Dita merasa senang karna masa ospek telah berlalu. Hari ini resmi sudah Dita dan yang lain menyandang gelar mahasiswi.
Kegiatan di hari pertama kuliah tak ada hanya menulis daftar mata kuliah beserta waktumya. Setelah selesai menulis jadwal Dita memilih duduk dikantin menunggu Dela dan Meri. Tak lama Meri dan Dela pun muncul. Mereka berbincang - bincang sambil melahap mie ayam dan sosis bakar.
Dikejauhan terlihat empat orang cowok tampan berjalan dengan santai yang menyita perhatian semua cewek - cewek di kantin. Biar pun riuh cewek - cewek meng elu - elukan nama mereka namun mereka tetap berjalan dengan cool. Hingga seorang cewek menghalangi jalan mereka yang .embuat mereka berhenti." Hai ka aku Amara, duduk sini aja bareng aq" kata salah satu mahasiswi baru yang ada dikantin seraya mengulurkan tangannya. Tapi sayang mereka tak menggubris cewek itu dan berlalu begitu saja menuju tempat biasa mereka nongkrong. Akhirnya si cewek itu mendapat sorakan dari semua orang dikantin tak terkecuali Meri, ya karna Meri mengenal cewek itu.Cewek tersebut tak lain adalah Amara yang diketahui oleh Meri, dia adalah cewek gatel dan matre dan selalu cari masalah dengannya dan kedua sahabatnya.
" Udah sih Mer ga usah ikut - ikutan, gue ga mau hari pertama kita ngampus malah berurusan dengan cewek itu " ucap Dita meminta Meri berhenti bersorak.
" Tapi kan Ta, " bantah Meri.
" Gak ada tapi - tapian, mending lanjutin makan " seru Dita.
" Iya deh iya baiklah tuan putri " kata Meri pasrah .
" Gue ke toilet dulu " kata Dita.Kemudian beranjak meninggalkan meja menuju toilet
" Jangan lama - lama " teriak Dela saat punggung Dita masih terlihat.
*** DIMAS***
Dimas dan teman - temannya duduk di meja biasa mereka nongkrong jika kekantin. Dipojok kanan kantin bu Maimunah. Mereka membicarakan hal - hal sepele yang sesekali membuat mereka tertawa, entah apapun itu yang menurut mereka lucu. Tiba - tiba Dimas teringat akan kejadian dipuncak tempo hari.
" Bro, kalian tau gak? Gue kemarin nabrak cewek waktu di puncak " kata Dimas mulai bercerita.
" Terus..? " tanya Regi
" Ya gue turun lah bermaksud menolongnya, namun gue urungkan niat gue menolongnya " .
" Kenapa kok gak jadi?? Tega banget lo gak boleh gitu tau " kata Surya.
" iya, harusnya lo tolongin dong. Apa cewek itu muda,anak kecil, ibu-ibu, atau jangan - jangan nenek - nenek lagi..? rentetan pertanyaan dari Tirta panjang kali lebar.
" Stttttttt" dengan telunjuk di depan mulut, Dimas mengisyaratkan teman - temannya untuk diam dan mendengarkan ceritanya.
" Oke bro, sory " kata Tirta mengacungkan dua jari.
" Cewek itu muda seumuran kita dia juga cantik, tapi belum gue turun dari mobil dia sudah marah - marah aja. Sampai gue turun cewek itu masih marah - marah bahkan sampai dia dibawa temannya pergi dia terus aja mengumpat" lanjut Dimas
" Terus elo ngapain? " tanya Regi kembali.
" Gue mah diam aja stay cool, toh dia gak kenapa - kenapa juga cuman lecet dikit doang ".
" Wah parah lu bro " kata Tirta.
" ya gimana lagi, orang kaya gitu gak pantes di tolongin. Gue juga ogah ketemu orang kaya dia lagi. Tapi sialnya Dia ada disini " kata Dimas.
" Jadi maksud lo dia kuliah disini juga? yang mana orangnya tunjukin dong ke kita.Siaa tau cantik " seru Tirta sambil terkekeh.
"Itu sih maunya elo " kata Regi, Surya dan Dimas bersamaan. Tirta hanya bisa tersenyum seraya menggaruk tengkuknya yang mungkin tidak gatal.
" Apa cewek itu ada disini " tanya Regi lagi. Dimas hanya mengarahkan telunjuknya yang diikuti mata ketiga sahabatnya itu,teelunjuk itu mengarah ke sebuah meja yang di tempari tiga cantik.
