12 Maret 2023
Aslin yang seakan mengulang segala sesuatunya kembali, nampak melangkahkan kakinya menyusuri area jalanan trotoar di mana ia kini berada dan hendak menuju ke arah cafe di mana tempat Elsa bekerja saat ini. Seulas senyuman terlihat terbit dari wajah Aslin setiap langkah kakinya membawanya menuju ke arah cafe untuk menghampiri Elsa yang tengah bekerja saat ini.
"Aku yakin Elsa pasti akan seneng banget setelah hampir satu bulan aku dan dia tidak bertemu sama sekali." ucap Aslin sambil terus melangkahkan kakinya menuju ke arah cafe tempat dimana Elsa bekerja saat ini.
Tepat setelah mengatakan hal tersebut langkah kaki Aslin langsung terhenti seketika. Aslin benar-benar yakin apa yang baru saja ia katakan dan keluar dari mulutnya adalah perkataan yang sama yang juga ia ucapkan satu tahun yang lalu. Asli lantas tersenyum ketika teringat bahwa ia mengatakan hal yang sama satu tahun yang lalu tentang Elsa. Hingga kemudian raut wajah yang semula bahagia perlahan-lahan mulai terasa memudar begitu ia kembali teringat akan segala hal yang terjadi di hari ini.
"Jika memang aku mengulang segalanya di waktu ini, itu artinya kecelakaan yang menimpa Elsa juga akan terjadi sebentar lagi. Aku tidak akan membiarkan Elsa mengalaminya, bagaimana pun juga aku akan mencoba untuk menghentikannya sebisa mungkin. Ya.. Akan aku hentikan walau semesta tidak merestui ku sekalipun." ucap Aslin dengan penuh penekanan seakan ia yakin bahwa ia akan bisa merubah segalanya hari ini.
**
Cafe
Ketika langkah kaki Aslin berhenti tepat di depan cafe tempat dimana Elsa bekerja, Aslin yang melihat Elsa tengah membuang sampah di area pinggir cafe tersebut lantas mengulum senyum dengan lebar.
"Els..." panggil Aslin dengan nada setengah berteriak.
Sedangkan Elsa yang mendengar sebuah suara tak asing terdengar di telinganya, lantas langsung menoleh ke arah sumber suara dengan seketika. Seulas senyum terlihat dengan jelas di wajah Elsa begitu melihat Aslin berdiri tidak jauh dari posisinya berada.
"Aslin..." pekik Elsa ketika melihat Aslin saat ini tengah menatap ke arahnya.
Melihat Aslin berada tak jauh dari tempatnya berada, lantas membuat Elsa langsung melangkahkan kakinya mendekat ke arah dimana Aslin berada sambil merentangkan tangannya dengan lebar. Setelah satu bulan lamanya tidak bertemu dengan Aslin membuat Elsa begitu merindukan sosok sahabatnya itu.
Sungguh berbanding terbalik dengan Aslin yang sudah kehilangan sosok Elsa selama satu tahun lamanya. Aslin yang pada akhirnya bisa kembali bertemu dengan Elsa lantas memeluk tubuh sahabatnya itu dengan erat hingga air matanya menetes begitu saja tanpa Aslin sadari. Sebuah kebahagiaan yang begitu ia nantikan akhirnya terwujud hari ini. Jika memang segala hal yang terjadi hari ini hanyalah sebuah mimpi Aslin berharap ia tidak akan pernah bangun dari tidurnya.
Keduanya terlihat berpelukan dengan erat sambil bergerak ke arah kanan dan kiri layaknya seorang teletubbies. Baik Aslin maupun Elsa sama-sama saling meluapkan perasaan rindu antara satu sama lain. Sampai kemudian disaat keduanya tengah asyik berpelukan sebuah suara yang menggema di telinga mereka berdua langsung menghentikan gerakan mereka dengan seketika.
"Elsa apa yang kamu lakukan? Kembali bekerja sekarang juga!" ucap sebuah suara yang lantas membuat Aslin dan juga Elsa lantas melepaskan pelukannya dengan seketika.
"Mengapa dia selalu saja mengganggu, tidak di waktu yang lalu maupun waktu kini benar-benar menyebalkan!" ucap Aslin dalam hati begitu mendengar suara menggelegar itu pastilah berasal dari Bos di tempat Elsa bekerja.
