Feng Yan dan Alena

"Sial! Aku tidak tau kalau dia membuntuti ku, aku kira dia sudah pergi," ujar Vivian melihat mobil yang membuntutinya dari belakang. Dia tau siapa pemilik mobil itu yang tak lain adalah Feng Yan. "Aku harus berpura-pura baik padanya."

Vivian memarkikran mobilnya ke sebuah restaurant. Dia membuka pintu mobilnya dan melihat Feng Yan yang juga memarkirkan mobilnya. Dia pun menuju ke arahnya dan mengetuk pintu mobilnya.

"Kenapa kau membuntuti ku?" tanya Vivian.

"Aku khawatir saat melihat mu pergi dan menangis," ujar Feng Yan. Melihat Vivian menangis, ia langsung berlari menuju ke arah mobilnya dan membuntutinya.

*Dia cantik sekali batin Feng Yan.

Aku harus memasang wajah sedih padanya*.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Feng Yan.

Vivian menunduk dan tersenyum. "Aku akan menceritakannya pada mu."

Feng Yan mengekori Vivian sampai masuk ke dalam Restaurant. Dia menarik kursi untuk Vivian dan Vivian pun duduk.

"Terimakasih."

"Kau ingin pesan apa?" tanya Feng Yan.

"Aku ingin pesan salad saja dan jus jeruk," ujar Vivian.

Feng Yan pun memesan pesanan yang Vivian inginkan dan memesan lainnya pula.

"Oh iya, tadi kenapa kamu menangis dan berlari?" tanya Feng Yan.

Vivian mulai menceritakan semuanya dan membuat Feng Yan merasa iba. Akan tetapi semua ini rencana dari teman ibunya itu, Diane. Ia tidak bisa melakukan apapun selain menurutinya.

"Kalau ada sesuatu kau bisa cerita pada ku." Ia hanya bisa menjadi tempat ceritanya saja, bukan berarti bukan membantunya. "Aku akan membantu mu."

Feng Yan tersenyum, ia harus membicarakan ini pada mommy Diane.

"Em, aku mau ke toilet dulu," ujar Vivian. Dia pun menuju ke arah toilet. Selesai dari toilet membersihkan tangannya, ia kembali, namun melihat seseorang yang ia kenal. Ia menghentikan langkahnya. Ia melirik Feng Yan yang fokus pada ponselnya, ia pun mencari temoat untuk mendekati kedua pria itu dan mengambil alih tempat duduk di belakang pria itu.

"Kau yakin menikahi siapa itu, Alena?" tanya seorang pria. Asistennya kembali bertanya. Ia tidak yakin pria di depannya bisa mencintai seorang wanita setelah kekasihnya meninggal.

"Aku tidak yakin, biarlah menjadi urusan nanti."

"Kau tidak mencintainya bukan? Aku tidak percaya kau sudah melupakannya."

"Aku memang tidak mencintainya dan menyukainya, biarlah dia menjadi istri pajangan saja. Tapi untuk kakaknya, aku rasa ...."

Drt

Vivian mengerutkan keningnya, ia merasa memiliki sesuatu yang baru. Kedua pria di belakangnya pun pergi setelah mendengarkan suara seseorang dari ponsel pintarnya itu.

"Jadi dia tidak berencana untuk menikahinya, tapi sekalipun tidak ada cinta hidup Alena pasti enak-enak saja. Aku tidak akan membiarkannya, bagaimana pun aku akan menggagalkan pertunangan itu."

Vivian melirik ke arah Feng Yan. "Bagaimana kalau aku mewujudkannya di acara pertunangan itu?"

Vivian tersenyum licik, ia akan membuat berita heboh tentang mereka berdua.

...

Hari yang di tunggu-tunggu pun telah tiba, kini acara pertunangan Feng Yan dan Vivian serta acara pertunangan Anderson dan Alena. Vivian dan Alena di rias secantik mungkin. Banyak tamu yang sangat penting di undang, mereka melakukannya di salah satu hotel ternama.

Lagi-lagi melihat Vivian Anderson terpesona, seakan ia ingin memilikinya sama halnya dengan nenek Amel, ia lebih menyukai Vivian dari pada Alena, namun karena janji, ia tidak bisa mengingkarinya.

