Sosok yang asing

Ruangan CCTV

Di dalam ruangan tersebut terlihat Amara, Sam dan juga beberapa anak buahnya tengah berada di ruangan tersebut untuk melihat apakah memang ada penyusup atau tidak di Mansion miliknya tersebut.

Dengan tatapan yang menelisik Amara nampak fokus menatap ke arah layar monitor untuk melihat apakah perasaannya memang benar atau hanya halusinasinya semata. Ketika rekaman kamera pengawas tersebut diarahkan tepat ke area taman sebelah samping, mereka tampak melihat pembicara antara Amara dan juga Pria yang tadi datang. Namun lebih dari itu sama sekali tidak ada siapapun di sekitaran sana yang itu artinya kamera pengawas sama sekali tidak menangkap adanya seorang penyusup di area Mansion. Hanya saja ketika tepat di detik dan juga menit ke sekian mendadak kamera menjadi blur dan juga seperti terdapat gangguan pada sistem, membuat yang lainnya lantas langsung mengernyit dengan seketika seakan bingung akan apa yang terjadi sebenarnya.

"Ada apa dengan layarnya?" tanya Amara kemudian.

"Sepertinya ini berasal dari gangguan sistem Nyonya, saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya." ucap Pria yang bekerja di ruang kontrol tersebut.

Mendengar perkataan tersebut membuat Amara terdiam seketika. Amara benar-benar yakin bahwa tadi ia melihat seseorang tengah bersembunyi di antara rerumputan dan juga bunga hias miliknya, lalu mengapa orang tersebut tidak tertangkap kamera pengawas? Bukankah itu aneh?

"Aku sungguh yakin bahwa ada seseorang di sana, bagaimana mungkin menghilang begitu saja?" ucap Amara dalam hati bertanya-tanya seakan masih penasaran akan apa yang ia lihat tadi.

Sam yang melihat Amara hanya terdiam tanpa menanggapi perkataan bawahannya, lantas mulai sedikit mendekat dan membisikkan Amara sesuatu.

"Apa anda ingin saya melakukan penyisiran Nyonya?" ucap Sam kemudian yang lantas membuat lamunan Amara buyar dengan seketika.

Amara yang mendapat pertanyaan dari Sam barusan lantas dengan spontan menoleh ke arah dimana Sam berada. Helaan napas terdengar dengan jelas berhembus kasar dari mulutnya.

"Tak perlu, sepertinya hanya perasaan ku saja lebih baik kau perketat penjagaan agar tidak kecolongan kembali." ucap Amara pada akhirnya yang lantas membuat Sam mengangguk dengan mantap.

"Tentu Nyonya..." ucap Sam kemudian dengan nada penuh keyakinan membuat Amara yang mendengar jawaban dari Sam barusan merasa puas.

***

Sementara itu tanpa semuanya ketahui, dari arah pagar sebelah utara terlihat Ansel baru saja turun dari pagar tersebut. Butuh perjuangan bagi Ansel untuk bisa keluar dari sana, tidak hanya sampai di situ saja bahkan Ansel sampai mencoba untuk mengganggu sistem rekaman kamera pengawas di tempat tersebut agar tidak bisa melihat gerak-geriknya ketika keluar dari tempat itu. Sebuah tempat dengan pengawasan yang cukup ketat tidaklah semudah itu bagi Ansel untuk bisa memasuki atau bahkan keluar dari sana secara hidup-hidup, membuat Ansel lantas langsung menghela napasnya dengan panjang begitu ia berhasil keluar dari tempat tersebut.

"Syukurlah aku bisa keluar dari sana..." ucap Ansel sambil melangkahkan kakinya menuju ke arah dimana mobil miliknya terparkir tak jauh dari sana.

Ansel melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil kemudian langsung melajukan mobilnya membelah jalanan Ibukota meninggalkan Mansion milik Amara. Sambil menyetir dan fokus menatap jalanan, terlihat Ansel mulai sedikit memijat pelipisnya dengan perlahan yang saat ini terasa begitu berdenyut. Bayangan setiap perkataan yang keluar ketika percakapan diantara Amara dan juga Pria itu terngiang dengan jelas di kepalanya.

