"Oke, terima kasih seceria mentari!" Ejek Justin membuat Emeli berdecak kesal. Justin tertawa puas setelah memutuskan sambungan teleponnya.
"Anak ini! Huh, menyebalkan!" Gumamnya pelan lalu segera menyimpan handphone miliknya.
Sore pun tiba, kini terlihat Justin dan Clara sudah menunggu Emeli di dalam mobil. Emeli yang telah siap segera menetralkan hatinya sebelum masuk ke dalam mobil. Ia berusaha sekuat mungkin menahan cemburu lantaran pujaan hatinya duduk berdua di kursi kemudi bersama kekasihnya, sedangkan ia duduk di kursi penumpang.
"Kau ini lama sekali!" Omel Justin melirik Emeli dari kaca spion lalu menjalankan mobilnya menuju butik.
Emeli hanya tertawa mendengar ocehan yang sering di peruntukan untuknya itu.
"Biasalah namanya Ibu negara, wajar saja jika lama!" Canda Emeli membuat Clara terlihat tak suka mendengar ucapan nya. Emeli menatap Justin sekilas lalu menatap Clara,
"Iyakan Clara?" Tanya Emeli dengan senyum yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
"Iya Ceria," ucapnya tertawa terpaksa pada Emeli. Ia berusaha menyembunyikan ketidaksukaannya pada sahabat calon suaminya itu.
"Apa tak ada yang memujimu sehingga kau memuji dirimu sendiri!" Cetus Justin tersenyum smirk. Emeli mengerucutkan bibirnya lantaran sebal dengan ucapan yang di lontarkan Justin.
"Kau ini selalu saja tak bisa membuatku senang!" Ketus Emeli membuat Justin terkekeh geli sebab merasa puas menggoda sahabat galak nan perhatiannya itu.
"Bukankah aku membicarakan fakta?" Ejeknya lagi dengan satu alis yang terangkat.
Di sepanjang perjalanan terlihat Clara hanya diam dan tak ingin ikut nimbrung dengan pembicaraan kedua sejoli itu. Walaupun sedari tadi Emeli dan Justin sudah mengajaknya berbicara, Clara tetap menjawab dengan singkat dan seadanya. Hingga Justin dan Emeli lelah mengajaknya berbicara.
"Mari turun," ucap Justin segera berjalan ke pintu sebelah kemudi lalu membukanya untuk Clara. Clara segera turun dari mobil dengan bibir yang tersenyum.
"Terimakasih sayang," ucap Clara sembari tersenyum anggun membuat Justin tersenyum senang.
"Jangan begitu sayang, ada Emeli. Kasihan, dia jomblo!" Ejek Justin membuat Emeli menatapnya dengan tajam.
"Hahaha." Tawanya lepas membuat Emeli bertambah kesal.
"Hilangkan wajah jelek mu itu Ceria! Ayo masuk," ucap Justin segera menggandeng tangan Clara dan memasuki butik.
Emeli yang berjalan di belakang keduanya terlihat fokus menatap tangan Justin dan Clara yang saling menggenggam. Hatinya benar-benar sangat sakit dan terluka. Ia ingin menangis tetapi ia menahannya. Karena tak mau hatinya semakin sakit, Emeli memutuskan menyelip pasangan itu, membuat Justin berdecak kesal.
"Kau ini selalu saja menggangu moments romantis kami!" ucap Justin bermaksud bercanda tetapi tidak dengan Emeli yang menganggap hal itu serius. Emeli yang sangat dewasa memilih diam dan tak menanggapi ucapan yang menyakitkan itu.
"Selamat datang pengantin kesayanganku, mari masuk," ajak Rina sang pemilik butik yang tak lain ialah desainer ternama di kota itu.
Emeli, Justin dan Clara di giring menuju ruang fitting. Setelah berada di sana, Rina segera memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengeluarkan desain terbaiknya. Emeli yang tak berbuat apa-apa hanya bisa duduk termenung di sopa sembari memperhatikan kegiatan orang-orang di depannya.
"Mari cepat coba," ucap Rina dengan sangat heboh-nya membuat Clara yang badmood langsung mengangguk bahagia.
Karena tak sabar untuk mencoba gaun-gaun pengantinnya, Clara pun segera masuk ke ruang ganti terlebih dahulu. Di ruang fitting itu terdapat dua ruang ganti sehingga Justin juga ikut mencoba outfit pernikahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Dewi Anggya
mampiiiiir 😊😊
2023-09-13
1