Pernyataan Dimas

Cukup lama memandangi laki-laki yang sudah dihadapannya saat ini. Dita begitu terkejut dan tak percaya sahabat kecilnya dulu ternyata adalah Dimas.

"Elo...? "

"Iya ini gue Dimas, kaget ya? uuuuuu gadis kecilku. " ucap Dimas merasa gemas.

"Sumpah gue gak percaya kalo Dimas sahabat gue itu elo, perasaan lo dulu kucel, dekil, tapi sekarang beda"

"Gue lebih ganteng ya sekarang..?" Dimas membanggakan diri.

"Idih pede amat lo, tapi iya sih dikit. Gak kaya dulu lagi pantesan gue gak ngenalin lo. Eh tapi kok lo masih ingat ya sama gue..?"

" Ya iyalah gue ingat kan wajah lo gak berubah" jawab Dimas.

"Ya iyalah gak berubah, karna gue bukan rubah" candanya yang sedikit garing namun masih mampu membuat yang lain tertawa.

"Sejak kapan lo ngenalin gue ini sahabat lo? " tanya Dita kembali.

" Sejak kita tabrakan, gue merasa gak asing dengan wajah lo. Tapi disitu gue belum yakin yang membuat gue yakin itu elo saat lo nakutin gue sama tikus. Tawa lo semakin mengingatkan gue pada gadis kecil yang suka jail.Dan abis itu gue tau Dika itu kaka lo gue makin yakin"jelas Dimas. Dan Dita hanya manggut-manggut tanda ia mengerti.

Dita merasa bahagia sekali hari ini. Rasanya ini adalah ulang tahun terbahagia yang Dita rasakan. Karna hari ini Dita bertemu kembali dengan dahabat masa kecilnya. Yang sebenarnya baru ia tau hari ini padahal lelaki itu telah menjadi sahabatnya dikampus.

Makin bahagia lagi Dita karena ternyata pesta ulang tahunnya kali ini ide dari sahabat kecilnya itu.Sebenarnya sahabat-sahabatnya yang lain pun terkejut mengetahui bahwa Dita dan Dimas sahabatan dari kecil.

***KAMPUS***

Sejak hari ulang tahunnya itu Dita lebih sering ketemu dan ngobrol dengan Dimas. Mereka bernostalgia masa kecil mereka hinngga urusan asmara mereka.

Waktu mereka berpisah itu masih SD kelas 4 dan Dimas kelas 5.Mereka memang terpaut satu tahun dalam sekolah tetapi usia mereka terpaut dua tahun. Karena Dita dulu masuk sekolah terlalu muda.

" Gak nyangka gue ternyata kalian sahabatan sejak kecil" ucap Dela, saat mereka tengah berkumpul di tempat biasa yang sejak seminggu lalu mereka tinggalkan karena sibuk masing-masing hingga tak punya waktu makan bersama. Kecuali Dita dan Dimas.

"Iya gue juga gak nyangka" kata tirta.

"Tapi setelah sekian lama kalian berpisah dan akhirnya bertemu kembali. Apa yang kalian rasakan?" tanya Meri

"Ya kita sangat bahagia sungguh. " jawab Dimas

"Apa kalian punya perasaan lain gitu? " lanjur Meri

"Perasaan gimana maksud lo Mer?" Dita bersuara.

"Ya Cinta" ucap Meri

Sontak saja perkataan Meri itu membuat Dita kaget hingga tersedak saat iya minum.

Mereka yang menyaksikan itu pun tertawa.

"Cie ketahuan, lo cinta kan sama Dimas" goda Dela dan bertos ria dengan Meri.

"Ih apaan sih kalian ini, gak kok" ucap Dita mencoba menyembunyikan kegugupannya karena apa yang dikatakan Meri itu benar.

"Gak papa kok merah pipinya" Dimas ikut menggoda sahabatnya itu.

"Lagian gak papa kok kalo lo cinta sama gue, gue seneng jadinya cinta gue gak bertepuk sebelah tangan" lanjut Dimas lagi. Hingga membuat suasana di meja itu riuh akibat ulah sahabat mereka yang lain terus menggodai kedua sahabat itu.

Malam harinya.......

Dita tidak bisa tidur karena terus teringat ejekan sahabat-sahabatnya tadi siang di kampus. Seketika senyum merekah diwajah Dita mengingat perkataan Dimas yang juga cinta padanya. Tiba-tiba lamunannya buyar karena ketukan pintu.

"Tok tok tok"

"Iya sebentar" saut Dita. Lalu ia turun dari tempat tidur dan membukakan pintu. Ternyata itu bi Imah pembantunya.

"Iya ada apa bi?"

"Anu non, ini ada paket"

"Dari siapa bi?"

"Nggak tau non, coba cek aja siapa tau ada nama pengirimnya di dalam"

"Oh iya, makasih bi"

Setelah bibi pergi Dita kembali masuk dan menutup pintu kamarnya. Dita penasaran dengan paket tersebut. Perlahan Dita membuka paket tersebut, ternyata isinya dres nan sangat indah berwarna pink soft. Dan benar saja ada suratnya. Kemudian Dita mulai membaca suratnya.

" Hai gadis kecilku, yang imut dan lucu sekarang sudah berubah menjadi perempuan dewasa yang cantik jelita.

Semoga kamu suka dengan pilihanku.

Cepat pakailah dan turun temui aku dibawah. Aku menunggumu.

❤❤❤❤❤"

Dita merasa sangat bahagia karna ternyata Dimas yang mengirimkan paket itu dan ingin mengajaknya keluar malam ini.

