Kakak Pertama Dita

Tak terasa hari mulai malam dan suhu udara di puncak makin dingin. Namun cuaca dingin itu menambah serunya Dita dan teman-teman merayakan liburan. Mereka menyalakan api unggun di pekarangan villa.

"Apa nih rencana kita besok?" tanya Dela.

"Kebun teh udah, rumah pohon udah, mmm kemana lagi ya???" pikir Dita.

"Gimana kalo kita ke kebun strobery aja? sekalian ngerasain segernya buah yang baru dipanen dan dinikmati langsung " lanjut Dita antusias.

" Boleh juga, menurut lo gimana Mer? " sambung Dela. Menatap kearah Meri yang sedang berbahagia dengan imajinasinya.

"woyy.. " Dela menepuk bahu Meri

" Aduh, bisa ga sih jangan kagetin gitu. Kalo gue jantungan gimana..? Gue masih mau hidup tau " celetuk Meri lalu membuang muka ke kanan.

"Lagian elo, ditanyain malah ngelamun. Ga baik ngelamun apalagi di tempat kaya gini. Kalo-kalo ditempelin demit lo baru tau rasa". kata Dita menakuti Meri. Yang dibenarkan oleh Dela.

" iihh apaan sih kalian, orang algi asyik bayangin wajahnya abang ganteng malah di ganggu, huh " . Kesal Meri.

" Abang ganteng? " tanya Dela dan Dita bersamaan. Mereka berdua pun menertawakan Meri.

"Yey, emabg bener kok dia ganteng. Siapa ya dia..? Pengen deh jadi pacarnya " . Udah ganteng tajir lagi siapa juga yang menolak pesonanya.

" Perasaan gak ada yang ganteng deh". Kata Dita sambil celingukan mencari siapa sebenarnya yang dimaksud sahabatnya itu.

"Ihh masa lo lupa sih..? itu loh yang tadi sore ketemu di jalan. Yang nabrak lo lalu lo marahin " sanbil mengacungkan telunjuk ke arah Dita.

" Whattt......" . Pekik Dita, membuat semua mata tertuju padanya. "heee maaf " kata Dita nyengir kuda.

"Cowok songong gitu lo bilang ganteng?? mata lo, lo taroh mana huh samapai cowok itu lo bilang ganteng. Gue sih malah berharap gak akan pernah bertemu orang kaya gitu lagi" cerocos Dita.

" ya, itu kan elo. Terserah elo, bagi gue dia tetap ganteng ". Jawab Meri.

"Suka-suka lo deh Mer " saut Dela.

Seusai acara mereka semua masuk ke kamar masing-masing. Meri memutuskan untuk melanjutkan khayalannya tentang cowok ganteng di alam mimpi. Dela pun menyusul Meri. Sedangkan Dita masih terjaga, entah apa yang sedang Dita pikirkan.

Keesokan paginya Dita terbangun lebih dulu. Entah memang Dita terbangun atau memang Dita tak tidur semalam. Dita menuju kamar mandi membuka pintu kamar mandi laku masuk dan menutupnya kembali. Kurang lebih 30 menit Dita selesai membersihkan diri.

Selesai mandi Dita berpakaian. Tak lupa Dita membangunkan kedua sahabatnya ityang masih enggan membuka mata karena dinginnya suhu udara di puncak. Namun bukan Dita namanya kalo menyerah begitu saja ketika sahabatnya itu tak jua bangun.

Akhirnya kedua sahabatnya yang nyerah. Kedua sahabatnya itu pun bangun dan mandi bergantian. Sementara kedua sahabatnya sibuk mandi dan berpakaian Dita merapikan kasur yang berantakan karna mereka bertiga.

Dirasa siap mereka bertiga turun dan berkumpul dengan yang lainnya dibawah untuk sarapan. Selesai sarapan mereka bertiga pergi ke tempat yang telah mereka sepakati semalam.

Sekitar 10 menit waktu yang mereka tempuh dengan berjalan kaki, mereka sampai ditujuan. Dita berjalan ke arah dua orang laki-laki berbeda usia.

" Permisi mang, boleh gak liat-liat kebunnya?" tanya Dita

"Mangga atuh neng...! " saut mang Dadang

Dita, Meri, dan Dela pun berjalan mengikuti arahan dari mang Dadang dan mendengarkan penjelasan mang Dadang tentang kebun Stroberi ini. Bagaimana buah strobery yang bagus, manfaat stroberi sampai kepada pemilik dari perkebunan ini pun mamang jelaskan.

Tak terasa usai sudah liburan mereka di puncak Bogor. Dita dan yang lainnya mengemas barang mereka dan menata dengan rapi seperti semula di dalam ransel mereka. Dirasa tak ada yang ketinggalan mereka semua menuju bis yang sudah menunggu di depan villa. Satu persatu siswa masuk dan mengambil tempat duduk.

Setelah semua masuk dan duduk bis pun meluncur dengan kecepatan sedang. Tak lama mereka sudah sampai di rumah. Mereka berhenti disetiap halte yang dekat dengan rumah mereka.

"Assalamualaikum, Dita pulang " teriak Dita dari luar terlihat semangat sekali.

"waalaikumsalam, Dita mama kangen " Dita dan mama Dewi berpelukan. Lalu menuju papa Damar dan memeluknya juga. Tapi rasanya ada yang kurang, kata Dita dalam hati sambil celingukan.

" kamu kenapa dek celingukan gitu? " tanya mama.

" Kaka dimana mah, pah ? " menatap bergantian orang tuanya. Dan mama hanya tersenyum.

"Doorrr... " suara Dika mengagetkan datang dari belakang. Dita pun terperanjat karena kaget.

"aish kaka " pekik Dita lalu memeluknya dengan erat. "aku kangen, kaka malah ngagetin aku. Kalo aku jantungan terus meninggal entar nyesel loh ga ada lagi yang temenin kaka" kata Dita dengan manja.

" hus jangan ngomong gitu ah gak baik" saut mama.

"iya deh maafin kaka ya dek" ucap Dika sanbil mengelus lembut kepala adik semata wayangnya itu.

Oh iya autor lupa Dita masih punya kaka satu perempuan namanya Delia Putri Wijaya beda 5 tahun dengan Dita, tetapi dia tidak tinggal bersama mereka melainkan di apartement. Dita cukup dekat dengan Delia tetapi tak sedekat Dita dengan Dika. Delia memutuskan tinggal di apartement karna dekat dengan perusahaan yang di pegang Delia.

Seperti itu yang Dita ketahui, tetapi Dita bingung kaka perempuannya itu tidak pernah lagi datang kerumah menjenguknya ataupun orang tua mereka. Bila Dita merasa rindu maka Dita lah yang menyambangi kakanya ke Apartemennya.

Terpopuler

Comments

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

.

2020-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!