Ternyata, kota Gaib ini juga hunian para arwah penasaran! Dan ternyata, kematian Farida Gifani yang basah membuat gadis ini menjadi hantu penasaran dan tinggal di kota Gaib!
Mati basah adalah mati karena kecelakaan lalu lintas yang darahnya berceceran di aspal serta pemakamannya kurang sempurna. Begitu setahu Satria.
Kendaraan yang berbentuk seperti piring terbang itu melesat meninggalkan hotel prodeo yang masih berbunyi menggaungkan sirene.
"Kenapa kamu bisa masuk kota ini? Apakah... kamu juga sudah mati?"
Merinding bulu kuduk Satria. Pertanyaan Farida membuat Satria tersadar pada kenyataan yang ada.
"Aku, sebenarnya ingin ke istana megah kota ini!" jawab Satria tak ingin larut dalam lamunan kesedihan. Karena jika Ia bercerita panjang lebar, tidak cukup waktu seharian. Dan Farida pun tidak mengenal teman-temannya seperti Fajar, Tio juga Yusman. Farida adalah teman SMP Satria. Sedangkan ketiga temannya yang barusan adalah teman satu kampus.
"Istana? Untuk apa?"
"Ada yang harus kulakukan, Far!"
"Baiklah, Aku antar!"
Satria tersenyum senang. Farida akan menunjukkan jalan menuju istana.
"Angku, Angku! Angku! Aku akan masuk istana untuk mencari senjata pamungkas itu! Tolong respon telepatiku!" bisik Satria mengirim signal pada keturunan jin Azzazil yang mengutusnya masuk kota gaib.
"Siapa itu Angku?" tanya Farida yang dijawab senyuman saja oleh Satria.
"Dia adalah orang tua angkatku disini."
Kendaraan terbang yang Farida kendarai melesat melewati batas jalanan udara.
Ternyata piring terbang memiliki jalur langit lebih tinggi seperti pesawat terbang.
Berbeda dengan mobil dan motor yang berseliweran di langit sekitar dua puluh - dua puluh lima meter dari permukaan laut.
Satria terpukau pada kemodernan kota gaib yang benar-benar belum pernah sekalipun Ia bayangkan. Bahkan sepertinya jauh lebih canggih dari keadaan di abad ke-22 yang ada di film-film besutan perusahaan Amerika Serikat dan Eropa.
Syuuunggg
Syuuunggg
Syuuunggg
Tiba-tiba piring terbang Farida mengeluarkan suara sirene.
"A_ada apa?" tanya Satria panik.
"Pemerintah mendeteksi ada pelanggaran yang kubuat!" jawab Farida yang langsung mendekap mulut Satria hingga,
Bruk.
Satria jatuh pingsan dan Farida melakukan gerakan jari seolah membuat kurungan kasat mata pada Satria.
Perempuan yang sudah mati di alam dunia itu turun dari kendaraannya yang mirip kendaraan para UFO di planet.
"Aku sudah menangkap pemuda itu, Ratu!" ujarnya pada seorang perempuan yang berbusana wah, mirip pengantin Barbie.
Kecantikannya sungguh paripurna. Andaikan Satria terbangun dan melihat Sang Ratu, leleh air liurnya karena terpesona.
"Bawa dia ke istana!"
"Itu memang tujuannya! Menyusup untuk mencuri senjata pamungkas! Dia adalah utusan Angku, ketua para JIN di alam lelembut. Peperangan akan segera terjadi jika sampai Angku berani mengutus seseorang untuk datang ke kota kita! Apalagi, pemuda ini adalah bangsa manusia!"
Sang Ratu tertawa cekikikan. Perpaduan warna suara merdu sekaligus menakutkan.
"Aku justru menunggu momentum itu, Farida! Inilah saatnya kebangkitan kita! Kehidupan yang bebas tanpa syarat! Dan kitalah Tuhan untuk diri kita sendiri! Hahaha... Hihihi..."
Tawa yang indah, tapi membuat bulu kuduk merinding.
..............
Sang Ratu menatap wajah Satria dengan pandangan terpukau.
Dia tidak suka menyentuh laki-laki di kota yang dipimpinnya sendiri meskipun ada ribuan bahkan ratusan ribuan laki-laki tampan.
Tapi melihat Satria, yang padahal hanyalah seorang anak manusia berjenis kelamin laki-laki dengan wajah sederhana dan tubuh ala-ala anak gaul slengean yang junkis alias jangkung tipis justru membuat naluri bir+hinya tergugah.
Kuku lentiknya menyentuh lembut menyelusur wajah Satria yang masih tak sadarkan diri di atas ranjang singgasananya yang indah berkilauan batu permata asli, bukan Swarovski tetapi berlian asli tanpa polesan. Sehingga aura dingin laksana dipasang AC mahal melingkupi ruangan kamar tidur Sang Ratu.
"Dia adalah keturunan Raja Sulaiman. Dan aku, keturunan Ratu Balqis, Queen of Syeba. Pas sekali. Dunia akan ada dalam genggaman kita jika itu bisa kita wujudkan, Wahai Pemuda Idaman!" gumamnya sembari tersenyum manis.
