pantas."
"Lho kata siapa? Dulu Bu Juneeta juga mendapat Fasilitas itu sebelum menikah. Dan setelah menikah beliau mendapat subsidi untuk membeli rumah. Sehingga beliau bisa memiliki rumah. Jadi sama saja. Bedanya, kamu memang belum bisa saya kasih subsidi rumah seperti Bu Juneeta dulu."
"Begitu ya pak?"
"Sudah kalau begitu kamu cari dulu yang nyaman. Budget yang saya kasih 1,5juta perbulan. Nanti saya bilang Alex. Jadi bulan depan bisa langsung diberikan ke kamu. Untuk pertama nanti saya transfer ke kamu."
"Wah,tidak usah pak. Tidak apa-apa. Bulan depan saja. Saya berterima kasih sekali atas kebaikan bapak."
"Ok. Kalau begitu saya pulang dulu."
Saat jam pulang aku langsung menata semua berkas dan langsung turun menemui Maria.
Kami langsung menuju lokasi dan benar memang tidak jauh. Berjalan kakipun bisa kalau ingin sambil olahraga.
Kosan ini Besar, Bagus, Bersih, Tenang dan sepertinya Aman. Karena ada pos Security di depan. Katanya ada 2 shift jadi aman.
Kami pun bertemu dengan pemilik, tanpa disangka Maria membuatkan janji dengan pemilik. Untuk kamar seharga 1,5 juta ini cukup pantas. Ternyata ada 2 type kamar. Dengan harga yang sama yang 1 memiliki perabot yang lengkap dengan kamar sedikit kecil 6x5 m sedangkan type yang lain hanya ada AC, 1 buah lemari dan tempat tidur namun dengan kamar yang lebih luas 6x8m dengan meteran listrik sendiri kecuali sambungan listrik pompa air dan heater. Ini merupakan tempat tinggal yang lumayan mewah.
"Jadi mau pilih kamar yang type mana?" Tanya Bu Elsy. Pemilik kosan type type tante Sosialita. Berumur 40an namun masih cantik dan tetap modis.
"Yang lantai 2 saja Tante. Yang kamarnya lebih luas. Kebetulan saya juga bukan pecinta Televisi jadi tidak perlu. Untuk Kulkas saya juga sudah ada jadi tidak perlu juga."
"Oh ya sudah kalau gitu. Disini daya 1300kwh ya Alinda, jadi mungkin lebih mahal untuk listriknya. Tapi saya rasa sepadan jadi untuk kamu menyalakan alat electronic bersamapun tidak masalah. Kamu juga sudah tau khan gimana dapurnya. Memang saya buatnya untuk dapur bersama. Jadi kalau kamu disini saya mohon bantu ketenangan dan kebersihannya juga. Supaya bisa tenang disini. Jadi kapan mau pindah?"
"Saya pindah weekend ya tante. Barang saya tidak terlalu banyak tapi ya mungkin agak sedikit mengganggu penghuni lain. Saya DP sekarang juga bu"
"Kalau gitu kamu pindah diatas jam 9 yah supaya tidak mengganggu istirahat yang lain. Ok saya terima DP kamu. Tapi nanti harus ada Deposit untuk disini sebesar 3juta, nanti bisa kasih waktu pindahan saja. Kamu bersedia?"
"Bersedia kok Tante. Saya kebetulan sudah tau untuk hal ini. Dan sudah menyiapkan. Kalau begitu kami pamit dulu Tante."
"OK hati-hati. Nanti kita ketemu hari Sabtu. Nanti saya bilang ke security kalau kamu pindah hari Sabtu jadi tidak perlu menunggu saya. Nanti mungkin saya kesini agak sorean."
"Baik Tante, Terima kasih. Mari tante."
"Waaah Maria, terima kasih lho sudah bantu cari kos."
"No Problem Sist"
"Besok minggu kesini ya. Sekalian syukuran."
"OK"
Kami pun makan malam sama-sama sebelum pulang. Lumayan lapar karena waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Setelah makan di fastfood ternama agar cepat makan, kami pun pulang sendiri-sendiri.
OK Aline. Masalah 1 beres. Tinggal beres-beres terus Hari Sabtu pindah. Tapi sebelumnya ketemu sama Bu Kos dulu buat pamit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
⚜️ Devi Dedev 💠
mprittttt, aku baru sampe sini
2020-05-22
0
Mira Lusia
suka sama dialognya..ringan..asyik..bacanya gak harus kebirit2..😄😄
2020-03-13
1
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
oke.... lanjut lagi
2019-12-05
2