Mulai Suka

Hayy kesayangan. aku balik lagi nih.

Met baca guyss🤗

***

Ibra masih mondar-mandir mencari cara agar Fatih dapat sadar kembali. Ia sudah melakukan berbagai tindakan, namun kedua mata istrinya tetap terpejam.

Ia kembali duduk menyila disamping tubuh Fatih. Hanya menunggu sampai wanita itu bangun.

Kemudian.

Samar-sama terdengar rintihan Fatih yang mulai sadar dan sedikit mengeluhkan sakit dibagian kepala.

"Duh pusing..."

"Fatih..." Ibra membantu Fatih yang akan bangkit untuk duduk berselonjor. "Ayo minum dulu!" Ibra menyodorkan air minum langsung ke mulut Fatih.

Kedua bola mata mereka saling bersitatap.

"Sungguh cantik bola mata kamu, Fatih."

"Udah, Mas---!" Fatih menjauhkan gelas itu dari wajahnya. Ibra meraihnya dan meletakan nya kembali di atas nakas. Ibra semakin mendekati tubuh Fatih.

Fatih terus melihati sikap Ibra yang semakin intim mendekatinya. Kedua matanya melihati Ibra tanpa mengedip.

"Maafkan saya Fatih, saya nggak sengaja. Kamu tinggal kasih tau saya tentang obat itu, nanti saya yang akan membeli nya lagi di Apotik."

"Nggak usah, Mas! Nggak apa-apa. Itu cuman obat---"

"Obat apa?" tanyanya cepat.

"Obat pusing, Mas! Aku kan punya sinus, jadi kadang-kadang suka kambuh gitu---" balasnya cepat tanpa mau memberi celah supaya Ibra tidak lagi mencurigainya.

"Benarkah? Lalu kenapa kamu sampai histeris seperti itu tadi?"

"Ah..udah siang, Mas. Aku harus kembali ke kantor!" Fatih dengan cepat menyeka selimutnya, lalu berusaha bangkit dari ranjang. Dengan cepat tangannya digenggam dan langkah kakinya dibekukan oleh sang suami.

Membuat Fatih seketika terjatuh kembali ditepian ranjang. "Saya antar kamu ya? Kamu sakit Fatih.."

"Enggak usah, Mas. Makasi ya, tapi aku masih kuat untuk bawa mobil sendiri." Fatih masih melihati tangannya yang digenggam oleh Ibra. Ibra pun tidak mau melepas, malah semakin erat dan kuat.

"Kenapa? Kamu masih marah sama saya?"

Fatih memberikan senyuman kecilnya. "Nggak, Mas. Aku udah nggak marah, maaf tadi aku sempat emosi sama kamu. Aku juga minta maaf, ya!" Fatih melepas paksa tangannya dari genggaman Ibra. Ia pun meraih tas nya yang ada di nakas.

"Aku berangkat dulu ya, Mas. Kamu hati-hati dijalan.." Fatih meraih punggung tangan Ibra untuk diciumnya.

Ibra hanya terdiam melihati sikap Fatih yang masih canggung terhadap nya.

Setelah sampai diambang pintu, Fatih menoleh kembali melihati punggung Ibra. Lelaki itu masih duduk terdiam diatas ranjang membelakangi nya. Ia pun dengan cepat melangkah kembali berlalu menuju kantor.

"Kenapa perasaan saya jadi seperti ini?"

Batin Ibra bersua, ia terus melihati gusaran seprei yang terlihat tidak rapih karena jejak sang istri. Ada rada yang aneh timbul dihati lelaki 36 tahun ini.

***

"Pak..?" panggil Desi sambil membawa beberapa berkas di mejanya. Ibra tetap diam melamun, bersandar begitu saja di sandaran kursi kerjanya.

"Pak..?" Desi kembali memanggil dan betul tetap saja Ibra bergeming, ia tidak menoleh sama sekali.

"Sudah sini, biar saya yang tanda tangan!" suara lain dari ambang pintu terdengar diantara Ibra dan Desi.

Membuat lamunan Ibra terhenti ketika langkah Damar begitu saja masuk menghampiri mereka.

