12 Maret 2023

Setelah perkenalan dan penjelasan secara singkat yang dipandu langsung oleh Amara, ke sepuluh orang tersebut termasuk Aslin di bimbing untuk memasuki sebuah mobil van yang terparkir di halaman belakang kemudian di bawa melaju menuju ke suatu tempat yang mereka semua sama sekali tidak tahu ke mana arah dan tujuan mereka saat ini.

Keheningan kembali terjadi di dalam mobil tersebut dimana hal itu terjadi karena setiap orang yang saat ini tengah sibuk memikirkan segala urusan mereka masing-masing. Antara percaya dan tidak percaya namun mereka mencoba untuk mempercayainya walaupun sesuatu itu terdengar begitu tidak masuk akal.

Sementara itu Aslin yang posisinya berada tepat di sebelah kaca jendela, lantas menatap pemandangan di luar kaca mobil sambil sesekali tersenyum menikmati keindahan yang tersaji dengan jelas di luar mobil. Mulai dari hamparan rerumputan yang begitu luas, padang savana hingga bunga-bunga yang bermekaran semuanya benar-benar tersaji dengan indah di sana seakan mengiringi laju mobil tersebut.

Disaat keheningan tengah terjadi di dalam mobil sebuah suara yang berasal dari Amara, lantas membuat fokus yang lainnya langsung terpecah dan dengan spontan menatap ke arah sumber suara.

"Aku minta maaf karena membuat kalian tidak nyaman namun aku menghimbau kepada kalian untuk menggunakan penutup mata ini dan mulai mencari pegangan dengan erat karena sebentar lagi kita akan melewati gerbang waktu." ucap Amara sambil membagikan satu persatu penutup mata kepada mereka semua.

"Apa ini harus di lakukan? Lagi pula apa bedanya dengan kami menggunakan penutup mata ini atau tidak?" tanya Arman dengan raut wajah yang penasaran.

"Tentu saja jika kau menginginkan segalanya berjalan dengan baik." ucap Amara santai sambil tersenyum dengan tipis menatap ke arah Arman.

Mendengar perkataan dari Amara barusan tidak ada lagi yang ingin bertanya kepada Amara, satu persatu dari mereka mulai memasang penutup mata di kepala mereka masing-masing. Membuat seulas senyum lantas terlihat terbit dari wajah Amara begitu melihat mereka semua menuruti perkataannya.

Aslin yang tidak terlalu yakin akan apa yang baru saja ia lakukan, lantas sedikit membuka penutup mata tersebut dan memberikan celah tepat di area tengah-tengah penutup matanya namun Amara yang seakan tahu akan tingkah Aslin saat ini, lantas langsung membenarkan posisi penutup mata Aslin agar tidak bisa mengintip apa yang sedang ia lakukan saat ini.

"Sebentar lagi kita akan kembali ke masa satu tahun yang lalu, selamat merubah segala hal yang ingin anda rubah mulai dari saat ini. Jangan lupakan waktu dua minggu dari sekarang kita akan mengadakan pertemuan kembali di Mansion untuk membahas segala hal yang telah terjadi kepada kalian semua." ucap Amara kemudian yang lantas terdengar menggema memenuhi seluruh area mobil tersebut, membuat orang-orang yang mendengarnya lantas langsung mengernyit dengan bingung ketika mendengar suara Amara barusan.

Disaat semua orang tengah dibuat bingung akan perkataan dari Amara barusan, mobil yang mereka tumpangi terasa sedikit bergoyang karena jalanan nya yang begitu berbatu sampai kemudian si pengemudi mobil yang terasa membanting setirnya secara tiba-tiba, membuat semua orang yang ada di dalam mobil lantas terkejut dengan seketika.

Nginggggg....

Suara dengungan yang begitu panjang terdengar menggema memenuhi telinga setiap orang, membuat Aslin yang juga mengalami hal tersebut lantas terkejut sekaligus kebingungan dengan apa yang telah terjadi sebenarnya.

***

Kring....

Suara deringan yang terdengar begitu nyaring lantas membangunkan Aslin dengan seketika. Aslin yang terkejut akan suara deringan tersebut tentu saja langsung bangkit dari posisi tidurnya sambil mengusap tengkuknya yang terasa begitu tegang dan juga pusing.

Diusapnya area tengkuknya secara perlahan seakan mencoba untuk meredakan perasaan aneh yang ia rasakan saat ini. Setelah perasaannya cukup stabil barulah Aslin meraba area nakas untuk mematikan suara deringan yang berasal dari jam weker miliknya.

"Apa aku hanya bermimpi? Sial... Mengapa segalanya terasa begitu nyata?" ucap Aslin dengan raut wajah yang begitu kesal ketika menyadari bahwa ia hanya bermimpi.

Dengan gerakan yang malas Aslin mulai bangkit dari tidurnya hendak bergegas menuju ke arah kamar mandi untuk membasuh tubuhnya yang terasa begitu lengket dan berkeringat tersebut. Di saat langkah kakinya hendak masuk ke dalam kamar mandi sebuah deringan ponsel miliknya, lantas terdengar menggema dan langsung menghentikan langkah kakinya dengan seketika.

"Ah menyebalkan.." gerutu Aslin sambil berbalik badan menuju ke arah dimana ponselnya berada untuk menjawab panggilan telpon tersebut.

Aslin yang terlanjur kesal karena deringan ponsel miliknya menghentikan aktivitasnya, lantas tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang tengah menelepon dirinya Aslin langsung menggeser ikon berwarna hijau pada layar ponselnya kemudian mengangkatnya begitu saja tanpa melihat siapa si penelpon tersebut. Ketika perasaan kesal akan kegagalan dan juga mimpi yang baru saja ia alami, sebuah suara yang tanpa disangka-sangka lantas langsung membuat Aslin terkejut seketika begitu mendengar suara tersebut menggema di telinganya.

"Kau sungguh keterlaluan ya? Aku bahkan hanya meminta waktu mu sebentar saja tapi kau sama sekali tak memberikannya, apa pekerjaan mu sekarang lebih penting dari ku?" ucap sebuah suara yang begitu mirip dengan sahabatnya Elsa.

Mendengar suara tersebut tentu saja membuat Aslin terkejut seketika, dipukulnya pipi bagian kanannya dengan spontan seakan berusaha untuk menyadarkan dirinya jika memang ini hanyalah sebuah mimpi. Namun ketika rasa sakit menyebar di area pipinya membuat Aslin langsung meringis dengan seketika.

"Elsa!" pekik Aslin yang lantas membuat Elsa langsung menjauhkan ponselnya dengan spontan begitu mendengar suara melengking milik Aslin barusan.

"Bukan, nenek moyang mu! Apa kau puas sekarang?" ucap Elsa dengan nada yang kesal akan tingkah Aslin yang seperti itu.

Aslin yang kembali mendapat jawaban dari Elsa barusan tentu saja langsung sumringah bukan main. Dengan gerakan yang spontan Aslin kemudian berlarian ke arah kalender yang terletak di meja untuk melihat tanggal dan tahun berapa saat ini ia berada dan pandangannya terhenti ketika ia melihat kalender di mejanya yang saat ini menunjukkan tanggal 12 Maret 2023, yang berarti bahwa Aslin tengah berada di masa satu tahun yang lalu tepat sebelum kecelakaan itu terjadi dan merenggut nyawa Elsa.

"Elsa... Aku benar-benar mencintai mu Els... Aku benar-benar mencintai mu..." teriak Aslin kemudian secara berulang kali membuat Elsa yang di seberang sana tentu saja langsung mengernyit dengan seketika begitu mendengar perkataan dari Aslin barusan.

"Kau benar-benar sudah gila Asl!" ucap Elsa kemudian menanggapi teriakan dari sahabatnya itu yang tidak ada angin tidak ada hujan malah bersikap sangat aneh saat ini.