Feng Yan sudah tidak sabar ingin memiliki Vivian, setelah melakukan pesta pertunangan ia ingin secepatnya membuat pesta pernikahan untuk Vivian.

Acara pun telah tiba, kini Vivian dan Alena telah menyandang status sebagai tunangan seseorang. Separuh jiwa mereka telah terikat.

"Vivian ini minumlah," ujar Feng Yan. Dia memberikan cairan merah pada Vivian.

Tanpa rasa curiga, Vivian meneguknya hingga tandas. Ia memiliki sebuah rencana untuk Feng Yan dan Alena. Rencananya sudah matang.

"Aneh kenapa aku merasa tidak nyaman?" batin Vivian. Merasa suhu tubuhnya terasa panas ia mulai curiga bahwa minuman yang di berikan oleh Feng Yan telah di campuri sesuatu.

"Sayang wajah mu kenapa? Kau merasa tidak enak badan, aku akan membawa mu ke hotel." Feng Yan tersenyum, rencananya terjalin sempurna.

Sepertinya aku tidak memiliki banyak waktu lagi batin Vivian.

"Aku merasa tidak enak badan, bisakah kita pergi?"

Feng Yan meminta ijin untuk mengantarkan Vivian ke hotel. Vivian pun sekuat tenaga menahan keanehan dalam tubuhnya.

Pintu Lift menuju lantai 10 pun terbuka, Feng Yan mengantarkan Vivian ke salah satu kamar. Sebelum memasuki kamar, Vivian memesan anggur untuk mereka berdua. Suasana temaram itu begitu romantis seperti sepasang pengantin yang akan melakukan malam pertama.

"Kau ingin menghabiskan banyak waktu untuk ku?" tanya Feng Yan.

Vivian mengangguk dan tersenyum. "Tentu saja, malam ini aku ingin menghabiskan banyak waktu untuk mu."

Vivian melirik pelayan hotel itu dan tersenyum. "Minumlah, kita harus merayakannya." Vivian menuangkan cairan merah itu ke gelasnya dan gelas Feng Yan.

Sebelum memasuki pesta pertunangan, ia menemui seorang pelayan yang di sogok oleh ibu tirinya dan Alena agar bisa tidur bersama dengan Anderson, namun kali ini ia menggagalkannya meskipun ia telah di kelabui.

"Ini sangat enak," ujar Feng Yan merasakan nikmatnya meminum anggur itu. "Kau tidak meminumnya?"

"Aku akan meminumnya, tapi harus menunggu kegilaan mu dulu."

Feng Yan tertawa, ia langsung meneguknya hingga beberapa detik dia kehilangan kesadarannya. Vivian membantu Feng Yan membaringkan tubuhnya di atas ranjang, ia langsung bergegas pergi meskipun berjalan sempoyongan.

"Sialan, dia pria brengsek yang pernah aku temui."

"Nona." Seorang pelayan menyapa Vivian. "Saya sudah menjalankannya, saya juga memberikan obat untuk Nona Alena. Sepertinya Nona juga butuh istirahat silahkan Nona ke kamar ini."

"Baiklah, aku akan menambahi bonus untuk mu. Pekerjaan mu sangat bagus."

Vivian langsung masuk ke dalam salah satu kamar setelah melihat kedatangan Alena. Dia tersenyum saat Alena memasuki kamar Feng Yan.

Terpopuler

Comments

Annisa Wibowo

Annisa Wibowo

Author semangaaat, semoga selalu mengalir ide-idenyaaaa😇😇😇😇

2023-07-06

1

amalia gati subagio

amalia gati subagio

wow.... rebith utk mengulang kebodohan, sok pd beraksi culas, demi kehancuran diri sendiri?! Hebat!!?

