The Conqueror: The Heavenly Dragon
Dikedalaman hutan yang hancur berantakan akibat pertarungan besar, terlihat ribuan mayat tergeletak bersimbah darah dimana-mana, mengubah rerumputan yang harusnya berwarna hijau menjadi merah gelap.
Darah yang tadinya berkumpul membentuk kolam dipuluhan kawah kecil, kini mulai mengalir membentuk aliran karena hujan yang perlahan turun mengguyur bumi. Meski begitu, bau amis darah masih tercium hingga ratusan meter jauhnya.
Duuaaar!!
Suara ledakan yang begitu keras terdengar dari pinggiran tebing di ujung hutan.
Diarea pinggiran tebing tersebut, terlihat 6 orang pria paruh baya dan seorang wanita muda sedang berdiri dengan nafas terengah-engah. Kondisi mereka terlihat sangat memprihatinkan karena luka sayatan yang hampir memenuhi tubuh mereka.
Diseberang orang-orang itu, terlihat seorang pemuda dengan kondisi yang jauh lebih memprihatinkan. Tangan kiri yang terputus dan luka tebasan Panjang dipunggungnya membuat darah segar terus keluar dari tubuhnya yang kini membungkuk.
Deru napas pemuda itu bahkan terlihat terputus-putus dan kulitnya tampak semakin pucat seiring berjalannya waktu.
Dengan sebuah pedang ditangan kanannya sebagai tumpuan, pemuda itu berusaha sekuat tenaga untuk berdiri dengan tegak. Lalu pandangan matanya yang penuh kebencian dan penyesalan jatuh pada orang-orang didepannya.
“ Menyerahlah Lu Yian! Serahkan kitab itu dan kamu bisa pergi tanpa harus kehilangan nyawamu!! “ Teriak seorang pria paruh baya berambut merah, yang disituasi normal akan dipanggil sang pemuda dengan sebutan paman.
Lu Yian tersenyum dengan tampilan mengejek, lalu berkata.
“ Apakah bajiingan kotor sepertimu masih bisa dipercaya? Jika kau menginginkan menginginkan kitab ini, lakukan dengan kemampuan mu sendiri… Ah! Aku lupa, kau tidak memiliki kemampuan apapun dan hanya bisa mengandalkan orang lain… “
“ Diam!! Apa kau tidak tahu situasimu sekarang?! “ Teriak pria paruh baya berambut merah dengan marah.
“ Apa kau sudah pikun pak tua? Jika kau tidak menipuku dan membawa orang lain seperti ini, kepalamu mungkin sudah tidak dilehermu lagi sekarang.. “ Balas Lu Yian dengan nada dingin.
Pria paruh baya berambut merah menggertakkan giginya dengan keras dan tidak berbicara lagi.
Dia sangat membenci hal itu tapi itulah yang faktanya, dia tidak mampu menghadapi pemuda itu sendirian.
“ Yian, kumohon menyerahlah. Sudahi ini sekarang. Berikan kitab itu kepadaku, dan kita bisa kembali seperti dulu lagi.. “
Saat suasana tegang kembali memanas, satu-satunya wanita yang berada disana tiba-tiba bersuara. Wanita itu memiliki penampilan yang sangat menawan, meskipun kulit putihnya kini ternoda oleh beberapa luka, tetapi itu tidak mengurangi daya Tarik saat melihatnya.
Wanita itu adalah kekasih Lu Yian, orang yang seharusnya berdiri disisinya untuk berjuang Bersama. Tetapi naasnya, wanita itulah yang menjadi dalang dari bencana ini.
“ Iblis sepertimu tidak pantas bicara denganku… “ Balas Lu Yian tanpa menatap wanita itu.
“ Jangan membuang waktu untuk berbicara dengannya. Serang dia dengan segenap kemampuan kalian dan selesaikan semuanya. Jika kita mendapatkan kitab itu, semua orang bisa mempelajarinya sesuai perjanjian yang kita buat…. “ ucap pria paruh baya lain yang memegang golok ditangan kanannya.
“ Benar, tidak perlu menahan diri lagi. Ayo selesaikan ini secepat mungkin. “ Ucap pria lain.
