Zia sendiri saat ini berada di kos karena memang hari ini hanya ada satu mata kuliah, "Ya Allah kok Bapak sama Ibu belum ngabarin Zia ya," gumam Zia.
"Mungkin, Bapak sama Ibu lagi sibuk apalagi kan sebentar lagi juga mau ujian madrasah," lanjut Zia.
Saya Zia tengah melihat ke sekelilingnya tiba-tiba netra nya menatap sebuah amplop yang tergeletak begitu saja di meja yang ada di dekat almari.
"Bukannya itu amplop yang dimaksud perempuan tadi," gumam Zia lalu Zia pun berdiri dan mengambil amplop tersebut.
"Kenapa dia pengen aku buka amplop ini? apa isinya penting? apalagi tadi dia bilang kalau isi amplop ini juga masa depanku," tanya Zia pada dirinya sendiri.
Zia pun membuka amplop tersebut dan betapa terkejutnya saat ia melihat sebuah berkas yang tertulis dengan jelas 'Proposal ta'aruf,'.
"Apa maksudnya ini? proposal ta'aruf," gumam Zia.
Zia pun membaca dengan seksama isi dari proposal tersebut yang berisikan biodata lengkap mulai dari nama, tempat tanggal lahir, keluarga serta pendidikan dan lainnya, "Astaghfirullah, ini Kak Fatih yang mengajukan proposal ta'aruf, aku gak salah kan. Gak mungkin dong Kak Fatih yang mengajukannya," ucap Zia.
Setelah membaca proposal tersebut, Zia pun membuka sebuah amplop kecil yang ada di dalam amplop tersebut.
Zia dibuat kagum saat melihat isi amplop tersebut, dimana isi amplop tersebut adalah foto Fatih yang begitu tampan dengan menggunakan baju koko berwarna putih.
"Astaghfirullah, Zia istighfar. Kau gak boleh mikir aneh-aneh," gumam Zia.
Di belakang foto tersebut terdapat sebuah catatan dan zia pun membacanya.
*setelah membaca proposal ta'aruf ini, tolong pikirkan dengan baik-baik dan setelah itu hubungi keluarga kamu agar mereka memberitahukan jawaban kamu pada saya,*
Zia benar-benar tidak habis pikir dengan Fatih yang berani memintanya pada kedua orangtuanya.
"Berarti Bapak sama Ibu udah tau kalau Kak Fatih ngirim surat proposal ini ke Zia?" tanya Zia pada dirinya sendiri.
"Aku harus yakinin diriku dulu, aku gak mau gegabah. Aku harus minta petunjuk sama Allah apa benar Kak Fatih ini jodoh dari Allah atau Kak Fatih hanya ujian yang Allah berikan untuk jadiin aku lebih baik," gumam Zia.
Setelah itu, Zia memilih untuk membersihkan kamarnya dan ia pun keluar kamar lebih tepatnya ke ruang tamu untuk menontonnya televisi dengan lainnya.
.
Alfatih Haziqqi Al-Banna atau biasa dipanggil Fatih merupakan anak dari pasangan pendiri pondok pesantren Al-Banna yang begitu terkenal di kalangan santri dan santriwati di seluruh negeri yaitu Kyai Abdullah Alwi Al-banna dan juga Assyifa Damira.
Fatih sendiri anak pertama dan ia memiliki Adik perempuan bernama Inayatus Hafiqqoh Damira yang saat ini tengah kelas 9 Madrasah Tsanawiyah di salah satu madrasah yang ada di kota B.
Fatih saat ini tengah melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan dan ia berada di semester 7 yang artinya sebentar lagi ia akan lulus dan hanya tinggal beberapa langkah lagi ia akan benar-benar lulus.
Fatih juga merupakan mantan Presiden mahasiswa di kampus yang tentunya ia menjadi incaran para kaum hawa di kampus, takut dengan kepribadian dan sikap yang begitu cuek pada kaum hawa sehingga banyak yang tidak berani jika berdekatan dengan Fatih.
Selain kuliah, Fatih juga mengajar di pondok pesantren milik keluarganya, Fatih mengajar Alquran dan juga menerima setoran hafalan para santri. Bukan hanya mengajar, tapi Fatih juga menjadi dewan keamanan pondok.
Kembali pada Fatih, disaat Wilma tengah melepas rindu dengan kedua orangtuanya, Fatih berjalan menuju kedua orangtuanya, "Kenapa?" tanya Abi Alwi.
"Sebenarnya Fatih sudah melakukan kesalahan," ucap Fatih.
"Maksud kamu?" tanya Umi Syifa.
"Fatih sudah memeluk seorang perempuan," ucap Fatih.
"Siapa?" tanya Abi Alwi.
"Perempuan yang sedang Fatih usahakan," ucap Fatih.
"Zia?" tanya Umi Syifa.
"Iya, Umi," ucap Fatih.
"Bagaimana bisa? Abi yakin kamu tidak mungkin melakukan itu dengan sengaja bukan?" tanya Abi.
