🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Tok.. tok.. tok.
Suara ketukan pintu membuat Senja turun dari ranjang, ia berjalan pelan menuju benda bercat coklat tersebut yang sudah di kunci olehnya.
"Belum tidur kan?" tanya Awan yang masih berdiri di ambang pintu kamar adik kembarnya tersebut.
"Belum, kenapa?" Senja balik bertanya sambil berjalan lagi menuju ranjang lalu di duduk di tepiannya dengan satu bantal diatas paha.
Sedangkan Awan yang mengekor di belakang gadis itu duduk di atas kursi meja rias tepat di samping tempat tidur.
"Kok murung aja semenjak makan malam, kenapa?"
"Hem, gak apa apa, biasa aja," jawab Senja yang langsung menunduk.
"Jangan bohong, kita ini kembar, Sen!" tegas Awan tak ingin adiknya berkelit, malas rasanya merasakan apa yang di rasakan Senja sedangkan masalah ia pun banyak.
"Aku kecewa, Pangeran memilih pulang di banding makan malam dengan kita," sajir Senja jujur dengan perasaannya kini.
"Ada orang tuanya yang menunggu, bukannya kamu tahu itu, hem?" sindir Awan mengingatkan
"Ya, aku tahu, tapi--,"
"Tapi kamu suka padanya? begitu kan?" selidik pria yang kadang mulutnya tak bisa di kontrol tersebut.
"Aku--, entahlah." Senja belum berani berkata apa-apa karna ia masih bingung dengan perasaannya sendiri.
Semua bisa di maklumi karna selama hidup 25 tahun di dunia ia tak pernah tahu indahnya jatuh cinta atau dekat dengan seorang pria hingga Pangeran hadir memberikan pelukan yang langsung membuat ia merasa nyaman, rasa itu sungguh berbeda, tak pernah sama saat ia mendapatkan yang sama dari saudara atau orang tuanya. Senja seolah mendapatkan apa yang ia cari selama ini dan itu ia temukan pada sosok Pangeran yang selama 7 tahun tak terdengar kabarnya.
"Jujur, Sen. Biar semua jelas. Kamu itu udah nolak dia selama 3 tahun. Dari awal masuk SMA sampai lulus sekolah. Kamu pasti inget kan terakhir dia nembak kamu di pohon Nangka?" tanya Awan yang entah kenapa justru gemas pada adik kembarnya itu.
"Iya, inget. Tapi kakak gak bisa salahin aku dong," ujarnya mulai melayangkan protes.
"Kenapa, hah?"
"Karna aku emang gak suka Pangeran! bukan tak suka orangnya tapi aku gak punya perasaan yang sama, lalu salahku dimana? aku bukan gadis bodoh yang asal mau Terima dan jalanin aja, urusan cinta belakangan, NO!" tegas Senja.
Setiap orang memang punya pemikiran masing masing dan ia sudah cukup kenyang di salahkan saat itu. Menolak Pangeran sama saja menolak durian jatuh dari surga. Cap sebagai gadis sombong, angkuh dan jual malah pun tersemat padanya karna satu sekolahan tau bagaimana Pangeran begitu genjar ingin jadi pacarnya.
Tapi Senja tak bisa, rasa itu tak pernah ada untuk salah satu pemuda terbaik di sekolahnya saat itu. Seburuk apapun orang lain menilainya, bukan kah hanya dirinya yang nanti menjalani dengan Pangeran? jika ia tak bisa bertanggung jawab dengan hatinya lalu bagaiamana nanti dengan hubungannya?
"Kakak ngerti, hubungan tak bisa di dasari dengan kebohongan. Tapi bagaiamana jika kini keadaannya yang berbanding terbalik, hem?" tanya Awan yang tak bisa menyembunyikan lagi rasa cemasnya.
"Maksud kakak apa?" Senja balik bertanya karna tak paham.
"3 tahun mungkin ia sabar menunggumu, tapi tidak dengan 7 tahun ini, Sen. Kamu yakin dia tak punya kekasih sekarang?"
Senja bergeming, ia tak punya Jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan Sang kakak barusan, selama bersama tak pernah sekalipun Senja tahu tentang kehidupan Pangeran selama ini.
"Senja, bisa jadi semua tak akan sama seperti dulu, aku harap kamu tak gegabah," mohon Awan.
.
.
.
Tenang saja, aku berani melangkah jika sainganku masih ciptaanNya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Selvia Dewi
widihhhh ,, mantep banget inihhh 🤩🤩🤩
2023-09-27
1
Lia Afriani
aq bisa mengalahkan orng yg mencintaimu tp tidak dgn org kau cintai.. assseeeeek..
2023-08-26
0
Dian Hapsari
wanita tdk tau malu senja gak konsisten
dan pangeran cwok bego masa msih mau ama masa lalu jelas ada si putri.
2023-08-21
2