🍂🍂🍂🍂🍂
Perjalanan yang di tempuh lewat jalur udara kurang lebih 14 jam kini sampai juga di bandara salah satu negara yang di tinggali oleh Pangeran 7 tahunan belakang ini, ia yang sudah di jemput oleh supir perusahaannya langsung pulang ke Apartemen tempat ia tinggal satu gedung juga dengan Putri.
Selama perjalanan itu, ia melempar jauh pandangan ke arah luar jendela hingga tak terasa mobil mewah yang membawanya sudah sampai di area depan Lobby Apartemen.
Setelah mengucapkan Terima kasih, Pangeran langsung turun membawa tubuhnya yang lelah dan pikirannya yang kacau, jangan tanya hati dan dadanya karna semua terasa sesak bagi dirinya yang merasa serba salah.
Triiiing..
Bunyi suara pintu lift terbuka menandakan jika ia sudah sampai di lantai tujuannya, semua nampak sepi seperti hanya ia seorang diri.
Dan dengan langkah panjangnya akhirnya ia sampai di depan unit kamar Apartemennya yang kurang lebih 2 bulan ia tinggalkan demi mengurus perusahaan di negara asalnya.
Sepi...
Itulah kesan pertama yang di rasakan oleh Pangeran saat masuk kembali, padahal semua sudah ia lewati begitu lama. Dan hadirnya Sang Tunangan sebenarnya tak membawa pengaruh berarti dari rasa kesepian nya itu.
Pangeran masuk dan meletakkan satu koper kecilnya di dalam kamar, ia baringkan tubuhnya di tengah ranjang dengan mata terpenjam.
Namun, saat dirasa semua tak begitu nyaman, Pangeran memilih membersihkan dirinya lebih dulu tak perduli semalam apa saat ini.
Dan Langkahnya berhenti saat ia rasa ada bunyi bell pintu.
Tebakannya benar, Putri lah yang datang dengan wajah kesal siap meledakkan amarah.
"Kamu sudah sampai, dan tak mengabari ku sama sekali? apa kamu tahu jika aku menunggumu, merindukanmu, hem?" omel Putri seperti yang sudah sudah.
"Aku baru sampai, ponselku saja belum ku nyalakan," jawab Pangeran, lelahnya semakin lelah saat harus menghadapi wanita yang sulit mengontrol emosinya.
Ia baik, sungguh sangat baik dan memang itu di akui oleh Pangeran selama 10 tahun bersama dalam satu lingkup yang sama pula, mulai dari satu sekolah, satu organisasi, satu kampus, satu gedung Apartemen dan kini satu kantor. Perhatiannya nyata, dan selalu mendahulukan Pangeran dibanding ia sendiri, tapi manusia memang tak ada yang sempurna, di balik baik dan perhatian seorang Putri ada sifat cemburu yang kadang berlebihan, terlebih setelah hubungan mereka jelas dan Status Tunangan tersemat dengan indahnya. Pangeran seolah tak bisa bergerak bebas, bahkan tak punya lagi privasi karna untuk urusan ponsel saja Putri selalu mencari tahu apa yang ada di dalam benda pipih tersebut.
"Kamu sengaja terus mematikannya agar aku tak bisa menghubungimu kan? benarkan, Ran? kapan aku penting bagimu?" teriak Putri yang kesal karna merasa di abaikan.
"Bukan begitu, ku pikir ini sudah malam. Aku takut kamu sudah tidur, Put. Kita bisa bertemu besok pagi kan?" Pangeran yang tak kalah kesal masih mencoba untuk tak ikut menaikan nada bicaranya.
"Jika bisa sekarang kenapa harus besok?" tanyanya tak juga mau kalah.
"Ok, aku minta maaf ya. Kemarilah, aku tahu kamu merindukanku, iya kan?" Pangeran pun langsung meraih tangan Tunangannya itu untuk ia peluk.
"Aku takut, aku takut kamu tak akan kembali padaku," ucap Putri lirih yang sudah terdengar isakannya juga.
"Aku sudah pulang, jangan pernah berpikiran macam macam, itu akan mengganggu pikiranmu sendiri," jawab Pangeran masih mencoba menenangkan.
"Ran---," pangggil Putri pelan dan langsung melepas pelukan pria itu dengan kasar.
"Apa lagi?"
.
.
.
Wangi Parfum siapa di bajumu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Ragil Saputri
bau parfum mahal senja sang calon pawang yg nemplok ma pangeran lah🤣🤣
makanya jdi tunangan jgn marah" mulu jadinya pangeran ogah naroh muke lu dihatinya....(mampus lot)
2023-09-09
2
Happyy
😎😎😎
2023-07-03
2
Becky D'lafonte
parfum mahal senja nempel di baju pangeran
2023-06-12
0