"Loh ini siapa Jeng?"
"Oh ini, cucu dan menantu saya?"
"Hah, menantu? jeng Eva sudah punya cucu? ya ampun kok kita enggak di undang?"
"Eh, gini jeng, sebenarnya saya belum meresmikan pernikahan Desta, nanti jika waktunya sudah tepat saya pasti akan mengumumkan nya,"
Bu Mila menarik lengan bu Eva dan sedikit berbisik, "Maaf ya jeng, Kenapa penampilan menantumu berbeda seperti itu?"
"Tidak apa-apa, saya pamit ya, kasihan cucu saya pasti sudah kegerahan,"
"Oh, Ok. Sampai ketemu lagi," balas Bu Mila yang kemudian cipika-cipiki kembali bersama dengan bu Eva.
Setelahnya mereka berjalan keluar bersama dari mall dan berjalan pulang ke rumah.
Tak tak banyak percakapan yang terjadi di sepanjang jalan, Ayu Lagi fokus dengan Naura yang berada di dalam gendongannya.
"yu..." Panggil bu Eka
"Ya Bu .."
"Apa kamu marah saat saya mengatakan bahwa kamu adalah menantu saya,"
"tidak Bu mana Saya berani. Hanya saja saya heran kenapa tiba-tiba ibu mengatakan bahwa saya adalah menantu ibu, siapapun yang melihat pasti tidak akan percaya Bu,"
"karena saya memang ingin kamu menjadi menantu saya kamu mau nggak kalau saya nikahkan dengan anak saya,"
Wajah Ayu berubah pias matanya membola. Untung saja tidak terlihat oleh wanita yang berada di depannya itu.
Bagaimana mungkin wanita itu bisa berpikir jika dia mau menikah dengan anaknya, jangan nyata dalam mimpi pun tak pernah terbayangkan olehnya.
"Maaf Bu bukannya saya lancang tapi saya menolak jika Ibu ingin menikahkan saya dengan pak Desta,"
"kamu menolak anak saya?" tanya bu Eva tak percaya.
"Iya, maafkan saya bu," sahut wanita itu menunduk.
"kenapa?"
"banyak alasan yang bisa menjelaskan mengapa saya menolak, Bu.
Yang pertama saya tidak sepadan dengan bapak, yang kedua tidak mungkin pak Desta mau menerima saya apalagi dengan penampilan saya yang seperti ini sangat tidak pantas untuk jadi pendampingnya. Dan yang ketiga, Saya yakin pak Desta pasti memiliki kekasih saya beliau cintai."
"Hahaha.... kau memang aneh,"
"Maafkan saya bu,"
"Apa anak saya jauh dari kriteria suami idaman kamu?"
"Tidak, bukan itu. Saya hanya tau diri."
"Bagaimana jika Desta menerimanya?"
"Itu tidak mungkin," sahut ayu cepat. "Dan maaf untuk saat ini saya hanya ingin fokus bekerja. Saya belum terpikir untuk menikah bu, maafkan saya jika saya lancang."
"Tidak apa-apa, saya tidak marah." sahut Bu Eva tersenyum kecut.
Awalnya dia pikir untuk meminta Ayu menikah dengan Desta, karena dia bisa melihat cinta dan kasih sayang Ayu yang begitu luar biasa untuk cucunya, kasih sayang seperti seorang ibu kandung kepada anaknya.
Dan itu tidak mungkin bisa di dapatkan dari wanita lain.
Ayu juga sangat cantik, dan satu lagi dia Sholeha. Gadis itu menutup rapat kecantikannya, hanya untuk orang-orang yang dia sayangi, suami dan keluarganya.
"Maafkan saya bu."
"Eh tidak masalah," sahut bu Eva tersenyum.
"Saya cuma berpikir seandainya Desta menikah dengan mu, maka Naura akan memiliki seorang ibu yang sangat menyayanginya, dia akan hidup bahagia meskipun ayahnya..."
"Saya sudah menganggap Naura putri saya, dan jika diijinkan saya ingin terus merawat Naura hingga dia besar nanti,"
"Tentu saja boleh, Naura begitu beruntung meski ibu kandungnya membuang nya tapi dia menemukan ibu pengganti yang sangat menyayanginya. Terima kasih, Ayu."
