"Nama yang bagus." Pria itu tersenyum dengan kepala yang mengangguk pelan.
"Perkenalkan, nama saya Leo," ucapnya yang sudah menyodorkan tangannya pada Emeli.
Emeli yang terlihat sangat profesional membalas jabat tangan Leo walaupun hatinya tak suka dengan kehadiran pria itu.
"Btw, kamu sendirian kesini?" Tanya Leo berbasa-basi dengan tangan yang memegang besi di depannya sebab permainan akan segera di mulai. Emeli hanya mengangguk dengan senyum simpul yang membuat Leo terpanah.
"Apakah kamu sudah siap? Kita akan memasuki rumah hantu dan melesat cepat setelahnya," ucap Leo berhasil membuat bulu kuduk Emeli berdiri.
Karena sudah terlanjur duduk, Emeli pun mencoba mengumpulkan keberaniannya kembali. Leo terlihat senang dengan wanita pemberani di sebelahnya itu. Angka di monitor mulai menghitung mundur seakan memberitahu jika dalam hitungan detik halilintar akan berjalan.
"Semangat!" ucap Leo membuat Emeli tersenyum. Wajah tak nyamannya kini sudah hilang di telan waktu.
Setelah hitungan di monitor kecil sudah selesai, kini kereta halilintar mulai berjalan pelan tetapi semakin lama semakin kencang membuat semua orang berteriak histeris. Jantung semuanya seakan ingin copot dengan terjangan mendadak itu.
Setelah melewati hal menegangkan itu, kini halilintar membawa semua orang masuk ke terowongan hantu yang sangat gelap. Di sana terlihat asap dan bau mistis. Para penumpang terlihat ketakutan bercampur kesal dengan Halilintar yang berjalan lambat di tempat yang membuat nyali semua orang menciut.
"Ah,,,"
Satu persatu penumpang kembali berteriak ketika hantu jadi-jadian mendekatinya. Bukan hanya bagian depan saja, bagian tengah dan belakang pun juga terkena imbasnya.
"Apa kamu takut?" Tanya Leo menampilkan gigi ratanya pada Emeli.
Emeli tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan. Ia menutupi ketakutannya dengan senyuman. Benar-benar hebat gadis ini dalam melakukan perannya.
"Hihihi." Hantu jadi-jadian berwujud kakak cantik mendekati Emeli membuat gadis itu memojokkan tubuhnya ke arah Leo. Leo yang paham jika Emeli ketakutan segera merangkul gadis itu sembari terkekeh.
Beberapa waktu menguji nyali, kini kereta berhasil keluar dari terowongan hantu. Para penumpang kembali di goncang dengan kecepatan kereta yang berjalan sesuka hatinya. Bahkan tak jarang kereta itu berhenti dalam keadaan kepala semua orang menghadap ke bawa. Hal itu membuat siapa saja seakan ingin mengeluarkan isi perutnya.
"Bertahanlah, sebentar lagi permainan akan selesai," ucap Leo yang langsung mendapatkan anggukkan Emeli.
Beberapa menit menggantung, kini halilintar itu kembali membuat semua orang berteriak karena kecepatannya yang membuat jiwa seakan ingin terlepas.
Berkat kesabaran dan doa, kini permainan halilintar berhenti di sebuah terowongan menuju jalan keluar. Emeli yang sudah turun terlebih dahulu merasakan gelagat aneh di jalan keluar itu.
Dan benar saja apa yang di rasakannya. Kali ini nyali semuanya di uji dengan cara berlari. Jika tidak bisa berlari kencang, maka zombie akan menangkapnya.
"Tenanglah, aku sudah sudah sering mengulangi permainan ini, jadi aku sudah tau di mana jalan keluar yang benar," ucap Leo membuat Emeli langsung meletak kepercayaan pada pria yang baru di kenalnya itu.
"Persiapan kakimu, saya akan menarik mu dengan kuat. Apa kamu siap?" Tanya Leo membuat Emeli mengangguk siap dengan keringat yang memenuhi dahinya. Tak lupa ia juga menelan saliva-nya lantaran takut. Detak jantung keduanya sudah tak bisa di netralkan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments