Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.

Hyuna menatap Aksa dengan tidak percaya. Bagaimana mungkin laki-laki itu menikahi Laura hanya karena permintaan ibunya? Apakah semua itu masuk akal?

"Kau tau sendiri jika selama ini kita sudah berusaha untuk punya anak, Mas. Tapi Allah belum memberikannya, lalu aku harus bagaimana lagi, hah?"

Hyuna benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana mungkin mereka memaksanya untuk punya anak sementara anak itu pemberian dari Tuhan? Apa mereka menggapnya sebagai Tuhan yang bisa menciptakan anak sendiri?

"Aku mengerti, Dek. Itu sebabnya Mas menikahi Laura supaya ibu tidak menekanmu tentang anak lagi, Mas hanya tidak tega melihatmu."

Hyuna menggelengkan kepalanya. "Kau pikir itu jalan keluar, Mas? Apa kau sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaanku?" Dia menatap Aksa dengan nyalang.

Aksa terdiam. Awalnya dia terkejut saat mendengar perintah sang ibu untuk menikahi Laura, walaupun hubungannya dengan wanita itu sudah sangat dekat. Sampai akhirnya dia setuju karena Laura berjanji tidak akan mengganggu Hyuna saat menjadi istri keduanya.

"Tidak akan ada yang berubah, Hyuna. Aku masih tetap mencintaimu dan akan selalu bersamamu,"

"Berhenti mengatakan hal yang tidak masuk akal, Mas! Kau pikir semua ini masih tetap sama, hah? Kau mendukan cintaku dan menikah dengan wanita lain, lalu di bagian mana yang kau katakan masih tetap sama?" teriak Hyuna membuat Aksa tersentak kaget.

Aksa terdiam karena tidak mau semakin membuat Hyuna murka, sementara Hyuna sendiri mencoba untuk mengendalikan diri dan menahan segala rasa sakit yang kian menusuk hati.

"Sekarang pergilah bersama dengan wanita itu, Mas. Kau sudah punya hubungan yang baru, maka hubungan lama yang terjalin akan segera terhapus,"

"Itu tidak perlu, Mbak."

Hyun dan Aksa tersentak kaget saat mendengar suara seseorang. Sontak mereka melihat ke arah kanan dan tampaklah Laura dan Mona sudah berada di rumah itu.

"Kau, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Aksa dengan tajam. Urusannya dan Hyuna saja belum selesai, tetapi wanita itu datang dan pasti akan semakin membuat keributan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu, Aksa? Sekarang Laura adalah istrimu, sudah pasti dia akan tinggal di sini bersamamu."

Deg.

Hati Hyuna kian perih saat mendengar apa yang mertuanya katakan. Apakah dia benar-benar sudah tidak dianggap lagi oleh mereka? Kenapa tidak ada sedikit saja hati nurani mereka untuknya?

"Maaf menyela, Ibu."

Mona langsung menatap Hyuna dengan sinis, begitu juga dengan Laura yang tersenyum palsu seolah mencoba untuk akrab kepada madunya itu.

"Apa Ibu tidak bisa melihat keberadaanku di sini? Atau memang Ibu tidak mau melihatku?" ucap Hyuna dengan tajam membuat Mona menatap geram.

"Ap maksudmu, hah? Apa kau pikir hanya kau yang bisa tinggal di rumah ini?"

Hyuna menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak. Aku tidak masalah jika ibu atau Riska dan Ruby tinggal di sini. Hanya saja tidak untuk dia." Hyuna menunjuk tepat ke arah Laura membuat wanita itu menggertakkan giginya.

"Heh, kau bilang apa?" Mona tergelak dengan apa yang Hyuna katakan. "Kau tau jika Laura sudah menikah dengan Aksa dan menjadi istrinya, sudah pasti dia akan tinggal di rumah ini bersama dengan suaminya. Dan jangan lupa, kau hanya menumpang di rumah anakku, Hyuna. Kau tidak berhak untuk mengatur apapun juga."

"Cukup, Bu. Ibu sudah sangat keterlaluan!" bentak Aksa membuat ibunya itu tersentak kaget.

Hyuna sendiri mengepalkan tangannya dengan mata memerah. Bagaimana mungkin mertuanya itu mengatakan jika dia menumpang di rumah Aksa, sementara dia ikut berjuang untuk membangun rumah ini? Dia bahkan rela kerja banting tulang siang dan malam untuk membantu perekonomian keluarga, agar masa depan mereka lebih baik lagi.

"Kau menggentak ibu, Aksa?" Mona menatap Aksa dengan mata berkaca-kaca, sampai akhirnya air mata jatuh juga membasahi wajah.

"Itu karena ibu sudah keterlaluan dengan Hyuna. Rumah ini juga miliknya, Bu. Kami sama-sama-"

"Cukup!"

Mona berteriak dengan kuat membuat suaranya menggema di tempat itu. "Pokoknya ibu tidak mau tau. Saat Ini Laura sudah menjadi istrimu, jadi dia harus tinggal bersamamu."

Hyuna mengusap dadanya yang berdenyut sakit. Bibirnya tersenyum miris, dengan mata berkabut penuh luka. Sebenarnya apa lagi yang dia lakukan di rumah ini? Apa lagi yang mau dia harapkan? Apa dia masih mengharapkan Aksa, atau berharap rumah tangganya kembali baik-baik saja setelah apa yang terjadi?

Tidak, jawabannya adalah tidak ada lagi yag bisa Hyuna harapkan. Baik Aksa, maupun rumah tangganya. Karena jika sudah ada pihak ketiga dalam sebuah pernikahan, maka hanya akan ada luka yang akan menyakiti semua orang. Terutama dia yang sudah banyak berkorban, tentu saja rasa sakit akan menjadi makanan setiap hari yang nantinya dia rasakan.

"Dia boleh tinggal di sini asal Hyuna memberi izin, jika tidak maka dia harus tinggal di tempat lain," ucap Aksa dengan penuh penekanan.

"Itu tidak perlu." Hyuna mengibaskan tangannya membuat semua orang menatapnya dengan heran. "Maaf jika tadi aku melarangmu, Laura. Aku lupa jika kau adalah tuan rumah yang baru di tempat ini."

"Hyuna, kau-"

Hyuna mengangkat tangannya membuat ucapan Aksa terpaksa berhenti. "Selamat datang di rumah ini, Laura. Silahkan jika kau ingin tinggal, karena aku sudah tidak berminat lagi tinggal di tempat ini."

Aksa langsung menarik tangan Hyuna saat mendengarnya. "Apa maksudmu, Hyuna? Kau, kau akan pergi?" Dia menatap dengan tidak percaya.

"Tentu saja, Mas. Untuk apa aku tinggal di rumah yang sudah menjadi milik orang lain?" Hyuna mencoba untuk bicara seceria mungkin, dia tidak mau mereka melihat lukanya yang kain menganga lebar.

"Apa maksudmu, Hyuna? Ini rumahmu, ini adalah milikmu,"

"Tidak. Tidak ada lagi yang menjadi milikku sekarang."

Hyuna menepis tangan Aksa lalu mengibaskan tangannya itu seolah-olah habis terkena sesuatu yang kotor.

"Aku tidak punya apapun lagi. Baik suami dan juga rumah, baik cinta dan juga kesetiaan. Semua sudah hilang saat kau mengucap janji suci pernikahan dengan Laura di hadapan Tuhan, jadi untuk apa lagi aku bertahan dalam buaian angan semata? Karena tidak akan ada lagi bahagia yang menyapaku untuk semua ini."

Tbc.

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

😭😭😭😭

2024-01-26

1

kimiatie

kimiatie

pergi sahaja ...tiada apa untuk dipertahankan andai punya suami tiada pendirian

2023-12-22

0

Windarti08

Windarti08

eh jangan asal pergi gitu aja Hyuna... itu juga rumahmu.
gugat cerai Aksa dan minta harta dibagi 2, rumah itu di bangun kalian berdua, jadi belum ada hak Laura disitu.

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2 Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3 Bab. 3. Annyversary.
4 Bab. 4. Permintaan Menginap.
5 Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6 Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7 Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8 Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9 Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10 Bab. 10. Restoran Jepang.
11 Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12 Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13 Bab. 13. Berselimut Luka.
14 Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15 Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16 Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17 Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18 Bab. 18. Pulang Kampung.
19 Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20 Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21 Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22 Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23 Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24 Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25 Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26 Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27 Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28 Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29 Bab. 29. Bertanya-tanya.
30 Bab. 30. Membalas Bantuan.
31 Bab. 31. Awasi Dia!
32 Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33 Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34 Bab. 34. Daftar Ulang.
35 Bab. 35. Baru VS Lama.
36 Bab. 36. Undangan Pesta.
37 Bab. 37. Keluarga Vicky.
38 Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39 Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40 Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41 Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42 Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43 Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44 Bab. 44. Keributan di Restoran.
45 Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46 Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47 Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48 Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49 Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50 Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51 Bab. 51. Kemarahan Mona.
52 Bab. 52. Hilang Kendali.
53 Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54 Bab. 54. Terlalu Lelah.
55 Bab. 55. Keadaan Kritis.
56 Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57 Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58 Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59 Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60 Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61 Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62 Bab. 62. Salah Paham.
63 Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64 Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65 Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66 Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67 Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68 Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69 Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70 Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71 Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72 Bab. 72. Permintaan Aksa.
73 Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74 Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75 Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76 Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77 Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78 Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79 Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80 Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81 Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82 Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83 Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84 Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85 Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86 Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87 Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88 Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89 Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90 Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91 Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92 Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93 Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94 Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95 Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96 Bab 96. Memberi Pelajaran.
97 Bab. 97. Rencana Buruk.
98 Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99 Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100 Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101 Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102 Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103 Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104 Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105 Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106 Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107 Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108 Bab. 108. Netizen Julid.
109 Bab 109. Berbuat Onar.
110 Bab. 110. Kantor Polisi.
111 Bab. 111. Serangan Panik.
112 Bab.112. Liburan Ala Wildan
113 Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114 Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115 Bab. 115. The Real Love.
116 Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117 Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab. 1. Paksaan Untuk Mempunyai Anak.
2
Bab. 2. Berhentilah Dari Pekerjaan.
3
Bab. 3. Annyversary.
4
Bab. 4. Permintaan Menginap.
5
Bab. 5. Perjuangan Anak Perantauan.
6
Bab. 6. Keributan di Pagi Hari.
7
Bab. 7. Aku Tidak Pernah Menyakiti.
8
Bab. 8. Kebohongan Pertama.
9
Bab. 9. Pembelaan Ruby.
10
Bab. 10. Restoran Jepang.
11
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
12
Bab. 12. Tidak Ada Lagi Alasan.
13
Bab. 13. Berselimut Luka.
14
Bab. 14. Bukan Mengkhianati, Hanya Nikah Siri.
15
Bab. 15. Aku Serahkan Semuanya Padamu.
16
Bab. 16. Biarkan Aku yang Mengalah.
17
Bab. 17. Inilah Jawabannya.
18
Bab. 18. Pulang Kampung.
19
Bab. 19. Mencari ke Semua Tempat.
20
Bab. 20. Kehebatan Sebuah Do'a.
21
Bab. 21. Kehidupan di Desa.
22
Bab. 22. Kemarahan Seorang Ibu.
23
Bab. 23. Baiklah, Kita Akan Bercerai.
24
Bab. 24. Mengambil Barang-barang.
25
Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.
26
Bab. 26. Tangisan Anak Kecil.
27
Bab. 27. Penjemputan Wildan.
28
Bab. 28. Pesanan Makan Siang.
29
Bab. 29. Bertanya-tanya.
30
Bab. 30. Membalas Bantuan.
31
Bab. 31. Awasi Dia!
32
Bab. 32. Berita Tidak Terduga.
33
Bab. 33. Salah Paham yang Membangongkan.
34
Bab. 34. Daftar Ulang.
35
Bab. 35. Baru VS Lama.
36
Bab. 36. Undangan Pesta.
37
Bab. 37. Keluarga Vicky.
38
Bab. 38. Sidang Putusan Akhir.
39
Bab. 39. Pemimpin Rapat.
40
Bab. 40. Gangguan Oma Vanes.
41
Bab. 41. Bercanda yang Sangat Amazing.
42
Bab. 42. Rasa Sakit di Masa Lalu.
43
Bab. 43. Harga Diri Seorang Wanita.
44
Bab. 44. Keributan di Restoran.
45
Bab. 45. Berlebihan Itu Tidak Baik.
46
Bab. 46. Cinta dan Bod*h Beda Tipis.
47
Bab. 47. Pemandangan Luar Biasa.
48
Bab. 48. Menjenguk Tuan Besar.
49
Bab. 49. Tidak Bisa Dibiarkan.
50
Bab. 50. Kekhawatiran Seorang Adik.
51
Bab. 51. Kemarahan Mona.
52
Bab. 52. Hilang Kendali.
53
Bab. 53. Tidak Sadarkan Diri.
54
Bab. 54. Terlalu Lelah.
55
Bab. 55. Keadaan Kritis.
56
Bab. 56. Jangan Panggil Aku Tuan!
57
Bab. 57. Apa yang Ditanam, Itu yang Akan Dituai.
58
Bab. 58. Kembali ke Rumah.
59
Bab. 59. Sudah Putus Hubungan.
60
Bab. 60. Aku Tidak Akan Membiarkannya.
61
Bab. 61. Merasa Sangat Terpukul.
62
Bab. 62. Salah Paham.
63
Bab. 63. Jangan Rendahkan Harga Diri Karena Cinta.
64
Bab. 64. Kebingungan Yudha.
65
Bab. 65. Cinta yang Tak Terbalas.
66
Bab. 66. Kemarahan yang Tidak Tertahankan.
67
Bab. 67. Kekecewaan Vicky.
68
Bab. 68. Pengakuan Setelah Penantian Panjang.
69
Bab. 69. Malam yang Merepotkan.
70
Bab. 70. Susahnya Mencari Uang.
71
Bab. 71. Kegelisahan Vicky.
72
Bab. 72. Permintaan Aksa.
73
Bab. 73. Pikirkan Saja Kehidupanmu Sendiri.
74
Bab. 74. Kunjungan ke Perusahaan.
75
Bab. 75. Merasa Selalu dipaksa.
76
Bab. 76. Nyonya Kevlar Riandra.
77
Bab. 77. Bakat Terpendam Tukang Gosip.
78
Bab. 78. Kelicikan Harus dibalas.
79
Bab. 79. Menyebut Satu Nama.
80
Bab. 80. Perang Antara Kakak dan Adik.
81
Bab. 81. Persiapan Pulang Kampung.
82
Bab. 82. Bukti Kebaikan Hati Vicky.
83
Bab. 83. Cara Untuk Menyadarkannya.
84
Bab. 84. Aku Juga Merasakan Hal yang Sama.
85
Bab. 85. Bertemu Dengan Semua Keluarga.
86
Bab. 86. Hangat dan Menenangkan.
87
Bab. 87. Kejadian Memalukan di Masa Lalu.
88
Bab. 88. Ungkapan Perasaan yang Terdalam.
89
Bab. 89. Satu Langkah Kepastian.
90
Bab. 90. Tugas di Malam Hari.
91
Bab 91. Ucapan Selamat Malam.
92
Bab. 92. Cinta Itu Tidak Salah.
93
Bab. 93. Pertunjukan yang Luar Biasa.
94
Bab. 94. Akhir yang Sangat Menyakitkan.
95
Bab. 95. Kedudukan Semua Manusia Sama.
96
Bab 96. Memberi Pelajaran.
97
Bab. 97. Rencana Buruk.
98
Bab. 98. Kesibukan Calon Pengantin.
99
Bab. 99. Keanehan yang Terjadi.
100
Bab. 100. Hari yang ditunggu-tunggu.
101
Bab 101. Mohon Ditahan Ya.
102
Bab. 102. Entah Apa yang Terjadi.
103
Bab.103. Resepsi Pernikahan Termegah.
104
Bab. 104. Perkara Malam Pertama.
105
Bab 105. Malam Penuh Cinta.
106
Bab. 106. Bulan Penuh Madu.
107
Bab. 107. Bukan Bulan Madu.
108
Bab. 108. Netizen Julid.
109
Bab 109. Berbuat Onar.
110
Bab. 110. Kantor Polisi.
111
Bab. 111. Serangan Panik.
112
Bab.112. Liburan Ala Wildan
113
Bab.113. Dunia Terasa Milik Berdua.
114
Bab. 114. Hadiah Pernikahan.
115
Bab. 115. The Real Love.
116
Bab. 116. Kebahagiaan Semua Orang.
117
Bab. 117. Akhir Dari Kebaikan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!