Kedatangan Fahmi

Selamat baca guyss

***

Sinar matahari pagi pun datang. Menyinari kembali dunia untuk mengiringi aktivitas manusia secara normal. Terlihat dari dalam kamar, ada Ibra dan Fatih yang sedang bersiap-siap diri untuk berangkat bekerja.

"Fat?" panggil Ibra, ia masih menatap cermin untuk membetulkan dasi di kerah kemejanya.

Fatih menoleh. "Iya Mas?" ia kembali memasukan semua alat make up nya ke dalam tas.

"Kamu mau saya antar?"

"Oh, iya lupa. Mobilku kan masih dikantor ya. Aku tinggal kemarin, boleh aku nebeng sama kamu, Mas?"

Ibra mengangguk sambil membereskan kemejanya. "Saya tunggu di meja makan ya!"

"Ya, baik Mas."

Tak berapa lama kemudian, Fatih yang terlihat sudah rapih menyusul Ibra di meja makan. Dua piring nasi goreng sudah tersaji disana.

"Makan lah. Maaf kalau nanti rasanya kurang enak." Ibra melanjutkan kembali kunyahan nya.

"Maaf ya Mas, harusnya Fatih bangun lebih pagi dan membuatkan sarapan untuk kita berdua!" balasnya dengan sedikit rasa menyesal.

"Nggak apa-apa Fath. Saya kebetulan aja lagi bangun pagi. Kalau besok- besok nggak sempat masak, kita bisa sarapan diluar. Saya nggak akan menuntut kamu untuk memasak, mencuci pakaian atau membereskan rumah!" Ibra memberikan senyuman hangat.

"Baik sekali dia? bahkan dulu, Fahmi tidak segan-segan untuk menendang ku, apabila aku telat menyiapkan kopi untuknya.

"Oh iya, sebentar..." Ibra mengeluarkan dompet dari saku celananya. "Ini..." ia menyodorkan satu buah kartu ATM kepada Fatih.

Fatih membulatkan matanya, ia masih terpaku dengan kartu ATM tersebut.

"Pegang lah ATM ini, kamu bisa membeli keperluan mu, keperluan rumah dan yang lainnya."

"Nggak Mas, nggak perlu! kita masing-masing aja ya! kamu nggak usah repot-repot untuk kasih aku uang nafkah kaya gini...ini aku kembalikan." Fatih menyodorkan kembali kartu ATM itu kepada Ibra.

"Oh iya, aku lupa gaji mu kan lebih besar dari pada saya." Ibra tersenyum sambil melihati nasi yang tengah diaduk-aduk nya.

"Hmm..nggak gitu Mas, maksud aku tuh---"

"Saya tunggu, di mobil ya. Letakan saja piring nya di wastafel. Tidak usah dicuci."

Ibra tidak menyelesaikan sarapannya sampai habis. Ia segera bangkit sambil meraih kunci mobil untuk berlalu ke garasi.

Fatih terus melihati langkah Ibra yang begitu saja meninggalkannya. Ia termenung sebentar dan rasa lapar pun berangsur menghilang.

"Kayanya Mas Ibra tersinggung nih sama ucapan aku !"

***

Mobil Ibra sudah sampai di garasi perusahaan kepemilikan keluarga Fatih. Papa Faris sudah melepas jabatannya agar dipegang Fatih secara penuh.

Walau diusia muda, Fatih ada lulusan terbaik di fakultas nya. Maka dari itu, sang Papa tidak meragukan lagi kehebatannya. Fatih pasti mampu mengelola perusahaan itu sebaik mungkin.

"Makasi ya, Mas." ucapnya lalu beranjak untuk turun. Seketika gerakannya terhenti karena terdengar suara Ibra tengah berdehem.

Fatih pun menoleh. "Kenapa, Mas?"

"Kamu nggak salim dulu sama saya, Fat?"

Fatih menggigit bibir bawahnya, ia pun merasa malu karena harus diingatkan.