"Ya Allah, Des! Maaf..maaf, saya tidak fokus." ucapnya sambil meraih beberapa berkas yang ada ditangan Desi.

Damar yang sudah sampai, menarik kursi untuk duduk dihadapan Ibra.

"Gimana kalau Bos yang manggil? Bisa-bisa dipecat lo, hahahaha. Ini nih Des, efek kalo nikah lagi disaat umur udah nggak produktif.." Damar makin menjadi-jadi dalam gelak tawanya.

"Sialan lo! Gini-gini gue masih gagah perkasa!" jawabnya sambil membuka-buka setiap berkas yang harus ia tanda tangani.

"Oh Iya Bra, jadikan seminggu ini ke Bali? Jangan bilang lo lupa!"

"Oh iya---"

"Nah, kan!"

"Aduh hampir aja gue lupa, Dam! Ini Des..." Ibra memberikan semua berkas itu kembali ketika ia sudah selesai mengoreksi dan menandatangani nya. Desi pun berlalu.

"Kenapa sih lo? Akhir-akhir ini gue perhatiin, banyak bengong? Istri lo nggak bisa nerima lo ya? Ya maklum lah kalian kan dijodohkan--"

"Dan usia kami terpaut jauh, Dam."

"Nah, apa lagi itu. Gimana kalau lo ajak dia ikut ke Bali?"

"Jangan ngaco lo! Gue kan kesana buat kerja bukan buat--"

"Bulan madu, Bra! Lo kesana bisa sekalian pendekatan sama istri lo, berdua sama dia. Cari tau tentang kepribadian dia. Masa lo nikah, mau gini-gini aja!"

Ibra menghela nafasnya panjang, ia kembali menyandarkan tubuhnya di kursi. Menatap sudut ruangan dalam-dalam.

"Kayanya nggak mungkin Dam. Tadi pagi aja dia udah marah-marah sama gue, sampai pingsan segala."

"Gila, lo apain emang?"

"Gue nggak sengaja jatuhin botol obat punya dia.."

"Ya wajar lah marah, lagian juga umurnya masih muda banget. Ego nya masih naik turun, lo harus bisa ngertiin, Bra!"

"Iya sih, gue juga dari tadi mikirnya gitu. emang salah gue juga sih, gue terlalu ingin tahu tentang dia..."

"Hahaha, ****** lo, Bra!"

"Kok, ******??"

"Lo udah mulai suka sama dia!"

"Hah?"

Entah mengapa mendengar ucapan Damar, membuat tubuh Ibra terasa panas mendidih. Ia merasa aliran keringatnya terus mengucur deras. Ia gugup.

"Lo ke kantor nya aja bawain makan siang sekalian bawain bunga, coklat, ya apa aja lah kesukaan cewek. Biar hatinya luluh mau maafin lo!"

"Masih pantas gue ngelakuin kaya gitu? Gue malu sama umur. Takutnya juga dia bukan tipe cewek yang suka kalau diberi perlakuan kaya gitu, Dam---"

"Ya elah Bra, gue aja kalau bini gue lagi ngambek. Gue masih suka rayu dia pake bunga. Lihat kan umur anak gue sekarang, udah mau masuk SMA. Lo harus jaga baik-baik pernikahan lo yang kedua ini, jangan sampai masalah seperti dulu terulang lagi."

Ibra terus mendengarkan petuah dari sahabat karibnya. Bagaimanapun apa yang diucapkan oleh Damar ada benarnya. Mungkin Ibra mulai tertarik dengan Fatih.

Bagaimanapun Fatih adalah wanita cantik, baik dan perhatian kepadanya. Toh mereka sudah menikah, sah menjadi suami istri. Mengapa harus berfikir akan melepas jika penjajakan saja belum dimulai.

Berjuanglah Ibra, carilah kebahagiaanmu yang sudah tertutup rapat selama empat tahun ini.

"Iya, Dam. Akan gue coba, nanti!"

***

Like dan komen ya guys❤️🖤

bisa mampir ya ke karya ku yang lain :

**1. MantanKu PresdirKu SuamiKu

Bersahabat Dengan Cinta Terlarang

Jangan berhenti Mencintaiku

Bisa pilih di profil ku ya**...

