Satria terbujur lemah karena terlalu banyak menderita kesakitan dan berguling-guling di lantai marmer.
Dunia yang kini Ia pijaki ternyata tak seramah alam lelembut yang dihuni Angku dan bangsa jin.
Dunia kota gaib ini sepertinya dihuni oleh makhluk-makhluk yang tidak menerima ketentuan bahwa mereka diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Mereka mengagungkan diri mereka sendiri.
Sungguh teramat percaya diri. Hingga Tuhan murka dan 'meniadakan' mereka secara kasat mata.
Dunia mereka memang maju sangat pesat. Modernisasi mampu membuat para penghuninya begitu keren dan hebat dalam membangun kerajaan kota yang mereka tempati melewati peradaban yang justru belum manusia capai.
Namun hati mereka kosong. Jiwa mereka kopong. Hanyalah raga-raga yang mudah melayang seperti kapas terbang terbawa angin.
Dan mereka adalah makhluk-makhluk yang sebenarnya dipandang hina oleh Allah Ta'ala. Karena kesombongannya yang luar biasa dan berakhir tenggelam di dunia yang fana sampai hari akhir dan hari pembalasan.
Mereka benar-benar memiliki kecanggihan otak dan teknologi, tetapi nol akhlak serta keimanan. Sehingga Tuhan mengaburkan seluruh penghuni kota gaib menjadi makhluk yang tak tampak kecuali kepada yang Tuhan Kehendaki.
Satria kini terbaring lemah sendirian.
Gadis cantik bertubuh molek yang tadi menggodanya pun telah keluar dari ruang tahanan.
Satria bersyukur, kesadarannya telah Allah pulihkan sehingga Ia tak lagi bernafsu ingin tinggal bahkan menikah dengan gadis kota gaib yang tadi sempat Ia incar.
"Angku! Angku tolonglah Aku! Tolong,... siapapun yang mendengar teriakan batinku, tolonglah!"
Entah mengapa, dan siapa yang membantu Satria hingga tiba-tiba bumi seakan bergerak dan berguncang hebat.
Lagi-lagi gempa terjadi padahal Satria masih belum bisa menyebutkan nama Allah baik di hati maupun ucapan mulutnya.
Gempa kali ini bahkan lebih dahsyat dari yang tadi. Dan...
Jeleggerrr
Krak krak krak
Duaarrr
Duaarrr
Duaarrr...
Petir yang sangat besar tiba-tiba menyambar tepat di atas langit kota gaib.
Beberapa mobil terbang dan juga kereta monorel yang sedang jalan pun sampai oleng nyaris terjungkal hingga kecelakaan.
Satria berteriak,
"Allaaahu Akbaaarrr!!!"
Senangnya bukan main. Akhirnya kuncian hati serta mulutnya kini telah kembali normal. Membuat semua super system kota gaib seketika carut marut dan warga sipil pontang-panting seperti lalat yang beterbangan.
Nguunggg
Nguunggg
Nguunggg
Nguunggg
Suara sirine tanda bahaya berbunyi kencang sekali. Satria merasa ini adalah saat yang tepat untuk dia melarikan diri dari sel tahanan.
Dengan gerakan cepat namun smooth, Satria menyelinap lewat pintu kisi-kisi yang ternyata memiliki dua sisi yang bisa berubah-ubah membesar dan mengecil.
Dia tidak tahu, apakah pintu yang Ia lalui adalah pintu keluar atau justru pintu yang mengarah ke belakang.
Satria hanya mencoba mencari jalan daripada dia hanya diam tak bergerak di satu tempat.
Nguunggg
Nguunggg
Nguunggg
Sirine masih berbunyi tanda bahaya belum reda meskipun bumi kota gaib sudah tak lagi berguncang.
Sreeek
Pintu panel berbahan dasar aluminium tebal itu terbuka. Satria berhasil keluar dari rumah tahanan yang eye catching itu. Sangat jauh berbeda dengan sel tahanan yang ada di bumi dunia nyata tempat Satria tinggal sebelumnya.
Tapi meskipun Ia mengakui kenyamanan kota Gaib, tetapi Satria enggan untuk tinggal di kota aneh itu.
Sret
Terkejut Satria mendapati tangannya di tarik seseorang.
Seorang perempuan berambut panjang dengan pakaian khas seperti Putri dari kerajaan Cina yang cantik dan elegan.
Benar-benar spek bidadari dari khayangan.
Ia terlupa seketika ketika harum bunga kasturi yang lembut merebak tatkala gadis itu melemparkan rambut hitam panjangnya yang lurus mirip bintang iklan shampoo yang sering Satria lihat di layar televisi.
"Hei, hei! Mau dibawa kemana Aku?" pekik Satria mulai tersadar.
Namun ternyata perempuan bertubuh indah tinggi semampai dengan pinggang kecil namun pinggul melebar padat berisi itu memiliki tenaga yang luar biasa hingga tubuh Satria tertarik dengan tanpa perlawanan berarti.
