Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.

Aksa terdiam saat mendengar ucapan Hyuna, begitu juga dengan Laura dan Mona yang masih memandang menantu pertamanya itu dengan sinis.

Hyuna sendiri beranjak pergi dari tempat itu dan masuk ke dalam kamar. Dia menutup dan mengunci kamarnya lalu duduk di atas ranjang.

Hyuna menatap ke seluruh penjuru kamar. Seketika bibirnya membentuk sebuah senyuman kala teringat sedang memadu kasih dengan Aksa, bahkan mereka sering menyusun pakaian bersama-sama jika sedang membongkar pakaian lama.

Namun, segala bayangan yang ada dipelupuk mata langsung sirna saat mengingat keadaan saat ini. Hyuna menarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan. Air mata tidak kuasa lagi untuk ditahan, bahkan mungkin seumur hidupnya dia akan bermandikan air mata.

"Ya Allah, aku tau jika cobaan yang Kau berikan ini untuk menaikkan derajatku. Menguji keimanan serta kesabaranku, menjadikan aku manusia yang lebih kuat dan tabah dalam menjalani kehidupan. Tapi ...." Hyuna menjeda ucapannya karena dada terasa kian memanas dan penuh sesak.

"Aku mohon kuatkan lah hatiku, teguhkan lah langkahku, dan berikan lah sedikit saja cahaya yang akan menerangiku dalam gelapnya luka ini. Aku mohon, ya Allah."

Lagi. Air mata tidak pernah surut dan terus menggenang di kedua mata Hyuna, dia merasa benar-benar berada di titik terendah dalam hidup.

Jika dulu mereka hidup sederhana dan hanya punya uang untuk makan dan diberikan pada orang tua, semua itu jauh lebih bahagia dari pada kaya seperti sekarang tetapi dipenuhi oleh luka.

"Baiklah, Mas. Jika kau memang sudah siap untuk menggenggam tangannya, dan menjadikannya salah satu dari tulang rusukmu yang hilang. Maka aku akan pergi, karena tidak ada dua tulang rusuk dalam satu ikatan suci."

Hyuna lalu beranjak bangun dan mengangkat kursi yang ada di lemari kaca. Dia meletakkan kursi itu di depan lemari pakaian, lalu menaikinya untuk mengambil koper yang ada di atas lemari tersebut.

Setelah koper berhasil di turunkan, Hyuna segera memasukkan pakaian-pakaiannya dan barang-barang yang lain ke dalam koper tersebut. Tidak lupa buku nikah, serta surat-surat penting lainnya yang menjadi haknya.

"Aku akan mengambil apa yang menjadi hakku, Mas."

Hyuna yang sedang sibuk menyusun barang-barangnya, melirik ke arah pintu saat mendengar suara seseorang yang hendak membuka pintu tersebut. Lalu terdengarlah suara Aksa yang memanggilnya dan meminta agar pintu kamar itu dibuka.

Hyuna terus memasukkan barang-barangnya tanpa peduli teriakan Aksa. Setelah selesai, dia mengangkat 1 koper besar dan 1 tas punggung lalu berjalan ke arah pintu.

"Hyuna, buka pintunya!"

Aksa terus meneriaki Hyuna sambil menggedor pintu itu. Dia takut jika Hyuna melakukan sesuatu yang membahayakan, atau wanita itu malah akan menghancurkan seluruh kamar.

"Hyuna, jika kau tidak-"

Klek.

Teriakan Aksa terhenti saat pintu kamar itu terbuka, sontak matanya membelalak lebar melihat koper dan tas yang Hyuna bawa.

"D-Dek, apa, apa yang-"

"Bisa tolong minggir sebentar, aku mau lewat."

Hyuna menabrak tubuh Aksa membuat laki-laki itu mundur beberapa langkah ke belakang. Saat ini tekadnya sudah bulat untuk pergi dari rumah itu. Jika menunggu terlalu lama lagi, maka mungkin tekadnya akan berubah.

