Sementara itu ditempat lain, Tian Long baru saja sampai di depan kediamannya.
“ Anda sudah kembali pangeran… “ Ucap Chen Nan yang berdiri didepan pintu kamar Tian Long.
“ Apakah ada yang terjadi selama aku pergi? “ Tanya Tian Long.
“ Yang mulia ratu sebelumnya datang untuk melihat anda, tetapi karena pangeran tidak ada, yang mulia ratu kembali… “ Balas Chen Nan.
Tian Long menganggukkan kepalanya, lalu berkata.
“ Ayah sudah mengijinkan aku berlatih, jadi aku tidak perlu bersembunyi lagi mulai sekarang… Selain itu, mulai hari ini sepertinya aku akan menghabiskan lebih banyak waktu di hutan bambu, jadi jika ada sesuatu yang penting, kamu bisa mencariku kesana… “
Satu-satunya orang yang tahu dan melihat bagaimana Tian Long berlatih hanyalah Chen Nan. Tapi apa yang dia lihat hanyalah Tian Long yang sedang duduk bersila selama berlatih Teknik Pernafasan Naga Emas.
“ Baik, sesuai dengan yang pangeran inginkan” Balas Chen Nan dengan semangat.
Hutan bambu yang Tian Long maksud adalah hutan bamboo yang berada dibelakang kediaman nya. Luas hutan yang hanya ditumbuhi bambu itu, mencakup 400 meter persegi.
Dalam 1 bulan terakhir, Tian Long sering menghabiskan waktunya disana.
Tian Long menganggukkan kepalanya lalu segera memasuki kamarnya.
Sementara itu diruangan raja, terlihat Raja Tian Mu sedang duduk disinggahsananya, sementara seorang pria tua yang tidak lain adalah Tetua Lao berdiri dihadapannya.
“ Long’er membawa manual itu? Aku tidak menyangka dia akan tertarik pada ilmu pedang… “ Ucap Tian Mu.
“ Benar yang mulia, sebelum mendapatkan manual itu, pangeran mahkota juga hampir melihat semua manual ilmu pedang yang ada diperpustakaan istana..” Balas Tetua Lao.
Raja Tian Mu menganggukkan kepalanya tetapi merasa sedikit aneh dan senang diwaktu yang sama.
Apa yang membuatnya merasa aneh adalah kenapa Tian Long tiba-tiba tertarik pada ilmu pedang? Pada hal dalam silsilah keluarganya, tidak ada seorang pun yang tertarik dengan pedang. Jika pun ada raja terdahulu yang menggunakan senjata, itu adalah tombak bukan pedang.
“ Itu seharusnya tidak menjadi masalah, biarkan dia melakukan apa yang dia mau.. Dan ingat, jangan memberitahukan hal kepada siapapun… “ Ucap Tian Mu.
“ Baik yang mulia… “ Balas Tetua Lao. Setelah itu dia memohon untuk mengundurkan diri.
**
Setelah makan malam, Tian Long keluar dari kamarnya lalu pergi menuju hutan bamboo seorang diri.
Setibanya disana, dia langsung mengambil posisi lotus dengan manual Teknik Pedang Murai didepannya.
Tanpa menunggu waktu, dia langsung membuka manual tersebut dan membacanya lembar demi lembar.
Setelah selesai membaca hingga halaman terakhir, Tian Long segera menutup kedua matanya untuk mensimulasikan semua Gerakan teknik pedang murai didalam pikirannya.
Teknik pedang murai terdiri dari 3 gerakan, yaitu ayunan angin, tangisan angin malam, dan kekacauan angin badai.
Tidak ada yang terlalu istimewa dari ketiga gerakan tersebut, karena terlihat seperti gerakan-gerakan dasar dalam ilmu pedang.
Tian Long menghabiskan waktu 30 menit untuk mensimulasikan gerakan pertama dikepalanya.
Setelah itu, dia bangkit berdiri dan mengambil pedang kayu yang dia bawa dari kediamannya sebelumnya.
Gerakan pertama dari teknik pedang murai pada dasarnya hanyalah kombinasi ayunan pedang yang lincah dan tajam. Tetapi karena spiritual Qi yang digunakan untuk menyerap angin disekitarnya, dan menciptkan bilah angin yang dapat menyerang musuh, membuat teknik ini sangat cocok bagi cultivator yang memiliki dantian berelemen angin.
Akan tetapi, karena Tian Long juga adalah seorang pendekar sihir yang memiliki mangical core level 1, dia dapat menggunakan energi mana untuk menyerap angin.
Tanpa membuang waktu, Tian Long langsung menggerakkan tangannya yang menggenggam pedang kayu sesuai dengan gerakan pertama teknik pedang murai pada manual.
Dikehidupan sebelumnya, Tian Long adalah salah satu pendekar sihir yang memiliki bakat pedang tertinggi, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama bagi anak muda itu untuk menguasai gerakan pertama.
Setiap Tian Long mengayunkan pedang kayunya, bilah angin yang cukup tajam muncul dan membuat bekas tebasan di batang bamboo yang dilewatinya.
Melihat efek yang dia timbulkan dari percobaan pertamanya, Tian Long menganggukkan kepalanya meski belum puas sepenuhnya.
“ Sepertinya gerakan tanganku masih terlalu kaku karena belum terbiasa dengan tubuh kecil ini..” Ucap Tian Long sembari mengayun-ayunkan pedang kayunya.
“ Tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk hal ini… “ Ucap anak muda itu, mengingat dia masih berumur 6 tahun.
