Chapter 12. Sumpah

Beberapa saat kemudian, suara histeris seorang wanita terdengar bergema dikeheningan malam. Tanpa mencari tahu siapa itu, mereka semua sudah tahu siapa wanita tersebut.

“ Long’er! “

Yang Hua melesat dari udara dan langsung mendarat disebelah Tian Long. Raut sedih yang luar biasa bisa terlihat jelas di wajahnya.

“ Kenapa ini terjadi kepadamu… Long’er! “ Yang Hua menangis tak karuan mendapati anak semata wayangnya bersimbah darah dengan anak panah tertanam didada kirinya.

Suara pilu tangisan itu membuat ketua pengawal dan wakil pengawal istana yang bertugas untuk melindungi semua keluarga kerajaan menyalahkan diri mereka sendiri atas semua insiden ini.

Ini adalah kedua kalinya terjadi percobaan pembunuhan di istana, dan semua itu terjadi kepada Tian Long yang masih seorang anak berusia 6 tahun.

Seiring berlalunya waktu, semakin banyak orang tiba ditempat itu, seperti selir-selir Tian Mu, Pangliman Jenderal Tang Lewu, dan Jenderal pertahanan Kota Shi Mo bahkan Tetua Lao juga datang.

Seorang pria tua dengan jenggot putih mendekati Yang Hua dan berkata.

“ Yang mulia…. Izinkan hamba untuk memeriksa kondisi pangeran mahkota.. “ ucap pria tua berjanggut putih yang tidak lain adalah Tetua Mao.

Meskipun posisi Tetua Mao bukan seorang tabib istana, tetapi dia memiliki kemampuan yang tidak kalah dari seorang tabib. Selain itu, dialah satu-satunya orang yang ditugaskan Tian Mu untuk memeriksa keadaan Tian Long. Semua orang tahu akan hal itu.

Yang Hua juga menyadari bahwa jantung Tian Long masih berdetak meskipun sebuah anak panah menancap didada kirinya.

Lantas dia segera memposisikan dirinya dan kembali membaringkan Tian Long dengan nyaman ditanah.

Tetua Mao mengalirkan spiritual Qi kedalam tubuh Tian Long untuk memeriksa keadaannya.

Setelah beberapa saat, pria tua itu menarik kembali spiritual Qi nya, lalu memasukkan sebuah pil berwarna emas terang kedalam mulut Tian Long dan secara perlahan menarik panah yang tertancap didada kiri pria muda itu.

“ Bagaimana keadaan anak ku, Tetua Mao? “ Tanya Yang Hua penuh harap.

Tetua Mao diam sesaat, sebelum menjawab.

“ Pangeran mahkota menerima luka yang sangat dalam dan fatal, energi kehidupannya juga entah bagaimana terpengaruh sehingga jiwanya harus menerima dampaknya. Beruntungnya anak panah ini tidak mengenai tepat dijantung pangeran mahkota, jika tidak saya takut…”

Tangisan Yang Hua kembali pecah. Tian Mu yang kini berada disisinya berusaha untuk menenangkan istrinya itu.

“ Yang mulia tidak perlu khawatir, meskipun kondisi pangeran sangat parah, dia sudah melewati masa-masa kritisnya karena pil penyembuh yang hamba berikan. Yang dapat kita lakukan hanyalah menunggu sampai jiwa pangeran mahkota kembali pulih, sayangnya pil pemulih jiwa sangatlah langka dan jarang ditemukan, kalau tidak, kita dapat mempercepat pemulihannya… “

Pil pemulih jiwa yang dimaksud adalah sebuah pill heaven low tier yang dapat mempercepat pemulihan jiwa seseroang. Pil ini sangat langka karena hanya sedikit alchemis yang mampu membuatnya. Terakhir kali pil ini diketahui adalah saat digunakan seorang pangeran dari Kekaisaran Phoenix.

Tian Mu menghembuskan nafas lega dan memahami semuanya. Sehingga dia segera menggendong tubuh Tian Long dan menghilang dari tempat itu bersama Yang Hua.