"Eh iya Mas.." Fatih pun meraih punggung tangan Ibra untuk diciumnya.

"Kamu sudah pegang kunci duplikat kan? mungkin aku akan pulang larut malam!"

"Iya Mas udah, oke baik. Sampai bertemu kembali dirumah!"

Fatih pun bergegas turun dari pintu mobil dengan cepat. Ia terus berjalan memasuki pintu utama, tak jarang para karyawan yang melihatnya akan menundukkan kepala mereka sebagai tanda hormat.

Lalu

Langkah Fatih terhenti begitu saja ketika ada seorang lelaki yang memanggilnya.

"Fatih!"

"Mas Fahmi? ada apa, Mas? kenapa kemari?" Fatih kaget melihat sosok lelaki ini kembali datang. Yang lebih menyita kedua matanya adalah ketika ia melihat mobil Ibra masih setia terparkir ditempat semula.

Betul saja!

Ibra masih melihati Fatih yang kini tengah berbicara dengan Fahmi.

"Siapa lelaki itu?" bisik hati Ibra.

"Aku kangen sama kamu, Fat! bisa nggak kita ngobrol sebentar?" Fahmi memegang lengan Fatih dengan paksa, ingin membawanya pergi dari sini.

"Mas! jangan kaya gini, malu dilihat orang!"

Fatih berusaha melepaskan cengkraman tangan Fahmi dari tubuh nya.

"Lepasin Fatih!"

Fahmi dan Fatih sama-sama menoleh dengan cepat ke arah suara yang mencuat diantara mereka.

"Mas?" Fatih menoleh ke arah Ibra. Sang suami melepaskan tangan Fahmi begitu saja dari lengan istrinya.

"Siapa dia, Fatih?"

"Fatih, istri saya sekarang!" Ibra menatap serius kepada kedua mata Fahmi.

Fahmi menoleh cepat ke arah Fatih dan Fatih hanya memberi anggukan pelan.

"Aku butuh penjelasan!" Fahmi mengerang.

"Mas, tunggu aku diruangan ku. Nanti aku akan menyusul!" Fatih meminta Fahmi untuk pergi sekarang juga dari hadapannya dan juga Ibra.

Fahmi pun berlalu tanpa memberi salam kepada Ibra.

"Loh kok, malah disuruh ke ruangan kamu? nggak disuruh pergi?" Ibra menatap aneh ke wajah sang istri.

"Fahmi nggak tahu, kalau aku udah nikah sama kamu, Mas! kalau nggak dijelasin, dia akan teror aku terus!"

"Saya yang akan maju nanti!"

"Ssst..udah ini urusan aku! sekarang kamu berangkat aja ke kantor, udah siang!"

Ibra hanya bisa mengangguk dan berlalu dari hadapan Fatih. Ia tidak bisa memaksa kehendaknya untuk mengusir Fahmi. Karena saat ini ia merasa, tidak mempunyai hak apapun untuk Fatih.

Walaupun status mereka adalah suami istri, namun sejak kesepakatan semalam. Mereka sudah berjanji untuk bisa menjalani alur hidup masing-masing tanpa mengganggu dan mencampuri urusan pribadi.

Fatih terus menghela nafasnya dengan kasar. Ia harus bisa bersikap tegas kepada Fahmi. Agar tidak lagi mengganggu hidupnya. Ia pun kembali memutar langkahnya ke dalam kantor ketika mobil Ibra sudah berlalu dari sana.

***

Like dan komen ya guys🖤❤️

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

Fatih ternyata bodoh ... utk urusan sekolah sih pandai ... tapi ... seharusnya karena bukan lagi suami isteri terlebih tahu betul perangai Fahmi. jadi tidak akan dengan mudah bagi Fatih untuk bertemu hanya berdua dengan Fahmi ...