Thankyou guys, with love gaga❤️

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

lanjut thor semangat terus

2022-10-15

0

Mah Nur Fattih

Mah Nur Fattih

baru mampir kak, tp q suka karyamu semua ka

2021-10-24

0

Ika Sriwulandari

Ika Sriwulandari

lanjuttt

2021-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Fatih Medina dan Ibrahim Attar
2 Tidak Ada Perjanjian
3 Kedatangan Fahmi
4 Dia suamiku
5 Kegelisahan Ibra
6 Tolong Mas, kembalikan!
7 Mulai Suka
8 Jangan marah kepadaku, Mas!
9 Kecupan pertama
10 Menyusul di hari ulang tahun Ibra
11 Mulai Cinta
12 Malam ini, Hanya Milik Ibra
13 Mulai Saling Menerima
14 Candu Asmara
15 Tadi kamu sebut aku apa? JIHAN?"
16 Penipu Hati Kamu, Mas!
17 Ultimatum Fahmi
18 Kerinduan Fatih
19 Suamiku, kembali
20 Akhirnya, kamu utuh menjadi miliku!
21 Kamu?
22 Terkuaknya Dendam
23 Mas Ibra??
24 Maafkan aku Mas
25 Perhatian dikala kecewa
26 Jangan lagi kamu melakukan ini sama aku!
27 Membuatnya menderita, dengan menyakitimu
28 Ahhhhhhh! Sebal, awas kamu Mas!
29 Berusaha mendapatkanmu kembali
30 Teganya kamu, Mas!
31 Kita baikan ya, sayang!
32 Trauma yang bertahta di jiwa kita?
33 Flashback Ibra dan Jihan ( 1 )
34 Flashback Ibra dan Jihan ( 2 )
35 Flashback Ibra dan Jihan ( 3 )
36 Bunda dan Ayah
37 Kekuatan Cinta Ibra
38 Permintaan Fatih kepada Ibu Mertua
39 Malam Cinta untuk Ibra dan Fatih
40 Fatih istriku, milikku!
41 Aku bersumpah akan balas kamu!
42 Post Traumatic Stress Disorder
43 Kebahagiaan
44 Keanehan Ibra
45 Momen yang tidak akan terlupakan
46 Dua Ancaman Sekaligus
47 Kecemburuan
48 Kamu Cantik Sekali Malam Ini.
49 Sebuah Hadiah
50 Siapa Kasih?
51 Info UP
52 Tersentak
53 Mengapa, diam?
54 Kamu Hanya Milikku
55 Aku ingin kamu terlihat berbeda
56 Suamiku lebih terhormat!
57 Tidak Akan Menyangka
58 Menghancurkan
59 Demi Fatih dan Fara.
60 Awas kamu, Fahmi!
61 Ada Hubungan Apa Mereka?
62 Tidak akan ada pengampunan.
63 Kedatangan
64 Ingin membuat bangga.
65 Jangan, pura-pura baik!
66 Terbongkar
67 Kamu terlalu lancang, Mas!
68 Kalau aku rindu, bagaimana?
69 Masih setega inikah, kamu?
70 Benarkah, Bapak Suaminya?
71 Masih Butuh Kamu!
72 Kalau begitu, Bunuh Saja Aku!
73 Jiwaku Terasa Teduh
74 Malam Bertiga.
75 Apa benar rasa cinta itu masih ada?
76 Biar Ibuku Senang
77 Kita Akan Menikah Malam Ini!
78 Dua Kali Menikah
79 Malam Pernikahan
80 Diketahui Banyak Orang
81 Tolong aku, Mas!
82 Selamanya Tetap Kamu!
83 Benarkah, aku akan rela?
84 Sabar Bunda, ada Ayah di sini!
85 Malam Pengantin Kedua
86 Belum bisa di maafkan!
87 FatihKu Pasti Sembuh
88 Ibra Terguncang
89 Untuk Menemanimu dan Fara
90 Apa Mungkin Harus di Tiadakan?
91 Rahasia Masing-Masing
