Bab. 13. Berselimut Luka.

Hyuna sudah sampai di rumah dan saat ini sedang duduk di atas ranjang, sementara Ruby juga ikut bersamanya karena tidak tega membiarkan dia sendirian.

Hyuna merebahkan tubuhnya dan meringkuk di atas ranjang. Air mata kembali menetes dari kedua matanya, dengan hati yang kian remuk redam.

Ingatan demi ingatan yang terjadi siang tadi terus berputar-putar dalam kepalanya. Ingin sekali dia menghapus semua ingatan itu, karena sungguh dia tidak sanggup lagi untuk menahannya.

"Kenapa kau tega melakukan semua ini padaku, mas? Kenapa kau menikahinya dan mengkhianatiku?" Isak tangis terdengar lirih membuat Ruby yang ada di luar kamar ikut merasa terpukul.

Jendela kamar yang tidak tertutup membuat semilir angin masuk menerpa tubuh Hyuna. Rasa dingin menusuk sampai ke tulang, tetapi tidak membuatnya bergerak dari ranjang.

Suasana sepi semakin membuat hati Hyuna menjadi hening. Dalam setiap tangisannya tersimpan luka yang teramat dalam. Kedukaan yang sedang dia rasakan saat ini terasa membelit jiwa dan raganya, hingga membuatnya tidak tahu lagi ke mana arah dan tujuan.

Suara gemuruh menggelegar dilangit membuat tetes demi tetes air hujan turun membasahi bumi. Sepertinya alam juga ikut menangis dengan nasib malang yang menimpa Hyuna, hingga dunia ini sudah tidak ada lagi artinya.

Hyuna lalu melihat ke arah luar jendela di mana hujan turun dengan deras. Kakinya lalu beranjak turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.

Ruby yang sedang duduk di ruang keluarga terkejut saat melihat Hyuna, dengan cepat dia menghampiri wanita itu.

"Mbak mau ke mana?" Ruby mencekal tangan Hyuna membuat wanita itu menoleh ke arahnya.

"Mbak mau keluar sebentar, Ruby,"

"Apa, keluar?" Pekik Ruby. "Tidak-tidak. Saat ini hujannya sangat daras, Mbak. Bagaimana bisa Mbak keluar?"

Hyuna menggelengkan kepalanya lalu menepis tangan Ruby. Dia lalu kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumah tanpa menghiraukan ucapan wanita itu.

"Mbak!"

Hyuna berdiri tepat di halaman depan rumahnya. Hujan deras mengguyur seluruh tubuhnya hingga basah kuyup, tetapi dia tidak peduli dan tetap berdiri di sana.

Dia mendonggakkan kepalanya menghadap ke langit. Kedua matanya terpejam dengan tangan menyentuh dada yang masih saja berdenyut sakit.

"Ya Allah, aku mohon hapuslah luka yang ada dihatiku melalui hujan ini. Hapus juga ingatanku tentang semua yang terjadi, aku benar-benar tidak sanggup. Aku tidak sanggup."

Bruk.

Tubuh Hyuna bersimpuh di tanah karena kedua kakinya terasa lemas. "Seperti Engkau menurunkan hujan untuk memberi kehidupan bagi para tanaman, aku mohon seperti itu jugalah Kau turunkan hujan ini untuk membasuh lukaku. Menghilangkan segala rasa sakit, derita, dan air mata yang sedang aku rasakan. Aku mohon."

Hyuna terus terisak di bawah guyuran air hujan yang terus turun dengan deras, membuat Ruby merasa tidak tahan.

"Sekali ini saja, sekali ini saja aku ingin mengeluh padamu, ya Allah. Apakah aku terlalu lemah hingga tidak sanggup menahan semua derita? Atau aku terlalu buruk hingga semua kemalangan menyapa? Aku tidak tau, aku tidak tau bagaimana hidupku setelah ini. Tapi aku yakin esok Kau akan memberikan cahaya padaku, ya Allah. Biarlah malam ini aku mengarungi gelapnya luka, hingga tak mampu untuk bernapas."