Fatih pun mulai menceritakan semuanya pada Abi Alwi dan Umi Syifa, "Bagaimanapun kamu tetap salah, apalagi Zia belum menjawab proposal ta'aruf kamu dan kamu sudah menyentuhnya," ucap Abi Alwi.
"Maaf Abi, Fatih menyesal," ucap Fatih.
"Kamu harus di hukum," ucap Abi Alwi.
"Abi, Fatih kan gak sengaja. Lagipula Fatih nyentuh Zia karena niat Fatih baik, Bi. Fatih cuma ingin bantu Zia," ucap Umi Syifa.
"Abi tau, tapi apa yang dilakukan Fatih tetap salah walaupun niatnya baik, Abi takzir kamu berdiri di tengah lapangan dan kamu boleh kembali jam 3," ucap Abi Alwi.
"Abi, apa yang dilakukan Fatih ini bukan termasuk kejahatan dan Fatih pun tidak berbuat lebih," ucap Umi Syifa.
"Umi, jangan pernah berpikir jika apa yang dilakukan tidak lebih, bahkan jika Fatih sengaja melihat perempuan yang membuat aurat pun Abi akan hukum," ucap Abi Alwi dan pergi ke kamarnya.
Umi Syifa pun menatap sedih Fatih, "Fatih gapapa, Mi. Ini semua memang salah Fatih yang terllau ceroboh," ucap Fatih.
"Kamu jalani hukuman kamu ya, biar Umi siapin semua keperluan kamu, jadi nanti setelah dihukum kamu tinggal bersih-bersih," ucap Umi Syifa.
"Iya, Umi," ucap Fatih dengan menganggukkan kepalanya.
"Semangat ya Gus," ucap Wilma dan diangguki Fatih.
Fatih pun berdiri di depan ndalem yang artinya para santri dan santriwati akan dengan mudah melihatnya yang tengah di hukum saat ini.
Ini adalah pertama kalinya Fatih di hukum berdiri di lapangan sehingga hal itu membuat banyak santri dan santriwati yang bingung dan bertanya-tanya tentang apa yang sudah dilakukan Fatih hingga ia harus di hukum.
"Itu Gus Fatih kenapa dihukum?" tanya Ustadz Rais.
"Mungkin Gus Fatih baru melakukan kesalahan," ucap Ustadz Umar.
"Udah gak usah dilihat begitu," ucap Wilma.
"Eh, Ning Wilma. Itu Gus Fatih kenapa di sana?" tanya Ustadz Rais.
"Oh itu, Gus Fatih baru saja melakukan sesuatu yang akhirnya dihukum sama Kyai," ucap Wilma yang diangguki Ustadz Rais dan Ustadz Umar.
Akhirnya hukuman Fatih pun selesai dan saat ini ia sudah membersihkan tubuhnya bahkan Fatih sudah melaksanakan sholat berjamaah di masjid.
Fatih langsung kembali ke ndalem karena tubuhnya terasa lelah setelah hukuman yang diberikan Abi Alwi.
"Bagaimana?" tanya Abi Alwi yang masuk ke dalam kamar Fatih.
"Alhamdulillah, Fatih sudah lebih baik Bi," ucap Fatih.
"Abi menghukum kamu bukan karena Abi berlebihan atau bagaimana, Abi hanya ingin kamu tidak mengulanginya lagi," ucap Abi Alwi.
"Iya, Bi," ucap Fatih.
"Abi tidak masalah jika Zia sudah menjadi istri kamu, tapi masalahnya disini Zia bukan siapa-siapa kamu," ucap Abi Alwi.
"Iya, Bi. Fatih tau dan Fatih akan berubah untuk tidak mengulanginya lagi," ucap Fatih.
"Iya, tapi Abi bangga sama kamu karena kamu Bernai jujur pada Abi tentang apa yang sudah kamu lakukan," ucap Abi Alwi.
"Karena Fatih salah, jadi Fatih harus mengakuinya bukan," ucap Fatih dan Abi Alwi lun tersenyum pada putranya itu.
"Bagaimana dengan Zia?" tanya Abi Alwi.
"Bagaimana apanya, Bi?" tanya Fatih.
"Apa dia sudah membaca proposal ta'aruf kamu?" tanya Abi Alwi.
"Fatih juga kurang tau, Bi. Tapi, Wilma sudah bertanya pada Zia dan dari jawaban Wilma sepertinya Zia belum membacanya," ucap Fatih.
"Kamu berdoa sama Allah semoga niat baik kamu ini terkabulkan dan Zia menerima ta'aruf kamu," ucap Abi Alwi.
"Amin," ucap Fatih.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Tati Suwarsih
mudah2an g ad pengganggu y...zia ama fatih berjodoh
2023-06-17
2
rika widiawati
kasih jawaban atuh zia mau lah
2023-05-05
3
Rika rohil
next thor
2023-05-04
1