92 Jangan Peluk Lama-Lama
93 Kamu Bohongi Aku, Mas?
94 Sadarlah, Bunda
95 Air Mata Fatih
96 Terimakasih Ibu
97 Sejuta Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Fatih Medina dan Ibrahim Attar
2
Tidak Ada Perjanjian
3
Kedatangan Fahmi
4
Dia suamiku
5
Kegelisahan Ibra
6
Tolong Mas, kembalikan!
7
Mulai Suka
8
Jangan marah kepadaku, Mas!
9
Kecupan pertama
10
Menyusul di hari ulang tahun Ibra
11
Mulai Cinta
12
Malam ini, Hanya Milik Ibra
13
Mulai Saling Menerima
14
Candu Asmara
15
Tadi kamu sebut aku apa? JIHAN?"
16
Penipu Hati Kamu, Mas!
17
Ultimatum Fahmi
18
Kerinduan Fatih
19
Suamiku, kembali
20
Akhirnya, kamu utuh menjadi miliku!
21
Kamu?
22
Terkuaknya Dendam
23
Mas Ibra??
24
Maafkan aku Mas
25
Perhatian dikala kecewa
26
Jangan lagi kamu melakukan ini sama aku!
27
Membuatnya menderita, dengan menyakitimu
28
Ahhhhhhh! Sebal, awas kamu Mas!
29
Berusaha mendapatkanmu kembali
30
Teganya kamu, Mas!
31
Kita baikan ya, sayang!
32
Trauma yang bertahta di jiwa kita?
33
Flashback Ibra dan Jihan ( 1 )
34
Flashback Ibra dan Jihan ( 2 )
35
Flashback Ibra dan Jihan ( 3 )
36
Bunda dan Ayah
37
Kekuatan Cinta Ibra
38
Permintaan Fatih kepada Ibu Mertua
39
Malam Cinta untuk Ibra dan Fatih
40
Fatih istriku, milikku!
41
Aku bersumpah akan balas kamu!
42
Post Traumatic Stress Disorder
43
Kebahagiaan
44
Keanehan Ibra
45
Momen yang tidak akan terlupakan
46
Dua Ancaman Sekaligus
47
Kecemburuan
48
Kamu Cantik Sekali Malam Ini.
49
Sebuah Hadiah
50
Siapa Kasih?
51
Info UP
52
Tersentak
53
Mengapa, diam?
54
Kamu Hanya Milikku
55
Aku ingin kamu terlihat berbeda
56
Suamiku lebih terhormat!
57
Tidak Akan Menyangka
58
Menghancurkan
59
Demi Fatih dan Fara.
60
Awas kamu, Fahmi!
61
Ada Hubungan Apa Mereka?
62
Tidak akan ada pengampunan.
63
Kedatangan
64
Ingin membuat bangga.
65
Jangan, pura-pura baik!
66
Terbongkar
67
Kamu terlalu lancang, Mas!
68
Kalau aku rindu, bagaimana?
69
Masih setega inikah, kamu?
70
Benarkah, Bapak Suaminya?
71
Masih Butuh Kamu!
72
Kalau begitu, Bunuh Saja Aku!
73
Jiwaku Terasa Teduh
74
Malam Bertiga.
75
Apa benar rasa cinta itu masih ada?
76
Biar Ibuku Senang
77
Kita Akan Menikah Malam Ini!
78
Dua Kali Menikah
79
Malam Pernikahan
80
Diketahui Banyak Orang
81
Tolong aku, Mas!
82
Selamanya Tetap Kamu!
83
Benarkah, aku akan rela?
84
Sabar Bunda, ada Ayah di sini!
85
Malam Pengantin Kedua
86
Belum bisa di maafkan!
87
FatihKu Pasti Sembuh
88
Ibra Terguncang
89
Untuk Menemanimu dan Fara
90
Apa Mungkin Harus di Tiadakan?
91
Rahasia Masing-Masing
92
Jangan Peluk Lama-Lama
93
Kamu Bohongi Aku, Mas?
94
Sadarlah, Bunda
95
Air Mata Fatih
96
Terimakasih Ibu
97
Sejuta Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!