Meskipun bekerja sama dengan beberapa perjanjian, ketujuh orang itu tidak sepenuhnya percaya satu sama lain. Sehingga mereka masih menahan diri untuk tidak mengeluarkan mantra terkuat mereka.
“ Aku akan membuka serangan, lalu kalian dapat menyerang Bersama-sama…. “ Ucap pria pria paruh baya yang memegan golok besar sembari berjalan kedepan dengan langkah yang semakin cepat seiring waktu.
“ Dengan kekuatan alam, hanguskan semua musuh yang berdiri didepanku. Raungan Naga Api!! “ pria paruh baya itu mengayunkan golok besarnya secara vertical, lalu kobaran api berwarna merah gelap tiba-tiba muncul membentuk siluet pedang setinggi 10 meter, melesat kearah Lu Yian.
Ekspresi Lu Yian tidak berubah, dia hanya mengangkat tangan kananya dan mengarahkan telapak tangannya kedepan lalu hologram sihir berwarna emas terang muncul.
Tiiinnnngg! Wuuuushhh!
Kobaran api pedang bertabrakan dengan diagram sihir, membuat suara denging yang memekakkan telinga. Lalu semburan api merah tersebar kemana-mana.
Pria paruh baya yang memegang golok sudah tahu bahwa jika hanya serangan itu tidak akan mampu melukai Lu Yian. Oleh karena itu, setelah kobaran api pedangnya menghilang, dia langsung melompat kearah Lu Yian dengan golok yang sudah terangkat tinggi-tinggi.
“ Rasakan ini!! “
Tiiiingg!!
Golok pria paruh baya itu dan pedang Lu Yian dengan sangat keras.
Jika Lu Yian berada di kondisi prima, serangan itu bahkan tidak akan menggeser kakinya, tetapi karena kondisinya sudah sangat lemah sekarang, serangan itu membuat tubuhnya terdorong kebelakang sejauh 5 meter.
“ Sekarang!! “ Teriak pria paruh baya berambut merah.
“ Petir surga, turunlah!! “ Teriak seseorang.
Lalu langit tiba-tiba bergemuruh dan jaring-jaring petir turun dari langit kearah Lu Yian, membuat suasan malam yang gelap kala itu menjadi terang untuk sesaat.
Zctaaaar!!
Lu Yian tidak memiliki waktu untuk merespon serangan tiba-tiba itu, jadi dia dengan pasrah membiarkan tubuhnya disambar oleh puluhan petir tersebut.
“ Aaargh! “ darah segar keluar dari mulut Lu Yian saat puluhan petir menghantam tubuhnya.
“ Jangan berhenti! Terus serang dia sampai dia mati!! “ Ucap pria berambut merah lagi.
Lalu dia menggerakkan tangannya untuk membuat mantra tangan sembari berteriak dengan keras.
“ Bunuhlan semua orang yang berani menantangku, Hukuman Dari Surga!! “
Diagram sihir yang sangat besar tiba-tiba muncul dilangit, mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang.
Setelah diagram yang seluas 50 meter itu selesai, sebuah pedang raksasa tiba-tiba keluar dari bagian tengahnya dan terarah kearah Lu Yian.
“ Bagus! Dengan ini, bajingan itu pasti mati! “ Ucap pria paruh baya yang memegang golok dengan semangat.
Sementara itu, Lu Yian yang sudah kembali berdiri menatap pedang raksasa yang terhunus kearahnya.
Dengan gerakan lambat, Lu Yian mengangkat tangan kanannya keatas, lalu diagram berwarna emas kembali muncul diatas kepalanya tetapi kini tidak hanya satu, melainkan seratus diagram sihir yang bertumpuk menjadi satu.
“ Itu tidak akan cukup menahan mantra Hukuman dari Surga ku! Kenapa kau tidak menyerah saja dan mati dengan tenang!? “ Ucap pria paruh baya berambut merah.
Beberapa saat kemudian, pedang raksasa yang jatuh dari langit akhirnya tiba didepan diagram sihir Lu Yian.
Duuumbbh!! Dentuman keras terjadi, dan pedang raksasa tertahan diudara.
