Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.

Ruby berteriak dengan kuat membuat semua orang langsung melihat ke arahnya. Sontak mereka terkejut saat melihat keberadaannya, terlebih-lebih saat melihat Hyuna yang sedang terduduk di atas tanah.

"Hyuna?"

Aksa langsung berdiri saat melihat keberadaan Hyuna, begitu juga dengan Mona dan keluarga yang lainnya.

Hyuna menatap Aksa dengan pilu. Bagaimana mungkin laki-laki itu melakukan semua ini padanya? Kenapa Aksa mengkhianatinya dan menikah dengan wanita lain?

Ingin sekali dia mencecar laki-laki itu dengan beribu pertanyaan, tetapi lidahnya terasa keluh dan tidak bisa untuk di gerakkan. Hanya air mata sajalah yang menjadi saksi betapa sakit dan hancurnya dia saat ini.

Ruby langsung berjongkok dan memeluk Hyuna dengan erat. "Mbak, istighfar Mbak." Dia ikut terisak melihat betapa menyedihkannya keadaan wanita itu saat ini.

Aksa langsung berlari untuk menghampiri Hyuna. Dia lalu memegang kedua bahu wanita itu, tetapi langsung di tepis oleh Ruby.

"Kenapa kau melakukan ini, Kak? Kenapa kau menikah dengan wanita lain?" teriak Ruby sambil mendorong tubuh Aksa agar menjauh dari Hyuna.

Sebagai sesama wanita, tentu dia merasakan bagaimana sakit dan hancurnua Hyuna saat ini. Dia lalu menatap tajam ke arah ibu dan juga Laura.

"Minggir, Ruby. Aku ingin bicara dengan-"

"Kau ingin bicara apa, Mas? Apa kau ingin bicara jika sudah menikah dengan wanita lain?"

Aksa langsung terdiam saat mendengar ucapan Hyuna, sementara Hyuna sendiri mencoba untuk mengendalikan diri di hadapan mereka semua.

Mona segera menyuruh semua orang untuk pergi meninggalkan tempat itu, karena dia ingin bicara dengan menantu pertamanya membuat Hyuna langsung menatap mertuanya itu dengan tajam.

Hyuna lalu berusaha untuk bangun membuat Aksa langsung memegangi tubuhnya, tetapi dengan cepat dia menepis tangan laki-laki itu karena tidak sudi untuk di sentuh.

"Hyuna, dengarkan Mas-"

"Apa, Mas? Apa lagi yang harus aku dengarkan?" tanya Hyuna dengan bibir yang bergetar, sungguh hatinya benar-benar sangat sakit sekali melihat wajah sang suami.

"Kenapa kau bisa sampai di sini, Hyuna? Apa Aksa memberitahumu?" tanya Mona dengan tajam.

Hyuna menatap wanita paruh baya itu dengan nyalang. Dia tahu jika mertuanya itu tidak menyukainya, tapi kenapa tega melakukan hal sekejam ini? Lalu apa pertanyaannya itu tadi, apakah dia sama sekali tidak memikirkan betapa hancur perasaannya?

"Apa hanya itu, yang bisa Ibu tanyakan pada Mbak Hyuna setelah apa yang Ibu lakukan ini?" ucap Ruby dengan tajam, terpancar jelas kilat kemarahan dikedua matanya.

"Diamlah, Ruby. Kau tidak usah ikut campur urusan ibu!"

"Diam Ibu bilang? Apa Ibu pikir aku akan diam dengan apa yang kalian lakukan ini, Hah?" teriak Ruby membuat semua orang tersentak kaget, sementara Hyuna berusaha untuk menenangkannya.

"Hentikan, Ruby. Biar Mbak saja yang-"

"Tidak, Mbak. Aku tidak akan berhenti. Sudah cukup selama ini aku diam melihat tingkah Ibu, tapi sekarang tidak lagi." Ruby menunjuk tepat ke arah Mona membuat wanita itu murka.

"Kalian benar-benar manusia kejam. Bagaimana mungkin kalian menyakiti Mbak Hyuna seperti ini, hah?"

"Cukup, Ruby!" bentak Aksa membuat Ruby tersenyum sinis.