"Benang merah misteri penjelajahan waktu ini semakin terasa begitu rumit, bagaimana aku bisa mulai mengurainya jika satu persatu clue yang muncul malah semakin memperumit keadaan yang semula sudah terlihat sangat jelas mendadak menjadi kembali kabur. Benar-benar menyebalkan!" ucap Ansel dengan nada yang kesal sambil terus fokus menatap ke arah jalanan sekitar dan mencoba untuk fokus mengemudi menuju kembali ke Apartemennya.

***

Sementara itu di Apartment Ansel

Aslin yang terbangun karena rasa haus yang menyapa kerongkongannya, lantas terlihat mulai mengerjapkan kelopak matanya secara berkali-kali. Ditatapnya area sekitaran di mana ia sedikit merasa terkejut karena belum terbiasa terbangun di tempat yang menurutnya sangat asing, sambil menghela napasnya dengan panjang Aslin lantas bangun dari posisi tidurnya kemudian merenggangkan otot-ototnya sebentar.

"Ah... Aku benar-benar tidak terbiasa dengan hal ini. Hanya saja tidak dipungkiri bahwa kasur milik Ansel begitu nyaman dan empuk." ucap Aslin sambil mulai bangkit dari ranjang tersebut hendak menuju ke arah dapur untuk mengambil minum.

Ketika Aslin mulai menyembulkan kepalanya di pintu Apartment, Aslin yang mengira bahwa Ansel ada di luar lantas terlihat melangkahkan kakinya dengan mengendap-endap menuju keluar dari kamarnya. Namun ketika langkah kakinya sudah sampai tepat di area ruang tamu ada sedikit perasaan terkejut dalam hatinya ketika Aslin tidak mendapati siapapun di area ruang tamu.

"Kemana dia? Mengapa ruang tamunya kosong? Apakah Ansel sedang pergi?" ucap Aslin pada diri sendiri sambil menatap ke arah sofa ruang tamu tersebut.

**

Dapur

Setelah mengambil gelas dan ia isi dengan air putih, Aslin nampak melangkahkan kakinya ke area meja makan dan mendudukkan bokongnya sebentar di sana. Ditatapnya jam dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul 02.30 pagi, itu artinya Ansel sudah keluar tepat sebelum ia terbangun tadi. Helaan napas terdengar berhembus keluar dari mulut Aslin, bagaimana tidak? Aslin benar-benar kesal karena Ansel malah keluar di saat ia menginap di tempatnya, bukankah jika begini artinya sama saja? Lalu apa bedanya dengan Aslin yang berada di rumah dengan berada di Apartemen Ansel? Jika keduanya sama-sama membuatnya menjadi sendiri.

"Benar-benar menyebalkan!" ucap Aslin kemudian dengan nada yang kesal sambil terus menatap ke arah pintu masuk Apartment seakan seperti sedang menanti seseorang untuk datang.

Aslin menundukkan kepalanya dalam diam, sambil menatap ke arah gelas yang baru saja ia ambil Aslin nampak kembali mendengus dengan kesal saat di rasa Ansel telah menipunya karena membuatnya tinggal di sini, namun Ansel malah pergi keluar tanpa mengatakan sepatah kata apapun kepadanya.

Ditengah kesunyian yang menyapanya malam itu terlihat Aslin tengah memikirkan banyak hal di sana. Semua yang terjadi kepadanya begitu terasa saling berhubungan melalui sebuah benang merah yang Aslin sendiri tidak tahu dimana letak ujung maupun pangkal dari benang merah tersebut. Sampai kemudian sebuah suara pintu yang terbuka lantas membuat Aslin terbangun dari tempat duduknya karena mengira bahwa itu adalah Ansel. Hanya saja manik mata yang semula berbinar dan membawa langkah kakinya menuju ke arah dimana pintu masuk berada. Langkah kaki Aslin lantas terhenti dengan seketika.