Tetapi sekitar 5 detik kemudian, diagram sihir sudah mencapai batasnya dan suara retakan keras tiba-tiba terdengar.
Klaaaang!! Diagram sihir akhirnya pecah, dan pedang raksasa melanjutkan laju nya menusuk kearah Lu Yian.
Lu Yian tidak terlihat panik, tubuhnya tiba-tiba mengeluarkan cahaya keemasan dan aliran energi mana ditubuhnya ikut meluap-luap.
Beberapa saat kemudian, dengan sangat cepat, sebuah diagram raksasa muncul tepat diatasnya. Dan raungan keras tiba-tiba terdengar.
“ Grrooooarrr!! “
Semua orang yang berada disana sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Lu Yian, dan kembali bertanya-tanya dengan heran kenapa pemuda itu sangat Tangguh.
“ Bagaimana dia bisa sekuat ini!? Apakah mungkin karena kitab itu? “ Bisik pria paruh baya berambut merah dengan pelan, tatapannya tampak menjadi lebih serakah.
Beberapa mili detik kemudian, dihadapan semua orang seekor naga berukuran raksasa keluar dari diagram sihir Lu Yian. Dengan raungan yang sangat keras, naga itu melesat kearah pedang raksasa.
“ Grooooarr!! “
Duuumbh!! Mancung naga raksasa membentur ujung pedang, membuat pedang yang sepanjang 40 meter itu kembali tertahan diudara.
Lalu dengan Gerakan gesit, tubuh naga itu menjalar kearah pedang raksasa dan melilitnya dengan sangat kuat hingga akhirnya pecah menjadi serpihan keemasan.
“ Sial!! Bagaimana ini bisa terjadi? “
“ Jangan hanya diam saja, serang dia sekarang. Mantra itu pasti membutuhkan banyak energi mana… “ Ucap pria paruh baya yang memegang golok.
Tersadar dari pemandangan menakjubkan diatas mereka, semua orang kembali melancarkan serangan mereka kearah Lu Yian.
Sementara itu, wanita yang sedari tadi hanya diam, menatap Lu Yian dengan tatapan sedih dengan perasaan yang campur aduk. Tetapi dia tahu bahwa tidak ada jalan untuk kembali lagi bagi mereka.
Saat setetes air mata mengalir dari sudut matanya, tubuh wanita itu secara perlaham mulai memudar hingga sepenuhnya menghilang.
Sedangkan didepan sana, ratusan diagram sihir muncul disekeliling Lu Yian dan mengeluarkan ratusan pedang kearah 6 pria paruh baya yang mendekatinya.
Keenam pria paruh baya terlihat sangat kewalahan saat menghindari ratusan pedang sihir. Bahkan 2 pria paruh baya tidak mampu mengimbangi kecepatan pedang sihir Lu Yian dan berakhir dengan kematian yang cukup tragis. Pedang sihir tertancap di kepala kedua pria paruh baya itu.
“ Kenapa kau begitu keras kepala!!! “ teriak pria paruh baya berambut merah dengan marah.
Saking marahnya, aliran energi mana ditubuh pria paruh baya itu tampak meluap-luap. Lalu dengan Gerakan yang sangat cepat, kedua tangannya bergerak membentuk mantra tangan.
“ Dengan kekuatan alam dan sihir, bantulah aku menumpas setiap kejahatan didunia ini, Keadilan Langit!! “ Teriak pria paruh baya berambut merah. Wajahnya tiba-tiba berubah sepucat kertas karena mantra ini menguras energi mana yang sangat banyak.
Setelah itu, tekanan dari kekuatan sihir yang begitu kuat tersebar di tempat itu. Lalu diatas langit, hologram berwarna emas yang sangat besar tiba-tiba muncul.
Hologram yang berputar itu memancarkan kekuatan yang sangat besar, bahkan Lu Yian yang sedari tadi tidak mengubah ekspresinya, kini menatap kelangit dengan tatapan khawatir.
Mantra sihir ini adalah salah satu sihir tier 9 dan Lu Yian tahu seberapa besar kekuatan yang sihir ini keluarkan.
Lu Yian menghembuskan nafasnya dan berkata dengan pelan.
“ Aku hanya memiliki sedikit energi mana yang tersisa, bahkan untuk sihir tier 8 pun tidak akan cukup. Sepertinya inilah akhirnya… aku akan mati disini.. “
“ Tapi… Aku tidak akan membiarkan kalian semudah itu, kalian harus mati bersamaku!!! “ Teriak Lu Yian dengan keras.
Udara disekitar Lu Yian tiba-tiba bergetar, dan suara gemuruh secara perlahan mulai terdengar.
“ Apa yang ingin dilakukan bajiingan ini lagi!? Hei! Lindungi aku, aku harus berkonsentrasi supaya sihirku berhasil! Aku hanya butuh waktu 8 detik lagi “ Ucap pria paruh baya berambut merah.
Sementara itu, disekitar tubuh Lu Yian, percikan-percikan petir berwarna emas perlahan mulai terlihat, menyapu apapun yang berada disekitarnya dalam radius 5 meter.
“ Itu adalah sihir tier 7, Amukan Petir Surgawi! Keluarkan sihir pertahanan kalian, cepat!! “ Ucap pria paruh baya yang memegang golok setelah berhasil mengidentifikasi sihir yang dikeluarkan Lu Yian.
Meskipun sihir ini hanyalah sihir tier 7, tetapi kekuatannya bahkan menyamai beberapa sihir tier 8.
Tangan kanan Lu Yian perlahan terangkat untuk membuat mantra tangan, meskipun tangannya hanya tersisa satu, itu tidak menjadi hambatan baginya.
“ Surga dengarkan aku, hancurkan semua musuh yang menghalangi jalanku. Amukan Petir Sur..g… Aaarghh!! “
Tetapi sebelum mantranya selesai, sebuah pedang yang entah dari mana tiba-tiba menembus jantung Lu Yian. Hal itu membuat energi mana yang sebelumnya berkumpul disekitar tubuhnya, mulai menyebar dan menghilang.
“ Maafkan aku…. “
Sebelum Lu Yian berbalik untuk melihat siapa yang menusuknya secara tiba-tiba, suara lembut yang sangat akrab terdengar dari belakangnya. Lu Yian tidak perlu melihat siapa itu untuk mengenalnya.
Lu Yian berlutut diudara, darah segar terus mengalir dari mulut dan lubang didada kirinya.
“ Bahkan ji..ka di..kehi..du..pan selan..jutnya, aku ti..dak a..kan per..na memaaf..kan mu !! “ Ucap Lu Yian terbata-bata.
Lalu dia menatap kearah langit dimana hologram yang berputar semakin cepat sudah mengumpulkan energi mana yang cukup.
Dan kemudian pilar keemasan yang sangat terang keluar dari bagian tengah hologram tersebut, turun dengan kecepatan tinggi kearah Lu Yian.
Duuuuuuarrrr!!
Ketika pilar sihir itu menabrak tubuh Lu Yian, ledakan yang sangat besar terjadi. Membuat tanah bergetar begitu keras bahkan terasa hingga radius 20 km.
***
Kerajaan Bintang Utara adalah sebuah kerajaan yang berlokasi di bagian paling utara Benua Yunan, yang hampir setiap tahun hanya diselimuti oleh musim dingin.
Meski begitu seluruh warganya tidak pernah kekurangan persediaan makanan selama musim dingin melanda, karena sekitar 30 persen wilayah selatan adalah tanah subur yang dipergunakan secara maksimal untuk bercocok tanam.
Seperti saat ini dimana semua warga sedang mengurung diri didalam rumah mereka masing-masing untuk menghangatkan diri sembari menyantap makanan dan minuman panas, sementara badai salju besar melanda diluar.
Berbeda dengan suasana hangat disetiap rumah warga, suasana tegang terjadi di istana besar dipusat ibukota. Dimana seorang wanita cantik yang tampak berusia sekitar 26 tahunan sedang berjuang melahirkan anak pertamanya yang dibantu oleh seorang wanita tua serta pelayan-pelayan lain.
