Tidak terasa hari ini sudah Jum'at. Waktu pun berlalu cepat. Semua jadwal minggu depan sudah fix. Business Trip di hari Selasa hingga Kamis. Kali ini aku juga masih sukacita untuk perjalanan ini karena akan menemui Bu Juneeta, kangen rasanya. Lebay sih hanya saja meskipun kenal hanya sebentar beliau adalah panutanku.
Tuut tuut tuut
Sangat tidak biasa Pak Ronald tidak langsung mengangkat intercom.
Tok tok tok
Ini juga tidak biasanya beliau tidak ada respon.
Aku pun memberanikan diri untuk masuk. Semoga saja tidak terjadi kesalahpahaman.
"Permisi Pak Ronald"
Ternyata beliau tertidur di sofa.
"Permisi Pak Ronald"
Aku berusaha membangun kan beliau dengan hati-hati.
"Pak Ronald" kali ini dengan menggoyangkan kakinya dengan hati-hati.
"Eeh, 5 menit lagi sayang. Aku masih mengantuk."
Heh… haduh. Bosku mengigau lucu sekali. Aku berusaha untuk tidak tertawa. Terus terang ini momen yang langka dan lucu.
Aku berusaha membangunkan beliau lagi.
"Pak Ronald. Saya Aline." Masih dengan mode menggoyangkan kakinya pelan.
"Aline kenapa ke rumah saya. Sarah sedang pergi. Nanti kamu disakiti dia kalau dia tahu. Saya tidak mau kehilangan kamu."
Entah apa yang bisa ku bilang lagi. Terus terang ini hal yang sangat mengejutkan.
Aku berusaha membangunkan beliau lagi karena sudah saatnya menjemput Adrya.
"Pak Ronald. Saya Alinda. Sudah waktunya jemput Adrya pak. Pak.."
Kali ini aku menggoyangkan kakinya dengan sedikit keras. Maafkan saya pak. Ini darurat.
"Hah.."
Beliau bangun dengan kaget.
"Maaf pak, saya minta maaf"
Pak Ronald menutup mukanya dan menggosok-gosoknya.
"Saya tertidur ya?"
"Ia pak"
"Saya ngomong aneh-aneh?"
"Emmm… ndak Pak"
"Serius?"
"Ia pak"
Aku sedikit berbohong, karena akan malu sekali bila ada yang membahas kebiasaan tidur kita. Begitu kan?
"Sudah jam 3 lebih pak. Sudah waktunya jemput Adrya."
"Hmm.. terima kasih sudah membangunkan saya Aline."
"Sama-sama pak. Maaf saya masuk tanpa izin."
"Ia gapapa"
Huft.. momen yang mendebarkan dan sekaligus mengesankan.
Dari sosok yang berwibawa menjadi seorang yang manusiawi sekali.
Aku pun kembali ke mejaku. Ternyata disana ada Pak Lexi.
"Habis dipanggil Ronald ya?"
"Sore Pak Lexi"
"Ia sore. Kamu dari dalam habis dipanggil Ronald ya?"
"Ia pak. Mengingatkan jadwal. Habis ini Pak Ronald mau pergi jemput Nona Amanda"
"Hemmm… saya kesini mau lihat kamu."
"Oh.."
"Kok cuma oh."
"Lalu saya harus bagaimana Pak?"
"Panggil Lexi saja harusnya. Saya bukan atasan kamu. Dan bukan kolega juga. Ya biasanya sih kalau cewek saya bilangin seperti itu dia akan sangat senang dengan muka malu-malu."
"Tapi Pak Lexi saudara pimpinan saya. Jadi tidak etis panggil bapak nama saja. Lagian bapak kan lebih tua dari saya, bukan teman saya juga. Jadi saya akan menjaga sopan santun saya agar tidak dianggap kurang ajar atau bagaimana. Lagian saya bukan seperti perempuan yang Bapak bicarakan itu."