"Oohhhh...!" seru mereka bersama.
" hah, yang mana dari tiga cewek itu yang lo tabrak?ayo tunjukkan dengan jelas" tanya Surya dengan tatapan mengintimidasi.
"Lo kenapa ?" tanya tirta pada Surya.
" tidak apa - apa, gue hanya ingin memastikan " jawab Surya. Yang diangguki oleh Tirta.
" Yang baju merah " seru Dimas.
" Syukurlah " jawab Surya tersenyum karna merasa lega. Teman - temannya yang sedari tadi menatap cewek baju merah berbalik menatap Surya seakaan tatapan mereka itu sebuah pertanyaan. Surya yang mengerti akan tatapan teman - temannya itu pun akhirnya bercerita.
" Iya untung bukan yang baju hitam, karna itu cewek gue" kata Surya dengan malu.
" Apa...???? lo pacaran sama temennya cewek itu " sontak saja Dimas kaget. Suara Dimas cukup tinggi hingga terdengar oleh cewek yang tengah mereka bicarakan.
Ketiga cewek itu menatap ke meja Dimas. Diteliti oleh Meri mencari siapa yang berbicara tadi. Namun matanya melebar seketika. Bukan karna menemukan orang yang bicara tadi melainkan menemukan sesosok yang ia kenal diantara empat pemuda itu. Bukan hanya Meri bahkan kedua sahabatnya pun tau. Jelas saja mereka tau karna disitu ada Surya kekasih Dela. Dela pernah memperlihatkan foto Surya tampo hari. Meskipun belum pernah bertsmu langsung tetapi Meri hafal wajah pacar sahabatnya itu.
Meri menyenggol Dela yang berada disebelahnya. Mengajak Dela menghampiri Surya. Karna ia mau kenalan sama teman - teman Surya yang tampan - tampan itu. Siapa tau ada yang nyangkut gumam Meri dalam hati.
" Del itu cowok lu kan? "
"Iya benar, kenapa.? jangan bilang lo naksir cowok gue setelah melihatnya untuk pertama kalinya " sewot Dela.
" yey, tenang aja sih ga minat gue sama cowok yang sudah punya cewek " gerutu Meri.
" Gue cuman mau kenalan sama teman - teman cowok lo " lanjut Meri.
" Engga ah gue malu, gue aja belum kenal juga sama teman - teman Surya " jawab
Dela.
"Ayolah del.. " ucap Meri memelas.
Tanpa menunggu jawaban Dela , Meri langsung menyeret dua sahabatnya menuju meja Surya.
Disatu sisi, Surya tersenyum melihat kedatangan kekasihnya.
"Hay, gue Meri temannya Dela dan ini Dita " Meri memperkenalkan dirinya dan sahabatnya kepada kekasih Dela.
Surya tersenyum dan membalas Meri dengan membalas memperkenalkan ketiga sahabatnya. Namun Meri tersadar ia merasa familiar dengan salah satu teman Surya.
" Apa sebelumnya kita pernah bertemu? " tanya Meri kepada cowok di depannya. Saat ini mereka sudah bergabung duduk di satu meja.
" Hmmmm" hanya itu jawaban Dimas.
" Iya kalian pernah ketemu Dimas di puncak waktu itu Dimas gak sengaja nabrak teman lo itu ,up keceplosan " Regi lalu menutup mulunya seketika jug a dapat pelototan dari Tirta.
" Temen lo cowok tang tak bertanggung jawab seperti dia? " ucap Dita pada Surya serta menunjuk Demas dengan dagunya.
"Jangan sembarangan lo kalo ngomong, gue bertanggung jawab kok orangnya. Lo nyaajayang engga mau ditolongin " sungut Dimas.
" Alasan " kata Dita
" Eh lo junior jangan krang ajarsama senior...." ucap Dimas
" Emang kenyataannya bener kok yang gue bilang, nih mereka saksinya " menunjuk dua sahabatnya.
" Sudah - sudah stop..! " Surya menengahi.
" Mending kalian maafan aja yah, lagian lo kan gak parah Ta " timpal Dela.
" Bener tuh kata Dela mending maafan " saut Meri.
" OGAH " jawab Dimas dan Dita bersamaan. Seketika hening, namun tak lama terdengar gelak tawa dari kelima orang yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
morii20
😂😂😂
2020-07-24
0
Yuyun Sintanara
lanjutannya mana...😂😆
2019-10-28
0