Wanita muda itu bernama Yang Hua, adalah ratu dari Kerajaan Bintang Utara yang dipersunting oleh Raja Tian Mu sekitar 2 tahun yang lalu. Sementara wanita tua yang membantunya dalam persalinan adalah pelayan utama Ratu, yang sering dipanggil Mbo’jie, telah mengabdi sebagai pelayan sejak 2 periode raja-raja sebelumnya.
“ Sedikit lagi yang mulia, Tarik nafas anda dalam-dalam dan dorong sedikit lebih kuat…” Ucap Mbo’jie.
Yang Hua mengikuti perkataan wanita tua itu dan menarik nafasnya dalam-dalam lalu kembali berjuang untuk melahirkan buah hati yang telah dia tunggu-tunggu selama ini.
Dan beberapa saat kemudian, wajah tua Mbo’jie yang sebelumnya tegang kini Nampak sedikit rileks dan berubah menjadi senyuman hangat saat melihat bayi mungil yang berusaha membuka matanya.
“ selamat yang mulia, anda melahirkan pangeran yang sangat tampan. “ Ucap Mbo’jie sembari tersenyum kearah Yang Hua.
Dengan nafas terengah-engah, Yang Hua menyunggingkan senyuman bahagianya saat melihat bayi kecilnya dipelukan Mbo’jie. Tapi seperti baru menyadari sesuatu, senyuman wanita cantik itu tiba-tiba membeku.
“ Kenapa dia tidak menangis? “
**
Setelah tubuhnya dihantam pilar cahaya, pandangan Lu Yian langsung menggelap dan dia tahu bahwa dia telah mati.
Tetapi anehnya dia bisa merasakan tubuhnya sedang melayang entah dimana, dengan suasana hangat yang terasa sangat nyaman.
“ Apakah ini adalah surga yang sebenarnya? “ Ucap Lu Yian dalam hati.
Disaat dia bermaksud untuk menikmati suasana nyaman ini sembari menenangkan pikirannya dari semua kejadian yang sangat melelahkan itu, sesuatu tak kasat mata seakan sedang mendorong tubuhnya.
“ Apa lagi ini? “
Lu Yian merasa heran dengan apa yang terjadi, dia juga bermaksud untuk melawan supaya apa yang mendorong tubuhnya berhenti, tetapi baru dia sadari dia tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.
Tidak selang lama kemudian, cahaya menyilaukan yang memaksa kedua matanya menutup tiba-tiba muncul. Dan perasaan hangat dan nyaman yang sebelumnya dia rasakan kini berubah menjadi hawa dingin yang membuatnya sedikit menggigil.
“ Apa yang terjadi? “ Ucap Lu Yian dalam hati.
Dan secara mengejutkan suara bising dan suara seorang wanita tiba-tiba terdengar ditelinganya. Bahasa yang Lu Yian dengar kurang lebih dia pahami tetapi ada beberapa struktur kata yang belum dia dengar sebelumnya.
Lu Yian membuka matanya secara perlahan untuk menyesuaikan kontras cahaya yang menusuk matanya, dan setelah pandangannya jelas, dia sangat terkejut ketika melihat wajah wanita tua yang tidak lain adalah Mbo’jie, berada didepannya.
“ Apa yang terjadi!? Dimana aku? “ Ucap Lu Yian dalam hati. Dia sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Lalu dia mengalihkan tatapannya untuk mengamati area sekitarnya, tetapi tempat ini terasa sangat asing baginya.
Saat Mbo’jie mengangkat kepalanya sedikit lebih tinggi, Lu Yian akhirnya dapat melihat bagian perut hingga kakinya. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sebuah benda yang terhubung dengan tubuhnya, yaitu tali pusar bayi.
“ Aa..apa y..yang terjadi? Apakah aku telah bereinkernasi?! Tapi aku belum bertemu dengan Dewa Kematian, kenapa aku bisa bereinkernarsi begitu cepat!! “ Ucap Lu Yian dalam hati.
Dia juga sedikit bertanya-tanya apakah dunia ini sama dengan dunianya sebelumnya? Karena anehnya, dia sama sekali tidak bisa merasakan energi mana yang biasanya terdapat diudara.
