Mendengar perkataan dokter bahwa Dita tidak apa - apa Dimas merasa lega. Dimas tidak menyangka keadaannya akan seperti ini. Dokter pun berlalu pergi meninggalkan Dimas yang masih setia menunggu Dita siuman. Teman - teman mereka pun masuk berkumpul menunggu Dita.
"Elo sih Dim, ngapain juga lo nakutin Dita segala" sungut Dela.
"Awas aja lo kalo temen gue kenapa - kenapa" timpal Meri.
" Ya kan awalnya gue cuman mau balas perbuatan Dita yang kemaren aja. Dia kan kemaren sudah bikin gue malu di kantin dengan tikus menggelikan itu ". Dimas berusaha membela diri.
" Iya gue paham, tapi lihat dong gara - gara ulah lo Dita jadi gini kan " Tirta ikut menyalahkan Dimas.
" Terus aja terus... salahin gue terus. Gue kan gak ingin juga kejadian seperti ini. Iya. gue ngaku gue salah gue minta maaf " ucap Dimas.
Mendengar suara ribut - ribut disekitarnya Dita terbangun. Dita mengerjapkan matanya melihat sekeliling. Dita melihat teman - temannya berkumpul diruangan serba putih itu, terlihat mereka sedang berdebat. Seingat Dita ia tadi dikantin tapi kok sekarang berbaring di ranjang. Saat mencoba bangkit namun badannya terasa lemah dan kepalanya sedikit pusing.
Regi yang melihat pergerakan Dita meminta teman - temannya untuk diam lalu beranjak mendekati Dita.
" Gimana keadaan lo ta? " tanya Meri kawatir.
" Gue gak apa - apa kok cuman sedikit pusing " jawab Dita tersenyum lembut.
"MAAF " dari seseorang yang berada dibalik tubuh teman - temannya.
Semua orang berbalik menatap pada cowok yang bersuara itu, kecuali Dita yang pandangannya lurus kedepan karna memang cowok itu berada didepannya tepatnya di ujung ranjang tempat Dita berbaring saat ini.
" Maaf ya ta, gue gak maksud bikin lo jadi begini, niatnya gue cuman mau balas dendam atas perbuatan lo yang mempermalukan gue kemarin dikantin. Gue sengaja nyuruh orang menyelidiki lo agar gue tau lo takut sama apa biar jadi bahan gue balas dendam. Sekali lagi gue minta maaf Nadia Anindita Wijaya" permintaan maaf , pengakuan, dan penjelasan panjang lebar dari Dimas terlihat begitu tulus.
" Iya gue maafin, tapi lo gak lagi ngerjain gue kan? gak ada kucing lagi kan?" tanya Dita memicingkan mata penuh selidik.
"Iya beneran gue tulus minta maaf sama lo" ucap Dimas lembut. Namun Dita masih kurang percaya, ia meminta teman - temannya melihat sekeliling kali aja Dimas sembunyiin kucingnya. Namun tak didapati apa - apa di ruangan itu.
" Lo masih gak percaya sama permintaan maaf gue?? atau lo mau beneran gue bawain kucing itu lagi kemari?? " tanya Dimas menggoda Dita yang kembali membuat Dita bergidik ngeri.
" Untuk kali ini lo gue maafin tapi awas jangan ulangi lagi"
" Dan lo juga harus janji jangan cari masalah lagi sama gue"
" Yey, siapa juga yang nyari gara - gara kan elo duluan yang ngeribetin gue"
" Tu kan mulai lagi deh"
" Aduh pusing gue denger kalian berdua ngoceh, katanya mau baikan tapi keliatannya masih gak ada yang mau ngalah" Surya menengahi.
" Udah sih damai aja, biar entar pas nongkrong enak gak ada lagi yang seperti kucing dan tikus. Soalnya kita bosan nonton tom and jery tiap hari live lagi" saut Dela terkekeh geli. Diikuti gelak tawa yang lain.
" Ya udah kita baikan ya, gue udah maafin lo kok dan lo juga harus maafin gue" pinta Dimas.
" Baiklah...! " seru Dita. Mereka pun berjabat tangan dan tersenyum satu sama lain tanda mereka udah baikan.
" Nah gitu kan enak " celetuk Meri yang di iyakan dengan tepuk tangan mereka semua.
***RUMAH DITA***
Sejak pulang kuliah sampai saat ini senyuman tak pernah luntur di wajah cantik Dita. Hingga membuat bingung keluarganya. Gak biasanya Dita seperti itu. Saat ditanya kenapa pun Dita hanya jawab lagi bahagia.
" Anak muda zaman sekarang gitu tu kalo lagi kasmaran" ucap Dika seakan menjawab kebingungan orang tuanya tentang sikap adiknya.
" Oh lagi kasmaran " gumam mama Dewi tanpa sadar.
" Iya... mah" jawab Dika singkat.
Dita yang saat ini sudah berada dikamar terus saja memikirkan satu nama -Dimas- .
Dita merasa sangat bahagia hari ini karna dari kemaren Dita dan Dimas sudah damai.
Dan hari ini Dita bertemu kembali dengan teman SD nya dulu kala masih di Bandung. Rasanya kebahagiaan Dita berlipat - lipat hari ini. Meskipun ia sempat kesulitan mengingat teman lamanya itu namun Dita bahagia sekali setelah tau siapa laki - laki itu.
Tak terasa hari semakin malam namun rasanya matanya enggan terpejam. Malah fikirannya semakin kesana kemari mengingat pertemuannya yang tidak disengaja dengan Dimas hingga pertengkaran - pertengkaran kecil disertai kejahilan yang mereka lakukan.
" Lucu juga ya kalo diingat - ingat " gumam Dita sambil terkekeh.
" Aish apaan sih kok gue jadi mikirin Dimas sih" lanjut Dita sambil menggelengkan kepalanya.
"Mending mikirin Firza siapa tau ketemu dalam mimpi" harap Dita.
Dita yang merasa mengantuk memutuskan untuk tidur dengan harapan ketemu teman SDnya itu dalam mimpi.
Zzzzzz zzzzzzz
**Dan benar saja Dita bermimpi. Mimpi itu tentang masa lalunya di Bandung. Anak kecil itu berlarian kejar - kejaran dibawah guyuran air hujan bersama seorang anak laki - laki. Terlihat mereka begitu bahagia. Namun saat yang bersamaan ada tikus lewat didepan keduanya. Anak laki - laki yang tadinya riang gembira itu jadi menangis karena takut melihat tikus itu.**
Dita terbangun di pagi hari dengan malas, ia meregangkan otot - ototnya dan sesekali. enguap. Setelah ia sadar Dita bangkit dari tidurnya duduk sebentar kemudian turun dari kasur berjalan menuju kamar mandi. Sebelum itu ia siapkan terlebih dulu pakaian yang akan ia kenakan hari ini.
***RUMAH DIMAS***
Berbeda dengan Dita yang baru bangun. Dimas malah sudah siap dengan stelan kemeja dan celana kain tak lupa ia mengenakan jas. Loh kok pake jas yakin mau kuliah gitu??
" Waw, pagi - pagi adek gue udah rapi aja. Mau kemana lo?" Tanya Zul.
" Gak mungkinkan lo kuliah pakai pakaian seperti itu? " lanjut zul lagi terkekeh.
" Ya engga lah, yang ada gue diketawain orang satu kampus" jawab Dimas.
" Terus ?"
" Hari ini gue akan ke kantor nrmenin papa katanya banyak hal yang harus gue tau. Sebagai pewaris perusahaan yang baik yang gue nurut lah " ucap Dimas membanggakan diri. Zul hanya menggelengkan kepala mrlihat tingkat kepercayaan diri adiknya yang terlalu tinggi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
jejes
lanjut thor
2019-11-01
1