Bergegas ia bangkit dari duduknya dan memakai dres pemberian Dimas yang ternyata cocok dibadannya. Kemudian ia menuju meja rias dan memoles make up natural dengan lipstik nude, dan rambutnya yang ditata menjuntai kesamping hingga aksen swarovski pada dres yang ia kenakan pun masih nampak tak lupa hells hitamnya. Membuat penampilannya semakin membuat terpesona orang yang memandangnya. Terakhir ia semprotkan farfum kesukaannya lalu kemudian ia keluar dari kamar.

"Kamu cantik" ucap Dimas mengulas senyum dibibirnya. Dita pun tersenyum malu.

"Kamu juga tampan Dim" balas Dita.

"Ayo..! " seru Dimas seraya menautkan tangan Dita pada lengannya.

Dita dan Dimas pun pergi dari rumah. Mereka tidak pamit kepada orang tua Dita karena memang mereka sedang tidak ada. Namun Dimas sudah meminta izin lewat telpon.

"Kita mau kemana Dim? " tanya Dita canggung saat mereka sudah ada di dalam mobil.

"Makan malam, di tempat yang indah. Aku yakin kamu suka. "

"Kamu kenapa ta kok kayaknya gak nyaman gitu, kamu gak suka ya aku ajak keluar?atau gak suka sama hadiahku?."

"Suka kok," jawab Dita.

"Terus kok diam aja, biasanya kan bawel." ucap Dimas seraya tersenyum.

"Aku merasa gugup aja Dim. Gak biasa seperti ini. " Dita jujur dengan perasaannya saat ini.

"Tenanglah, bukankah akhir-akhir ini kita sering pergi berdua."ucap Dimas dengan terus memperhatikan jalan.

"Iya tapikan..... "ucap Dita menggantung.

"Iya aku tau kamu merasa anehkan ku perlakukan seperti ini. Tenang ya, sebentar lagi sampai. "Dimas mencoba menenangkan Dita.

Berselang lima menit Dita dan Dimas sampai di sebuah resto yang terlihat sangat ramai malam ini.

Setelah sampai didepan pintu restoran Dimas turun lalu membukakan pintu untuk Dita. Tak lupa ia menyerahkan kuncinya pada petugas resto yang sudah menunggunya untuk memarkirkan mobilnya.Mereka berdua masuk bergandengan. Terlihat serasi Dita memakai dres dan Dimas memakai tuxedo.

"Dimas mau apa sekarang?? apa dia mau menyatakan perasaanya?? Aku bahagia jika itu benar tapi rasanya aku belum siap. " gumam Dita dalam hati.

Dimas membawa Dita naik ke lantai tiga restoran itu. Kelihatan sekali raut wajah Dita yang gugup namun berusaha rileks dan Dimas terus tersenyum lebar.

Ketika tiba di lantai tiga Dita disambut dengan kelopak bunga mawar merah yang bertaburan di sepanjang jalan menuju meja. Dita terpukau melihat dekorasi indah itu dengan satu meja dan dua kursi berada ditengah-tengahnya di atas meja pun telah tersusun beberapa lilin yang menambah romantis suasana. Telah tertata juga makanan kesukaan Dita yaituberbagai masakan seafood dan ayam goreng tepung yang terlihat sangat menggiurkan.

(aku ngiler oy sambil nulis 😆)

Dita berjalan perlahan menuju meja makan diikuti dimas dibelakangnya. Dimas kemudian menarik kursi dan mempersilahkan Dita duduk lalu Dimas duduk di hadapan Dita.

"Kamu suka?? " tanya Dimas. Dita hanya mengangguk. Mungkin ia telah kehabisan kata-kata karena. terlalu kagum dan merasa terpesona akan perlakuan Dimas.

"Sebelum kita makan aku mau kamu liat kesana dulu" Dimas mengarahkan telunjukknya. Dan mata Dita pun mengikuti arah telunjuk Dimas.

Rasanya Dita sudah tidak tau lagi harus berkata apa saking bahagianya melihat tulisan yang terbang dari yang dibawa balon-balon itu.

'I LOVE YOU GADIS KECILKU'

Senyum merekah dibibir Dita setelah membaca tulisan itu. Kemudian beralih memandang Dimas yang tengah menanti jawabannya.

"Kamu mau jadi kekasihku??? " tanya Dimas sambil memegang tangan Dita.

"Kamu serius? " tanya Dita sedikit meragukan kesungguhan Dimas.

"Tentu saja, sudah terlalu lama aku memendamnya sendirian" jawabnya.

"Maaf akuu.... " belum selesai Dita berucap Dimas langsung memotongnya.

"Kamu tidak suka padaku ya? bukankan kemaren kata mereka kau mencintaiku. " ucap Dimas lesu.

"Maaf selama ini aku membuatmu menunggu lama dalam kesendirian. Tapi aku juga merasa sendiri kemaren ku kira kamu sudah lupa padaku. "

"Iya tidak apa-apa" jawab Dimas.

"Lalu apa jawabanmu sekarang"tanya Dimas lagi.

"Iya aku juga mencintaimu" ucap Dita.

"Terimakasih" Dimas mengecup punggung tangan Dita.

.

.

.

.

Maaf ya yang kemaren up nya dobel. 😁😁

Ini sekarang udah aku up kok lanjutannya. Semoga kalian suka ya.

Maafkan jika banyak typo. ✌✌

❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

oke

2020-07-28

0

jeje

jeje

visual thor

2020-07-26

0

Nafizah Arum Afriani

Nafizah Arum Afriani

so sweet lanjut

2020-07-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!