Lima Belas - Kesan

Tidak terasa hari ini sudah Jum'at. Waktu pun berlalu cepat. Semua jadwal minggu depan sudah fix. Business Trip di hari Selasa hingga Kamis. Kali ini aku juga masih sukacita untuk perjalanan ini karena akan menemui Bu Juneeta, kangen rasanya. Lebay sih hanya saja meskipun kenal hanya sebentar beliau adalah panutanku.

Tuut tuut tuut

Sangat tidak biasa Pak Ronald tidak langsung mengangkat intercom.

Tok tok tok

Ini juga tidak biasanya beliau tidak ada respon.

Aku pun memberanikan diri untuk masuk. Semoga saja tidak terjadi kesalahpahaman.

"Permisi Pak Ronald"

Ternyata beliau tertidur di sofa.

"Permisi Pak Ronald"

Aku berusaha membangun kan beliau dengan hati-hati.

"Pak Ronald" kali ini dengan menggoyangkan kakinya dengan hati-hati.

"Eeh, 5 menit lagi sayang. Aku masih mengantuk."

Heh… haduh. Bosku mengigau lucu sekali. Aku berusaha untuk tidak tertawa. Terus terang ini momen yang langka dan lucu.

Aku berusaha membangunkan beliau lagi.

"Pak Ronald. Saya Aline." Masih dengan mode menggoyangkan kakinya pelan.

"Aline kenapa ke rumah saya. Sarah sedang pergi. Nanti kamu disakiti dia kalau dia tahu. Saya tidak mau kehilangan kamu."

Entah apa yang bisa ku bilang lagi. Terus terang ini hal yang sangat mengejutkan.

Aku berusaha membangunkan beliau lagi karena sudah saatnya menjemput Adrya.

"Pak Ronald. Saya Alinda. Sudah waktunya jemput Adrya pak. Pak.."

Kali ini aku menggoyangkan kakinya dengan sedikit keras. Maafkan saya pak. Ini darurat.

"Hah.."

Beliau bangun dengan kaget.

"Maaf pak, saya minta maaf"

Pak Ronald menutup mukanya dan menggosok-gosoknya.

"Saya tertidur ya?"

"Ia pak"

"Saya ngomong aneh-aneh?"

"Emmm… ndak Pak"

"Serius?"

"Ia pak"

Aku sedikit berbohong, karena akan malu sekali bila ada yang membahas kebiasaan tidur kita. Begitu kan?

"Sudah jam 3 lebih pak. Sudah waktunya jemput Adrya."

"Hmm.. terima kasih sudah membangunkan saya Aline."

"Sama-sama pak. Maaf saya masuk tanpa izin."

"Ia gapapa"

Huft.. momen yang mendebarkan dan sekaligus mengesankan.

Dari sosok yang berwibawa menjadi seorang yang manusiawi sekali.

Aku pun kembali ke mejaku. Ternyata disana ada Pak Lexi.

"Habis dipanggil Ronald ya?"

"Sore Pak Lexi"

"Ia sore. Kamu dari dalam habis dipanggil Ronald ya?"

"Ia pak. Mengingatkan jadwal. Habis ini Pak Ronald mau pergi jemput Nona Amanda"

"Hemmm… saya kesini mau lihat kamu."

"Oh.."

"Kok cuma oh."

"Lalu saya harus bagaimana Pak?"

"Panggil Lexi saja harusnya. Saya bukan atasan kamu. Dan bukan kolega juga. Ya biasanya sih kalau cewek saya bilangin seperti itu dia akan sangat senang dengan muka malu-malu."

"Tapi Pak Lexi saudara pimpinan saya. Jadi tidak etis panggil bapak nama saja. Lagian bapak kan lebih tua dari saya, bukan teman saya juga. Jadi saya akan menjaga sopan santun saya agar tidak dianggap kurang ajar atau bagaimana. Lagian saya bukan seperti perempuan yang Bapak bicarakan itu."

"Ngomongnya panjang tapi lagi marahin saya."

"Gak berani lah pak saya marahi bapak. Saya cuma pegawai di kantor saudara bapak."

"Ia ia"

Tiba-tiba Pak Ronald muncul di belakang Pak Lexi.

"Kamu disini ngapain Lex? Jangan godain sekretaris saya ini. Dia perempuan baik-baik. Jangan sampai gara-gara kamu dia gak betah kerja disini."

"Gue gak lagi godain dia kak. Cuma mau kenal aja. Lu kok bisa cari sekretaris cantik kaya dia sih."

"Loe jangan ngomong kaya gitu lagi. Dia itu bukan jual tampilan, tapi memang kerjanya bagus. Kalo loe ngomong kaya gitu, loe gak cuma ngrendahin skill kerjanya tapi juga ngrendahin harga dirinya. Gue mau pergi jemput Adrya. Daripada loe ganggu orang kerja mending loe ikut gue jemput ponakan loe"

Pak Lexi terlihat tidak suka dengan apa yang dibilang. Tapi syukurlah Pak Ronald mau membelaku.

Aku bersyukur mendapat atasan yang baik seperti beliau. Terima kasih Bapak...

Setelah Pak Ronald dan Pak Lexi meninggalkan kantor aku lalu larut pada pekerjaan. Aku mengerjakan semua yang diperlukan saat aku tidak di kantor nanti. Aku tidak mau terbebani dan membebani saat melakukan Perjalanan Bisnis nanti.

Saat waktu menunjukkan pukul 5.05 Sore aku lalu membereskan meja dan bersiap untuk pulang. Hari ini aku ingin berbelanja sedikit untuk persediaan.

Saat sudah di Lobby aku melihat Maria dan Reina sedang berbincang.

"Kalian gosip di sini apa gak capek?"

"Astaga Alinda, kamu ngagetin banget sih. Dah kayak hantu aja tiba-tiba muncul gak ada suara."

Protes Maria

"Maaf Maaf.. kalian ngapain? Nggosip itu di Mall kek, Cafe kek. Gak modal banget di Lobby Kantor."

"Ini lagi menentukan mau kemana. Ikut yuk!"

"Kemana? Aku mau ke seberang aja. Mau belanja. Mumpung Chris gak ikut"

"Kenapa emang kalau ikut Line?"

"Suka dibayarin belanjaannya"

"Enak dong Line dibayarin. Kok gak mau. Baik banget si Chris, udah ganteng, mapan, sering bayarin" Ujar Maria

"Kenapa kalian gak jadian aja sih. Dia ngintilin kamu mulu juga. Kalian juga dah kaya istrinya, masakin dia, kemana-mana sama dia." Kata Reina

"Emang udah jadian kok"

~Apaaaa??? Jawab mereka kompak

"Kok kamu diem aja sih Beibh, gak bilang kita-kita. Hiks"

"Lebay deh, aku gak suka woro-woro kaya ABG kali guys."

"Tapi kan… kita kan…" protes Maria

"Udah Mar, Congrats ya sayang… Moga kalian langgeng terus nanti kalian bisa nikah." Doa Reina

"Ia selamat ya sayang…"

"Makasih ya… baik banget sih kalian. Maaf ya aku tidak woro-woro. Kalian jadi kemana jadinya?"

"Kita ke Plaza S aja yuk"

"Ya sudah aku balik dulu ya.."

Aku lalu pergi ke Plaza seberang untuk berbelanja sedikit setelah selesai berbelanja aku bergegas pulang.

------------------------------

#jangan lupa tinggalkan komentar kamu supaya Author makin semangat… xoxo

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

kayaknya keluarga pak ronald gak harmonis ya

2021-05-21

0

fanthaliyya

fanthaliyya

ada apa dengan Mak Sarah??
apa cembukur sm Aline??

2021-04-28

0

Wati_esha

Wati_esha

Rupanya sedang ada badai dalam rumah tangga Ronald.

2020-07-27

2

lihat semua
Episodes
1 Blurb
2 Satu - Siapa aku?
3 Dua - Perkenalan
4 Tiga - Bos
5 Empat - Babak Awal Setelah Pertemuan
6 Lima - Rencana Baru
7 Enam - Tempat Tinggal Baru
8 Tujuh - Teman Baru, Si Tetangga
9 Delapan - Makin Dekat denganmu Tetangga
10 Sembilan - Dekat
11 Sepuluh - Apa ini?
12 Sebelas - Mengenalnya
13 Dua Belas - Isi Hatinya
14 Tiga Belas - Dimulainya Hubungan
15 Empat Belas - Kita Jalani Dulu
16 Lima Belas - Kesan
17 Enam Belas - Hari Keluarga
18 Tujuh Belas - Masalah Pertama Kami
19 Delapan Belas - Jalani saja...
20 Sembilan Belas - Pegawai Tetap
21 Dua Puluh - Terdiam
22 Dua Puluh Satu - Simpan Sakitmu
23 Dua Puluh Dua - Berjalan
24 Dua Puluh Tiga - Perkataan yang menyakitkan
25 Dua Puluh Empat - Peristiwa Besar
26 Bonus Chapter - #1 Ronald
27 Bonus Chapter - #1 Chris
28 Dua Puluh Lima - Kata yang Menyakitkan
29 Dua Puluh Enam - Badai itu Belum Berlalu
30 Dua Puluh Tujuh - Kamu yang Selalu Ada
31 Dua Puluh Delapan - Ku Menikmati Cintamu
32 Dua Puluh Sembilan - Liburan dan Menghadapi kenyataan
33 Tiga Puluh - Jogjakarta Istimewa 1
34 Tiga Puluh Satu - Jogjakarta Istimewa 2
35 Bonus Chapter - #2 Ronald
36 Tiga Puluh Dua - Jogjakarta Istimewa 3
37 Tiga Puluh Tiga - Cinta Dewasa
38 Bonus Chapter - #2 Chris
39 Tiga Puluh Empat - Bali (I)
40 Tiga Puluh Lima - Bali (II)
41 Tiga Puluh Enam - Bali (III)
42 Tiga Puluh Tujuh - Petak Umpet
43 Tiga Puluh Delapan - Mencari Restu Jilid 2
44 Bonus Chapter - #3 Chris
45 Tiga Puluh Sembilan - Perjalanan Hidup, Cinta dan Karir
46 Empat Puluh - Belajar Lagi
47 Empat Puluh Satu - Di Pucuk Rasa "Ke-Po"
48 Empat Puluh Dua - Gabut di Hari Libur
49 Bonus Chapter - #3 Ronald
50 Empat Puluh Tiga - Rahasiamu
51 Empat Puluh Empat - Liburan yang Terkenang
52 Empat Puluh Lima - Asisten Bos
53 Empat Puluh Enam - TGIF
54 Empat Puluh Tujuh - Kejutan
55 Empat Puluh Delapan - Pertanyaan dan Clue
56 Empat Puluh Sembilan - Rasa Cemburu dan Gejolak
57 Lima Puluh - Dinginnya Hati
58 Lima Puluh Satu - Melarikan Diri
59 Bonus Chapter - #4 Ronald
60 Lima Puluh Dua - Waktu yang bergerak
61 Lima Puluh Tiga - Kerja untuk Berlibur
62 Lima Puluh Empat - Menghindari Jawaban
63 Lima Puluh Lima - Hangat
64 Lima Puluh Enam - Deburan Ombak
65 Lima Puluh Tujuh - Hati yang Tegar
66 Lima Puluh Delapan - Sebuah Martabat
67 EPILOG - The End Of The Road
68 Extra Chapter From Alinda
69 Extra Chapter from Ronald
70 Extra Part From Chris
71 BLURB Season 2 - Karir dan Hidup dalam Cintaku