Mendengar perkataan dari Bosnya tersebut lantas membuat Aslin dan juga Elsa saling pandang antara satu sama lain, Elsa nampak tersenyum ketika mendengar ocehan dari Bosnya itu. Sedangkan Aslin yang mendengar omelan tersebut hanya mengedipkan matanya sebelah saja, melihat hal tersebut Elsa kemudian mendekatkan bibirnya tepat ke arah telinga Aslin untuk membisikkannya sesuatu.
"Kita ketemu nanti sore di taman, oke? Aku pergi dulu.. " ucap Elsa dengan nada setengah berbisik.
Mendengar kata taman di sebut oleh Elsa barusan tentu saja langsung dengan spontan membuat Aslin menggelengkan kepalanya dengan keras, membuat Elsa yang melihat reaksi tersebut tentu saja langsung menatap Aslin dengan tatapan yang mengernyit karena baru kali ini Aslin menolak ajakannya untuk nongkrong di tempat favorit mereka, padahal biasanya Aslin pasti akan langsung mengiyakan ajakannya.
"Aku akan menjemput mu nanti sore, tunggu aku di sini dan jangan pergi kemanapun sebelum aku datang Els!" ucap Aslin dengan nada penuh penekanan membuat Elsa lantas menatap dengan bingung ke arah Aslin.
"Oke..." ucap Elsa pada akhirnya yang hanya bisa mengiyakan perkataan dari Aslin barusan tanpa bisa menolak apalagi ketika melihat ekspresi garang yang ditunjukkan oleh Aslin barusan.
***
Taman kota
Di area taman kota terlihat sebuah taksi tengah berhenti tepat di bahu jalan, sebuah pengulangan yang sama seperti satu tahun yang lalu namun bedanya kali ini bukan hanya Aslin yang keluar dari taksi tersebut melainkan juga Elsa bersama dengannya. Keduanya sama-sama keluar dari taksi dengan raut wajah yang sumringah.
"Ayo kita beli jajanan dulu, aku benar-benar lapar Asl..." ajak Elsa kemudian sambil menarik tangan Aslin agar lebih cepat dalam melangkah.
Aslin yang mendapat tarikan tangan tersebut dari Elsa lantas hanya tersenyum dengan tipis sambil mengikuti kemanapun arah gerakan tangan Elsa menarik tubuhnya. Aslin benar-benar bersyukur bahwa kali ini ia bisa merubah segala hal yang ia ingin merubahnya tanpa harus kehilangan Elsa.
Dengan langkah yang perlahan baik Elsa maupun Aslin nampak menghampiri satu persatu penjual jajanan di sekitar area taman dengan raut wajah yang girang. Begitu banyak makanan yang mereka berdua beli hingga tangan Aslin tak lagi muat untuk memegangnya.
"Ayolah Els tangan ku sudah penuh nih.. Kita istirahat sebentar dan memakannya yuk.." ajak Aslin kemudian yang lantas membuat Elsa langsung memasang wajah cemberut ketika mendengarnya.
"Baiklah" ucap Elsa dengan kesal membuat Aslin langsung tertawa dengan seketika begitu melihat wajah cemberut yang ditunjukkan oleh Elsa barusan.
Keduanya pada akhirnya memutuskan untuk mendudukkan diri mereka dan beristirahat sejenak di salah satu bangku taman yang terletak di bahu jalan. Tanpa Aslin sadari bahwa posisi yang mereka ambil saat ini adalah posisi yang sama dimana satu tahun yang lalu Aslin tengah menanti kedatangan Elsa di sana.
Aslin yang sama sekali tidak menyadari hal tersebut lantas asyik menyantap makanannya bersama dengan Elsa, sampai kemudian suara benturan yang keras terdengar begitu jelas dan mengejutkan dirinya. Sebuah kecelakaan yang sama terjadi tepat di depan matanya membuat pandangan Aslin langsung mengabur seketika.
Dengan perasaan yang terkejut kala itu, Aslin bangkit meski langkah kakinya begitu gemetaran membelah kerumunan orang-orang yang terlihat sedang mengerubungi korban dari kecelakaan tersebut. Sambil mencoba menerobos dan melangkah ke depan, Aslin yang mengira bahwa itu adalah Elsa berusaha untuk mencapainya. Hanya saja langkah kakinya terhenti ketika ia sampai di depan dan yang Aslin lihat bukan Elsa malah seseorang yang tak asing di ingatannya.
"Dia..."
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments