Chapter 4. Dantian

Tian Long sejatinya adalah orang yang selalu ingin tahu tentang sesuatu yang berhasil menarik perhatiannya. Dia akan berusaha sekuat tenaga supaya rasa penasarannya terpenuhi, dan jika tidak maka itu akan menghantuinya siang dan malam.

Rasa penasarannya pada dantian telah mencapai titik itu, sehingga dia mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan informasi tentang benda tersebut.

“ Perpustakaan!! “

Keesokan paginya, Tian Long tiba-tiba mendapatkan ide bagaimana dia dapat mencari informasi, yaitu perpustakaan. Itu adalah satu-satunya tempat baginya untuk mendapatkan informasi tanpa menyita rasa curiga dari orang-orang.

Tetapi permasalahan lain kembali muncul, bagaimana caranya dia meminta ibunya untuk memasuki perpustakaan.

Dia masih anak berusia 8 bulan  yang pada umumnya belum bisa membedakan huruf, akan sangat aneh jika dia tiba-tiba meminta untuk pergi keperpustakaan.

Disaat Tian Long linglung, tatapannya tiba-tiba terjatuh kearah buku yang tersusun di sebuah rak, lalu sebuah ide muncul dikepalanya.

Dia segera turun dari tempat tidurnya dan merangkak kearah rak tersebut. Melihat hal itu, seorang pelayan berjalan menghampiri Tian Long dan menggendongnya.

“ Anda mau kemana yang mulia? “ Tanya pelayan itu.

Tian Long yang sudah paham dengan Bahasa didunia ini langsung mengangkat tangannya dan menunjuk buku di rak.

“ ukku! “ Ucapnya. Tapi dia segera mendengus didalam hati karena mulutnya yang belum bisa berbicara dengan jelas.

Pelayan itu lantas tersenyum dan berkata.

“ Apa yang ingin kamu lakukan dengan buku itu? “

“ ukku! ukku! “ Ucap Tian Long dengan mata yang mulai berair.

“ Baiklah-baiklah pangeran kecil, jangan menangis. Ini dia bukumu… “ Ucap pelayan itu sedikit panik. Dia mengambil buku dan menyerahkannya kepada Tian Long.

Didalam hatinya, Tian Long tertawa dengan puas karena langka pertama dari rencananya telah berjalan lancar.

Setelah itu, pelayan membawa Tian Long kembali ke tempat tidur sembari mengawasinya dengan cermat. Dia tidak ingin kepalanya terpotong jika pangeran kecil ini terluka karena buku itu.

Setengah jam berlalu, dan Tian Long masih sibuk membolak-balikkan buku yang dia dapatkan dengan antusias. Hal itu membuat pelayan yang duduk disisinya serta pelayan lain yang berada di ruangan itu merasa bingung karena untuk pertama kalinya mereka melihat Tian Long menunjukkan sedikit antusiasme.

Selama ini mereka hanya melihat Tian Long yang tergeletak ditempat tidur sepanjang hari tanpa melakukan apapun. Dan itu membuat mereka merasa kasihan kepadanya.

Setengah jam lagi berlalu, dan Tian Long masih sibuk dengan bukunya. Beberapa menit yang lalu salah satu pelayan memutuskan untuk memberitahukan hal ini kepada Ratu Yang Hua, sehingga perempuan yang beberapa minggu ini sibuk, memutuskan untuk datang menemui Tian Long.

Ratu Yang Hua juga sebenarnya masih sangat sibuk sekarang karena statusnya sebagai ratu, dia harus mengurus semua yang terjadi dipelataran dalam istana. Apalagi sekarang terdapat dua selir raja yang tengah hamil dan akan mendekati hari lahiran, membuatnya berada dipuncak kesibukannya sehingga dia belum memiliki waktu bahkan untuk melihat kondisi putranya sendiri.

Setelah mendengar Tian Long sedang membaca buku dengan antusias, raut kelelahan diwajah Ratu Yang Hua segera menghilang dan dia segera pergi ke kediaman Tian Long.