Ditengah kebingungannya, suara Mbo’jie kembali terdengar.
“ Anda tidak perlu khawatir yang mulia, pangeran baik-baik saja. Ini memang pertama kalinya aku melihat hal seperti ini tetapi, pangeran kecil ini memiliki tubuh yang sangat sehat “ Ucap Mbo’jie kembali menunjukkan senyumannya.
Lalu dia menggerakkan tangannya untuk memotong tali pusar dari tubuh Lu Yian dan kemudian menyerahkannya kepada pelayan yang lain untuk membersihkan tubuh kecilnya.
Setelah memindahkan Yang Hua keruangan yang berbeda, Mbo’jie menyuruh pelayan yang berjaga dipintu untuk memanggil Tian Mu.
“ Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak mendengar suara tangisan bayi? “ Ucap seorang pemuda yang tampak berumur 30 tahunan sembari masuk kedalam ruangan dengan langkah tergesa-gesa.
Pemuda itu adalah Tian Mu, Raja ke 21 Kerajaan Bintang Utara.
Dibelakang Tian Mu Nampak beberapa orang yang sebagian besar adalah bangsawan-bangsawan dari kerajaan. Tetapi yang paling menonjol adalah wanita tua yang berdiri disebelah Tian Mu. Dia adalah Ibu Suri Kerajaan Bintang Utara, atau ibu kandung Tian Mu.
Sama halnya dengan Tian Mu, ibu suri dan bangsawan lainnya sangat kebingungan karena mereka belum mendengarkan tangisan bayi tetapi mereka sudah dipanggil masuk.
Mbo’jie tersenyum saat melihat wajah tegang Tian Mu, lalu dia berkata untuk memberikan selamat.
“ Selamat untuk yang mulia dan seluruh Kerajaan Bintang Utara, putra pertama anda telah lahir dengan selamat.”
Mendengar kabar yang membahagiakan itu, wajah tegang Tian Mu berubah menjadi senyuman Bahagia. Begitu juga dengan Ibu Suri dan bangsawan lainnya. Dan secara bersamaan mereka mengucapkan selamat kepada Tian Mu atas kelahiran pangeran pertama.
“ Ini adalah berita yang membahagiakan ditengah badai ini Mu’er. Seluruh warga Kerajaan Bintang Utara akan ikut berbahagia untuk merayakan kelahiran pangeran pertama mereka… “Ucap Ibu Suri setelah para bangsawan selesai mengucapkan ucapan selamat kepada Raja Tian Mu.
“ Benar Ibu. Dan untuk merayakan hari yang membahagiakan ini, kerajaan akan mengadakan perayaan besar selama 7 hari setelah badai selesai. “ Ucap Tian Mu yang dibalas senyuman dari Ibu suri.
Lalu dia kembali menatap Mbo’jie, dan bertanya mengenai alasan kenapa tidak ada suara bayi yang terdengar selama mereka menunggu diluar.
“ Hamba juga bingung sama seperti anda, yang mulia. Tetapi yang mulia tidak perlu khawatir karena tubuh pangeran pertama sangat sehat, dan kini dia sudah Bersama dengan yang mulia ratu. “ Ucap Mbo’jie menjelaskan. Tetapi hal itu masih belum menjawab kebingungan Raja Tian Mu dan yang lainnya.
Tanpa berlama-lama Tian Mu beserta Ibu Suri dan seorang pria tua yang memiliki rambut dan janggut putih, berjalan kearah ruangan dimana Yang Hua berada.
**
Lu Yian yang masih berusaha menerima keadaannya kini telah terbaring disisi Yang Hua dengan berbagai kain sutra lembut yang melilit tubuhnya. Dia melihat wajah wanita cantik ibunya yang sebenarnya lebih muda darinya dengan mata bayinya. Hal itu membuat Yang Hua tidak kuasa untuk tidak mencium kedua pipinya, karena merasa bayi kecilnya itu sangat lucu.
“ Ya Dewa.. Situasi macam apa ini.. “ Gerutu Lu Yian pasrah saat Yang Hua memuaskan dirinya menciumi seluruh sisi wajahnya.