2022-12-15

0

Putri Minwa

Putri Minwa

cerita yang menarik

2022-10-14

0

Ika Sriwulandari

Ika Sriwulandari

good

2021-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Fatih Medina dan Ibrahim Attar
2 Tidak Ada Perjanjian
3 Kedatangan Fahmi
4 Dia suamiku
5 Kegelisahan Ibra
6 Tolong Mas, kembalikan!
7 Mulai Suka
8 Jangan marah kepadaku, Mas!
9 Kecupan pertama
10 Menyusul di hari ulang tahun Ibra
11 Mulai Cinta
12 Malam ini, Hanya Milik Ibra
13 Mulai Saling Menerima
14 Candu Asmara
15 Tadi kamu sebut aku apa? JIHAN?"
16 Penipu Hati Kamu, Mas!
17 Ultimatum Fahmi
18 Kerinduan Fatih
19 Suamiku, kembali
20 Akhirnya, kamu utuh menjadi miliku!
21 Kamu?
22 Terkuaknya Dendam
23 Mas Ibra??
24 Maafkan aku Mas
25 Perhatian dikala kecewa
26 Jangan lagi kamu melakukan ini sama aku!
27 Membuatnya menderita, dengan menyakitimu
28 Ahhhhhhh! Sebal, awas kamu Mas!
29 Berusaha mendapatkanmu kembali
30 Teganya kamu, Mas!
31 Kita baikan ya, sayang!
32 Trauma yang bertahta di jiwa kita?
33 Flashback Ibra dan Jihan ( 1 )
34 Flashback Ibra dan Jihan ( 2 )
35 Flashback Ibra dan Jihan ( 3 )
36 Bunda dan Ayah
37 Kekuatan Cinta Ibra
38 Permintaan Fatih kepada Ibu Mertua
39 Malam Cinta untuk Ibra dan Fatih
40 Fatih istriku, milikku!
41 Aku bersumpah akan balas kamu!
42 Post Traumatic Stress Disorder
43 Kebahagiaan
44 Keanehan Ibra
45 Momen yang tidak akan terlupakan
46 Dua Ancaman Sekaligus
47 Kecemburuan
48 Kamu Cantik Sekali Malam Ini.
49 Sebuah Hadiah
50 Siapa Kasih?
51 Info UP
52 Tersentak
53 Mengapa, diam?
54 Kamu Hanya Milikku
55 Aku ingin kamu terlihat berbeda
56 Suamiku lebih terhormat!
57 Tidak Akan Menyangka
58 Menghancurkan
59 Demi Fatih dan Fara.
60 Awas kamu, Fahmi!
61 Ada Hubungan Apa Mereka?
62 Tidak akan ada pengampunan.
63 Kedatangan
64 Ingin membuat bangga.
65 Jangan, pura-pura baik!
66 Terbongkar
67 Kamu terlalu lancang, Mas!
68 Kalau aku rindu, bagaimana?
69 Masih setega inikah, kamu?
70 Benarkah, Bapak Suaminya?
71 Masih Butuh Kamu!
72 Kalau begitu, Bunuh Saja Aku!
73 Jiwaku Terasa Teduh
74 Malam Bertiga.
75 Apa benar rasa cinta itu masih ada?
76 Biar Ibuku Senang
77 Kita Akan Menikah Malam Ini!
78 Dua Kali Menikah
79 Malam Pernikahan
80 Diketahui Banyak Orang
81 Tolong aku, Mas!
82 Selamanya Tetap Kamu!
83 Benarkah, aku akan rela?
84 Sabar Bunda, ada Ayah di sini!
85 Malam Pengantin Kedua
86 Belum bisa di maafkan!
87 FatihKu Pasti Sembuh
88 Ibra Terguncang
89 Untuk Menemanimu dan Fara
90 Apa Mungkin Harus di Tiadakan?
91 Rahasia Masing-Masing
92 Jangan Peluk Lama-Lama
93 Kamu Bohongi Aku, Mas?
94 Sadarlah, Bunda
95 Air Mata Fatih