Setelah Tian Mu pergi, tidak ada satupun yang berani untuk meninggalkan tempat itu, menyebabkan keheningan yang sangat mencekam disana.

Mereka semua tahu bahwa percobaan pembunuhan ini, akan membuat situasi di istana tidak lagi kondusif dan membuat mereka harus bertindak dengan hati-hati supaya tidak dicurigai yang mungkin berakibat fatal bagi mereka.

Dikeheningan itu, Panglima Jenderal Tang Lewu yang melayang disebelah Shi Mo, tiba-tiba bersuara membuat semua orang menarik nafas dingin.

“ Penyelidikan akan dilakukan mulai malam ini hingga batas yang tidak ditentukan, jadi kami mohon kerja sama dari semua orang yang berada disini dan seluruh bangsawan Kerajaan Bintang Utara! Yang mulia telah berpesan, tidak peduli apapun yang terjadi pelaku dibalik ini harus ditemukan!”

**

Penyelidikan langsung dilakukan dan dipimpin oleh Shi Mo dan Tang Lewu. Hal pertama yang mereka lakukan adalah menginterogasi keenam sosok berjubah hitam.

Tetapi entah teknik apa yang ditanamkan kedalam tubuh mereka, saat akan dilakukan interogasi, keenam sosok berjubah hitam itu berubah menjadi manusia tidak berakal. Begitu juga dengan penjaga yang ditahan Lu Xiaotong.

Sehingga Shi Mo dan Tang Lewu harus berpikir lebih untuk menemukan pelaku yang mereka yakini berasal dari bangsawan yang bertugas untuk kerajaan.

Beruntungnya Shi Mo memiliki sedikit petunjuk, sehingga dia tidak ragu-ragu untuk menggeledah semua kediaman bangsawan yang dicurigai.

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, 1 minggupun berlalu.

Banyak hal yang terjadi selama satu minggu ini, seperti ditangkapnya Wakil Kepala Peradilan 1, karena semua bukti yang didapatkan mengarah kepadanya, seolah sudah diatur sejak awal.

Dengan perintah Tian Mu, Wakil Kepala Peradilan 1 beserta seluruh keturunannya langsung dieksekusi mati.

Tidak ada satupun bangsawan yang menentang keputusan itu, karena korban dari semua ini adalah pangeran mahkota, pewaris masa depan kerajaan mereka. Ini adalah hal yang sewajarnya dilakukan.

Dilain sisi, Kepala Bangsawan Mo Hei dan Tian Feng berubah menjadi pendiam akhir-akhir ini, tidak banyak aktivifitas yang mereka lakukan.

Shi Mo sebenarnya sangat ingin menangkap Mo Hei, tetapi entah kenapa, bukti yang dia dapatkan tiba-tiba tidak ada yang mengarah kepadanya. Hal ini membuat dia sangat kecewa, karena dia awalnya sudah sangat yakin akan dapat menangkap pria tua itu.

Dibalik semua itu,Tian Long masih belum sadar meskipun luka disekujur tubuhnya sudah sembuh. Tetua Mao mengatakan bahwa itu karena energi kehidupannya yang terkuras sebelumnya.

Hal itu juga dikatakan oleh Guru Wei yang telah tiba dari 5 hari yang lalu, sehingga Yang Hua bisa bernafas lebih tenang meskipun dia masih sangat khawatir.

Tetapi amarah dalam hati wanita itu masih membara, dan sekarang dia luapkan kepada Tian Mu di ruangan raja.

“ Aku tidak tahu lagi tempat mana yang lebih aman jika istana saja masih kebobolan seperti ini!! “

“ Long’er masih berusia 6 tahun! Tapi dia sudah hampir mati 2 kali!! “ Ucap Yang Hua penuh amarah. Sekarang dia tidak melihat Tian Mu sebagai seorang raja, tetapi seorang suami dan ayah.

Tian Mu tidak membalas ucapan Yang Hua, dia hanya memijat-mijat keningnya yang terasa sangat sakit.

Sementara itu, dibalik pintu ruangan raja beberapa bangsawan seperti Shi Mo, Tang Lewu, Kepala pengawal istana, kepala bangsawan Yang, dan beberapa bangsawan lagi, mendengar dalam diam, tidak ada yang berani bersuara.

Yang Hua meluapkan segala amarahnya selama beberapa menit, dan berakhir setelah Tian Mu bersumpah bahwa kejadia ini tidak akan pernah terjadi lagi.

Setelah itu, Yang Hua keluar dari ruangan raja masih dengan amarah yang belum hilang sepenuhnya. Wanita itu juga tahu bahwa Tian Long tidak akan bangun jika dia terus menyalahkan Tian Mu, dia hanya ingin mencari seorang pelampiasan.

Hari kesembilan, Tian Long akhinya sadar dari tidur panjangnya. Tubuhnya masih sangat lemah, sehingga dia hanya bisa berbaring untuk sementara waktu.

Disaat Tian Long sadar, orang yang pertama dia lihat adalah ibunya, Yang Hua. Dia bisa melihat raut kelelahan pada wajah wanita itu.

Disebelah Yang Hua berdiri Tetua Mao dan Guru Wei, serta beberapa pelayan yang berdiri dibelakang mereka.

“ Ibu…” Panggil Tian Long.

Senyuman Bahagia langsung terbersit di wajah Yang Hua setelah mendengar suara Tian Long.

“ Iya Long’er. Bagaimana perasaanmu sekarang, apakah masih ada yang sakit? “ Jawab Yang Hua sembari menggenggam tangan kanan Tian Long.

“ Tidak ada bu, hanya saja aku merasa sangat lemah… “ Balas Tian Long.

“ Tubuh pangeran akan sangat lemah dalam beberapa hari. Hal itu karena energi kehidupan anda terkuras dalam jumlah yang cukup banyak, jadi anda harus beristirahat lebih lama supaya lebih cepat pulih. “ Ucap Guru Wei tiba-tiba.

“ Benar Long’er.. Jangan memikirkan apapun sekarang dan beristirahatlah“ Ucap Yang Hua.

Sebenarnya Tian Long sudah mengetahui alasan kenapa tubuhnya bisa selemah ini sekarang, karena dia sudah terlalu sering mengalami hal serupa di kehidupannya sebelumnya.

Tian Long menanyakan beberapa hal kepada Yang Hua dan yang lainnya, seperti bagaimana situasi istana saat ini dan apa yang terjadi saat percobahan pembunuhannya terjadi.

Raut wajah Yang Hua langsung berubah, dan berusaha menjawab beberap hal yang tidak akan terlalu membebani pikiran Tian Long. Namun ada satu hal yang perlu dia beritahu, bahwa Chen Nan telah tewas saat kejadian itu terjadi. Tetapi dia tidak menjelaskannya secara spesifik.

Chen Nan ditemukan dalam keadaan yang cukup tragis oleh beberapa pengawal. Tubuhnya hancur berantakan seolah dia disiksa dengan sangat mengerikan.

Tian Long menutup kedua matanya karena hatinya tiba-tiba hancur setelah mendengar kematian Chen Nan.

Selama 6 tahun dia hidup didunia ini, kasim muda itulah orang pertama yang dia anggap sebagai teman sekaligus orang paling banyak berinteraksi dengannya selain Yang Hua dan Tian Mu... Tapi dia sudah tiada sekarang.

“ Jangan khawatir, aku bersumpah akan membalas mereka yang berada dibalik semua ini…. Aku berumpah… “ Ucap Tian Long dalam hati sembari membuka matanya.

Terpopuler

Comments

Edi I

Edi I

apakah akan di lanjutkan?

2023-05-08

0

Adi hadi

Adi hadi

Cerita ok..kita tunggu, apakah tian long akan mampu mengungkap semua yg terjadi pada dirinya..apakah tian long akan jadi kuat setelah tragedi ini..lanjut boss jangan bosen buat update terus..mksih

2023-04-22

0

Edi I

Edi I

menarik ceritanya,cuma jarang update!

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!