"Aku tidak menyangka jika kau melakukan hal serendah ini, Kak. Apa salah Mbak Hyuna sehingga kau menyakitinya seperti ini?"

Hyuna menundukkan kepalanya dengan terisak, dia sudah tidak sanggup lagi untuk menghentikan Ruby apalagi untuk meluapkan emosinya.

Aksa menatap Hyuna dengan sendu. Ingin sekali dia memeluk tubuh istrinya itu, apalagi saat melihat wanita itu menangis seperti ini.

"Hyuna, aku mohon dengarkan penjelasanku dulu," pinta Aksa membuat Laura ikut mendekati mereka.

"Mbak Hyuna, apa aku boleh-"

Plak.

Semua orang terlonjak kaget saat Ruby melayangkan sebuah tamparan ke wajah Laura, begitu juga dengan Hyuna yang berdiri tepat di hadapan wanita itu.

"Kau seharusnya diam dan sadar diri, dasar pelakor! Kau benar-benar wanita kejam, kalian semua manusia-manusia tidak berperasaan!"

Laura mengepalkan kedua tangannya dengan erat, tetapi dia mencoba untuk tetap sabar karena dia baru saja menikah dengan Aksa.

"Cukup, Ruby. Sudah cukup."

Hyuna menggelengkan kepalanya membuat Ruby menatapnya dengan sendu, kemudian dia beralih melihat ke arah Aksa dan juga Laura yang ada di hadapannya.

"Selamat untuk pernikahan kalian."

Deg.

Aksa tersentak dengan apa yang Hyuna katakan. "Hyuna, dengarkan Mas dulu. Mas tidak bermaksud untuk-"

"Sudahlah, Aksa. Untuk apa lagi kau berusaha menjelaskan semuanya pada wanita itu, malah bagus jika dia sudah tahu semua ini," potong Mona dengan cepat membuat Hyuna tersenyum miris.

"Jangankan dianggap sebagai seorang ibu, Ibu bahkan tidak pantas untuk dianggap sebagai seorang wanita,"

"Ruby!" bentak Mona yang sudah hilang kesabaran, sementara Hyuna langsung menarik tangan Ruby agar tidak mendekati mereka.

"Sudahlah, Ruby. Apa yang ibumu katakan itu benar." Hyuna menatap Aksa dengan senyum tipis yang terasa mengiris-ngiris relung hatinya. "Malah bagus aku tau semuanya saat ini, jadi kakakmu tidak perlu susah payah untuk mengatakannya."

Aksa menggelengkan kepalanya dengan tatapan sendu. "Hyuna, mas-"

Hyuna langsung memundurkan tubuhnya saat Aksa akan kembali memegang tangannya. "Cukup, sudah cukup semua ini, Mas. Sudah cukup selama ini aku menahan beban rasa sakit atas semua penghinaan, dan sekarang semuanya sudah berakhir. Tidak ada lagi alasanku untuk bertahan dan berada di sisimu."

"Tidak, Hyuna. Mas mohon jangan katakan itu,"

"Sekali lagi selamat untuk kalian. Aku permisi, assalamu'alaikum." Hyuna langsung berbalik dan pergi dari tempat itu membuat Aksa langsung mengejarnya.

Namun, Mona dan Laura mencekal tangan Aksa hingga laki-laki itu tidak bisa mengejar Hyuna.

"Lepaskan aku!"

Hyuna segera memanggil taksi dan berlalu masuk ke dalam taksi itu, dengan diikuti oleh Ruby yang ingin menemani kakak iparnya.

"Tunggu, Hyuna. Jangan pergi!" Aksa berlari mengejar Hyuna, tetapi wanita itu sudah pergi menjauh.

Hyuna menundukkan kepalanya dengan terisak pilu. Dia menangis tersedu-sedu membuat Ruby juga ikut menangis dan memeluknya dengan erat.

"Ya Allah ya Tuhanku, kenapa, kenapa suamiku tega melakukan ini paduku? Kenapa? Huhuhu."

Tbc.

