Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.

Hyuna langsung menceritakan apa yang sudah terjadi dalam rumah tangganya pada kedua orang tua. Tidak lupa dia juga mengatakan jika ingin berpisah dari Aksa karena tidak mau berbagi cinta dengan wanita lain.

Air mata Aida menetes kala mendengar semua cerita Hyuna, dia tidak menyangka jika putrinya akan mengalami hal seperti ini. Namun, sebenarnya dia sudah tahu jika mertua anaknya itu tidak suka dengan Hyuna.

Dengan cepat Aida  menarik tubuh Hyuna dan memeluknya dengan erat. "Kenapa baru mengatakannya sekarang, Nak?" Dia tidak bisa membayangkan bagaimana putrinya bisa bertahan seorang diri saat itu.

"Ibumu benar, Nak. Kenapa baru mengatakannya sekarang? Hati ayah sakit karena tidak bisa berada di sampingmu."

Seorang ayah mana pun pasti akan sangat sedih jika mendengar bahwa rumah tangga anaknya hancur, apalagi saat tidak berada di samping sang anak disaat terberat mereka.

Hyuna melerai pelukannya dari sang ibu dan menatap ayahnya dengan sendu. "Aku tidak mau membuat Ibu dan Ayah khawatir. Lagi pula sekarang aku sudah tidak apa-apa, aku ikhlas dengan semua yang terjadi."

Beni langsung menggenggam kedua tangan Hyuna dengan erat, tampak jelas gurat kesedihan dalam pancaran matanya.

"Selama ini kau sudah berjuang sendirian di kota orang, ayah dan ibumu hanya bisa mendo'akanmu dari jauh. Dan sekarang kau juga harus menanggung semuanya seorang diri, lalu ayah dan ibu juga hanya bisa mendo'akan saja tanpa bisa berbuat apa-apa,"

"Jangan berkata seperti itu, Yah." Hyuna menggelengkan kepalanya. "Ayah tidak tahu betapa hebatnya do'a dari kedua orang tua. Karena do'a Ayah dan Ibu lah pintu rezeki terbuka untukku, dan melancarkan segala pekerjaan yang aku lakukan. Lalu sekarang, karena do'a Ayah dan Ibu juga lah aku bertahan dari semua cobaan Allah."

Kedua orang tua Hyuna benar-benar sangat tersentuh saat mendengar apa yang dia katakan. Sungguh mereka sangat beruntung punya putri yang berhati lembut dan berakhlak baik sepertinya.

"Nak, Allah memberikan setiap cobaan pada hamba-Nya karena ingin menaikkan derajat mereka. Juga karena Allah tahu kalau kau bisa melewati semuanya. Bersabarlah, Nak. Ibu yakin suatu saat nanti Allah akan memberi kebahagiaan yang sangat dahsyat untukmu."

Hyuna menganggukkan kepalanya. "Aamiin, ya Allah."

Suasana terasa sangat sedih sekali. Sebagai orang tua, jelas mereka terpukul dengan apa yang terjadi pada Hyuna, dan tidak menyangka jika Aksa sampai hati menikah lagi dengan wanita lain.

"Sekarang istirahatlah, Nak. Jangan pikirkan yang lain, cukup tenangkan hati dan pikiranmu saja. Hem?"

"Benar, Hyuna. Serahkan semuanya pada Allah, biarlah Dia yang membalas semua perilaku orang lain pada kita. Apapun yang kau lakukan, ayah dan ibu pasti akan mendukungnya."

Hyuna menganggukkan kepalanya dengan senyum lebar. "Iya, Ayah. Aku akan menyerahkan semuanya pada Allah. Aku sudah mencoba untuk bertahan dan melakukan semuanya sebisaku, maka sekarang biarlah Allah yang mengambil alih semuanya."

Aida mengusap pipi Hyuna dengan lembut sambil menatap putrinya penuh cinta, dadanya terasa sesak karena apa yang terjadi pada Hyuna.

