"Selamat pagi semuanya, perkenalkan, nama saya Yudha Putra Winata. Kalian bisa memanggil saya dengan nama Yudha," ucap Yudha dengan ramah sambil terus mengembangkan senyum manisnya.
"Selamat pagi Yudha ...." ucap hampir semua gadis serentak, kecuali Risma.
Risma hanya melihat saja, lalu ia kembali menundukkan pandangannya. Ia sibuk melihat buku tulis yang ada di atas meja.
"Selamat datang Yudha. Kamu boleh duduk di bangku kosong yang berada di samping Risma," ucap guru itu sambil mengarahkan telunjuknya kearah samping Risma.
"Risma?" kata Yudha tanpa sadar.
"Iya, Risma Winandar," kata guru itu lagi.
Risma tersentak kaget saat mendengarkan namanya di ucapkan oleh guru. Ia melihat kedepan, di mana Yudha tersenyum penuh arti menatapnya.
"Buk, biarkan saja murid baru ini duduk di samping saya," kata salah seorang gadis.
"Tidak perlu, biarkan saja Yudha duduk di samping Risma. Karna Risma duduk sendirian."
"Makasih Buk," kata Yudha penuh rasa bahagia.
Yudha tersenyum terus menerus, entah apa yang ada dalam benaknya saat ini, yang pasti ia sangat senang saat melihat Risma dalam kelas ini.
"Hai, boleh aku duduk di sini?" kata Yudha pada Risma.
"Silahkan," ucap Risma sambil menggeserkan semua barang yang ada di atas mejanya.
"Makasih banyak, Risma Winandar," ucap Yudha penuh semangat.
Risma tidak menjawab apa yang Yudha katakan. Baginya, Yudha tidak perlu berterima kasih padanya, karna Yudha duduk di sampingnya saat ini, semua karna guru yang meminta.
Selama pelajaran dimulai, Yudha hanya fokus melihat gerak gerik gadis manis yang duduk di sampingnya saat ini.
Yudha sangat penasaran dengan gadis manis yang bertingkah aneh dan penuh misteri.
Bel berbunyi, sebagian anak laki-laki berjalan meninggalkan kelas dengan tergesa-gesa. Mereka sudah memikirkan, jam istrihat seperti ini, mau dihabiskan untuk apa saja.
Berbeda dengan Yudha, ia malah dikerumuni oleh para gadis yang ingin berkenalan dengan.
Dengan sabar, Yudha menyalami satu persatu teman sekelasnya sambil berucap salam kenal dan menyebut namanya.
Risma yang duduk di samping Yudha, tidak bisa berdiri. Karna letak kursinya yang terbentur dengan tembok, membuatnya harus bersabar untuk beberapa saat.
"Hai, namaku Syima," ucap Syima yang terakhir sekali bersalaman dengan Yudha.
"Salam kenal Syima," ucap Yudha sambil tersenyum.
"Bisakah kamu memberikan aku jalan sebentar, agar aku bisa keluar dari kelas ini," ucap Risma yang sudah tidak bisa sabar lagi.
"Oh, maafkan aku, maaf ya," kata Yudha sambil bergeser kesamping.
"Kamu mau kemana dek?" kata Syima saat melihat adik sepupunya menyandang tas.
"Mau ketaman," ucap Risma singkat.
"Gak kekantin dulu?"
"Gak ah, aku mau ketaman aja."
Syima dan Risma berbicara sangat akrab. Membuat Yudha merasa penasaran dengan hubungan kedua gadis yang ada dihadapannya saat ini.
"Ya sudah, nanti kaka susul kamu ketaman yah," kata Syima.
"Kakak?" ucap Yudha tidak mengerti.
"Oh maaf, kami melupakan keberadaan kamu. Maaf yah," kata Syima pada Yudha. Sementara Risma, ia sudah berlalu dengan cepat meninggalkan kelas.
"Kamu dan Risma?"
"Aku dan Risma adalah sepupuan. Risma adalah adik sepupu aku," ucap Syima memuaskan rasa penasaran Yudha.
"Oh, ternyata kalian ini saudaraan yah. Pantas saja, kamu terlihat sangat dengan dengan Risma, sedangkan yang lain tidak."
Syima hanya tersenyum saat mendengarkan perkataan Yudha. Ia tahu, Yudha pasti merasa penasaran dengan Risma.
Karna selama ini, tidak ada anak baru yang tidak pernah memperhatikan Risma. Karna Risma terlihat sangat misterius.
"Syima, di mana Risma?" kata Wira yang tiba-tiba datang.
"Risma ketaman kak, ada apa kaka nyari Risma?"
"Gak ada apa-apa, hanya ingin memberikan ini," kata Wira sambil mengangkat kantong plastik yang berisikan buah jeruk.
"Oh, Risma ketaman. Kaka susul aja dia kesana, aku sebentar lagi," ucap Syima.
Wira langsung meninggalkan kelas Risma. Risma dan Syima duduk di kelas yang sama. Meskipun mereka adalah kakak dan adik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sella Kristin
lanjuttt
2020-06-19
1