Aksa yang baru sadar dari keterkejutannya bergegas mengejar langkah Hyuna yang sedang menuruni tangga. Dengan cepat dia menarik kopernya membuat wanita itu tersentak kaget.

"Apa yang kau lakukan, Hyuna? Kau mau pergi dari rumah ini?"

Aksa bertanya dengan tajam. Wajahnya memerah dengan deru napas semakin cepat, terlihat dia sangat marah saat ini.

"Lepaskan koperku," pinta Hyuna dengan lirih sambil melihat ke arah kopernya, dia enggan untuk melihat ke arah sang suami yang pasti akan membuatnya kembali menangis.

"Tidak, aku tidak akan pernah melepaskannya. Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi!" ucap Aksa dengan penuh penekanan sambil kembali menarik koper itu.

Hyuna menatap Aksa dengan tajam. Gurat kemarahan dan kekecawaan terlihat jelas diwajahnya membuat laki-laki itu menatap sendu.

"Kita bisa membicarakannya baik-baik, Dek. Bukan seperti ini caranya,"

"Kenapa, kenapa baru sekarang kau mengatakannya, Mas?" teriak Hyuna membuat Laura dan Mona yang sedang duduk di ruang keluarga bergegas mendekati mereka.

"Setelah kau membohongiku dan menduakan cintaku. Kenapa baru sekarang kau ingin membicarakannya baik-baik Mas? Kenapa?"

Hyuna membanting koper yang ada di tangannya sampai membentur lantai dengan kuat, tentu saja suaranya itu membuat semua orang yang ada di tempat itu tersentak kaget.

"Cukup, aku mohon sudah cukup. Hentikan semua ini, aku mohon."

Hyuna menangkupkan kedua tangannya di depan dada agar Aksa berhenti untuk melakukan semua ini, dan membiarkan dia pergi dari duka yang sedang membelitnya.

Aksa menatap Hyuna dengan sendu. Sumpah demi apapun juga dia tidak bermaksud untuk menyakiti hati wanita itu, tetapi dia sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa sampai bersedia menikah dengan Laura. Benarkah hanya karena desakan dari sang ibu perihal anak, atau ada alasan yang lain?

"Kurang apa selama ini aku menjadi istrimu, Mas. Kurang apa?" Hyuna menatap Aksa dengan sendu. "Aku selalu melayanimu, menghormatimu, dan juga mendukung semua yang kau lakukan. Aku bahkan mempercayaimu lebih dari diriku sendiri, tapi kenapa? Kenapa kau tega menghancurkanku seperti ini?"

Sekuat-kuatnya Hyuna bertahan, tentu saja hatinya rapuh juga. Apalagi tidak ada yang berada di sisinya sebagai tempat peraduan saat ini, membuat rasa sakit yang dirasakan semakin dalam.

"Maaf, Dek. Maafkan Mas. Sungguh Mas tidak bermaksud untuk menyakitimu. Mas mohon maafkan Mas."

Hyuna menggelengkan kepalanya. "Jika kau benar-benar ingin meminta maaf, dan merasa sedikit saja bersalah. Maka biarkan aku pergi, biarkan aku sedikit saja bernapas dari rasa sakit ini. Biarkan aku menjauh dari hidupmu, biarkan aku yang merasakan semua sakit dan duka ini. Biarkan aku yang mengalah."

Aksa menggelengkan kepalanya dengan kuat, dia bahkan bersimpuh dikaki Hyuna agar wanita itu tidak pergi.

Hyuna yang sudah tidak punya kesabaran lagi langsung melihat ke arah Laura. "Apa kau hanya akan diam saja di sana, Laura? Kenapa kau tidak menahan suamimu agar membiarkanku pergi?"

Tbc.

Terpopuler

Comments

DenMasHerryGrp

DenMasHerryGrp

suami bongak....gak ada otak

2024-11-11

0

Heny

Heny

Laki2 egois cpt talak hyuna

2024-10-08

0

Nini Tuti

Nini Tuti

aku pernah ada di posisi seperti hyuna...

