🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Rasa trauma dan takut kini menyelimuti hati Senja dengan hebat. Di usia dewasanya ia malah di hadapkan dengan kejadian yang tak pernah terlintas sama sekali oleh gadis itu. Ia yang sejak kecil sangat di manjakan memang biasanya hanya tahu sampai di tempat tujuan, dalam arti ia selalu di antar supir kemanapun ia pergi. Tapi, berbeda dengan hari ini yang malah merengek pada Tuan besar Biantara untuk membawa mobilnya sendiri, sedangkan Sang mantan Mafia tak pernah bisa berkata TIDAK pada kedua cucunya terutama Senja.
"Aku pembunuh," ucap lirihnya sambil memukul dadanya sendiri yang sesak saat sudah sadar dari pingsan.
Ibu mana yang kuat melihat putri kesayangan begitu tertekan dan takut, tapi tak ada yang bisa di lakukan Cahaya kecuali menenangkan.
"Kamu sabar ya, Pipih sedang menyelesaikan semuanya. kamu jangan khawatir."
"Aku harus bertanggung jawab, Mih. Bagaimana jika aku masuk penjara?" tanya masih terisak sedih.
Hanya itu yang terus terlintas di benak Senja, dan wajar jika ia sampai ketakutan seperti ini. Padahal jelas semua itu tak akan pernah terjadi mengingat ia adalah seorang Nona Muda Biantara. Bukan meremehkan hukum yang ada, hanya saja keluarga akan menyelesaikan semuanya dengan cara kekeluargaan meski nyatanya tetap tak bisa mengembalikan nyawa Sang korban. Dalam kasus ini Senja memang tak sepenuhnya salah karna Anak yang ia tabrak tak melihat keadaan sekitar saat menyebrang saking fokusnya dengan ponsel yang ia pegang.
"Pangeran, Mimih titip Senja dulu ya," pinta wanita itu pada teman putrinya yang masih ada di rumah sakit.
"Iya, Mih," jawab Pangeran, pernah dekat dan tak adanya masalah apapun membuat panggilan mereka tetap sama seperti 7 tahun lalu.
Pangeran mendekat ke arah Senja, meski ragu tapi nyatanya pria itu bisa menggantikan pelukan wanita yang kini sudah keluar dari ruang rawat.
"Bukankah kamu ini gadis yang kuat? saking kuatnya sampai tak ada yang bisa menyentuhmu, lantas apa yang kamu takutkan?" tanya Pangeran, ia yang tak pernah melihat Senja menangis sangat merasakan apa yang di rasakan gadis itu.
"Dia meninggal karna ku, lalu apa aku harus diam saja?"
"Apa kamu pikir, nyawa harus di bayar nyawa? kamu akan tetap bertanggung jawab tapi bukan berarti kamu harus ikut mati," timpal Pangeran.
Senja menganguk dalam pelukan pria yang menjadi satu-satunya yang melakukan hal tersebut padanya. Ia yang tak pernah dekat dengan siapapun baru merasakan rasa nyaman dalam dekapan orang lain selain keluarganya sendiri.
Kenapa? kenapa baru sekarang aku bisa memelukmu seperti ini??
.
.
.
Pangeran yang pulang lewat tengah malam tentun membuat Daddy dan Mommy nya khawatir, ponsel yang mati karna kehabisan Baterai membuat pasangan suami istri itu sama sekali tak bisa menghubungi Si anak tunggal.
"Dari mana, Ndut?" tanya Andra yang tiba-tiba datang entah dari sisi ruangan rumah yang mana.
"Rumah sakit, Dadd," jawab Pangeran yang sudah kenyang melayang kan protes tentang nama panggilan kesayangan Daddynya.
"Ngapain?" tanya Pria tampan itu lagi, ia menatap putranya dari ujung rambut hingga kaki tapi tak ada tanda jika Pangeran kurang sehat.
"Nganterin temen."
"Cuma nganterin aja kan? gak entut-entut periksa?" ledek Andra yang membuat Pangeran akhirnya melengos pergi meninggalkan Daddynya yang sedang tertawa.
.
.
.
Ci Endut yang ngambek, jadi pengen cium MOMMY nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
dady Andra anak sudah mau nikah masih di panggil ndut ndut 🤣
2024-07-03
0
May Tina
🤣🤣enak bngt kayanya punya bp yg absurd
2023-09-10
1
Ragil Saputri
astoge Dedy 😂😂
2023-09-02
0