"Tunggu!" seru Satria berusaha menghentakkan tangannya yang dipegang erat.
Gadis itu menoleh.
Terpana netra Satria tak berkedip.
Kulit wajah yang halus mulus tanpa noda, cantik seperti artis Korea Bae Suzy tengah memberinya kode dengan jari telunjuk di bibir. Perempuan itu mengisyaratkan Satria untuk diam.
Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, Satria akhirnya menurut. Diam dan manut mengikuti langkah kaki perempuan cantik itu.
Langkah mereka seperti terbang. Sampai pada sebuah benda aneh seperti piring terbang yang tiba-tiba,
Sreeet...
Pintunya yang seperti helm tembus pandang itu terbuka membuat Satria terpana oleh kecanggihan alat transportasi itu.
"Masuklah lebih dulu!"
Lagi-lagi Satria dibuat mabuk kepayang.
Suara lembut gadis itu menggaung membuat Satria kembali menurut.
Suaranya merdu sekali! Kalahkan suara pramugari kereta api listrik yang merdu merayu ketika KRL hendak berangkat atau tiba di stasiun!
Satria bergumam dalam hati.
Setelah tubuhnya masuk lebih dahulu, barulah gadis itu turun.
Merona merah wajah Satria.
Matanya tertuju pada sesuatu yang indah yang membuat jantungnya berdegup kencang.
Pakaian dalam berwarna merah menyala mencolok matanya.
Seketika ada yang berdiri tegak tapi bukan keadilan, begitu Satria selalu bersenda gurau ketika juniornya bangun dari tidur panjang.
"Ugh!"
Satria melengos menyadari kalau pandangannya telah ternoda.
Umur 21 tahun tetapi dia masih perjaka tong-tong alias belum pernah masuk lubang kenikmatan.
Dia memang pernah berciuman beberapa kali dengan Dara, kekasih yang sudah setahun belakangan ini dipacarinya. Namun hanya sekedar kissing biasa.
Satria tidak berani berbuat lebih.
Selain tak ingin merusak masa depan Dara dan juga masa depan dirinya. Ia masih punya pikiran sehat karena kuliahnya yang belum tamat.
Papa Mamanya pernah mengancam Satria, akan menon-aktifkan kartu debit nya jika Satria bertingkah.
Tak ingin cita-citanya menyandang gelar sarjana raib hanya karena kesalahan nsfsu yang tinggi, Satria berusaha melangkah di jalan yang lurus.
Tidak memberitahukan Papa Mama jika ia sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis sekampus tapi beda jurusan.
Ia dan Dara berpacaran diam-diam alias backstreet.
Mereka janjian saling bertemu di suatu tempat.
Belum berani mengumumkan hubungan dengan status jelas kepada orang tua Satria.
Sedangkan kepada orang tua Dara, justru penolakan yang langsung Satria terima karena hanyalah seorang mahasiswa biasa yang masih dibiayai orang tua.
Itu sebabnya Keluarga Dara tidak memberi restu pada Satria yang serius menjalin hubungan dengan putri mereka.
Dara justru dijodohkan dengan pemuda lain bernama Wildan. Pria mapan yang katanya akan membahagiakan Dara lahir batin dunia akhirat.
Katanya. Karena itu semua belum tentu jadi kenyataan.
Toh hidup tidak bisa ditebak.
Seperti Satria yang saat ini sedang berada di alam yang berbeda. Berada di dimensi lain. Terjebak di dunia lain.
"Satria! Duduklah!"
Satria terkejut. Gadis itu mengetahui namanya.
Tentu saja Ia menoleh menatap ke wajah sang gadis nan jelita itu.
Namun seketika Satria tersadar sambil menggumamkan kalimat istighfar.
Gadis itu menutup kedua telinganya.
"Stop! Jangan katakan kata-kata itu di sini!" pekiknya ketakutan.
Satria tersadar kembali. Gadis cantik itu adalah golongan setan yang takut asma Allah.
Dan secantik apapun dia, Satria tidak boleh tergoda karena mereka jelas berbeda.
"Tunggu! Kau tahu namaku, dari mana?" tanya Satria penasaran.
"Kamu lupa padaku?"
Satria ingin sekali menatap lekat wajah cantik itu. Namun hati kecilnya melarang karena bisa saja setan perempuan yang ada dihadapannya tiba-tiba berubah wujud menjadi menyeramkan.
Siapa tahu.
"Aku Farida, teman SMP mu!"
"Farida? Farida Gifani?"
Satria membelalakkan matanya.
"Kamu meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas ikutan balapan liar di area Pekan Raya Jakarta bersama Aditya di hari kelulusan!"
Farida tersenyum.
Dan Satria hanya bisa menelan salivanya.
Betapa Ia terpesona pada kecantikan arwah Farida yang kini adalah penghuni kota gaib.
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Oziq Sinichi
ceritanya Ngalor Ngidul...tapi baguss. lanjuut Thor
2023-05-24
1