"Sama-sama bu, saya juga seperti menemukan anak saya kembali." sahutnya
Mobil yang mereka tumpangi akhirnya tiba di rumah. Ayu turun dan menggendong Naura, sementara Bu Eva sibuk memerintah sopir untuk membawa masuk belanjaan nya yang lumayan banyak. Bahkan sangat banyak.
"Terima kasih, Pak " ucap Bu Eva. Lalu wanita itu berjalan masuk ke dalam rumah. Dia lelah dan ingin istirahat sebentar di kamar tamu, kamar yang biasa dia gunakan saat berada di rumah ini.
Sebelum beristirahat Bu eva melangkah menuju kamar Naura, dia ingin memberikan beberapa buah gamis yang sengaja dia beli tadi untuk Ayu.
Tok..tok...
"Masuk."
"Apa Naura sudah tidur?"
"Eh ibu, sudah bu." sahut Ayu yang segera bangkit dari duduknya dan menyambut kedatangan bu Eva.
"Istirahat lah, saya hanya ingin memberikan ini," bu Eva memberikan tas belanjanya tadi.
"Tapi ini kebanyakan Bu, saya merasa tidak pantas menerimanya."
"Tidak, kamu layak menerimanya, ambillah saya ikhlas memberikan nya bukan karena saya ingin kamu menikah dengan anak saya, ini saya berikan karena saya tulus menyayangi mu,"
"Tapi bu.,"
"Terimalah Ayu,"
"Makasih banyak Bu," Ucapnya tersenyum
"Sekarang kamu istirahat, selagi Naura juga tertidur. Saya juga mau istirahat," Setelah itu bu Eva berbalik dan keluar dari sana.
Ayu membuka paperbag dan melihat isinya benar dugaannya semua gamis yang dia lihat tadi di beli oleh bu Eva dan diberikan semaunya.
"Mama..." bisiknya pelan, kasih sayang Bu Eva mengingatkan wanita itu pada ibu kandung yang sudah merawat nya, dan kini dia tidak tau lagi bagaimana kabarnya. Apakah wanita itu sehat atau justru sakit karena memikirkan dirinya.
Tanpa sadar airmata Ayu jatuh menetes, dan dia memeluk gamis itu, seakan dia tengah memeluk mamanya.
"Mama...."
**
Hingga malam hari, Bu Eva tidak juga pulang kerumah nya. Hari ini dia sengaja menunggu Desta pulang ke rumah untuk membicarakan rencana perjodohan nya.
Hingga malam hari Desta baru pulang ke rumah dan itupun telah larut malam. Wanita paruh baya itu hanya bisa menghela napas, Desta telah kembali ke jalan yang salah, mulai pulang malam dan mabuk-mabukan.
"Dari mana kamu?" tanya Bu Eva padanya
"Aku, dari kantor," sahutnya yang langsung masuk ke dalam
"Desta, Mama mau bicara,"
"Besok saja Ma, Desta capek, ngantuk." sahutnya menolak, kemudian dia melangkah naik ke lantai atas menuju kamarnya.
Bu Eva hanya bisa menghela napas melihat kelakuan anaknya itu.
Bu Eva kembali ke kamarnya dan ikit berisitirahat.
Jam satu malam, Ayu terbangun dan terbiasa membuat susu untuk Naura, setelah itu dia juga akan melaksanakan sholat malam, untuk meminta ampunan atas semua kesalahan nya.
Entah mengapa selesai sholat, Ayu merasa haus. Dilihatnya air putih diatas meja tinggal sedikit sekali, Jika aku minum, maka aku akan kehabisan air untuk membuat susu sebaiknya ku ambil saja di dapur, batinnya.
Ayu langsung keluar kamar tanpa mengenakan kerudung dan cadarnya. Dia Berjalan lurus, rambut panjangnya terurai dan bergoyang seiring langkah kakinya.
Tanpa dia sadar saat yang sama, Desta juga keluar kamar karena merasa lapar, mungkin ada susu atau makanan kecil yang bisa mengganjal rasa laparnya.
Dia kaget saat melihat sesosok perempuan di dapur yang berdiri membelakanginya.
"Aaa....empth.." baru saja Ayu ingin berteriak, refleks Desta membungkam mulutnya dengan telapak tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Gia
Bener bener nyerah. sama sekali ngga ngerti kenapa cerita ngga nyambung udah gitu diulang ulang terus bab nya.🤔🤔🤔🤔🤔
2023-04-21
0