NovelToon NovelToon

The Conqueror: The Heavenly Dragon

Chapter 1. Lu Yian

Dikedalaman hutan yang hancur berantakan akibat pertarungan besar, terlihat ribuan mayat tergeletak bersimbah darah dimana-mana, mengubah rerumputan yang harusnya berwarna hijau menjadi merah gelap.

Darah yang tadinya berkumpul membentuk kolam dipuluhan kawah kecil, kini mulai mengalir membentuk aliran karena hujan yang perlahan turun mengguyur bumi. Meski begitu, bau amis darah masih tercium hingga ratusan meter jauhnya.

Duuaaar!!

Suara ledakan yang begitu keras terdengar dari pinggiran tebing di ujung hutan.

Diarea pinggiran tebing tersebut, terlihat 6 orang pria paruh baya dan seorang wanita muda sedang berdiri dengan nafas terengah-engah. Kondisi mereka terlihat sangat memprihatinkan karena luka sayatan yang hampir memenuhi tubuh mereka.

Diseberang orang-orang itu, terlihat seorang pemuda dengan kondisi yang jauh lebih memprihatinkan. Tangan kiri yang terputus dan luka tebasan Panjang dipunggungnya membuat darah segar terus keluar dari tubuhnya yang kini membungkuk.

Deru napas pemuda itu bahkan terlihat terputus-putus dan kulitnya tampak semakin pucat seiring berjalannya waktu.

Dengan sebuah pedang ditangan kanannya sebagai tumpuan, pemuda itu berusaha sekuat tenaga untuk berdiri dengan tegak. Lalu pandangan matanya yang penuh kebencian dan penyesalan jatuh pada orang-orang didepannya.

“ Menyerahlah Lu Yian! Serahkan kitab itu dan kamu bisa pergi tanpa harus kehilangan nyawamu!! “ Teriak seorang pria paruh baya berambut merah, yang disituasi normal akan dipanggil sang pemuda dengan sebutan paman.

Lu Yian tersenyum dengan tampilan mengejek, lalu berkata.

“ Apakah bajiingan kotor sepertimu masih bisa dipercaya? Jika kau menginginkan menginginkan kitab ini, lakukan dengan kemampuan mu sendiri… Ah! Aku lupa, kau tidak memiliki kemampuan apapun dan hanya bisa mengandalkan orang lain… “

“ Diam!! Apa kau tidak tahu situasimu sekarang?! “ Teriak pria paruh baya berambut merah dengan marah.

“ Apa kau sudah pikun pak tua? Jika kau tidak menipuku dan membawa orang lain seperti ini, kepalamu mungkin sudah tidak dilehermu lagi sekarang.. “ Balas Lu Yian dengan nada dingin.

Pria paruh baya berambut merah menggertakkan giginya dengan keras dan tidak berbicara lagi.

Dia sangat membenci hal itu tapi itulah yang faktanya, dia tidak mampu menghadapi pemuda itu sendirian.

“ Yian, kumohon menyerahlah. Sudahi ini sekarang. Berikan kitab itu kepadaku, dan kita bisa kembali seperti dulu lagi.. “

Saat suasana tegang kembali memanas, satu-satunya wanita yang berada disana tiba-tiba bersuara. Wanita itu memiliki penampilan yang sangat menawan, meskipun kulit putihnya kini ternoda oleh beberapa luka, tetapi itu tidak mengurangi daya Tarik saat melihatnya.

Wanita itu adalah kekasih Lu Yian, orang yang seharusnya berdiri disisinya untuk berjuang Bersama. Tetapi naasnya, wanita itulah yang menjadi dalang dari bencana ini.

“ Iblis sepertimu tidak pantas bicara denganku… “ Balas Lu Yian tanpa menatap wanita itu.

“ Jangan membuang waktu untuk berbicara dengannya. Serang dia dengan segenap kemampuan kalian dan selesaikan semuanya. Jika kita mendapatkan kitab itu, semua orang bisa mempelajarinya sesuai perjanjian yang kita buat…. “ ucap pria paruh baya lain yang memegang golok ditangan kanannya.

“ Benar, tidak perlu menahan diri lagi. Ayo selesaikan ini secepat mungkin. “ Ucap pria lain.

Meskipun bekerja sama dengan beberapa perjanjian, ketujuh orang itu tidak sepenuhnya percaya satu sama lain. Sehingga mereka masih menahan diri untuk tidak mengeluarkan mantra terkuat mereka.

“ Aku akan membuka serangan, lalu kalian dapat menyerang Bersama-sama…. “ Ucap pria pria paruh baya yang memegan golok besar sembari berjalan kedepan dengan langkah yang semakin cepat seiring waktu.

“ Dengan kekuatan alam, hanguskan semua musuh yang berdiri didepanku. Raungan Naga Api!! “ pria paruh baya itu mengayunkan golok besarnya secara vertical, lalu kobaran api berwarna merah gelap tiba-tiba muncul membentuk siluet pedang setinggi 10 meter, melesat kearah Lu Yian.

Ekspresi Lu Yian tidak berubah, dia hanya mengangkat tangan kananya dan mengarahkan telapak tangannya kedepan lalu hologram sihir berwarna emas terang muncul.

Tiiinnnngg! Wuuuushhh!

Kobaran api pedang bertabrakan dengan diagram sihir, membuat suara denging yang memekakkan telinga. Lalu semburan api merah tersebar kemana-mana.

Pria paruh baya yang memegang golok sudah tahu bahwa jika hanya serangan itu tidak akan mampu melukai Lu Yian. Oleh karena itu, setelah kobaran api pedangnya menghilang, dia langsung melompat kearah Lu Yian dengan golok yang sudah terangkat tinggi-tinggi.

“ Rasakan ini!! “

Tiiiingg!!

Golok pria paruh baya itu dan pedang Lu Yian dengan sangat keras.

Jika Lu Yian berada di kondisi prima, serangan itu bahkan tidak akan menggeser kakinya, tetapi karena kondisinya sudah sangat lemah sekarang, serangan itu membuat tubuhnya terdorong kebelakang sejauh 5 meter.

“ Sekarang!! “ Teriak pria paruh baya berambut merah.

“ Petir surga, turunlah!! “ Teriak seseorang.

Lalu langit tiba-tiba bergemuruh dan jaring-jaring petir turun dari langit kearah Lu Yian, membuat suasan malam yang gelap kala itu menjadi terang untuk sesaat.

Zctaaaar!!

Lu Yian tidak memiliki waktu untuk merespon serangan tiba-tiba itu, jadi dia dengan pasrah membiarkan tubuhnya disambar oleh puluhan petir tersebut.

“ Aaargh! “ darah segar keluar dari mulut Lu Yian saat puluhan petir menghantam tubuhnya.

“ Jangan berhenti! Terus serang dia sampai dia mati!! “ Ucap pria berambut merah lagi.

Lalu dia menggerakkan tangannya untuk membuat mantra tangan sembari berteriak dengan keras.

“ Bunuhlan semua orang yang berani menantangku, Hukuman Dari Surga!! “

Diagram sihir yang sangat besar tiba-tiba muncul dilangit, mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang.

Setelah diagram yang seluas 50 meter itu selesai, sebuah pedang raksasa tiba-tiba keluar dari bagian tengahnya dan terarah kearah Lu Yian.

“ Bagus! Dengan ini, bajingan itu pasti mati! “ Ucap pria paruh baya yang memegang golok dengan semangat.

Sementara itu, Lu Yian yang sudah kembali berdiri menatap pedang raksasa yang terhunus kearahnya.

Dengan gerakan lambat, Lu Yian mengangkat tangan kanannya keatas, lalu diagram berwarna emas kembali muncul diatas kepalanya tetapi kini tidak hanya satu, melainkan seratus diagram sihir yang bertumpuk menjadi satu.

“ Itu tidak akan cukup menahan mantra Hukuman dari Surga ku! Kenapa kau tidak menyerah saja dan mati dengan tenang!? “ Ucap pria paruh baya berambut merah.

Beberapa saat kemudian, pedang raksasa yang jatuh dari langit akhirnya tiba didepan diagram sihir Lu Yian.

Duuumbbh!! Dentuman keras terjadi, dan pedang raksasa tertahan diudara.

Tetapi sekitar 5 detik kemudian, diagram sihir sudah mencapai batasnya dan suara retakan keras tiba-tiba terdengar.

Klaaaang!! Diagram sihir akhirnya pecah, dan pedang raksasa melanjutkan laju nya menusuk kearah Lu Yian.

Lu Yian tidak terlihat panik, tubuhnya tiba-tiba mengeluarkan cahaya keemasan dan aliran energi mana ditubuhnya ikut meluap-luap.

Beberapa saat kemudian, dengan sangat cepat, sebuah diagram raksasa muncul tepat diatasnya. Dan raungan keras tiba-tiba terdengar.

“ Grrooooarrr!! “

Semua orang yang berada disana sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Lu Yian, dan kembali bertanya-tanya dengan heran kenapa pemuda itu sangat Tangguh.

“ Bagaimana dia bisa sekuat ini!? Apakah mungkin karena kitab itu? “ Bisik pria paruh baya berambut merah dengan pelan, tatapannya tampak menjadi lebih serakah.

Beberapa mili detik kemudian, dihadapan semua orang seekor naga berukuran raksasa keluar dari diagram sihir Lu Yian. Dengan raungan yang sangat keras, naga itu melesat kearah pedang raksasa.

“ Grooooarr!! “

Duuumbh!! Mancung naga raksasa membentur ujung pedang, membuat pedang yang sepanjang 40 meter itu kembali tertahan diudara.

Lalu dengan Gerakan gesit, tubuh naga itu menjalar kearah pedang raksasa dan melilitnya dengan sangat kuat hingga akhirnya pecah menjadi serpihan keemasan.

“ Sial!! Bagaimana ini bisa terjadi? “

“ Jangan hanya diam saja, serang dia sekarang. Mantra itu pasti membutuhkan banyak energi mana… “ Ucap pria paruh baya yang memegang golok.

Tersadar dari pemandangan menakjubkan diatas mereka, semua orang kembali melancarkan serangan mereka kearah Lu Yian.

Sementara itu, wanita yang sedari tadi hanya diam, menatap Lu Yian dengan tatapan sedih dengan perasaan yang campur aduk. Tetapi dia tahu bahwa tidak ada jalan untuk kembali lagi bagi mereka.

Saat setetes air mata mengalir dari sudut matanya, tubuh wanita itu secara perlaham mulai memudar hingga sepenuhnya menghilang.

Sedangkan didepan sana, ratusan diagram sihir muncul disekeliling Lu Yian dan mengeluarkan ratusan pedang kearah 6 pria paruh baya yang mendekatinya.

Keenam pria paruh baya terlihat sangat kewalahan saat menghindari ratusan pedang sihir. Bahkan 2 pria paruh baya tidak mampu mengimbangi kecepatan pedang sihir Lu Yian dan berakhir dengan kematian yang cukup tragis. Pedang sihir tertancap di kepala kedua pria paruh baya itu.

“ Kenapa kau begitu keras kepala!!! “ teriak pria paruh baya berambut merah dengan marah.

Saking marahnya, aliran energi mana ditubuh pria paruh baya itu tampak meluap-luap. Lalu dengan Gerakan yang sangat cepat, kedua tangannya bergerak membentuk mantra tangan.

“ Dengan kekuatan alam dan sihir, bantulah aku menumpas setiap kejahatan didunia ini, Keadilan Langit!! “ Teriak pria paruh baya berambut merah. Wajahnya tiba-tiba berubah sepucat kertas karena mantra ini menguras energi mana yang sangat banyak.

Setelah itu, tekanan dari kekuatan sihir yang begitu kuat tersebar di tempat itu. Lalu diatas langit, hologram berwarna emas yang sangat besar tiba-tiba muncul.

Hologram yang berputar itu memancarkan kekuatan yang sangat besar, bahkan Lu Yian yang sedari tadi tidak mengubah ekspresinya, kini menatap kelangit dengan tatapan khawatir.

Mantra sihir ini adalah salah satu sihir tier 9 dan Lu Yian tahu seberapa besar kekuatan yang sihir ini keluarkan.

Lu Yian menghembuskan nafasnya dan berkata dengan pelan.

“ Aku hanya memiliki sedikit energi mana yang tersisa, bahkan untuk sihir tier 8 pun tidak akan cukup. Sepertinya inilah akhirnya… aku akan mati disini.. “

“ Tapi… Aku tidak akan membiarkan kalian semudah itu, kalian harus mati bersamaku!!! “ Teriak Lu Yian dengan keras.

Udara disekitar Lu Yian tiba-tiba bergetar, dan suara gemuruh secara perlahan mulai terdengar.

“ Apa yang ingin dilakukan bajiingan ini lagi!? Hei! Lindungi aku, aku harus berkonsentrasi supaya sihirku berhasil! Aku hanya butuh waktu 8 detik lagi “ Ucap pria paruh baya berambut merah.

Sementara itu, disekitar tubuh Lu Yian, percikan-percikan petir berwarna emas perlahan mulai terlihat, menyapu apapun yang berada disekitarnya dalam radius 5 meter.

“ Itu adalah sihir tier 7, Amukan Petir Surgawi! Keluarkan sihir pertahanan kalian, cepat!! “ Ucap pria paruh baya yang memegang golok setelah berhasil mengidentifikasi sihir yang dikeluarkan Lu Yian.

Meskipun sihir ini hanyalah sihir tier 7, tetapi kekuatannya bahkan menyamai beberapa sihir tier 8.

Tangan kanan Lu Yian perlahan terangkat untuk membuat mantra tangan, meskipun tangannya hanya tersisa satu, itu tidak menjadi hambatan baginya.

“ Surga dengarkan aku, hancurkan semua musuh yang menghalangi jalanku. Amukan Petir Sur..g… Aaarghh!! “

Tetapi sebelum mantranya selesai, sebuah pedang yang entah dari mana tiba-tiba menembus jantung Lu Yian. Hal itu membuat energi mana yang sebelumnya berkumpul disekitar tubuhnya, mulai menyebar dan menghilang.

“ Maafkan aku…. “

Sebelum Lu Yian berbalik untuk melihat siapa yang menusuknya secara tiba-tiba, suara lembut yang sangat akrab terdengar dari belakangnya. Lu Yian tidak perlu melihat siapa itu untuk mengenalnya.

Lu Yian berlutut diudara, darah segar terus mengalir dari mulut dan lubang didada kirinya.

“ Bahkan ji..ka di..kehi..du..pan selan..jutnya, aku ti..dak a..kan per..na memaaf..kan mu !! “ Ucap Lu Yian terbata-bata.

Lalu dia menatap kearah langit dimana hologram yang berputar semakin cepat sudah mengumpulkan energi mana yang cukup.

Dan kemudian pilar keemasan yang sangat terang keluar dari bagian tengah hologram tersebut, turun dengan kecepatan tinggi kearah Lu Yian.

Duuuuuuarrrr!!

Ketika pilar sihir itu menabrak tubuh Lu Yian, ledakan yang sangat besar terjadi. Membuat tanah bergetar begitu keras bahkan terasa hingga radius 20 km.

***

Kerajaan Bintang Utara adalah sebuah kerajaan yang berlokasi di bagian paling utara Benua Yunan, yang hampir setiap tahun hanya diselimuti oleh musim dingin.

Meski begitu seluruh warganya tidak pernah kekurangan persediaan makanan selama musim dingin melanda, karena sekitar 30 persen wilayah selatan adalah tanah subur yang dipergunakan secara maksimal untuk bercocok tanam.

Seperti saat ini dimana semua warga sedang mengurung diri didalam rumah mereka masing-masing untuk menghangatkan diri sembari menyantap makanan dan minuman panas, sementara badai salju besar melanda diluar.

Berbeda dengan suasana hangat disetiap rumah warga, suasana tegang terjadi di istana besar dipusat ibukota. Dimana seorang wanita cantik yang tampak berusia sekitar 26 tahunan sedang berjuang melahirkan anak pertamanya yang dibantu oleh seorang wanita tua serta pelayan-pelayan lain.

Wanita muda itu bernama Yang Hua, adalah ratu dari Kerajaan Bintang Utara yang dipersunting oleh Raja Tian Mu sekitar 2 tahun yang lalu. Sementara wanita tua yang membantunya dalam persalinan adalah pelayan utama Ratu, yang sering dipanggil Mbo’jie, telah mengabdi sebagai pelayan sejak 2 periode raja-raja sebelumnya.

“ Sedikit lagi yang mulia, Tarik nafas anda dalam-dalam dan dorong sedikit lebih kuat…” Ucap Mbo’jie.

Yang Hua mengikuti perkataan wanita tua itu dan menarik nafasnya dalam-dalam lalu kembali berjuang untuk melahirkan buah hati yang telah dia tunggu-tunggu selama ini.

Dan beberapa saat kemudian, wajah tua Mbo’jie yang sebelumnya tegang kini Nampak sedikit rileks dan berubah menjadi senyuman hangat saat melihat bayi mungil yang berusaha membuka matanya.

“ selamat yang mulia, anda melahirkan pangeran yang sangat tampan. “ Ucap Mbo’jie sembari tersenyum kearah Yang Hua.

Dengan nafas terengah-engah, Yang Hua menyunggingkan senyuman bahagianya saat melihat bayi kecilnya dipelukan Mbo’jie. Tapi seperti baru menyadari sesuatu, senyuman wanita cantik itu tiba-tiba membeku.

“ Kenapa dia tidak menangis? “

**

Setelah tubuhnya dihantam pilar cahaya, pandangan Lu Yian langsung menggelap dan dia tahu bahwa dia telah mati.

Tetapi anehnya dia bisa merasakan tubuhnya sedang melayang entah dimana, dengan suasana hangat yang terasa sangat nyaman.

“ Apakah ini adalah surga yang sebenarnya? “ Ucap Lu Yian dalam hati.

Disaat dia bermaksud untuk menikmati suasana nyaman ini sembari menenangkan pikirannya dari semua kejadian yang sangat melelahkan itu, sesuatu tak kasat mata seakan sedang mendorong tubuhnya.

“ Apa lagi ini? “

Lu Yian merasa heran dengan apa yang terjadi, dia juga bermaksud untuk melawan supaya apa yang mendorong tubuhnya berhenti, tetapi baru dia sadari dia tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

Tidak selang lama kemudian, cahaya menyilaukan yang memaksa kedua matanya menutup tiba-tiba muncul. Dan perasaan hangat dan nyaman yang sebelumnya dia rasakan kini berubah menjadi hawa dingin yang membuatnya  sedikit menggigil.

“ Apa yang terjadi? “ Ucap Lu Yian dalam hati.

Dan secara mengejutkan suara bising dan suara seorang wanita tiba-tiba terdengar ditelinganya. Bahasa yang Lu Yian dengar kurang lebih dia pahami tetapi ada beberapa struktur kata yang belum dia dengar sebelumnya.

Lu Yian membuka matanya secara perlahan untuk menyesuaikan kontras cahaya yang menusuk matanya, dan setelah pandangannya jelas, dia sangat terkejut ketika melihat wajah wanita tua yang tidak lain adalah Mbo’jie, berada didepannya.

“ Apa yang terjadi!? Dimana aku? “ Ucap Lu Yian dalam hati. Dia sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Lalu dia mengalihkan tatapannya untuk mengamati area sekitarnya, tetapi tempat ini terasa sangat asing baginya.

Saat Mbo’jie mengangkat kepalanya sedikit lebih tinggi, Lu Yian akhirnya dapat melihat bagian perut hingga kakinya. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sebuah benda yang terhubung dengan tubuhnya, yaitu tali pusar bayi.

 “ Aa..apa y..yang terjadi? Apakah aku telah bereinkernasi?! Tapi aku belum bertemu dengan Dewa Kematian, kenapa aku bisa bereinkernarsi begitu cepat!! “ Ucap Lu Yian dalam hati.

Dia juga sedikit bertanya-tanya apakah dunia ini sama dengan dunianya sebelumnya? Karena anehnya, dia sama sekali tidak bisa merasakan energi mana yang biasanya terdapat diudara.

Ditengah kebingungannya, suara Mbo’jie kembali terdengar.

“ Anda tidak perlu khawatir yang mulia, pangeran baik-baik saja. Ini memang pertama kalinya aku melihat hal seperti ini tetapi, pangeran kecil ini memiliki tubuh yang sangat sehat “ Ucap Mbo’jie kembali menunjukkan senyumannya.

Lalu dia menggerakkan tangannya untuk memotong tali pusar dari tubuh Lu Yian dan kemudian menyerahkannya kepada pelayan yang lain untuk membersihkan tubuh kecilnya.

Setelah memindahkan Yang Hua keruangan yang berbeda, Mbo’jie menyuruh pelayan yang berjaga dipintu untuk memanggil Tian Mu.

“ Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak mendengar suara tangisan bayi? “ Ucap seorang pemuda yang tampak berumur 30 tahunan sembari masuk kedalam ruangan dengan langkah tergesa-gesa.

Pemuda itu adalah Tian Mu, Raja ke 21 Kerajaan Bintang Utara.

Dibelakang Tian Mu Nampak beberapa orang yang sebagian besar adalah bangsawan-bangsawan dari kerajaan. Tetapi yang paling menonjol adalah wanita tua yang berdiri disebelah Tian Mu. Dia adalah Ibu Suri Kerajaan Bintang Utara, atau ibu kandung Tian Mu.

Sama halnya dengan Tian Mu, ibu suri dan bangsawan lainnya sangat kebingungan karena mereka  belum mendengarkan tangisan bayi tetapi mereka sudah dipanggil masuk.

Mbo’jie tersenyum saat melihat wajah tegang Tian Mu, lalu dia berkata untuk memberikan selamat.

“ Selamat untuk yang mulia dan seluruh Kerajaan Bintang Utara, putra pertama anda telah lahir dengan selamat.”

Mendengar kabar yang membahagiakan itu, wajah tegang Tian Mu berubah menjadi senyuman Bahagia. Begitu juga dengan Ibu Suri dan bangsawan lainnya. Dan secara bersamaan mereka mengucapkan selamat kepada Tian Mu atas kelahiran pangeran pertama.

“ Ini adalah berita yang membahagiakan ditengah badai ini Mu’er. Seluruh warga Kerajaan Bintang Utara akan ikut berbahagia untuk merayakan kelahiran pangeran pertama mereka… “Ucap Ibu Suri setelah para bangsawan selesai mengucapkan ucapan selamat kepada Raja Tian Mu.

“ Benar Ibu. Dan untuk merayakan hari yang membahagiakan ini, kerajaan akan mengadakan perayaan besar selama 7 hari setelah badai selesai. “ Ucap Tian Mu yang dibalas senyuman dari Ibu suri.

Lalu dia kembali menatap Mbo’jie, dan bertanya mengenai alasan kenapa tidak ada suara bayi yang terdengar selama mereka menunggu diluar.

“ Hamba juga bingung sama seperti anda, yang mulia. Tetapi yang mulia tidak perlu khawatir karena tubuh pangeran pertama sangat sehat, dan kini dia sudah Bersama dengan yang mulia ratu. “ Ucap Mbo’jie menjelaskan. Tetapi hal itu masih belum menjawab kebingungan Raja Tian Mu dan yang lainnya.

Tanpa berlama-lama Tian Mu beserta Ibu Suri dan seorang pria tua yang memiliki rambut dan janggut putih, berjalan kearah ruangan dimana Yang Hua berada.

**

Lu Yian yang masih berusaha menerima keadaannya kini telah terbaring disisi Yang Hua dengan berbagai kain sutra lembut yang melilit tubuhnya. Dia melihat wajah wanita cantik ibunya yang sebenarnya lebih muda darinya dengan mata bayinya. Hal itu membuat Yang Hua tidak kuasa untuk tidak mencium kedua pipinya, karena merasa bayi kecilnya itu sangat lucu.

“ Ya Dewa.. Situasi macam apa ini.. “ Gerutu Lu Yian pasrah saat Yang Hua memuaskan dirinya menciumi seluruh sisi wajahnya.

Beberapa saat kemudian, suara deritan pintu terdengar yang disusul suara pria memanggil Yang Hua.

“ Hua’er.. Apa kau baik-baik saja? “ Ucap pria tersebut yang ternyata adalah Tian Mu, dan diikuti oleh Ibu Suri dan pria tua berjanggut putih.

“ Yang mulia, aku baik-baik saja. Lihatlah bayi kita, dia sangat sangat tampan sepertimu.. “ balas Yang Hua sembari menunjuk Lu Yian yang berada disisi kirinya.

Tian Hua tersenyum Bahagia melihat Yang Hua baik-baik saja, lalu dia mengalihkan pandangannya kearah Lu Yian dan secara perlahan mengangkat tubuh kecilnya.

“ Kamu benar, dia sangat tampan seperti ku. Hahaha! “ Ucap Tian Mu sembari tertawa Bahagia. Tetapi yang tidak Yang Hua ketahui, Tian Mu sedang memeriksa kondisi putra pertamanya itu menggunakan Qi. Dan setelah mengetahui bahwa tidak ada yang salah, dia diam-diam menghembuskan nafas lega.

Lu Yian sedikit terkejut saat merasakan sesuatu yang hangat mengalir ditubuhnya. Itu adalah hal yang baru baginya, dan dia bertanya-tanya apa itu.

Dengan senyum sumringah, Raja Tian Mu menyerahkan tubuh Lu Yian kepada Ibu Suri yang disambut oleh wanita tua itu dengan senyuman hangat.

“ Dia sangat mirip sepertimu ketika kamu masih kecil, Mu’er.. “ Ucap Ibu Suri dengan pikiran yang kembali bernostalgia saat-saat Tian Mu masih bayi dulu.

Tian Mu membalas perkataan ibunya itu dengan senyuman. Lalu mengalihkan pandangannya kearah pria tua yang sedari tadi berdiri dibelakang.

Yang Hua telah menyadari keberadaan pria tua itu, dan dia tahu apa maksud dari kehadirannya disini. Oleh karena itu hatinya tiba-tiba menjadi sangat gugup.

Setelah berpuas diri memeriksa cucunya, Ibu Suri menyerahkan Lu Yian kembali kepada Tian Mu. Dan setelah itu Tian Mu menyerahkan tubuh kecil Lu Yian kepada pria tua berjanggut putih.

“ Apa yang sedang mereka lakukan? Apa ini semacam budaya estafet ketika menyambut anak baru lahir? “ Ucap Lu Yian dalam hati ketika tubuhnya diangkat-angkat sedari tadi.

Pria tua berjanggut putih itu membungkukkan badannya sebelum menerim tubuh Lu Yian. Setelah itu, dia mengeluarkan tiupan kecil kearah Lu Yian, dan secara mengejutkan tubuh kecilnya melayang diudara.

“ Apakah ini sihir? Tapi bagaimana bisa? Aku tidak merasakan gelombang mana apapun didunia ini“ Ucap Lu Yian dalam hati. Dia sangat penasaran mengenai apa yang dilakukan pria tua didepannya sehingga dia bisa melayang diudara.

Setelah tubuh bayi Lu Yian melayang diudara, pria tua berjanggut putih membuat mantra tangan sembari menutup kedua matanya.

Setelah mantra tangannya selesai, cahaya berwarna merah darah keluar dari bagian belakang pria tua itu, dan menjalar menyelimuti tubuh Lu Yian, hingga membungkusnya seperti kepompong.

Melihat hal itu, Yang Hua membuka mulutnya bermaksud untuk menghentikan apa yang dilakukan pria tua berjanggut putih.

Tetapi ucapan menenangkan dari Raja Tian Mu membuat kata-kata yang akan dia ucapkan tersangkut ditenggorokannya.

“ Kamu tidak perlu khawatir, Hua’er. Bayi kita akan baik-baik saja.. “ Ucap Tian Mu sambil tersenyum. Tetapi sebenarnya dia juga sedikit gugup mengenai hasil yang akan diucapkan pria tua berjanggut putih setelah ini selesai.

Chapter 2. Restu Langit

Setelah aura berwarna merah darah menyelimuti tubuh Lu Yian, gemuruh petir tiba-tiba terjadi dilangit.

Gemuruh itu berubah menjadi sambaran petir yang saling sahut menyahut, membuat semua orang di ibu kota bingung tentang apa yang sedang terjadi.

Belum lagi badai dahsyat diluar masih berlanjut, sekarang petir-petir dilangit seakan sedang mengamuk.

Raja Tian Mu dan yang lainnya juga terkejut melihat fenomena tersebut, tetapi fenomena lain juga tiba-tiba terjadi dihadapan mereka.

Kilatan-kilatan petir tiba-tiba muncul disekitar tubuh Lu Yian yang terbungkus aura merah darah.

Lalu beberapa saat kemudian kobaran api merah yang sangat panas juga muncul. Setelah itu, tiupan angin kencang terjadi dan membentuk kubah angin yang menyelimuti seluruh tubuh Lu Yian.

Hal itu membuat kobaran api merah bergabung dengan kubah api tersebut, begitu juga dengan kilatan petir. Dan membentuk bola api petir yang sangat kuat.

Bahkan Raja Tian Mu dipaksa mengeluarkan sebuah teknik untuk melindungi dirinya serta Ratu dan Ibu suri.

“ Apa yang sedang terjadi?! Hentikan dia, aku tidak ingin cucuku terluka! “ Ucap Ibu Suri.

Raja Tian Mu juga tampak sangat khawatir sehingga dia bermaksud untuk menghentikan pria tua berjanggut putih.

Tetapi sebelum dia mengambil tindakan, ledakan keras tiba-tiba terjadi. Disertai tubuh pria tua berjaggut putih terbang seperti peluru kebelakang hingga menabrak dinding ruangan tersebut.

Taaaarrr!!

Setelah itu, bola api-petir yang menyelimuti tubuh Lu Yian secara mengejutkan menjadi lebih besar. Seolah akan meledak kapan saja.

“ Sial…! “

Raja Tian Mu tidak bisa menahan diri lagi, dia bersiap untuk menerjang kedalam kubah untuk menyelamatkan bayinya. Tetapi lagi-lagi sebelum dia akan melangkahkan kakinya, gelombang Qi yang sangat besar tiba-tiba muncul, lalu selimut-selimut aura berwarna keemasan menjalar dengan sangat cepat kearah bola api-petir dan membungkusnya.

Raja Tian Mu sedikit terkejut dengan perubahan peristiwa yang terjadi, tetapi saat dia menyadari bahwa dia cukup akrab dengan aura kekuatan yang muncul ini, dia menghembuskan nafas lega.

Dan beberapa saat kemudian, didalam kurungan selimut-selimut aura keemasan tersebut, bola api-petir secara perlahan mulai mengecil hingga akhirnya menghilang.

Tanpa menunggu waktu lagi, Raja Tian Mu melesat dan merangkul tubuh bayi Lu Yian kepelukannya.

Setelah memeriksa bahwa bayi pertamanya tersebut ternyata baik-baik saja, Raja Kerajaan Bintang Utara itu menghembuskan nafasnya lega.

Bersamaan dengan itu, seorang pria tua bungkuk, beberapa bangsawan serta orang-orang kepepercayaan Raja Tian Mu, muncul dari balik pintu yang telah rusak.

Semua orang kecuali pria tua bungkuk itu segera melesat dan membentuk formasi untuk melindungi Raja mereka serta keluarganya. Karena mereka mengira keributan itu disebabkan oleh musuh yang menyusup secara tiba-tiba.

Raja Tian Mu yang belum mengerti dengan apa yang terjadi, tidak menghentikan mereka. Tetapi kini tatapannya terarah kepada pria tua bungkuk yang berjalan kearahnya.

“ Terimakasih guru, berkat dirimu, anakku tidak terluka.. “ Ucap Raja Tian Mu.

Pria tua itu adalah guru Raja Tian Mu, yang dipanggil dengan sebutan Guru Wei.

Guru Wei menganggukkan kepalanya sebelum berkata.

“ Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tiba-tiba merasakan gelombang Qi yang menjulang hingga kelangit dari ruangan ini.. “

“ Aku juga tidak tahu guru.. Aku hanya ingin melakukan pemeriksaan kecil pada takdir anakku, tetapi keributan ini tiba-tiba terjadi.. “ Balas Raja Tian Mu. Tatapannya juga beralih kearah pria tua berjanggut putih yang kini sudah ditangani oleh beberapa tabib istana.

Pria tua itu tidak mendapatkan luka yang cukup dalam, tetapi ledakan yang menghempaskan tubuhnya masih membuat dia kehilangan kesadaran.

“ Kita akan tahu setelah Tetua Mao sadar.. “ Ucap Raja Tian Mu lagi.

**

Beberapa jam kemudian, Tetua Mao akhirnya sadar. Dia tidak segera pergi menemui Raja Tian Mu, melainkan membuka buku-buku tebal tentang penafsiran kuno.

Sekitar 5 jam kemudian, dia baru memutuskan untuk menemui Raja diruangannya.

Setelah dipersilahkan masuk, Tetua Mao mendapati bahwa tidak hanya Raja Tian Mu yang berada disana. Guru Wei dan 5 bangsawan kepercayaan Raja juga berada disana, seperti Panglima Jenderal Tang Lewu, Jenderal pertahanan kota Shi Mo, dan yang lainnya.

“ Yang Mulia “ Ucap Tetua Mao sambil berlutut dihadapan singgasana Raja Tian Mu.

“ berdirilah Tetua Mao, bagaimana dengan luka-lukamu.. “ Ucap Raja Tian Mu.

“ Hamba baik-baik saja, Terimakasih atas perhatian yang mulia. “ Balas Tetua Mao.

“ Apa kamu masih mengingat kejadian beberapa jam yang lalu? Aku sangat penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan apa yang kamu lihat saat mengintip takdir anakku? “ Tanya Raja Tian Mu.

Mendengar itu Tetua Mao menarik nafas dingin lalu menundukkan kepalanya dan berkata.

“ Maafkan hamba yang mulia, saat saya berusaha melihat takdir pangeran pertama, saya hanya melihat genangan darah di tempat yang sangat luas. Saya tidak tahu apa artinya itu sehingga saya mencoba mencari tahu dibuku penafsiran kuno. “

“ Dari buku-buku itu, saya mendapatkan sesuatu yang sedikit mirip dengan apa yang saya lihat dari pangeran pertama, sehingga saya berani menarik kesimpulan.. “ Lanjut Tetua Mao.

Mendengar itu semua orang didalam ruangan raja mengerutkan kening karena heran. Tetua Mao adalah tokoh terkemuka di Kerajaan Bintang Utara dalam mengintip takdir seseorang, jadi kemungkinan dia salah dalam menafsirkan sesuatu sangatlah tidak biasa.

Hasil tafsiran yang paling terkenal dari Tetua Mao adalah ketika dirinya mengatakan bahwa Raja Tian Ba ( Raja sebelum Tian Mu ) akan menyelesaikan masalah terbesar selama musim dingin melanda.

Dan ternyata tafsiran tersebut terbukti, ketika Raja Tian Ba naik tahkta, dia mengerahkan 100.000 pasukan kearah selatan, dan berhasil merebut tanah subur dari Kerajaan Seribu Daun.

Dengan tanah subur tersebut, rakyat Kerajaan Bintang Utara akhirnya tidak perlu khawatir lagi tentang persediaan makanan selama musim dingin Panjang.

Tetua Mao juga mengatakan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi saat Tian Mu naik tahkta. Lalu apa yang terjadi sekarang? Kenapa dia tiba-tiba tidak bisa melihat takdir keturunan raja?

Itu adalah pertanyaan yang muncul dikepala semua orang.

“ Apa yang berhasil kamu tafsirkan dari itu, Tetua Mao? “ Tanya Guru Wei saat semua orang termasuk Raja Tian Mu terdiam.

Sebenarnya pria tua itu sudah mendapatkan gambaran kecil tentang pangeran pertama ketika dia memeriksa bagian internalnya. Pangeran kecil itu memiliki sesuatu yang berbeda dan baru pertama kali dia lihat sepanjang hidupnya.

Tetua Mao menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata.

“ Pangeran pertama akan menjadi tokoh besar di seluruh dunia, akan tetapi…. Jalan yang akan dia tempuh akan sangat sulit seakan dunia sangat membencinya.. “

Semua orang kembali terdiam, mereka tidak tahu apakah itu adalah hasil yang baik atau buruk.

Dunia membenci mahluk yang hidup didalamnya? Apakah itu masuk akal?

“ Tetua Mao, saya kurang yakin apakah itu adalah kabar buruk atau kabar baik. Tolong beri tahu kami. “ Ucap Jenderal Pertahanan Kotan Shi Mo.

“ Saya juga tidak tahu apakah itu kabar baik atau tidak, karena meskipun Pangeran memiliki bakat untuk menjadi orang kuat, tetapi langit tidak merestuinya. Pangeran akan mendapatkan cobaan-cobaan yang bahkan dirinya sendiri sulit untuk lalui. Oleh karena itu, pangeran harus selalu hati-hati dalam melangkah dan mengambil keputusan.. Tetapi itu lebih mudah dikatakan dari pada dilakukan. “ Ucap Tetua Mao.

Tasfiran itu membuat Raja Tian Mu jatuh kedalam pikiran yang mendalam. Kejadian beberapa jam yang lalu mungkin adalah salah satu cobaan yang Tetua Mao maksud, dan kejadian itu hampir membuat dia kehilangan putra pertamanya tersebut.

Akan tetapi dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia menolak untuk percaya.

Raja Tian Mu mengangkat kepalanya dan bertanya kepada Guru Wei.

“ Bagaimana menurutmu guru? “

“ Hmm. Pangeran adalah orang yang sangat istimewa dan berbeda dari yang lain. Kita harus merawatnya dengan baik dan hati-hati.” Balas Guru Wei.

“ Meskipun yang mulia kurang percaya atau tidak percaya sama sekali, tetapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati sejak dini. Aku telah memeriksa bagian internal pangeran, dan aku mendapati bahwa dia adalah jenius diantara para jenius. Oleh karena itu, kita harus memberikan yang terbaik untuk merawatnya hingga dia bisa melindungi dirinya sendiri. “ Lanjut Guru Wei.

Mendengar itu, harapan muncul di hati Raja Tian Mu. Dia menggenggam tangannya dengan erat sembari bersumpah didalam hatinya bahwa dia akan melindungi anak pertamanya itu dengan baik.

“ Apakah guru memiliki saran yang lain? “ Tanya Raja Tian Mu.

“ Saya memiliki beberapa saran, yang mulia. Pertama, saya meminta supaya pembicaraan ini tidak bocor ketelinga orang lain, dan menjadi rahasia semua orang yang berada disini. Yang kedua, kawasan tempat pangeran tinggal harus di awasi dan dilindungi secara ketat, dan tidak membiarkan orang sembarangan untuk memasuki 200 meter dari kediamannya. Ketiga, pangeran harus selalu berada di istana hingga dia mencapai Tahap Xiantian. “ Ucap Guru Wei.

“ Lalu, saya akan mengangkat pangeran menjadi murid, dan akan memulai latihan ketika dia menginjak usia 7 tahun. “ Lanjutnya.

Raja Tian Mu sangat senang setelah mendengar bahwa Guru Wei akan mengangkat putranya menjadi murid, sehingga dia langsung menyetujui semua saran yang gurunya itu berikan.

Mulai saat itu juga penjagaan ketat langsung dikerahkan, dan hanya pelayan terpilih yang dapat memasuki Kawasan kediaman pangeran serta Ratu Yang Hua.

Chapter 3 Perayaan

1 minggu berlalu, dan badai besar yang menghentikan aktivitas warga selama 2 minggu terakir pun akhirnya berlalu.

Bertepetan dengan itu berita besar dari istana muncul di ibu kota, dan terus merambat hingga keseluruh wilayah Kerajaan Bintang Utara.

Berita itu memberitahukan bahwa pangeran pertama kerajaan telah lahir, dan untuk merayakannya, kerajaan akan mengadakan jamuan di istana luar selama 7 hari 7 malam.

Siapapun diperkenankan untuk hadir, tetapi seluruh bangsawan Kerajaan Bintang Utara baik itu berpangkat tinggi maupun rendah diwajibkan untuk menghadiri jamuan tersebut.

Berita itu membuat seluruh warga biasa jatuh kedalam suka cita, karena selain bersyukur bahwa pangeran telah lahir dengan selamat, mereka juga akan mendapatkan kesempatan yang langka untuk mengunjungi istana.

**

Dan akhirnya hari perayaanpun tiba. Hampir seluruh warga ibu kota memasuki lapangan istana luar, membuat tempat itu menjadi sedikit sesak karena ramainya orang.

Tetapi hal itu tidak sedikit pun mengurangi rasa antusias warga. Mereka berjalan dengan teratur sembari bercerita riang dengan orang-orang disekitar mereka.

Dilain tempat, tepatnya dikediaman Ratu Yang Hua, terlihat Lu Yian sedang terbaring diatas tempat tidur. Meski begitu tubuhnya sudah dibungkus oleh kain berwarna merah dengan corak naga, yang merupakah pakaian khusus untuk orang berstatus pangeran.

Lu Yian kini telah menerima identitasnya sebagai pangeran pertama disebuah kerajaan dengan senang hati. Dia tidak akan dengan bodoh merasa kecewa setelah mendapatkan status istimewa ini, apalagi dia masih memiliki ingatan tentang apa yang dia lalui selama kehidupannya sebelumnya.

Setelah dipikir-pikir, ini mungkin adalah kesempatan kedua yang diberikan kepadanya setelah mengalami penghianatan yang menyakitkan dikehidupan sebelumnya.

Oleh karena itu, dia bertekad untuk kembali mendaki menjadi orang kuat dan tidak akan dengan mudah menyerahkan kepercayaannya kepada orang lain lagi.

“ Waktunya pergi Long’er.. “ Ucap Yang Hua sambil mengangkat tubuh Lu Yian.

Beberapa hari yang lalu, Raja Tian Mu secara resmi memberikan dia nama, yaitu Tian Long. Bersamaan dengan itu juga, Tian Mu mengangkat Tian Long menjadi putra mahkota yang akan mewariskan tahktanya dimasa depan.

Pada saat itu beberapa bangsawan yang cukup berpengaruh tidak setuju, dengan alasan pengangkatan Tian Long sebagai putra mahkota terlalu cepat.

Mereka mengusulkan sebaiknya pengangkatan dilakukan setelah Tian Long mencapai Tahap Dao Realm.

Tetapi Raja Tian Mu tidak menghiraukan mereka dan tetap pada pendiriannya.

Setelah melakukan persiapan terakhir, Ratu Yang Hua serta Mbo’jie dan pelayan-pelayan lainnya berjalan kearah ruangan raja untuk menemui Raja Tian Mu.

Dan dari sana, mereka berjalan bersama dengan iringan-iringan besar yang diisi oleh prajurit pengawal Raja dan para pelayan.

Ketika mereka tiba di istana luar, seluruh bangsawan secara bersamaan berdiri dan memberi hormat kepada Raja Tian Mu serta Ratu Yang Hua. Sementara ribuan warga yang hadir langsung diam, dan mulai berlutut untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada Raja.

Tian Mu sedikit tersenyum dan mengangkat tangan kanannya sebagai tanda bahwa rakyatnya bisa berdiri. Setelah itu dia berkata.

“ Seluruh rakyat Kerajaan Bintang Utara yang saya sayangi, saya mengucapkan banyak terimakasih atas atusiasme dan kehadiran kalian di jamuan sederhana ini. “

Meskipun Raja Tian Mu berbicara dengan nada biasa tetapi seluruh rakyat yang berada di istana luar bisa mendengarnya dengan jelas.

“ Kalian sudah tahu apa alasan jamuan ini diselenggarakan, dan aku tidak akan membuat kalian menunggu lama. Inilah putra ku Tian Long, pangeran Kerajaan Bintang Utara yang akan mewarisi tahkta ku dimasa depan. Junjung lah dia seperti kalian menjunjungku, dan lihatlah dia seperti kalian melihatku!! “ Raja Tian Mu mengambil Tian Long dari gendongan Yang Hua dan mengangkatnya keatas agar seluruh rakyatnya dapat melihat putra mahkota kerajaannya.

“ Hidup Putra Mahkota! Hidup Putra Mahkota! Hidup Putra Mahkota! “

“ Hidup Yang Mulia Raja! Hidup Yang Mulia Raja! Hidup Yang Mulia Raja! “

Teriak seluruh rakyat yang hadir secara bersamaan, membuat kata-kata sambutan tersebut terdengar hingga keseluruh wilayah ibu kota.

Beberapa saat kemudian Raja Tian Mu mengembalikan Tian Long kepada Ratu Yang Hua. Lalu dia memberikan tanda supaya acara jamuan dimulai.

Jamuan tersebut berlangsung dengan meriah dan penuh dengan suka cita, tetapi tidak untuk beberapa bangsawan serta seorang pemuda yang terlihat berumur diawal 30 tahunan.

Pemuda itu bernama Tian Feng, saudara kedua lain ibu Raja Tian Mu. Dia adalah satu-satunya dari 4 pangeran yang berselisih dengan Tian Mu untuk memperebutkan tahkta 4 tahun yang lalu. Dan hingga sekarang dia masih belum bisa merelakan posisi tertinggi tersebut.

“ Harap perhatikan ekspresi wajahmu, yang mulia. Aku tidak ingin kamu kehilangan kepalamu karena masalah sepele… “ ucap seorang pria paruh baya yang duduk disamping Tian Feng.

Pria paruh baya itu bernama Bai Lao, merupakan paman Tian Feng dari pihak ibunya. Dia lah orang yang selama ini memberikan pemuda itu beberapa nasehat supaya dia bisa bertindak dengan kepala dingin.

“ Aku ingin segera pergi dari tempat ini, jika menunggu lebih lama mungkin aku tidak bisa menahan diriku lagi “ Ucap Tian Feng.

“ Bersabarlah sedikit lagi yang mulia, kita dapat pergi setelah acara untuk para bangsawan selesai.. “ Balas Bai Lao.

Selain menjadi paman untuk Tian Feng, Bai Lao dan keluarga besar Bai adalah keluarga dari istri sah Tian Feng, yaitu Bai Xuwan.

Mereka sudah memiliki seorang putra yang baru berumur 4 bulan. Namanya adalah Tian Fu.

Bai Xuwan dan Tian Fu juga berada di acara ini, tetapi sekarang mereka sedang bergabung dengan pihak keluarga Bai.

Tian Feng tidak membalas ucapan Bai Lao, tetapi dia mulai mengendalikan ekspresi wajahnya meskipun tatapannya masih sedikit dingin.

Beberapa jam kemudian, Raja Tian Mu mengutus Ratu Yang Hua untuk kembali ke istana dalam sementara dirinya akan tetap disana untuk mengawasi jamuan.

Dibawah pengawalan berlapis, Ratu Yang Hua dan Tian Long pun pergi menuju istana mereka.

Sesampainya di istana, Ratu Yang Hua dibantu Mbo’jie mencoba untuk menidurkan Tian Long. Dan mereka tidak memerlukan waktu yang lama untuk melakukannya, karena Tian Long segera menutup kedua matanya setelah dia dibaringkan.

Tetapi kenyataanya tidak, tubuh Tian Long masih sangat bugar sehingga dia tidak mengantuk. Dia menutup matanya dan diam supaya ibunya dan Mbo’jie pergi, sehingga dia punya waktu sendiri.

Trik ini selalu dia lakukan beberapa hari terakhir, dan itu berbuah hasil.

“ Pergilah, aku sudah tidur…. “ Ucap Tian Long dalam hati. Sesekali dia akan mengintip untuk memastikan apakah ibunya sudah pergi.

“ Dia sangat cepat tidur seperti biasanya.. “ Ucap Ratu Yang Hua. Dan seperti biasa, dia akan menyempatkan dirinya untuk mencium kening Tian Long sebelum pergi.

Setelah memastikan Ratu Yang Hua dan Mbo’jie pergi, Tian Long kembali membuka matanya. Tetapi dia tidak akan menggerakkan tubuhnya secara berlebihan, karena dia tahu sekitar 4 orang pelayan selalu berjaga di dalam ruangan ini.

Dan setiap saat dia memiliki waktu sendiri seperti ini, Tian Long akan memasuki  bagian internalnya

sendiri.

Dia memiliki pengalaman dan ingatan dari kehidupan sebelumnya, sehingga dia mencoba untuk menerapkannya pada tubuh ini.

Dan meskipun dia belum bisa masuk hingga core magicnya karena kondisinya sekarang, dia masih bisa merasakan benda tersebut didalam tubuhnya.

Penemuan itu membuat Tian Long bersuka cita, tetapi setelah menyadari bahwa dia tidak bisa menarik energi mana kedalam core magicnya setelah mencoba berulang kali, dia menjadi putus asa.

Tetapi dia akan segera menghibur diri dengan mengatakan bahwa kemungkinan penyebabnya adalah karena dirinya masih bayi yang bahkan belum berusia satu bulan.