"Siapa kamu?" ucap Aslin yang terkejut ketika melihat seseorang yang tidak ia kenali tengah berdiri di ambang pintu.

Bersambung

Episodes
1 Sesuatu yang tidak diingankan
2 Sebuah keputusan
3 Aku datang Elsa
4 Ayo kita berangkat
5 12 Maret 2023
6 Mencoba untuk merubah sesuatu
7 Akhir yang sia-sia?
8 Harga yang harus di bayar
9 Egois
10 Sebuah penjelasan
11 Lolos?
12 Sebuah berita di pagi hari
13 Tiga kursi kosong
14 Sesuatu yang mencurigakan
15 Saling berhubungan
16 Tetap akan terjadi
17 Penyusup
18 Sosok yang asing
19 Kakak Ansel
20 Panggilan darurat dari unit Apartment
21 Apa yang bisa ia lakukan
22 Terasa aneh
23 Pergantian yang mengejutkan
24 Sebuah cara untuk bebas
25 Sebuah gambar
26 Maksud di balik gambar rantai makanan
27 Ansel!
28 Kemarahan Elsa
29 Pelanggan sombong
30 Kematian Fatma
31 Elsa tidak menyukainya
32 Korban selanjutnya
33 Pak Aston!
34 Siapa yang menjadi elang diantara kita?
35 Semoga masih sempat
36 Kita sudah terlambat
37 Jalan yang terbaik
38 Siapa dia sebenarnya?
39 Sebuah pembelaan
40 Aku membenci mu Aslin
41 Sebuah paket
42 Tidak akan pernah
43 Bukankah kau...
44 Keadaan Rani yang mengkhawatirkan
45 Mencari wajah sosok pembunuh tersebut
46 Malaikat maut
47 Tetap akan terjadi
48 Apa kamu yakin?
49 Bukan lagi Elsa yang dahulu
50 Kegilaan Elsa
51 Aku tidak ingin mati!
52 Dalang dari segalanya
53 Sangat berharga
54 Apa yang ia lakukan?
55 Sebuah rekaman vidio
56 Apa yang akan kau lakukan?
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Sesuatu yang tidak diingankan
2
Sebuah keputusan
3
Aku datang Elsa
4
Ayo kita berangkat
5
12 Maret 2023
6
Mencoba untuk merubah sesuatu
7
Akhir yang sia-sia?
8
Harga yang harus di bayar
9
Egois
10
Sebuah penjelasan
11
Lolos?
12
Sebuah berita di pagi hari
13
Tiga kursi kosong
14
Sesuatu yang mencurigakan
15
Saling berhubungan
16
Tetap akan terjadi
17
Penyusup
18
Sosok yang asing
19
Kakak Ansel
20
Panggilan darurat dari unit Apartment
21
Apa yang bisa ia lakukan
22
Terasa aneh
23
Pergantian yang mengejutkan
24
Sebuah cara untuk bebas
25
Sebuah gambar
26
Maksud di balik gambar rantai makanan
27
Ansel!
28
Kemarahan Elsa
29
Pelanggan sombong
30
Kematian Fatma
31
Elsa tidak menyukainya
32
Korban selanjutnya
33
Pak Aston!
34
Siapa yang menjadi elang diantara kita?
35
Semoga masih sempat
36
Kita sudah terlambat
37
Jalan yang terbaik
38
Siapa dia sebenarnya?
39
Sebuah pembelaan
40
Aku membenci mu Aslin
41
Sebuah paket
42
Tidak akan pernah
43
Bukankah kau...
44
Keadaan Rani yang mengkhawatirkan
45
Mencari wajah sosok pembunuh tersebut
46
Malaikat maut
47
Tetap akan terjadi
48
Apa kamu yakin?
49
Bukan lagi Elsa yang dahulu
50
Kegilaan Elsa
51
Aku tidak ingin mati!
52
Dalang dari segalanya
53
Sangat berharga
54
Apa yang ia lakukan?
55
Sebuah rekaman vidio
56
Apa yang akan kau lakukan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!