2023-05-31

3

Diii

Diii

bonus....vivian masuk kamar anderson

2023-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Pembalasan
3 Alena!!!
4 Kelicikan
5 Kau Bodoh Alena.
6 Feng Yan dan Alena
7 Bertanggung Jawab
8 Terjadi Sesuatu
9 Mempermainkannya
10 Kesepakatan
11 Perhatian Memalukan
12 Pertengkaran Mommy Diane
13 Permintaan Maaf
14 Apa Semua Ini?!
15 Istri Yang Patuh
16 Masa Lalu Anderson dan Vivian
17 Tidak Mungkin
18 Permohonan Nyonya Diane
19 Kurang Ajar
20 Elina dan Dixon
21 Nomor Tak Di Kenal
22 Sebatas Pernikahan Kontrak
23 Teman Dalam Pernikahan
24 Diremehkan
25 Meninggalkan Vivian
26 Tolong Aku
27 Pekerjaan Mendesak
28 Khawatir 2 perasaan
29 Vivian atau Elina
30 Vivian
31 Kemarahan Nenek Amel pada Elina
32 Keterdiamannya
33 Buket Bunga yang sama
34 Dinner yang Terganggu
35 Sebagai Ayahnya
36 Kue Untuk Lucy, tapi Untuk Vivian
37 Foto nomor Asing
38 Pembahasan Perceraian
39 Balas Dendam Dixon
40 Bodoh
41 Pertukaran Nyawa
42 Kesialan Ini Gara-gara dirimu
43 Lihatlah Istri Mu
44 Pikiran Berkecambuk
45 Novel Baru
46 Jadi Kau sudah menjadi Daddynya?
47 Kebahagiaan Ku?
48 Benar-benar Berakhir
49 Perceraian?
50 Queen Yang Tak Di Hargai
51 Mendatangi Anderson
52 Leon?
53 Surat
54 Edinburg
55 Sangat Penting
56 Itu Dia
57 Dia Putri Ku
58 Daddy Sangat Jahat
59 Aku Memang Pantas
60 Aku Membutuhkan Mu Vi
61 Gunakan Nyawa Mu
62 Ditinggalkan
63 Terima Kasih
64 Maafkan Nenek Leon
65 Syok
66 End
67 Jangan Pikirkan Orang Lain
68 Cerita Baru
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Pembalasan
3
Alena!!!
4
Kelicikan
5
Kau Bodoh Alena.
6
Feng Yan dan Alena
7
Bertanggung Jawab
8
Terjadi Sesuatu
9
Mempermainkannya
10
Kesepakatan
11
Perhatian Memalukan
12
Pertengkaran Mommy Diane
13
Permintaan Maaf
14
Apa Semua Ini?!
15
Istri Yang Patuh
16
Masa Lalu Anderson dan Vivian
17
Tidak Mungkin
18
Permohonan Nyonya Diane
19
Kurang Ajar
20
Elina dan Dixon
21
Nomor Tak Di Kenal
22
Sebatas Pernikahan Kontrak
23
Teman Dalam Pernikahan
24
Diremehkan
25
Meninggalkan Vivian
26
Tolong Aku
27
Pekerjaan Mendesak
28
Khawatir 2 perasaan
29
Vivian atau Elina
30
Vivian
31
Kemarahan Nenek Amel pada Elina
32
Keterdiamannya
33
Buket Bunga yang sama
34
Dinner yang Terganggu
35
Sebagai Ayahnya
36
Kue Untuk Lucy, tapi Untuk Vivian
37
Foto nomor Asing
38
Pembahasan Perceraian
39
Balas Dendam Dixon
40
Bodoh
41
Pertukaran Nyawa
42
Kesialan Ini Gara-gara dirimu
43
Lihatlah Istri Mu
44
Pikiran Berkecambuk
45
Novel Baru
46
Jadi Kau sudah menjadi Daddynya?
47
Kebahagiaan Ku?
48
Benar-benar Berakhir
49
Perceraian?
50
Queen Yang Tak Di Hargai
51
Mendatangi Anderson
52
Leon?
53
Surat
54
Edinburg
55
Sangat Penting
56
Itu Dia
57
Dia Putri Ku
58
Daddy Sangat Jahat
59
Aku Memang Pantas
60
Aku Membutuhkan Mu Vi
61
Gunakan Nyawa Mu
62
Ditinggalkan
63
Terima Kasih
64
Maafkan Nenek Leon
65
Syok
66
End
67
Jangan Pikirkan Orang Lain
68
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!