"Ngomongnya panjang tapi lagi marahin saya."
"Gak berani lah pak saya marahi bapak. Saya cuma pegawai di kantor saudara bapak."
"Ia ia"
Tiba-tiba Pak Ronald muncul di belakang Pak Lexi.
"Kamu disini ngapain Lex? Jangan godain sekretaris saya ini. Dia perempuan baik-baik. Jangan sampai gara-gara kamu dia gak betah kerja disini."
"Gue gak lagi godain dia kak. Cuma mau kenal aja. Lu kok bisa cari sekretaris cantik kaya dia sih."
"Loe jangan ngomong kaya gitu lagi. Dia itu bukan jual tampilan, tapi memang kerjanya bagus. Kalo loe ngomong kaya gitu, loe gak cuma ngrendahin skill kerjanya tapi juga ngrendahin harga dirinya. Gue mau pergi jemput Adrya. Daripada loe ganggu orang kerja mending loe ikut gue jemput ponakan loe"
Pak Lexi terlihat tidak suka dengan apa yang dibilang. Tapi syukurlah Pak Ronald mau membelaku.
Aku bersyukur mendapat atasan yang baik seperti beliau. Terima kasih Bapak...
Setelah Pak Ronald dan Pak Lexi meninggalkan kantor aku lalu larut pada pekerjaan. Aku mengerjakan semua yang diperlukan saat aku tidak di kantor nanti. Aku tidak mau terbebani dan membebani saat melakukan Perjalanan Bisnis nanti.
Saat waktu menunjukkan pukul 5.05 Sore aku lalu membereskan meja dan bersiap untuk pulang. Hari ini aku ingin berbelanja sedikit untuk persediaan.
Saat sudah di Lobby aku melihat Maria dan Reina sedang berbincang.
"Kalian gosip di sini apa gak capek?"
"Astaga Alinda, kamu ngagetin banget sih. Dah kayak hantu aja tiba-tiba muncul gak ada suara."
Protes Maria
"Maaf Maaf.. kalian ngapain? Nggosip itu di Mall kek, Cafe kek. Gak modal banget di Lobby Kantor."
"Ini lagi menentukan mau kemana. Ikut yuk!"
"Kemana? Aku mau ke seberang aja. Mau belanja. Mumpung Chris gak ikut"
"Kenapa emang kalau ikut Line?"
"Suka dibayarin belanjaannya"
"Enak dong Line dibayarin. Kok gak mau. Baik banget si Chris, udah ganteng, mapan, sering bayarin" Ujar Maria
"Kenapa kalian gak jadian aja sih. Dia ngintilin kamu mulu juga. Kalian juga dah kaya istrinya, masakin dia, kemana-mana sama dia." Kata Reina
"Emang udah jadian kok"
~Apaaaa??? Jawab mereka kompak
"Kok kamu diem aja sih Beibh, gak bilang kita-kita. Hiks"
"Lebay deh, aku gak suka woro-woro kaya ABG kali guys."
"Tapi kan… kita kan…" protes Maria
"Udah Mar, Congrats ya sayang… Moga kalian langgeng terus nanti kalian bisa nikah." Doa Reina
"Ia selamat ya sayang…"
"Makasih ya… baik banget sih kalian. Maaf ya aku tidak woro-woro. Kalian jadi kemana jadinya?"
"Kita ke Plaza S aja yuk"
"Ya sudah aku balik dulu ya.."
Aku lalu pergi ke Plaza seberang untuk berbelanja sedikit setelah selesai berbelanja aku bergegas pulang.
------------------------------
#jangan lupa tinggalkan komentar kamu supaya Author makin semangat… xoxo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Liiee
kayaknya keluarga pak ronald gak harmonis ya
2021-05-21
0
fanthaliyya
ada apa dengan Mak Sarah??
apa cembukur sm Aline??
2021-04-28
0
Wati_esha
Rupanya sedang ada badai dalam rumah tangga Ronald.
2020-07-27
2