Selamat baca guys❤️❤️
***
"Kamu bercanda, kan??" suara penuh penekanan terdengar jelas ditelinga Fatih. Ia sudah berkali-kali menjelaskan perihal pernikahannya dengan Ibra, namun tetap saja Fahmi mangkir. Ia tidak mempercayai itu.
"Terserah kalau kamu nggak percaya. Aku juga nggak maksa kamu! Yang jelas sekarang, aku sudah menikah dengan Mas Ibrahim!" Fatih tetap duduk dimeja kerjanya, lalu menatap layar komputer kembali.
"Kamu yakin nikah dengan lelaki yang sudah berumur seperti dia?"
"Tentu! Aku sangat yakin. Makanya aku mau menikahinya! Dia amat baik, sopan dan sangat mencintai aku!"
Ada segudang saliva yang ia telan bulat-bulat jauh kedalam kerongkongan. Ia harus bisa bersandiwara saat ini. Berbohong untuk kebaikan, bukanlah suatu masalah yang berat bukan?
Fahmi menggelengkan kepalanya. Ia menutup kedua matanya seolah semua semua yang baru saja ia dengar tidaklah benar.
"Tolong Fatih, kasih aku kesempatan! Aku akan merubah sikapku ke kamu, sayang!"
"Satu tahun, Mas! Aku nikah sama kamu, setiap kamu melakukan kekerasan. Kamu akan selalu bilang, tolong beri kamu ampunan dan kamu akan berubah! Tapi mana buktinya?"
"Perubahan seseorang itu kan butuh proses, Fat, dan aku butuh kamu untuk bimbing aku!Aku juga baru menjatuhkan talak 1 buat kamu, jelas kita masih bisa kembali seperti dulu!"
Fahmi melangkah untuk mendekati Fatih, ia menggeser bangku agar bisa duduk lebih dekat dengan mantan istrinya.
"Aku cinta banget sama kamu! Tolong kasih aku kesempatan!"
"Aku nggak bisa, Mas! Karena sekarang aku udah NIKAH! Kamu ngerti nggak sih!" Fatih terpaksa berbicara dengan nada tinggi untuk bisa membuat Fahmi peka dan percaya.
Walau perkataan itu sangat menusuk batinnya. Tetap saja jauh dari lubuk hatinya, ia masih mencintai Fahmi. Walau kadarnya mungkin tidak lagi 100 persen.
"Kenapa kamu bisa nikah sama dia? Apa kamu udah nggak cinta sama aku, sayang?"
Fatih melepaskan tangannya dari genggaman sang mantan suami. "Lepas Mas, kamu nggak boleh bersikap begini sama aku. Aku udah nikah, aku itu istri orang sekarang! Aku juga ingin kamu berubah, aku ingin kamu menikah lagi dan memperbanyak keturunan!"
Wajah Fahmi seketika mencebik. Ia tetap keras kepala, apa yang diucapkan dari mulut Fatih semua mental begitu saja.
"Fatih apakah kamu sudah tidur dengannya?"
Seuntai pertanyaan yang membuat Fatih begitu tergegap. Bola matanya terus bergerak-gerak kesana kemari. Deru nafasnya semakin naik. Ia kaget Fahmi akan menanyakan hal intim seperti ini.
"Kamu nggak usah ikut campur masalah rumah tangga aku, Mas! Lebih baik sekarang kamu pulang, sebelum aku panggil satpam untuk usir kamu dari sini!"
"Aku tahu kalian itu menikah karena terpaksa! Kamu nggak cinta sama dia, Fat! Tolong lah sayang, kembali sama aku ya...aku mohon!" Fahmi terus meronta-ronta, ia tidak mau melepaskan Fatih begitu saja.
Fahmi sangat mencintai Fatih. Fahmi seperti mempunyai sifat ganda dalam dirinya, kadang ia akan menjadi orang berhati malaikat lalu bisa berubah menjadi sesosok orang yang mempunyai hati seperti iblis.
