Bab. 9. Pembelaan Ruby.

Ruby yang baru saja sampai di rumah memekik kaget saat mendengar apa yang Laura katakan, sontak membuat Mona dan juga Laura terkejut saat mendengar suaranya.

"Ru-Ruby? Kau sudah pulang?"

Ruby menatap Laura dengan tajam. Dia lalu melangkah cepat untuk masuk ke dalam rumah dan berdiri tepat di hadapan wanita itu.

"Ada apa, Ruby? Kenapa kau menatap kakak seperti ini?" tanya Laura dengan lembut disertai senyuman yang membuat Ruby ingin muntah.

"Kakak bilang apa tadi, hah? Coba ulangi sekali lagi," ucap Ruby dengan penuh penekanan membuat Mona melotot dan langsung menarik tangan putrinya itu.

"Ruby, apa yang kau lakukan?" Mona terus menarik tangan Ruby agar menjauh dari tempat itu, dia tidak mau anaknya itu mengganggu Laura dan nantinya malah menyebabkan pertengkaran.

"Lepaskan tanganku, Bu!" Ruby menghempaskan tangan Mona dengan kasar dan berbalik hendak kembali berbicara dengan Laura, tetapi tangannya kembali dicekal oleh sang ibu.

"Jangan ikut campur, Ruby. Atau kau akan melihat kemarahan Ibu!"

Ruby tercengang dengan apa yang ibunya katakan. Dia paham sekarang, ternyata ada sesuatu yang saat ini sedang direncanakan oleh ibunya beserta wanita itu.

Mona berusaha untuk mengendalikan amarahnya. "Masuklah ke kamarmu, Ruby. Kau tidak-"

"Apa Ibu tidak merasa sudah benar-benar keterlaluan?"

Ruby menatap ibunya dengan tidak percaya. Dia tahu jika sang ibu tidak menyukai kakak iparnya alias Hyuna, dengan alasan karena belum memiliki anak. Namun, bukan berarti ibunya bisa melakukan hal seperti ini. Memangnya apa kesalahan yang sudah Hyuna lakukan sampai mereka tega menyakitinya?

"Sudah ibu katakan untuk tidak ikut campur, Ruby. Kau masih anak-anak dan tidak mengerti dengan semua ini, sekarang masuk ke kamarmu!" bentak Mona membuat Ruby langsung berbalik dan pergi dari tempat itu.

Mona menatap kepergian putri bungsunya itu dengan tajam, dia lalu kembali mendekati Laura yang masih memperhatikan dari ruang tamu.

Brak.

Ruby membanting pintu kamarnya dengan kesal. Sejak awal dia sudah curiga dengan kedekatan antara ibunya dan wanita bernama Laura itu, dan ternyata ada maksud terselubung di balik semuanya.

"Cih, persetan dengan apa yang ingin mereka lakukan. Aku yakin jika mas Aksa sangat mencintai mbak Hyuna, dan tidak akan tergoda oleh wanita itu."

Ruby lalu memutuskan untuk mandi agar emosi yang sedang menguasai hatinya hilang, dia benar-benar geram melihat ibu dan juga wanita itu.

Setelah mengantar Hyuna ke kamar dan melihat wanita itu tidur, Aksa segera keluar dari kamar dan berlalu pergi untuk menemui seseorang.

Tepat di saat Aksa pergi, Hyuna kembali membuka matanya begitu mendengar suara pintu kamar itu terbuka. Dia merasa heran karena laki-laki itu langsung pergi saat dia tidur, dan apa yang akan Aksa lakukan sampai tidak memberitahunya?

"Apa Mas Aksa ada pekerjaan penting? Tapi, hari ini kan dia cuti."

Hyuna merasa bingung sendiri, dia lalu mengambil ponselnya dan langsung menelepon nomor Aksa. Akan tetapi, nomor laki-laki itu sedang tidak aktif.

"Apa ponselnya rusak ya, gara-gara tadi?"