Beberapa saat kemudian, suara deritan pintu terdengar yang disusul suara pria memanggil Yang Hua.
“ Hua’er.. Apa kau baik-baik saja? “ Ucap pria tersebut yang ternyata adalah Tian Mu, dan diikuti oleh Ibu Suri dan pria tua berjanggut putih.
“ Yang mulia, aku baik-baik saja. Lihatlah bayi kita, dia sangat sangat tampan sepertimu.. “ balas Yang Hua sembari menunjuk Lu Yian yang berada disisi kirinya.
Tian Hua tersenyum Bahagia melihat Yang Hua baik-baik saja, lalu dia mengalihkan pandangannya kearah Lu Yian dan secara perlahan mengangkat tubuh kecilnya.
“ Kamu benar, dia sangat tampan seperti ku. Hahaha! “ Ucap Tian Mu sembari tertawa Bahagia. Tetapi yang tidak Yang Hua ketahui, Tian Mu sedang memeriksa kondisi putra pertamanya itu menggunakan Qi. Dan setelah mengetahui bahwa tidak ada yang salah, dia diam-diam menghembuskan nafas lega.
Lu Yian sedikit terkejut saat merasakan sesuatu yang hangat mengalir ditubuhnya. Itu adalah hal yang baru baginya, dan dia bertanya-tanya apa itu.
Dengan senyum sumringah, Raja Tian Mu menyerahkan tubuh Lu Yian kepada Ibu Suri yang disambut oleh wanita tua itu dengan senyuman hangat.
“ Dia sangat mirip sepertimu ketika kamu masih kecil, Mu’er.. “ Ucap Ibu Suri dengan pikiran yang kembali bernostalgia saat-saat Tian Mu masih bayi dulu.
Tian Mu membalas perkataan ibunya itu dengan senyuman. Lalu mengalihkan pandangannya kearah pria tua yang sedari tadi berdiri dibelakang.
Yang Hua telah menyadari keberadaan pria tua itu, dan dia tahu apa maksud dari kehadirannya disini. Oleh karena itu hatinya tiba-tiba menjadi sangat gugup.
Setelah berpuas diri memeriksa cucunya, Ibu Suri menyerahkan Lu Yian kembali kepada Tian Mu. Dan setelah itu Tian Mu menyerahkan tubuh kecil Lu Yian kepada pria tua berjanggut putih.
“ Apa yang sedang mereka lakukan? Apa ini semacam budaya estafet ketika menyambut anak baru lahir? “ Ucap Lu Yian dalam hati ketika tubuhnya diangkat-angkat sedari tadi.
Pria tua berjanggut putih itu membungkukkan badannya sebelum menerim tubuh Lu Yian. Setelah itu, dia mengeluarkan tiupan kecil kearah Lu Yian, dan secara mengejutkan tubuh kecilnya melayang diudara.
“ Apakah ini sihir? Tapi bagaimana bisa? Aku tidak merasakan gelombang mana apapun didunia ini“ Ucap Lu Yian dalam hati. Dia sangat penasaran mengenai apa yang dilakukan pria tua didepannya sehingga dia bisa melayang diudara.
Setelah tubuh bayi Lu Yian melayang diudara, pria tua berjanggut putih membuat mantra tangan sembari menutup kedua matanya.
Setelah mantra tangannya selesai, cahaya berwarna merah darah keluar dari bagian belakang pria tua itu, dan menjalar menyelimuti tubuh Lu Yian, hingga membungkusnya seperti kepompong.
Melihat hal itu, Yang Hua membuka mulutnya bermaksud untuk menghentikan apa yang dilakukan pria tua berjanggut putih.
Tetapi ucapan menenangkan dari Raja Tian Mu membuat kata-kata yang akan dia ucapkan tersangkut ditenggorokannya.
“ Kamu tidak perlu khawatir, Hua’er. Bayi kita akan baik-baik saja.. “ Ucap Tian Mu sambil tersenyum. Tetapi sebenarnya dia juga sedikit gugup mengenai hasil yang akan diucapkan pria tua berjanggut putih setelah ini selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 13 Episodes
Comments
Dimas Setiawan
mantap thor
2023-03-31
0