Masih teringat di ingatan Fatih. Ketika mereka tengah bercinta, Fahmi begitu saja menghajar Fatin diranjang sampai babak belur untuk meningkatkan gejolak hasratnya. Setelah semua itu terjadi, Fahmi akan menyesal dan menangis terisak-isak untuk memohon ampunan dari Fatih.
"Aku minta sekarang kamu KELUAR!"
"Fat? Tega kamu sama aku?"
"Keluar sekarang! Atau kamu nggak akan lihat aku lagi selamanya!"
Fatih menatap tajam. Rahangnya di keras kan. Telapak tangannya masih terasa panas karena menghentakkan bunyi ke meja beberapa kali.
"Oke hari ini aku akan pergi! Tapi lihat lah, aku nggak akan biarkan kamu bahagia sama lelaki tua itu!"
"Jaga bicara kamu, Mas!"
Fahmi hanya menggusar wajah dan rambutnya. Ia begitu sangat frustasi. Kehilangan Fatih adalah suatu musibah besar baginya. Ia tidak menyangka Fatih akan secepat ini mengganti dirinya dengan lelaki lain, yaitu Ibrahim Attar.
Setelah dilihatnya Fahmi berlalu. Dengan cepat ia membuka tasnya untuk mencari-cari sebuah botol kecil berisi obat tablet. Ia pun langsung memasukan ke dalam mulutnya dengan diakhiri dorongan air putih.
Fatih harus terus mengkomsumsi obat penenang, agar jiwa nya bisa rileks kembali. Fatih meminta Seketarisnya untuk mengkosongkan waktu selama dua jam kedepan. Ia masih ingin berbaring dikursi kerjanya. Tidak mau dulu diganggu.
"Bahkan aku masih ingat ketika kamu menginjak perut ku, Mas! Seketika itu pula aku kehilangan bayi kita!"
Bayang-bayang masa kelam masih saja menghantui dirinya.
***
"Liat tuh temen lo! Udah nggak duda lagi sekarang.." Aldi tertawa menyenggol sikut Damar untuk sama-sama melihati Ibra yang masih duduk termenung dihadapannya saat ini.
"Lo kenapa bengong? Tadi malam belum belah duren emang?" sambung Damar diiringi gelak tawa dari Aldi.
Ibra hanya terdiam. Ia tidak bernafsu untuk menimpali candaan temannya. Sedari jalannya rapat pun ia banyak diam, tidak seperti biasanya akan banyak bicara dalam beberapa sanggahan atau membantu mengeluarkan ide.
"Fatih menyuruh lelaki itu untuk menunggunya didalam ruang kerja, lalu apa yang mereka perbuat setelah itu?"
Betul saja sesosok Fatih Medina lah yang sedari tadi mengusik kepala dan hatinya. Ia tidak konsentrasi hari ini. Isi kepalanya terus berputar-putar menerka-nerka apa yang dilakukan sang istri bersama Fahmi.
"Apakah lelaki itu adalah mantan suaminya?"
"Lalu mengapa masih berhubungan?"
Sejumput pertanyaan terus bertahta didalam benaknya. Entah apa rasanya saat ini, Ibra sedang cemburu atau hanya ingin tahu saja tentang lelaki itu. Wajar saja Ibra ada hak untuk mengetahuinya, jelas-jelas ia adalah suami sah untuk Fatih saat ini.
"Saya akan selidiki lelaki itu !"
****
Like dan komen ya guys🖤❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Fatih harus tegas sama Fahmi... kalo perlu, sbg pimpinan perusahaan Fatih bisa punya bodyguard .... krn orang spt Fahmi bisa aja nekat ...
2023-01-21
0
Putri Minwa
Fahmi ini emang harus di jauhi lho,kalau nggak bahaya dong
2022-10-14
0
Ika Sriwulandari
nyimak
2021-07-22
0