Setelah memasuki kamar Tian Long, senyum manis terpantri diwajah cantik Ratu Yang Hua. Lalu dia duduk disamping Tian Long dan berkata dengan lembut.

“ Putraku tersayang, apa yang sedang kamu lakukan? “

Tian Long mengalihkan pandanganya dan menatap Yang Hua sembari tersenyum lebar. Lalu dia menunjuk buku didepannya dan mengumel tidak jelas dengan semangat.

Hal itu membuat hati Ratu Yang Hua menghangat, begitu juga dengan para pelayan yang mengurus Tian Long selama ini.

Setelah berbicara tidak jelas kepada Ibunya, Tian Long kembali menatap buku sambil tersenyum penuh arti.

Melihat bahwa ternyata buku telah berhasil menarik minat Tian Long, Ratu Yang Hua segera memerintahkan para pelayan untuk membawa lebih banyak buku kedalam kamar Tian Long.

Dia juga meminta bantuan Mbo’jie untuk memilih pelayan yang dapat mengajari Tian Long untuk mengenal huruf kanji, meskipun hal itu masih terlalu dini. Tetapi setelah melihat raut antusias Tian Long, Yang Hua tidak merasa khawatir.

Hal itu hampir membuat Tian Long berteriak karena kegirangan, dia tidak mengharapkan rencananya akan berjalan dengan lancar semudah ini.

Dan pada hari itu juga semua pelayan mulai melaksanakan perintah. Mereka mengambil beberapa buku yang relevan dengan Tian Long seperti buku sejarah dan informasi umum dari perpustakaan istana.

Setelah semua buku tertata rapi didepannya, Tian Long segera mencari buku yang dia inginkan.

Sementara itu Ratu Yang Hua tidak bisa menahan senyum saat melihat wajah penuh semangat Tian Long. Setelah beberapa menit, Ratu Yang Hua bersiap untuk kembali bekerja.

Dengan raut sedih wanita itu mencium kening Tian Long sebelum berkata.

“ Ibu harus pergi sekarang. Tetapi jangan khawatir nanti ibu akan menemanimu membaca buku.. “

Tian Long menatap Yang Hua dan tersenyum manis sembari mengangguk dengan semangat. Setelah itu Ratu Yang Hua dengan berat hati pergi menuju ruangannya untuk mengurus masalah pelataran dalam istana.

Setelah ibunya pergi, Tian Long kembali mencari buku yang dia inginkan. Dan akhirnya ketemu lima menit kemudian.

Buku itu berjudul ‘Informasi dasar kultivasi’.

Tian Long langsung membuka halaman pertama yang berisi kata-kata pengantar. Lalu kehalaman kedua yang menjelaskan bagian-bagian tubuh seorang cultivator seperti sendi, meridian, dan masih banyak lagi.

Saat membuka halaman ketujuh, Tian Long akhirnya menemukan sesuatu yang mirip dengan benda ditubuhnya. Benda itu disebut dantian.

Berdasarkan penjelasan dari buku itu, Tian Long mengetahui bahwa dantian memiliki fungsi yang hampir sama dengan Magic Core, yaitu sebagai wadah energi yang bernama Spirit Qi.

Bersamaan dengan itu, Tian Long juga segera menarik kesimpulan bahwa energi yang dia rasakan sebelumnya adalah Spirit Qi.

Buku itu juga menjelaskan apa itu Spirit Qi dan apa guna energi tersebut bagi tubuh manusia.

Semakin dia mengetahui semua hal yang berhubungan dengan kultivasi, dan apa saja manfaat ketika seorang manusia biasa menjadi cultivator, Tian Long menjadi sangat tertarik.

Dan pada malam itu juga Tian Long mencoba untuk berlatih, tetapi dia harus mengaktifkan dantiannya terlebih dahulu.

Tian Long segera memasuki wilayah spiritualnya dan mulai berkonsentrasi untuk menyerap Spirit Qi menggunakan Teknik Pernapasan Naga Surgawi.

Percobaan pertama hingga puluhan kali mencoba, Tian Long belum bisa menyerap bahkan sehelai Spirit Qi pun. Tetapi dia tidak putus asa, karena berdasarkan pemahamannya disaat manusia sudah bisa melihat dan merasakan suatu energi, maka hanya menunggu waktu sebelum dia bisa menyerapnya.

Tian Long bermaksud untuk mencoba hingga pagi tiba, tetapi

karena kondisi tubuhnya yang terbilang masih bayi, dia tidak menyadari bahwa

ternyata dia telah tertidur dan akan sadar keesokan paginya.

Dimalam berikutnya juga Tian Long masih berusaha, tetapi tetap belum bisa. Malam ketiga, malam keempat, dan malam kelima tetap tidak ada perkembangan. Tetapi pada malam keenam, perkembangan yang kasat mata mulai terjadi pada Spirit Qi disekitarnya.

Spirit Qi yang berada diudara mulai tertarik kesekitar tubuhnya, meski belum bisa memasuki tubuhnya.

Setiap dipertengahan malam, Tian Long selalu mencoba dan kemajuan mulai terlihat setiap kali dia berlatih.

Hingga pada hari ke-14, akhirnya sehelai Spirit Qi berhasil memasuki tubuhnya dan secara otomatis mengalir menuju dantiannya.

Saat Spirit Qi menyentuh permukaan dantian Tian Long, kemilau cahaya keemasan tiba-tiba terjadi didalam ruang spiritualnya, Dan tubuh Tian Long juga bergetar sedikit.

Satu menit kemudian, cahaya menyilaukan itu akhirnya mulai menghilang dan bersamaan dengan itu Tian Long tiba-tiba merasakan perubahan pada tubuhnya.

Dia merasa bahwa semua indranya menjadi lebih baik, bahkan sekarang dia dapat mendengar langkah kaki dan suara bisikan para penjaga yang berjaga diluar dengan sangat jelas.

Selain itu, rasa Lelah yang dia rasakan setelah berlatih juga mulai menghilang.

“ Apakah aku berhasil? “ Tanya Tian Long dalam hati.

Dia segera memeriksa dantiannya dan terkejut setelah menemukan terdapat dantian yang baru disana.

“ Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba ada satu dantian lagi didalam tubuhku? “ Tanya Tian Long bingung.

Dia memeriksa dengan cermat dan menemukan perbedaan pada kedua dantian itu. Dantian pertama memiliki warna biru pucat dan mengeluarkan uap yang sangat dingin, sementara dantian yang satunya lagi memiliki warna emas dan terdapat percikan-percikan petir disekitarnya.

Dari buku yang dia baca setiap hari, Tian Long mengetahui bahwa dantian dapat memiliki elemen lebih dari satu jenis.

Tetapi apa yang para cultivator percayai, semakin banyak elemen didalam dantian, potensi cultivator itu akan menjadi terbatas.

Oleh karena itu, untuk melihat ukuran bakat seseorang, orang-orang didunia ini akan melihat jumlah elemen didantiannya terlebih dahulu. Semakin sedikit jenis elemen yang ada, maka orang itu akan dikatakan lebih baik dari pada yang lain.

Dan cultivator yang hanya memiliki satu jenis elemen, akan disebut jenius.

Meskipun Tian Long merasa bingung, tetapi dia juga merasa sangat bangga pada dirinya sendiri.

 “ Sepertinya aku memang berhasil dan kedua dantian ini hanya memiliki satu jenis elemen yaitu es dan petir…. Aku tidak menyangka bahwa didunia ini aku diciptakan untuk menjadi orang yang berbakat. Dewa terlalu baik kepadaku, hahaha..“ Ucap Tian Long sambil tertawa senang didalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Dimas Setiawan

Dimas Setiawan

joss

2023-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!