Hyuna ingat jika ponsel Aksa sempat terjatuh saat dia memangilnya, lalu tiba-tiba dia juga ingat tentang ucapan laki-laki itu yang tidak sengaja dia dengar saat akan ke dapur.

"Apa dia ingin menemui Laura?"

Entah kenapa hati Hyuna menjadi tidak nyaman, tetapi dia tidak tahu kepada siapa harus bertanya.

"Sudahlah, mungkin sebentar lagi Mas Aksa pulang. Lebih baik aku istirahat agar cepat pulih."

Hyuna lalu memutuskan untuk istirahat karena kepalanya benar-benar terasa pusing, dan tidak butuh waktu lama untuknya memasuki alam mimpi.

*

*

*

Suara adzan sayup-sayup terdengar di telinga Hyuna membuat kedua matanya mengerjap. Dia lalu menggeliatkan tubuhnya dan beranjak duduk di atas ranjang.

"Hah, tubuhku terasa lebih ringan."

Hyuna sudah merasa lebih baik setelah istirahat, dia lalu melirik ke arah jam di dinding dan mengira jika sekarang sudah maghrib.

"Astaghfirullah, sudah jam setengah 8?"

Hyuna terlonjak kaget saat melihat siang sudah berganti dengan malam, dan ternyata adzan itu adalah untuk isya' dan bukannya maghrib.

"Ya Allah, lama sekali aku tidur."

Dia beranjak turun dari ranjang dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, Hyuna segera mengerjakan kewajibannya sebagai umat muslim.

Setelah selesai, Hyuna bergegas keluar dari kamar dan mencari keberadaan sang suami. Dia sudah berteriak memanggil suaminya tetapi tidak juga mendengar atau melihat keberadaan laki-laki itu.

"Apa dia belum pulang?"

Sudah hampir 6 jam berlalu, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Aksa yang berarti memang belum pulang ke rumah. Dia lalu kembali menghubungi laki-laki itu, tapi ternyata nomornya masih saja tidak aktif.

Tidak mau terlalu kepikiran, Hyuna lalu beranjak ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Bisa jadi sebentar lagi suaminya pulang, tetapi tidak ada makanan yang bisa di makan di rumah itu.

Beberapa saat kemudian, Hyuna sudah selesai membuat omlete dan juga sup ayam yang sudah tersaji di atas meja. Dia lalu berjalan ke ruang televisi untuk menunggu kepulangan sang suami.

Tepat pukul 10 malam, Aksa baru pulang ke rumah. Dia berjalan pelan ke arah kamar tanpa sadar jika Hyuna sedang duduk di sofa yang ada di depan televisi.

"Baru pulang, Mas?"

Aksa tersentak kaget saat mendengar suara Hyuna, sontak dia menoleh ke arah belakang di mana wanita itu berada.

"D-Dek? Kau, kau belum tidur?" tanyanya dengan tergagap.

Hyuna menggelengkan kepalanya. "Aku menunggumu, Mas. Kau dari mana saja, kenapa nomor ponselmu tidak aktif?"

Aksa menelan salivenya saat mendengar pertanyaan dari Hyuna. "M-Mas, mas baru saja bertemu dengan teman kerja. Setelah itu singgah ke rumah ibu, itu sebabnya mas pulang sampai jam segini."

Hyuna terdiam sambil menatap Aksa dengan tajam membuat laki-laki itu tersenyum tipis. Dia lalu menghela napas kasar dan mencoba untuk mempercayai apa yang suaminya katakan.

"Ya sudah. Ayo kita makan, Mas! Aku akan menghangatkan supnya."

Tbc.

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

sekali ngebohong pasti ada 2..3..4..5 n seterusnyaa...selamat ngebohoong teruus aksaa...mending yinggalin aja laki kaya gitu..hyunaa...kamu jngn brenti dri perjaan kamu ...

2024-12-14

0

Rokhmi Nur Hidayati

Rokhmi Nur Hidayati

kalau sudah ada pembohongan " tanda".....