Bersambung

Episodes
1 Sesuatu yang tidak diingankan
2 Sebuah keputusan
3 Aku datang Elsa
4 Ayo kita berangkat
5 12 Maret 2023
6 Mencoba untuk merubah sesuatu
7 Akhir yang sia-sia?
8 Harga yang harus di bayar
9 Egois
10 Sebuah penjelasan
11 Lolos?
12 Sebuah berita di pagi hari
13 Tiga kursi kosong
14 Sesuatu yang mencurigakan
15 Saling berhubungan
16 Tetap akan terjadi
17 Penyusup
18 Sosok yang asing
19 Kakak Ansel
20 Panggilan darurat dari unit Apartment
21 Apa yang bisa ia lakukan
22 Terasa aneh
23 Pergantian yang mengejutkan
24 Sebuah cara untuk bebas
25 Sebuah gambar
26 Maksud di balik gambar rantai makanan
27 Ansel!
28 Kemarahan Elsa
29 Pelanggan sombong
30 Kematian Fatma
31 Elsa tidak menyukainya
32 Korban selanjutnya
33 Pak Aston!
34 Siapa yang menjadi elang diantara kita?
35 Semoga masih sempat
36 Kita sudah terlambat
37 Jalan yang terbaik
38 Siapa dia sebenarnya?
39 Sebuah pembelaan
40 Aku membenci mu Aslin
41 Sebuah paket
42 Tidak akan pernah
43 Bukankah kau...
44 Keadaan Rani yang mengkhawatirkan
45 Mencari wajah sosok pembunuh tersebut
46 Malaikat maut
47 Tetap akan terjadi
48 Apa kamu yakin?
49 Bukan lagi Elsa yang dahulu
50 Kegilaan Elsa
51 Aku tidak ingin mati!
52 Dalang dari segalanya
53 Sangat berharga
54 Apa yang ia lakukan?
55 Sebuah rekaman vidio
56 Apa yang akan kau lakukan?
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Sesuatu yang tidak diingankan
2
Sebuah keputusan
3
Aku datang Elsa
4
Ayo kita berangkat
5
12 Maret 2023
6
Mencoba untuk merubah sesuatu
7
Akhir yang sia-sia?
8
Harga yang harus di bayar
9
Egois
10
Sebuah penjelasan
11
Lolos?
12
Sebuah berita di pagi hari
13
Tiga kursi kosong
14
Sesuatu yang mencurigakan
15
Saling berhubungan
16
Tetap akan terjadi
17
Penyusup
18
Sosok yang asing
19
Kakak Ansel
20
Panggilan darurat dari unit Apartment
21
Apa yang bisa ia lakukan
22
Terasa aneh
23
Pergantian yang mengejutkan
24
Sebuah cara untuk bebas
25
Sebuah gambar
26
Maksud di balik gambar rantai makanan
27
Ansel!
28
Kemarahan Elsa
29
Pelanggan sombong
30
Kematian Fatma
31
Elsa tidak menyukainya
32
Korban selanjutnya
33
Pak Aston!
34
Siapa yang menjadi elang diantara kita?
35
Semoga masih sempat
36
Kita sudah terlambat
37
Jalan yang terbaik
38
Siapa dia sebenarnya?
39
Sebuah pembelaan
40
Aku membenci mu Aslin
41
Sebuah paket
42
Tidak akan pernah
43
Bukankah kau...
44
Keadaan Rani yang mengkhawatirkan
45
Mencari wajah sosok pembunuh tersebut
46
Malaikat maut
47
Tetap akan terjadi
48
Apa kamu yakin?
49
Bukan lagi Elsa yang dahulu
50
Kegilaan Elsa
51
Aku tidak ingin mati!
52
Dalang dari segalanya
53
Sangat berharga
54
Apa yang ia lakukan?
55
Sebuah rekaman vidio
56
Apa yang akan kau lakukan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!