Terpopuler

Comments

sri nurhayati

sri nurhayati

oke saatnya bangkit lupakan laki2 bego begitu jangan bertele-tele y thor

2024-11-10

0

jawir

jawir

Bersyukurnya Ruby menentang perbuatan ibu dan kakaknya yg ta punya hati itu

2024-11-13

0

Miyagi Mitsui

Miyagi Mitsui

adik ipar yg baik ruby.semoga tidak terkena karma perbuatan ibu laknat mu

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2 Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3 Bab. 3. Annyversary.
4 Bab. 4. Permintaan Menginap.
5 Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6 Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7 Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8 Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9 Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10 Bab. 10. Restoran Jepang.
11 Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12 Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13 Bab. 13. Berselimut Luka.
14 Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15 Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16 Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17 Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18 Bab. 18. Pulang Kampung.
19 Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20 Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21 Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22 Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23 Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24 Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25 Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26 Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27 Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28 Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29 Bab. 29. Bertanya-tanya.
30 Bab. 30. Membalas Bantuan.
31 Bab. 31. Awasi Dia!
32 Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33 Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34 Bab. 34. Daftar Ulang.
35 Bab. 35. Baru VS Lama.
36 Bab. 36. Undangan Pesta.
37 Bab. 37. Keluarga Vicky.
38 Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39 Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40 Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41 Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42 Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43 Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44 Bab. 44. Keributan di Restoran.
45 Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46 Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47 Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48 Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49 Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50 Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51 Bab. 51. Kemarahan Mona.
52 Bab. 52. Hilang Kendali.
53 Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54 Bab. 54. Terlalu Lelah.
55 Bab. 55. Keadaan Kritis.
56 Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57 Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58 Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59 Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60 Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61 Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62 Bab. 62. Salah Paham.
63 Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64 Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65 Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66 Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67 Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68 Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69 Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70 Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71 Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72 Bab. 72. Permintaan Aksa.
73 Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74 Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75 Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76 Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77 Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78 Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79 Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80 Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81 Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82 Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83 Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84 Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85 Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86 Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87 Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88 Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89 Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90 Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91 Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92 Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93 Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94 Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95 Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96 Bab 96. Memberi Pelajaran.
97 Bab. 97. Rencana Buruk.
98 Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99 Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100 Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101 Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102 Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103 Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104 Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105 Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106 Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107 Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108 Bab. 108. Netizen Julid.
109 Bab 109. Berbuat Onar.
110 Bab. 110. Kantor Polisi.
111 Bab. 111. Serangan Panik.
112 Bab.112. Liburan Ala Wildan
113 Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114 Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115 Bab. 115. The Real Love.
116 Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117 Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2
Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3
Bab. 3. Annyversary.
4
Bab. 4. Permintaan Menginap.
5
Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6
Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7
Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8
Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9
Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10
Bab. 10. Restoran Jepang.
11
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12
Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13
Bab. 13. Berselimut Luka.
14
Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15
Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16
Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17
Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18
Bab. 18. Pulang Kampung.
19
Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20
Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21
Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22
Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23
Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24
Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25
Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26
Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27
Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28
Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29
Bab. 29. Bertanya-tanya.
30
Bab. 30. Membalas Bantuan.
31
Bab. 31. Awasi Dia!
32
Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33
Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34
Bab. 34. Daftar Ulang.
35
Bab. 35. Baru VS Lama.
36
Bab. 36. Undangan Pesta.
37
Bab. 37. Keluarga Vicky.
38
Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39
Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40
Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41
Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42
Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43
Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44
Bab. 44. Keributan di Restoran.
45
Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46
Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47
Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48
Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49
Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50
Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51
Bab. 51. Kemarahan Mona.
52
Bab. 52. Hilang Kendali.
53
Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54
Bab. 54. Terlalu Lelah.
55
Bab. 55. Keadaan Kritis.
56
Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57
Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58
Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59
Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60
Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61
Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62
Bab. 62. Salah Paham.
63
Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64
Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65
Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66
Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67
Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68
Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69
Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70
Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71
Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72
Bab. 72. Permintaan Aksa.
73
Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74
Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75
Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76
Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77
Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78
Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79
Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80
Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81
Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82
Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83
Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84
Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85
Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86
Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87
Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88
Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89
Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90
Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91
Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92
Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93
Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94
Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95
Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96
Bab 96. Memberi Pelajaran.
97
Bab. 97. Rencana Buruk.
98
Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99
Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100
Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101
Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102
Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103
Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104
Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105
Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106
Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107
Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108
Bab. 108. Netizen Julid.
109
Bab 109. Berbuat Onar.
110
Bab. 110. Kantor Polisi.
111
Bab. 111. Serangan Panik.
112
Bab.112. Liburan Ala Wildan
113
Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114
Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115
Bab. 115. The Real Love.
116
Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117
Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!