2024-11-06

0

Ukhty Nur Siahaan

Ukhty Nur Siahaan

knp g curiga sm suaminy ya

2024-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2 Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3 Bab. 3. Annyversary.
4 Bab. 4. Permintaan Menginap.
5 Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6 Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7 Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8 Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9 Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10 Bab. 10. Restoran Jepang.
11 Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12 Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13 Bab. 13. Berselimut Luka.
14 Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15 Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16 Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17 Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18 Bab. 18. Pulang Kampung.
19 Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20 Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21 Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22 Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23 Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24 Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25 Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26 Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27 Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28 Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29 Bab. 29. Bertanya-tanya.
30 Bab. 30. Membalas Bantuan.
31 Bab. 31. Awasi Dia!
32 Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33 Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34 Bab. 34. Daftar Ulang.
35 Bab. 35. Baru VS Lama.
36 Bab. 36. Undangan Pesta.
37 Bab. 37. Keluarga Vicky.
38 Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39 Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40 Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41 Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42 Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43 Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44 Bab. 44. Keributan di Restoran.
45 Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46 Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47 Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48 Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49 Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50 Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51 Bab. 51. Kemarahan Mona.
52 Bab. 52. Hilang Kendali.
53 Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54 Bab. 54. Terlalu Lelah.
55 Bab. 55. Keadaan Kritis.
56 Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57 Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58 Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59 Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60 Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61 Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62 Bab. 62. Salah Paham.
63 Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64 Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65 Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66 Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67 Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68 Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69 Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70 Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71 Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72 Bab. 72. Permintaan Aksa.
73 Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74 Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75 Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76 Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77 Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78 Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79 Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80 Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81 Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82 Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83 Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84 Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85 Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86 Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87 Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88 Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89 Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90 Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91 Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92 Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93 Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94 Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95 Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96 Bab 96. Memberi Pelajaran.
97 Bab. 97. Rencana Buruk.
98 Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99 Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100 Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101 Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102 Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103 Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104 Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105 Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106 Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107 Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108 Bab. 108. Netizen Julid.
109 Bab 109. Berbuat Onar.
110 Bab. 110. Kantor Polisi.
111 Bab. 111. Serangan Panik.
112 Bab.112. Liburan Ala Wildan
113 Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114 Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115 Bab. 115. The Real Love.
116 Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117 Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2
Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3
Bab. 3. Annyversary.
4
Bab. 4. Permintaan Menginap.
5
Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6
Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7
Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8
Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9
Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10
Bab. 10. Restoran Jepang.
11
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12
Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13
Bab. 13. Berselimut Luka.
14
Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15
Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16
Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17
Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18
Bab. 18. Pulang Kampung.
19
Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20
Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21
Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22
Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23
Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24
Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25
Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26
Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27
Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28
Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29
Bab. 29. Bertanya-tanya.
30
Bab. 30. Membalas Bantuan.
31
Bab. 31. Awasi Dia!
32
Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33
Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34
Bab. 34. Daftar Ulang.
35
Bab. 35. Baru VS Lama.
36
Bab. 36. Undangan Pesta.
37
Bab. 37. Keluarga Vicky.
38
Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39
Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40
Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41
Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42
Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43
Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44
Bab. 44. Keributan di Restoran.
45
Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46
Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47
Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48
Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49
Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50
Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51
Bab. 51. Kemarahan Mona.
52
Bab. 52. Hilang Kendali.
53
Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54
Bab. 54. Terlalu Lelah.
55
Bab. 55. Keadaan Kritis.
56
Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57
Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58
Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59
Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60
Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61
Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62
Bab. 62. Salah Paham.
63
Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64
Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65
Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66
Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67
Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68
Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69
Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70
Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71
Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72
Bab. 72. Permintaan Aksa.
73
Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74
Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75
Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76
Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77
Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78
Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79
Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80
Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81
Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82
Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83
Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84
Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85
Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86
Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87
Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88
Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89
Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90
Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91
Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92
Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93
Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94
Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95
Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96
Bab 96. Memberi Pelajaran.
97
Bab. 97. Rencana Buruk.
98
Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99
Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100
Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101
Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102
Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103
Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104
Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105
Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106
Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107
Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108
Bab. 108. Netizen Julid.
109
Bab 109. Berbuat Onar.
110
Bab. 110. Kantor Polisi.
111
Bab. 111. Serangan Panik.
112
Bab.112. Liburan Ala Wildan
113
Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114
Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115
Bab. 115. The Real Love.
116
Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117
Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!