96 Terimakasih Ibu
97 Sejuta Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Fatih Medina dan Ibrahim Attar
2
Tidak Ada Perjanjian
3
Kedatangan Fahmi
4
Dia suamiku
5
Kegelisahan Ibra
6
Tolong Mas, kembalikan!
7
Mulai Suka
8
Jangan marah kepadaku, Mas!
9
Kecupan pertama
10
Menyusul di hari ulang tahun Ibra
11
Mulai Cinta
12
Malam ini, Hanya Milik Ibra
13
Mulai Saling Menerima
14
Candu Asmara
15
Tadi kamu sebut aku apa? JIHAN?"
16
Penipu Hati Kamu, Mas!
17
Ultimatum Fahmi
18
Kerinduan Fatih
19
Suamiku, kembali
20
Akhirnya, kamu utuh menjadi miliku!
21
Kamu?
22
Terkuaknya Dendam
23
Mas Ibra??
24
Maafkan aku Mas
25
Perhatian dikala kecewa
26
Jangan lagi kamu melakukan ini sama aku!
27
Membuatnya menderita, dengan menyakitimu
28
Ahhhhhhh! Sebal, awas kamu Mas!
29
Berusaha mendapatkanmu kembali
30
Teganya kamu, Mas!
31
Kita baikan ya, sayang!
32
Trauma yang bertahta di jiwa kita?
33
Flashback Ibra dan Jihan ( 1 )
34
Flashback Ibra dan Jihan ( 2 )
35
Flashback Ibra dan Jihan ( 3 )
36
Bunda dan Ayah
37
Kekuatan Cinta Ibra
38
Permintaan Fatih kepada Ibu Mertua
39
Malam Cinta untuk Ibra dan Fatih
40
Fatih istriku, milikku!
41
Aku bersumpah akan balas kamu!
42
Post Traumatic Stress Disorder
43
Kebahagiaan
44
Keanehan Ibra
45
Momen yang tidak akan terlupakan
46
Dua Ancaman Sekaligus
47
Kecemburuan
48
Kamu Cantik Sekali Malam Ini.
49
Sebuah Hadiah
50
Siapa Kasih?
51
Info UP
52
Tersentak
53
Mengapa, diam?
54
Kamu Hanya Milikku
55
Aku ingin kamu terlihat berbeda
56
Suamiku lebih terhormat!
57
Tidak Akan Menyangka
58
Menghancurkan
59
Demi Fatih dan Fara.
60
Awas kamu, Fahmi!
61
Ada Hubungan Apa Mereka?
62
Tidak akan ada pengampunan.
63
Kedatangan
64
Ingin membuat bangga.
65
Jangan, pura-pura baik!
66
Terbongkar
67
Kamu terlalu lancang, Mas!
68
Kalau aku rindu, bagaimana?
69
Masih setega inikah, kamu?
70
Benarkah, Bapak Suaminya?
71
Masih Butuh Kamu!
72
Kalau begitu, Bunuh Saja Aku!
73
Jiwaku Terasa Teduh
74
Malam Bertiga.
75
Apa benar rasa cinta itu masih ada?
76
Biar Ibuku Senang
77
Kita Akan Menikah Malam Ini!
78
Dua Kali Menikah
79
Malam Pernikahan
80
Diketahui Banyak Orang
81
Tolong aku, Mas!
82
Selamanya Tetap Kamu!
83
Benarkah, aku akan rela?
84
Sabar Bunda, ada Ayah di sini!
85
Malam Pengantin Kedua
86
Belum bisa di maafkan!
87
FatihKu Pasti Sembuh
88
Ibra Terguncang
89
Untuk Menemanimu dan Fara
90
Apa Mungkin Harus di Tiadakan?
91
Rahasia Masing-Masing
92
Jangan Peluk Lama-Lama
93
Kamu Bohongi Aku, Mas?
94
Sadarlah, Bunda
95
Air Mata Fatih
96
Terimakasih Ibu
97
Sejuta Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!