Seperti biasanya, Risma akan datang untuk bermain biola di bawah pohon ara yang rindang.
Ia memainkan alunan nada lagu yang menyentuh hati dengan biola kesayangannya.
Tak jauh dari sana, sepasang kekasih sedang bertengkar hebat. Ntah apa yang membuat mereka saling menyalahkan satu sama lain. Intinya, mereka sedang berdebat dan saling menyalahkan.
Saat Risma menggesekkan biolanya, sepasang kekasih ini tiba-tiba langsung menghentikan pertengkaran sengit mereka.
Gadis itu tiba-tiba saja menitikkan air mata, saat alunan biola itu menyentuh kupingnya.
Sedangkan cowoknya, terdiam membisu dengan segala pikirannya sendiri.
Plok ... plok ... plok ...
Tepuk tangan yang meriah mereka hadiahkan pada Risma, saat Risma selesai memainkan biolanya.
Risma membuka mata saat mendengarkan tepuk tangan, saat ia selesai bermain biola.
"Permainan biola kamu, sangat amat bagus dan terlalu menyentuh hati adek," kata laki-laki itu saat Risma membuka mata.
"Iya, kamu memang sangat berbakat dalam memainkan alat musik biola ini," ucap pacar dari laki-laki itu.
"Terima kasih atas pujiannya," ucap Risma merasa sedikit malu.
Risma pamit pulang, setelah beberapa saat ia bicara dengan sepasang kekasih yang baru saja berbaikan setelah mendengarkan alunan biola Risma.
Ternyata, alunan biola Risma, bukan hanya menyayat hati siapa yang mendengarkannya. Alunan biola Risma, juga mampu menyatukan dua insan yang sedang ribut akibat salah paham dalam cinta.
.....
Pagi yang cerah, embun pagi masih berada di antara dedaunan, yang memberikan kesan lembab dan sejuk.
Risma berjalan seorang diri, sambil menyandang tas coklat di pungungnya.
"Risma, tunggu!" teriak seseorang dari arah belakang.
Risma membalikkan badannya, untuk melihat siapakah yang telah memanggil namanya dan meminta ia berhenti.
"Kamu?" kata Risma sedikit kesal saat melihat orang itu adalah Yudha.
"Iya aku, tidak keberatankan, kalau kita berangkat sekolah barengan?"
Risma tidak menjawab apa yang Yudha katakan. Ia hanya diam seribu bahasa, lalu melanjutkan langkah kakinya.
"Hei, kamu tidak sedang berjalan sendirian lho Ris, ada aku di sini. Cobalah mengubah kebiasaan," kata Yudha.
"Jangan pernah berpikir untuk mengubah apa yang tidak bisa aku ubah. Kamu baru datang dan ingin mengubah segalanya?"
"Aku tidak ingin mengubah segalanya Risma, aku hanya akan terus berusaha mengubah apa yang aku pikir, aku mampu mengubahnya."
"Siapa kamu mampu mengubah apa yang kamu mau?"
"Aku Yudha, kamu gak ingat nama ku juga ya?" kata Yudha tidak mengambil hati apa yang Risma katakan. Membuat Risma kesal akan jawaban Yudha.
Risma melepas napas beratnya, yang tercipta karna ia sangat kesal dengan laki-laki yang sedang berjalan beriringan dengannya ini.
"Ris, tunggu sebentar! Ada sesuatu di rambut kamu Risma," ucap Yudha sedikit berteriak.
Risma tidak memperdulikan apa yang Yudha katakan. Ia tidak ingin mendengarkan apa yang Yudha ucap, karna ia sedang kesal pada laki-laki itu.
"Risma, di rambut kamu ada ulat!" kata Yudha sedikit berteriak.
Reaksi yang Risma tunjukkan sangat di luar dugaan Yudha. Risma terlihat sangat kaget dan mencoba melompat ke Yudha. Berharap, ulat yang ada di atas rambutnya segera pergi.
"Yudha tolong!" teriak Risma dengan kencang.
Sebenarnya Yudha berbohong soal adanya ulat di atas kepala Risma. Yudha hanya ingin meletakkan jepit rambut yang sudah tiga hari ia belikan, hanya untuk Risma. Karna ia tahu, Risma sangat cocok jika memakai jepit rambut buat ceri merah itu.
Tapi Yudha tidak punya kesempatan untuk memberikan secara langsung jepit rambut ini. Karna ia takut, Risma akan menolak apapun yang ia berikan.
Dan hari ini, ia punya cara jitu untuk memberikan jepit rambut pada Risma. Sekalian, ia juga mendapatkan satu kejutan yang luar biasa. Yaitu, Risma sangat takut pada serangga ulat.
Hal ini ia ketahui dari Syima kemarin. Syima mengatakan, kalau Risma itu paking takut dengan yang namanya ulat. Ia akan berubah seratus delapan puluh drajat, jika ia melihat ulat.
"Risma, ulatnya sudah aku singkirkan. Apakah kamu tidak ingin berangkat kesekolah?" kata Yudha yang sudah meletakkan jepit rambut dan mendapat pelukan erat dari Risma, walaupun pelukan itu tercipta karna ia sedang ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sella Kristin
lanjuttt
2020-07-21
1