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Blurb
2
Satu - Siapa aku?
3
Dua - Perkenalan
4
Tiga - Bos
5
Empat - Babak Awal Setelah Pertemuan
6
Lima - Rencana Baru
7
Enam - Tempat Tinggal Baru
8
Tujuh - Teman Baru, Si Tetangga
9
Delapan - Makin Dekat denganmu Tetangga
10
Sembilan - Dekat
11
Sepuluh - Apa ini?
12
Sebelas - Mengenalnya
13
Dua Belas - Isi Hatinya
14
Tiga Belas - Dimulainya Hubungan
15
Empat Belas - Kita Jalani Dulu
16
Lima Belas - Kesan
17
Enam Belas - Hari Keluarga
18
Tujuh Belas - Masalah Pertama Kami
19
Delapan Belas - Jalani saja...
20
Sembilan Belas - Pegawai Tetap
21
Dua Puluh - Terdiam
22
Dua Puluh Satu - Simpan Sakitmu
23
Dua Puluh Dua - Berjalan
24
Dua Puluh Tiga - Perkataan yang menyakitkan
25
Dua Puluh Empat - Peristiwa Besar
26
Bonus Chapter - #1 Ronald
27
Bonus Chapter - #1 Chris
28
Dua Puluh Lima - Kata yang Menyakitkan
29
Dua Puluh Enam - Badai itu Belum Berlalu
30
Dua Puluh Tujuh - Kamu yang Selalu Ada
31
Dua Puluh Delapan - Ku Menikmati Cintamu
32
Dua Puluh Sembilan - Liburan dan Menghadapi kenyataan
33
Tiga Puluh - Jogjakarta Istimewa 1
34
Tiga Puluh Satu - Jogjakarta Istimewa 2
35
Bonus Chapter - #2 Ronald
36
Tiga Puluh Dua - Jogjakarta Istimewa 3
37
Tiga Puluh Tiga - Cinta Dewasa
38
Bonus Chapter - #2 Chris
39
Tiga Puluh Empat - Bali (I)
40
Tiga Puluh Lima - Bali (II)
41
Tiga Puluh Enam - Bali (III)
42
Tiga Puluh Tujuh - Petak Umpet
43
Tiga Puluh Delapan - Mencari Restu Jilid 2
44
Bonus Chapter - #3 Chris
45
Tiga Puluh Sembilan - Perjalanan Hidup, Cinta dan Karir
46
Empat Puluh - Belajar Lagi
47
Empat Puluh Satu - Di Pucuk Rasa "Ke-Po"
48
Empat Puluh Dua - Gabut di Hari Libur
49
Bonus Chapter - #3 Ronald
50
Empat Puluh Tiga - Rahasiamu
51
Empat Puluh Empat - Liburan yang Terkenang
52
Empat Puluh Lima - Asisten Bos
53
Empat Puluh Enam - TGIF
54
Empat Puluh Tujuh - Kejutan
55
Empat Puluh Delapan - Pertanyaan dan Clue
56
Empat Puluh Sembilan - Rasa Cemburu dan Gejolak
57
Lima Puluh - Dinginnya Hati
58
Lima Puluh Satu - Melarikan Diri
59
Bonus Chapter - #4 Ronald
60
Lima Puluh Dua - Waktu yang bergerak
61
Lima Puluh Tiga - Kerja untuk Berlibur
62
Lima Puluh Empat - Menghindari Jawaban
63
Lima Puluh Lima - Hangat
64
Lima Puluh Enam - Deburan Ombak
65
Lima Puluh Tujuh - Hati yang Tegar
66
Lima Puluh Delapan - Sebuah Martabat
67
EPILOG - The End Of The Road
68
Extra Chapter From Alinda
69
Extra Chapter from Ronald
70
Extra Part From Chris
71
BLURB Season 2 - Karir dan Hidup dalam Cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!