2024-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2 Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3 Bab. 3. Annyversary.
4 Bab. 4. Permintaan Menginap.
5 Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6 Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7 Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8 Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9 Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10 Bab. 10. Restoran Jepang.
11 Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12 Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13 Bab. 13. Berselimut Luka.
14 Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15 Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16 Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17 Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18 Bab. 18. Pulang Kampung.
19 Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20 Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21 Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22 Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23 Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24 Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25 Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26 Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27 Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28 Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29 Bab. 29. Bertanya-tanya.
30 Bab. 30. Membalas Bantuan.
31 Bab. 31. Awasi Dia!
32 Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33 Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34 Bab. 34. Daftar Ulang.
35 Bab. 35. Baru VS Lama.
36 Bab. 36. Undangan Pesta.
37 Bab. 37. Keluarga Vicky.
38 Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39 Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40 Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41 Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42 Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43 Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44 Bab. 44. Keributan di Restoran.
45 Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46 Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47 Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48 Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49 Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50 Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51 Bab. 51. Kemarahan Mona.
52 Bab. 52. Hilang Kendali.
53 Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54 Bab. 54. Terlalu Lelah.
55 Bab. 55. Keadaan Kritis.
56 Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57 Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58 Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59 Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60 Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61 Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62 Bab. 62. Salah Paham.
63 Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64 Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65 Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66 Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67 Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68 Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69 Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70 Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71 Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72 Bab. 72. Permintaan Aksa.
73 Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74 Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75 Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76 Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77 Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78 Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79 Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80 Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81 Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82 Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83 Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84 Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85 Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86 Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87 Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88 Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89 Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90 Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91 Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92 Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93 Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94 Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95 Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96 Bab 96. Memberi Pelajaran.
97 Bab. 97. Rencana Buruk.
98 Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99 Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100 Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101 Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102 Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103 Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104 Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105 Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106 Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107 Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108 Bab. 108. Netizen Julid.
109 Bab 109. Berbuat Onar.
110 Bab. 110. Kantor Polisi.
111 Bab. 111. Serangan Panik.
112 Bab.112. Liburan Ala Wildan
113 Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114 Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115 Bab. 115. The Real Love.
116 Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117 Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2
Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3
Bab. 3. Annyversary.
4
Bab. 4. Permintaan Menginap.
5
Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6
Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7
Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8
Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9
Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10
Bab. 10. Restoran Jepang.
11
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12
Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13
Bab. 13. Berselimut Luka.
14
Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15
Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16
Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17
Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18
Bab. 18. Pulang Kampung.
19
Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20
Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21
Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22
Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23
Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24
Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25
Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26
Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27
Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28
Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29
Bab. 29. Bertanya-tanya.
30
Bab. 30. Membalas Bantuan.
31
Bab. 31. Awasi Dia!
32
Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33
Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34
Bab. 34. Daftar Ulang.
35
Bab. 35. Baru VS Lama.
36
Bab. 36. Undangan Pesta.
37
Bab. 37. Keluarga Vicky.
38
Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39
Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40
Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41
Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42
Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43
Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44
Bab. 44. Keributan di Restoran.
45
Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46
Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47
Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48
Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49
Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50
Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51
Bab. 51. Kemarahan Mona.
52
Bab. 52. Hilang Kendali.
53
Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54
Bab. 54. Terlalu Lelah.
55
Bab. 55. Keadaan Kritis.
56
Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57
Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58
Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59
Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60
Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61
Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62
Bab. 62. Salah Paham.
63
Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64
Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65
Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66
Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67
Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68
Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69
Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70
Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71
Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72
Bab. 72. Permintaan Aksa.
73
Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74
Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75
Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76
Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77
Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78
Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79
Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80
Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81
Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82
Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83
Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84
Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85
Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86
Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87
Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88
Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89
Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90
Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91
Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92
Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93
Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94
Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95
Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96
Bab 96. Memberi Pelajaran.
97
Bab. 97. Rencana Buruk.
98
Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99
Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100
Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101
Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102
Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103
Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104
Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105
Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106
Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107
Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108
Bab. 108. Netizen Julid.
109
Bab 109. Berbuat Onar.
110
Bab. 110. Kantor Polisi.
111
Bab. 111. Serangan Panik.
112
Bab.112. Liburan Ala Wildan
113
Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114
Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115
Bab. 115. The Real Love.
116
Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117
Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!