Dengan itu, dia kembali bersemangat dan terus mencoba setiap hari menggunakan Teknik pernafasan yang dia pelajari dari Kitab Dewa Naga, yaitu Teknik Pernafasan Naga Emas.

Teknik pernafasan inilah yang membuat dirinya membuka lembaran baru dikehidupan sebelumnya, sehingga dia bisa menanjak dengan sangat cepat.

Setiap hari Tian Long akan berlatih Teknik Pernafasan Naga Emas, membuat tenaganya terkuras dengan sangat cepat sehingga terkadang dia akan tertidur tanpa sengaja, dan disaat  bangun, rasa lapar akan menyerang dari perutnya.

Dan setiap kali itu terjadi, dia akan menangis dengan keras untuk meminta bantuan.

Hari berlalu dengan sangat cepat dan sebagian besar waktu hanya Tian Long habiskan untuk berlatih Teknik Pernafasan Naga Surgawi. Selain itu dia hanya akan tidur, minum, buang air besar/kecil, dan menangis.

Lalu 8 bulanpun berlalu. Selama hari-hari itu, Tian Long sangat jarang keluar dari kamarnya. Sekalipun dia keluar, dia hanya bisa mengunjungi taman istana, tetapi setiap kali pergi kesana, jumlah pengawal yang berjaga disekelilingnya sangatlah banyak, hal itu membuat dia kesal karena dia tidak bisa bergerak dengan bebas. Itu terlalu berlebihan untuknya.

Oleh karena itu, dia tidak pernah meminta untuk keluar selama 1 bulan terakhir, dan dia hanya akan menghabiskan waktu dikamarnya.

Tian Long tumbuh menjadi anak yang pendiam, karena dia tidak memiliki teman untuk berinteraksi.

Selain itu, dikehidupan sebelumnya juga Tian Long adalah orang yang cukup pendiam. Dia hanya akan berbicara ketika dibutuhkan dan tidak pernah berbicara atau bertingkah berlebihan, hal itu membuat banyak orang berkata bahwa dirinya adalah orang yang membosankan.

Tetapi beberapa bulan yang lalu dia sudah bertekad untuk mengubah sifatnya dan menjadi orang yang lebih ceria. Akan tetapi rencana tersebut akan sangat sulit terwujud selama dia tidak memiliki teman untuk berinteraksi dengan bebas.

Hal lain yang membuatnya kesal adalah selain umur nya yang bertambah, pelayan dan penjaga yang berada disekitar kamarnya juga ikut bertambah. Dia merasa seperti seorang tawanan yang selalu diawasi 24 jam.

Oleh karena itu, dia hanya dapat berlatih dimalam hari, dan pada siang hari sebagian besar waktunya akan dia habiskan dengan tidur.

Pada suatu hari, dimalam yang sudah mencapai puncaknya, terlihat Tian Long sedang mengambil posisi lotus diatas tempat tempat tidurnya.

Dia telah jatuh kedalam meditasi yang mendalam untuk memahami energi alam yang berada didunia ini.

Pada dasarnya sihir adalah kekuatan yang timbul karena memanfaat energi alam. Energi tersebut diberi nama Mana. Dengan menyerap Energi Mana kedalam Core Magic, seorang penyihir akan dapat memanggil angin, air, api, tanah, dan petir.

Dan setelah mencoba menyatu dengan alam disekitarnya, Tian Long mendapati bahwa selain Energi Mana terdapat energi lain didunia ini.

Jumlah energi itu sangatlah banyak, jauh lebih banyak dari Energi Mana yang akhirnya bisa dia rasakan. Perbandingannya sekitar 10 : 3.

“ Energi apa ini?.. “ Tian Long merasa bingung sekaligus penasaran.

Dia tiba-tiba teringat apa yang terjadi 8 bulan yang lalu, disaat tubuhnya diangkat keudara dan aura berwarna merah darah yang muncul entah dari mana. Dan menyimpulkan bahwa energi inilah yang digunakan oleh orang-orang didunia ini.

Setelah terdiam beberapa saat, Tian Long tiba-tiba mendapatkan pencerahan akan benda asing yang berada ditubuhnya.

“ Mungkin ini adalah alasan dari benda asing yang ada ditubuhku… “ Ucap Tian Long dalam hati.

Sejatinya tubuh ini adalah bagian dari dunia ini, dan tentu saja akan sesuai dan sama dengan manusia lainnya.

Akan tetapi, jiwanya berasal dari dunia lain sehingga Magic Core juga ikut bersamanya ke dunia ini. Demikian juga Kitab Dewa Naga yang secara mengejutkan ternyata telah menyatu dengan jiwanya sehingga dia bisa kembali berlatih dengan kitab tersebut.

Kedua hal itu bersatu didalam tubuh ini, menciptakan benda asing yang disebut dantian dan Magic Core yang mungkin saling terhubung.

Inilah yang membuat Tian Long berbeda dengan orang pada umumnya. Kultivator didunia ini hanya memiliki Dantian sebagai wadah untuk menampung Spirit Qi, dan mereka tidak akan dapat menyerap energi alam.

Sementara Tian Long, dia dapat menyerap Spirit Qi kedalam Dantian yang dia miliki dan juga energi alam kedalam Magic Corenya, meskipun jumlah energi alam sangatlah sedikit.

Spirit Qi berbeda dengan energi alam. Spirit Qi adalah energi spiritual yang dipergunakan untuk memperkuat tubuh manusia.

Para cultivator percaya bahwa dengan menyerap Qi, tubuh mereka akan menjadi lebih kuat dan pada akhirnya mereka bisa hidup lebih lama dari manusia biasa. Setelah menyerap Qi dan menempa tubuh secara terus menerus, cultivator akan memasuki kondisi tertentu yang membuat mereka dapat menggunakan elemen sebagai bantuan dalam pertahanan dan memperkuat serangan.

Tahap itu, akan tercapai saat para kultivator mencapai Dao Realm, dimana tubuh mortal mereka telah mencapai titik tertinggi sehingga perlu ditempah ulang sesuai dengan jenis elemen yang terkadung didalam dantian mereka.

Setelah proses peningkatan selesai, tubuh cultivator akan tersinkron dengan elemen dantian mereka, sehingga daya tahan mereka terhadap elemen tersebut akan meningkat.

Mereka juga akan dapat menggunakan elemen tersebut kedalam pertempuran untuk meningkatkan daya serang dan pertahanan.

Sementara itu, energi alam adalah energi yang terdapat di alam. Para penyihir akan menyerap energi tersebut kedalam Magic Core lalu melantunkan mantra untuk memanggil kekuatan alam.

Energi alam dapat digunakan sebagai pertahanan dan menyerang akan tetapi tidak dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Karena sejatinya itu adalah kekuatan alam bukan kekuatan manusia.

Perbedaan yang paling mencolok adalah Spirit Qi biasanya hanya dapat mengeluarkan kekuatan elemen sesuai dengan jenis elemen dantian. Sedangkan penyihir dapat mengeluarkan semua elemen sesuai dengan mantra atau spell yang dia gunakan.

Penyihir juga tidak perlu mencapai tahap tertentu untuk memanggil kekuatan alam, selama dia sudah dapat menyerap energy alam, dia dapat menggunakan mantra sesuai dengan kemampuannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!