Ruby segera berlari ke arah Hyuna dengan membawa payung dan bergegas mengajak wanita itu untuk kembali ke rumah.

Hyuna mendongakkan kepalanya dan menatap Ruby dengan sendu. "Terima kasih, Ruby. Terima kasih karna ada di sini bersamaku."

Air mata Ruby langsung mengalir deras saat mendengar ucapan Hyuna, tetapi dia harus segera membawa wanita itu sebelum sakit.

Ruby membawa Hyuna ke dalam kamar dan segera menyiapkan air hangat untuk wanita itu. Dia lalu membantu Hyuna mandi, membersihkan seluruh tubuhnya agar tidak terkena demam.

Setelah selesai, Ruby membantu Hyuna memakai pakaian yang tebal agar tidak merasa dingin. Lalu dia menyuruh kakak iparnya itu untuk berbaring di atas ranjang.

"Aku akan membuatkan sup agar tubuh Mbak terasa hangat, jadi Mbak istirahat saja."

Hyuna tersenyum. "Itu tidak perlu, Ruby. Sekarang pergilah istirahat, kau pasti lelah seharian ini sudah menjaga mbak."

Ruby menggelengkan kepalanya dan tetap akan membuatkan sup untuk Hyuna. Dia lalu beranjak keluar dan menutup pintu kamar itu.

Hyuna menghela napas kasar, dia lalu mencoba untuk memejamkan kedua matanya untuk tidur.

"Kau wanita kuat dan hebat, Hyuna. Sudah cukup menangisnya, air matamu terlalu berharga untuk orang-orang yang sudah menyakitimu."

Hyuna mencoba untuk menguatkan diri sendiri, hingga akhirnya dia terlelap dan masuk ke dalam alam mimpi.

Pada saat yang sama, di tempat lain terlihat Aksa sedang mondar-mandir di dalam kamar. Dia ingin sekali menemui Hyuna, tetapi saat ini hujannya sangat deras.

"Ayo kita tidur, Sayang!" ajak Laura yang sudah duduk di atas ranjang. Dia memakai lingerie berwarna hitam yang menampakkan seluruh lekuk tubuhnya, karena memang ingin menggoda sang suami.

"Kau tidur duluan aja, Laura. Aku belum ngantuk."

Laura tersenyum lalu beranjak mendekati Aksa. "Kenapa kau gelisah seperti itu? Malam ini 'kan, malam pertama kita, Sayang. Lihat, bukankah suasana malam ini sangat pas sekali untuk bercinta?"

Aksa berdecak kesal saat mendengar ucapan wanita itu. "Aku sudah bilang untuk memberitahukan semuanya pada Hyuna, bukan. Sekarang lihat, dia pasti sangat marah padaku."

Laura menatap Aksa dengan tajam, bisa-bisanya saat ini laki-laki itu malah memikirkan tentang Hyuna.

"Apa kau pikir Mbak Hyuna akan mengizinkanmu untuk menikahiku? Tidak, Aksa. Dia tidak akan mengizinkannya."

"Tapi seenggaknya dia tidak terlalu terpukul seperti ini, Laura. Aku menikah denganmu juga karna desakan ibu."

Laura terkesiap saat nendengarnya. "Jadi maksudmu, kau menikah denganku hanya karena kemauan ibumu, hah?"

Aksa mengusap wajahnya dengan kasar. "Memangnya apa lagi?"

"Kau jangan lupa, Aksa. Selama ini kau juga menikmati kebersaan kita, kau bahkan merasa puas dengan semua pelayananku. Jadi jangan merasa terpaksa dengan pernikahan ini, karena kau sendirilah yang sudah membuka jalannya."

Tbc.

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Aksa laki2 ga punya prinsip... dasaaar...

2024-01-26

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

munafik kau Aksa

2023-05-10

0

Tipa Ghorky

Tipa Ghorky

jijik banget sama Aksa udah sampe berhubungan badan sama pelakor cih

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2 Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3 Bab. 3. Annyversary.
4 Bab. 4. Permintaan Menginap.
5 Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6 Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7 Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8 Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9 Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10 Bab. 10. Restoran Jepang.
11 Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12 Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13 Bab. 13. Berselimut Luka.
14 Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15 Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16 Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17 Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18 Bab. 18. Pulang Kampung.
19 Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20 Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21 Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22 Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23 Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24 Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25 Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26 Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27 Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28 Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29 Bab. 29. Bertanya-tanya.
30 Bab. 30. Membalas Bantuan.
31 Bab. 31. Awasi Dia!
32 Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33 Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34 Bab. 34. Daftar Ulang.
35 Bab. 35. Baru VS Lama.
36 Bab. 36. Undangan Pesta.
37 Bab. 37. Keluarga Vicky.
38 Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39 Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40 Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41 Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42 Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43 Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44 Bab. 44. Keributan di Restoran.
45 Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46 Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47 Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48 Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49 Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50 Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51 Bab. 51. Kemarahan Mona.
52 Bab. 52. Hilang Kendali.
53 Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54 Bab. 54. Terlalu Lelah.
55 Bab. 55. Keadaan Kritis.
56 Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57 Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58 Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59 Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60 Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61 Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62 Bab. 62. Salah Paham.
63 Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64 Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65 Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66 Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67 Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68 Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69 Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70 Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71 Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72 Bab. 72. Permintaan Aksa.
73 Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74 Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75 Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76 Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77 Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78 Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79 Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80 Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81 Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82 Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83 Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84 Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85 Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86 Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87 Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88 Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89 Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90 Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91 Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92 Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93 Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94 Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95 Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96 Bab 96. Memberi Pelajaran.
97 Bab. 97. Rencana Buruk.
98 Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99 Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100 Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101 Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102 Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103 Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104 Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105 Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106 Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107 Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108 Bab. 108. Netizen Julid.
109 Bab 109. Berbuat Onar.
110 Bab. 110. Kantor Polisi.
111 Bab. 111. Serangan Panik.
112 Bab.112. Liburan Ala Wildan
113 Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114 Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115 Bab. 115. The Real Love.
116 Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117 Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2
Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3
Bab. 3. Annyversary.
4
Bab. 4. Permintaan Menginap.
5
Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6
Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7
Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8
Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9
Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10
Bab. 10. Restoran Jepang.
11
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12
Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13
Bab. 13. Berselimut Luka.
14
Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15
Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16
Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17
Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18
Bab. 18. Pulang Kampung.
19
Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20
Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21
Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22
Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23
Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24
Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25
Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26
Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27
Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28
Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29
Bab. 29. Bertanya-tanya.
30
Bab. 30. Membalas Bantuan.
31
Bab. 31. Awasi Dia!
32
Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33
Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34
Bab. 34. Daftar Ulang.
35
Bab. 35. Baru VS Lama.
36
Bab. 36. Undangan Pesta.
37
Bab. 37. Keluarga Vicky.
38
Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39
Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40
Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41
Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42
Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43
Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44
Bab. 44. Keributan di Restoran.
45
Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46
Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47
Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48
Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49
Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50
Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51
Bab. 51. Kemarahan Mona.
52
Bab. 52. Hilang Kendali.
53
Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54
Bab. 54. Terlalu Lelah.
55
Bab. 55. Keadaan Kritis.
56
Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57
Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58
Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59
Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60
Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61
Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62
Bab. 62. Salah Paham.
63
Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64
Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65
Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66
Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67
Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68
Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69
Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70
Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71
Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72
Bab. 72. Permintaan Aksa.
73
Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74
Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75
Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76
Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77
Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78
Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79
Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80
Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81
Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82
Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83
Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84
Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85
Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86
Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87
Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88
Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89
Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90
Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91
Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92
Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93
Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94
Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95
Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96
Bab 96. Memberi Pelajaran.
97
Bab. 97. Rencana Buruk.
98
Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99
Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100
Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101
Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102
Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103
Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104
Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105
Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106
Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107
Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108
Bab. 108. Netizen Julid.
109
Bab 109. Berbuat Onar.
110
Bab. 110. Kantor Polisi.
111
Bab. 111. Serangan Panik.
112
Bab.112. Liburan Ala Wildan
113
Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114
Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115
Bab. 115. The Real Love.
116
Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117
Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!