Setelah mencoba gerakan pertama beberapa kali lagi, Tian Long memilih untuk kembali kekediamannya untuk beristirahat karena sekarang sudah terlalu larut malam. Dia tidak ingin membuat orang-orang khawatir apalagi ibunya, apabila tidak melihat dirinya dikamar di pagi hari.
**
Di keesokan harinya, Tian Long kembali berlatih teknik pedang murai, tapi kali ini ini dia melatih gerakan kedua.
Sama seperti sebelumnya, anak muda itu terlebih dahulu membaca seluruh gerakan kedua, lalu mensimulasikannya didalam pikirannya.
Dan tidak membutuhkan waktu yang lama, dia sudah menguasai gerakan kedua; tangisan angin malam.
Berbeda dari gerakan pertama yang dominan lebih ofensif, gerakan kedua didominasi oleh gerakan defensive dengan serangan balik tusukan cepat sebanyak lima kali yang menimbulkan hentakan angin terhadap lawannya.
Setelah menguasai gerakan kedua, Tian Long mencoba untuk melakukan gerakan pertama lalu ke gerakan kedua.
Anak muda itu menggerakkan pedang kayunya dengan cepat dan lincah dengan angin yang berkumpul disekitarnya dapat berubah menjadi bilah-bilah angin yang cukup tajam.
Disaat Tian Long menebaskan pedang kayunya secara horizontal untuk menyudahi gerakan pertama, bilah angin sepanjang satu setengah meter melesat kearah pohon-pohon bamboo dan membelahnya menjadi dua bagian.
Lalu anak muda itu memulai gerakan kedua dengan tiba-tiba melompat mundur sembari mengayunkan pedang kayunya. Setelah meminjakkan kaki di tanah, tubuh Tian Long kembali melayang diudara setinggi 30 cm sembari berputar 360 derajat.
Selama gerakan itu terjadi, hembusan angin disekitar tubuh Tian Long menjadi gusar dan menimbulkan suara bising.
Whussssss!!
Setelah kembali mendarat ditanah, Tian Long tiba-tiba menghentakkan kaki kanannya dan melesat dengan ujung pedang kayunya terarah kedepan.
Tian Long menusukkan pedang kayunya sebanyak lima kali dengan sangat cepat kearah lima pohon bamboo yang berada didepannya.
Ssrassh!
Ssrassh!
“…”
Dan karena gerakan itu, kelima pohon bamboo tersebut berlobang dibagian tengah batangnya.
Tian Long menarik nafas dalam-dalam, lalu mengarahkan pandangannya kearea sekitarnya yang tampak berantakan karena ulahnya.
“ Kurasa cukup untuk hari ini.. “ Ucapnya Tian Long dengan nada pelan. Lalu dia mengumpulkan energi mana di telapak tangan kanannya dan mengayunkannya pelan.
Pusaran angin tiba-tiba muncul dan meniup semua bekas latihan yang berada diarea itu, seperti potongan -potongan bamboo dan dedaunan yang berjatuhan karena serangan Tian Long.
Setelah itu, Tian Long kembali kekediamannya untuk beristirahat.
**
Keesokan harinya dikediaman Raja.
Didepan Raja Tian Mu terlihat seorang pria tua yang tidak lain adalah Jenderal pertahanan Kota Shi Mo sedang memasang raut serius sembari menatap kearah Tian Mu yang sedang membaca sebuah laporan.
“ Apakah informasi ini dapat dipercaya?” Tanya Tian Mu sambil menatap Shi Mo.
“ Hamba mempertaruhkan nyawa hamba, bahwa informasi ini dapat dipercaya yang mulia..” Balas Shi Mo.
“ Aku tidak meragukan dirimu Tetua Mo, tetapi pergerakan pasif Mo Hei selama 2 tahun terakhir ini membuatku sedikit ragu bahwa dia akhirnya bertindak… “ Ucap Tian Mu lagi.
“ Awalnya hamba juga merasa demikian, tetapi setelah melihat pergerakan yang dia lakukan akhir-akhir ini, hamba yakin bahwa dia sedang merancanakan sesuatu.. “ Balas Shi Mo.
“ Hmph… Jika demikian, kita juga harus bersiap-siap meskipun kita belum tahu apa yang akan dia lakukan. Awasi setiap pergerakannya, dan jika kamu memiliki kesempatan….. singkirkan dia..” Ucap Tian Mu sembari menggulung gulungan informasi yang baru dia baca lalu melemparnya ke dalam tungku api.
“ Hamba mengerti yang mulia….” Balas Shi Mo.
“ Apakah informasi tentang pergerakan Kerajaan Seribu Daun dan Kekaisaran Phoenix sudah ada perkembangan? “ Tanya Tian Mu tiba-tiba.
Shi Mo terdiam selama sesaat, tetapi dia segera teringat sesuatu lalu berkata.
“ Seperti biasa, Kekaisaran Phoenix selalu berhati-hati ketika melakukan sesuatu yang bersifat rahasia. Tetapi dari Kerajaan Seribu Daun kami mengetahui bahwa mereka sedang berusaha menjalin kerja sama.” Balas Shi Mo.
“ Kerjasama? Dalam bentuk apa? Dan apa tujuan mereka?” Tanya Tian Mu.
“ Untuk itu kami belum tahu yang mulia, tetapi saat ini kami sedang berusaha menggali lebih dalam dari mata-mata di Kerajaan Seribu Daun.” Balas Shi Mo.
“ Hm… Cari tahu apa yang sedang mereka rencanakan secepat mungkin…”
“ Baik yang mulia”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 13 Episodes
Comments