Satria tergelitik mendapati sentuhan yang tak biasa itu terbangun juga dari tidur panjangnya.
Matanya mendelik lebar.
Sesosok perempuan cantik bergaun indah warna putih dengan belahan dada yang menyilaukan mata duduk bersila di hadapannya.
"Si_siapakah Anda?"
Saking gugupnya Satria sampai tak berani menyebutkan 'kamu' melainkan 'Anda' pada Sang Ratu yang memiliki aura kuat.
"Tenangkan dirimu, Wahai Calon Suamiku!"
Satria terbuai oleh suara lembut Sang Ratu. Namun tersadar dengan ucapannya, "Ehh??? Ca calon suami? Ma_maksudnya, a_apa?"
Satria tergagap.
Ratu Setan tertawa kecil. Tawa yang membuat bulu kuduk Satria merinding. Tawa cekikikan khas makhluk berambut panjang yang suka terbang di atas pohon besar. Kuntilanak.
"Kita akan jadi pasangan fenomenal jika Kau dan Aku menikah dan duduk di singgasana. Bahkan lebih fenomenal mengalahkan hebohnya pernikahan nenek moyangku dan Nenek moyangmu. Cuma bedanya, kali ini kau lebih condong kepadaku. Bukan seperti leluhurku yang condong kepada Nenek moyangmu!"
Satria masih belum mengerti.
Otaknya masih blank, tak ada konveksi ke arah yang perempuan cantik itu ceritakan.
Sang Ratu turun dari ranjang dengan begitu elegannya.
Lalu satu jari telunjuknya mengarah ke pada Satria.
Dan tubuh Satria terbang bagaikan kapas yang ringan.
"A_apa ini!?!" pekik Satria tersadar kalau itu adalah sihir.
Sat set sat set
Sriiinggg
Pakaiannya tiba-tiba berubah menjadi pakaian kebesaran khas seorang Raja.
"Akan segera kuumumkan pernikahanku dengan bangsa manusia dalam waktu dekat ini! Paduka Raja Yang Mulia tidak perlu capek-capek memikirkannya. Biar para prajurit ajudanku yang mengurus itu semua."
Satria termangu.
Ia tersentak dan baru tersadar.
"Ratu..., bolehkah Aku tahu, mengapa kamu ingin menikah denganku?" tanya Satria mulai terkoneksi.
"Tentu saja, karena kamu lebih mulia dari para pria bangsaku sendiri. Aku mengakui kehebatan Tuhan menciptakan leluhurmu dari segumpal tanah, namun dilengkapi dengan otak yang cerdas dan hati nurani. Kami, memang tercipta dari api. Tapi kami sembrono dan berjiwa panas layaknya bahan yang senantiasa menempa kami. Kamu akan jadi peredam ku, wahai manusia mulia! Dan dunia segala dunia akan ada dalam genggaman kita. Meskipun Dajjal telah keluar dari tempat kurungannya, kita tidak akan bisa diusik jika menyatukan kekuatan, Sayang!"
Satria termangu. Ratu Setan mengetuk keningnya lembut.
Seperti menonton sebuah adegan film tentang perselisihan iblis dan manusia yang akan mengguncang dunia hingga munculnya kiamat.
"Oiya, perkenalkan... namaku adalah Nicaula. Kamu boleh panggil Aku Nicole, Nika, Nike atau apapun itu asalkan dengan suara mesra yang lembut, Sayangku! Dan bolehkah Aku mengetahui namamu, Wahai Calon Suamiku?"
"Namaku Satria. Hanya Satria, tidak ada kepanjangannya."
"Ada."
"A_apa?"
"Sat_riaaaaa! Hahaha..."
Bangk+e nih ratu jurig! Bisa-bisanya dia ngajakin gue becanda padahal nyawa gue ada di ujung tanduk!
Satria menelan salivanya. Antara miris dan tragis. Tapi bersyukur, karena makhluk cantik itu benar-benar mencuci matanya. Segar lembut dan harum laksana bidadari surga.
Andaikan saja dia adalah bidadari surga, Aku yang akan melamarnya lebih dahulu, tak perlu menunggu di lamar!
"Aku juga bidadari surga. Setelah kiamat nanti!"
Satria terpana. Sang Ratu ternyata bisa mendengar suara hatinya.
"Terkejut? Tentu saja! Bisa kamu bayangkan jika kita memiliki keturunan setelah menikah di altar nanti malam. Seberapa hebatnya anak-anak yang kita lahirkan karena perpaduan dirimu dan diriku!"
Berdegup kencang jantung Satria. Sang Ratu mendekat dan berbisik di telinga kirinya. Lalu tertawa cekikikan membuat Satria memejamkan mata.
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Oziq Sinichi
langsung Genjot ajah Sat ..kelamaan. nanti Bassi ...wakakakak
2023-05-24
0
Elisabeth Ratna Susanti
hadir 😍
2023-05-10
0