Hyuna lalu pamit untuk ke kamar. Dia memang merasa lelah akibat perjalanan jauh, apalagi dengan beban berat yang menggores relung hatinya.

Namun, setelah menceritakan semuanya pada kedua orang tua. Ada kelegaan yang Hyuna rasakan saat ini. Apalagi saat mendapat dukungan dari kedua orangtuanya, membuat rasa sakit yang terus menusuk relung jiwa seakan tercabut sedikit demi sedikit.

Yudha dan Rayyan yang sudah kembali sengaja bersembunyi di balik tembok saat mendengar apa yang Hyuna katakan. Mereka ikut sedih dengan apa yang kakak mereka alami, apalagi sejak dulu Hyuna lah yang banyak membantu biaya sekolah mereka.

"Kenapa mas Aksa tega melakukan hal seperti itu, Kak?" tanya sih bungsu Rayyan membuat Yudha menoleh ke arahnya.

"Itulah sifat manusia, Dek. Kadang merasa tidak puas dan tidak bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, lalu beralih pada orang lain yang menurutnya jauh lebih baik," jawab Yudha dengan getir. Tangannya mengepal kuat menahan emosi dengan apa yang Aksa lakukan.

Rayya hanya bisa mengangguk sambil kembali menatap kedua orang tuanya yang saat ini sedang terisak, terutama sang Ibu.

"Kenapa semua ini terjadi pada anak kita, Yah? Kenapa?" Aida terisak dalam pelukan suaminya, sungguh hatinya sangat sakit mengetahui rumah tangga putrinya kandas karena menantunya menikah lagi.

"Istighfar, Bu. Semua ini sudah takdir dari yang maha kuasa, kita sebagai manusia tidak bisa menolaknya."

Aida semakin terisak. Sejak dulu Hyuna sudah bekerja keras demi membantu perekonomian keluarga, bahkan putrinya itu sama sekali tidak pernah mengeluh hidup diperantauan.

Lalu, apa yang sekarang terjadi padanya? Kenapa Allah memberikan cobaan seperti itu? Apakah belum cukup kerja keras dan pengorbanan yang sudah dia lakukan, sampai-sampai suami dan mertuanya mendzoliminya seperti itu?

"Tenangkan dirimu, Bu. Jika Hyuna melihat semua ini, dia pasti akan bertambah sedih."

Aida mengangguk walau rasa sakit masih terasa dengan jelas. Kemudian dia merenggangkan pelukannya dan berlalu masuk ke dalam rumah.

*

*

*

Keesokan  harinya, Hyuna bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan semua orang. Selama berada di rumah, dia akan membantu pekerjaan kedua orang tuanya, juga menyiapkan semua makanan dan bekal untuk adik-adiknya.

"Hyuna, kok sudah bangun jam segini?"

Aida berjalan ke arah dapur sambil menyanggul rambutnya, membuat Hyuna menoleh dan tersenyum lebar.

"Aku lagi nyiapin sarapan untuk ayah dan adik-adik, Bu. Juga untuk Ibu." Hyuna lalu kembali fokus dengan masakannya.

"Seharusnya kau istirahat saja, Nak. Kan masih ada Ibu,"

"Lalu apa gunanya ada aku di sini jika masih Ibu yang harus mengerjakannya?"

Aida menggelengkan kepalanya. "Ya sudah, terserahmu saja." Dia lalu berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajah.

Pada saat yang sama, Aksa sudah bangun dan bersiap untuk menemui sang istri. Dia melirik ke arah Laura yang masih bergelung di bawah selimut yang tidak bisa menutup tubuh wanita itu dengan sempurna.

"Apapun yang terjadi, hari ini aku harus membawa Hyuna kembali."

Tbc.

