Naura sakit

Desta baru kembali malam hari. Itupun dengan sedikit mabuk.

Pria itu berjalan sempoyongan memasuki rumah. Baru berjalan beberapa langkah pria itu menoleh ke arah dapur, wajahnya memerah menahan kekesalannya.

Dia berjalan cepat menuju sumber kebisingan. "Berisik!" teriak Desta mengangetkan si mbok.

"Apa kalian tidak tau ini sudah malam," bentak Desta

"Maaf tuan, tapi baby ini tidak mau diam, dia terus saja menangis meskipun saya sudah memberinya susu,"

"Itu bukan urusan ku,!" bentak Desta lagi.

"Maaf tuan, saya..."

"Cepat diam kan anak itu atau buang dia di jalanan,"

"Tuan..tuan..."

Desta menatapnya tajam, "aku tidak mau mendengar suaranya lagi," setelah berbicara Desta pun berjalan menuju kamarnya meninggalkan si bayi yang masih saja terus menangis.

Tak di hiraukannya suara tangisan itu, si mbok pun menjadi panik, dia sudah melakukan segala cara agar bayi tersebut mau diam dan tertidur tapi sepertinya usahanya semua sia-sia.

tak ada pilihan lain si mbok pun menyuruh mang Joko untuk segera menghubungi Bu Eva.

"Ya ada apa mang?" sahut bu Eva saat telponnya tersambungan.

"Maaf nyonya kami mengganggu malam-malam, tapi Naura tidak mau diam juga, si mbok dan saya bingung nyonya, dan lagi dia juga tidak mau minum susu. Badannya juga hangat."

"Kenapa bisa begitu?"

"Tidak tau nyonya, si mbok sampe kewalahan,"

"Oke saya kesana sebentar lagi,"

Bu Eva segera memanggil sopir dan mengajaknya untuk ke rumah Desta.

Begitu sampai di halaman rumah Desta, dia disambut suara tangisan bayi yang terdengar hingga ke depan.

Bu Eva pun segera masuk dan melihat simbok yang sudah menggendong bayi sambil terus coba menenangkannya.

"Sejak kapan dia menangis dan tidak mau minum susu?" tanya Bu Eva

"Sejak tadi sore Nyonya, Padahal saya sudah berusaha semampu saya," sahut Si mbok

"Coba sini sama saya,"

Bu Eva mengambil bayi tersebut dari gendongan si mbok dan coba menenangkannya, namun tetap saja bayi itu terus menangis sambil menggosok-gosokkan kakinya,

"Panas, sejak kapan dia demam?"

"Barusan, mungkin karena tidak minum susu nyonya,"

"Pak Joko dan si mbok tolong siapkan pakaiannya kita akan ke rumah sakit sekarang,"

"Baik nyonya," sahut mang Joko yang segera membawa popok si bayi dan si Mbok mengikuti Bu Eva berjalan keluar.

Mereka berempat dengan sopir pergi ke rumah sakit. Tak butuh waktu lama karena letak rumah sakit juga tidak begitu jauh dari kediaman Desta, apalagi jam segini jalanan lumayan sunyi.

Bu Eva terus menggendongnya masuk dan menemui dokter. Segera dokter memeriksa bayi mungil itu dan memberikan pertolongan.

"Bagaimana kondisi cucu saya dokter?"

"Alhamdulillah, untung saja ibu segera membawanya kesini, ada virus yang menyerang pencernaan nya, makanya dia tidak mau minum susu,"

"Tidak berbahaya kan dok?"

"Lumayan, karena dia masih begitu kecil dan rentan, Sebaiknya segala halnya harus lebih di perhatikan.

Dokter mengatakan bahwa bayi itu sakit, dan harus dirawat di rumah sakit.

Bu Eva dan si mbok menangis saat melihat itu terbaring lemah dengan menggunakan peralatan medis.

Bocah tersebut mengalami gangguan pencernaan dan juga dehidrasi karena tidak ada masukan makanan ke dalam tubuhnya.

Mbak Eva menaikkan air mata merasa tidak tega melihat bayi sekecil itu sudah harus berbaring diranjang rumah sakit dia pun segera menghubungi putranya, Desta.

"Ya ma!" orang yang baru bangun tidur.

"Mama berada di rumah sakit kamu segera ke sini,"

"di rumah sakit!" wajah pesta yang langsung terlanjur dari tempat tidurnya dan duduk dengan mata membulat sempurna, "mama sakit?"

"Buruan, Mama tunggu," jelas Bu Eva lalu dia segera mematikan ponselnya dan masuk ke ruangan menunggu cucunya yang terbaring lemah.

Dokter mengatakan, "Untung saja mereka segera membawanya ke rumah sakit kalau tidak bisa terjadi hal yang fatal karena dia masih sangat kecil.

"Maafkan Oma sayang," bisik bu Eva pelan mengusap boks tempat perawatan bayi tersebut.

Saat ini bayi tersebut terlelap, pelan Bu Eva mengusap airmatanya yang tak bisa dia cegah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***