Episodes
1 Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2 Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3 Bab. 3. Annyversary.
4 Bab. 4. Permintaan Menginap.
5 Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6 Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7 Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8 Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9 Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10 Bab. 10. Restoran Jepang.
11 Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12 Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13 Bab. 13. Berselimut Luka.
14 Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15 Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16 Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17 Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18 Bab. 18. Pulang Kampung.
19 Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20 Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21 Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22 Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23 Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24 Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25 Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26 Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27 Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28 Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29 Bab. 29. Bertanya-tanya.
30 Bab. 30. Membalas Bantuan.
31 Bab. 31. Awasi Dia!
32 Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33 Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34 Bab. 34. Daftar Ulang.
35 Bab. 35. Baru VS Lama.
36 Bab. 36. Undangan Pesta.
37 Bab. 37. Keluarga Vicky.
38 Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39 Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40 Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41 Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42 Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43 Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44 Bab. 44. Keributan di Restoran.
45 Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46 Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47 Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48 Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49 Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50 Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51 Bab. 51. Kemarahan Mona.
52 Bab. 52. Hilang Kendali.
53 Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54 Bab. 54. Terlalu Lelah.
55 Bab. 55. Keadaan Kritis.
56 Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57 Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58 Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59 Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60 Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61 Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62 Bab. 62. Salah Paham.
63 Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64 Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65 Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66 Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67 Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68 Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69 Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70 Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71 Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72 Bab. 72. Permintaan Aksa.
73 Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74 Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75 Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76 Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77 Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78 Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79 Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80 Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81 Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82 Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83 Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84 Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85 Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86 Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87 Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88 Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89 Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90 Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91 Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92 Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93 Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94 Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95 Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96 Bab 96. Memberi Pelajaran.
97 Bab. 97. Rencana Buruk.
98 Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99 Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100 Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101 Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102 Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103 Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104 Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105 Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106 Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107 Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108 Bab. 108. Netizen Julid.
109 Bab 109. Berbuat Onar.
110 Bab. 110. Kantor Polisi.
111 Bab. 111. Serangan Panik.
112 Bab.112. Liburan Ala Wildan
113 Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114 Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115 Bab. 115. The Real Love.
116 Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117 Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2
Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3
Bab. 3. Annyversary.
4
Bab. 4. Permintaan Menginap.
5
Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6
Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7
Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8
Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9
Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10
Bab. 10. Restoran Jepang.
11
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12
Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13
Bab. 13. Berselimut Luka.
14
Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15
Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16
Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17
Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18
Bab. 18. Pulang Kampung.
19
Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20
Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21
Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22
Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23
Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24
Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25
Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26
Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27
Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28
Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29
Bab. 29. Bertanya-tanya.
30
Bab. 30. Membalas Bantuan.
31
Bab. 31. Awasi Dia!
32
Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33
Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34
Bab. 34. Daftar Ulang.
35
Bab. 35. Baru VS Lama.
36
Bab. 36. Undangan Pesta.
37
Bab. 37. Keluarga Vicky.
38
Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39
Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40
Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41
Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42
Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43
Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44
Bab. 44. Keributan di Restoran.
45
Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46
Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47
Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48
Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49
Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50
Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51
Bab. 51. Kemarahan Mona.
52
Bab. 52. Hilang Kendali.
53
Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54
Bab. 54. Terlalu Lelah.
55
Bab. 55. Keadaan Kritis.
56
Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57
Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58
Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59
Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60
Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61
Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62
Bab. 62. Salah Paham.
63
Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64
Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65
Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66
Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67
Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68
Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69
Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70
Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71
Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72
Bab. 72. Permintaan Aksa.
73
Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74
Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75
Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76
Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77
Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78
Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79
Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80
Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81
Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82
Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83
Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84
Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85
Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86
Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87
Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88
Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89
Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90
Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91
Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92
Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93
Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94
Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95
Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96
Bab 96. Memberi Pelajaran.
97
Bab. 97. Rencana Buruk.
98
Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99
Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100
Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101
Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102
Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103
Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104
Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105
Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106
Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107
Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108
Bab. 108. Netizen Julid.
109
Bab 109. Berbuat Onar.
110
Bab. 110. Kantor Polisi.
111
Bab. 111. Serangan Panik.
112
Bab.112. Liburan Ala Wildan
113
Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114
Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115
Bab. 115. The Real Love.
116
Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117
Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!